Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 08 Januari 2013

Siswi SD yang Diduga Diperkosa, Meninggal

Jakarta - RI, 11 tahun, siswi kelas V SDN 22 Petang, Pulo Gebang, Jakarta Timur, yang diduga diperkosa, mengembuskan napas terakhirnya di ruang ICU Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta Timur, Ahad, 6 Januari 2013, pukul 06.00. RI sempat koma dan menjalani perawatan sejak 29 Desember 2012. Ketua Komite Medik Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, M. Iqbal, mengatakan, selama dirawat di ruang ICU dan dibantu dengan alat bantu pernapasan, kondisi RI semakin menurun. "Karena kondisinya terus menurun, pukul 06.00 tadi nyawanya tidak dapat terselamatkan dan meninggal," kata Iqbal kepada Tempo, Ahad, 6 Januari 2013.
Namun, Iqbal belum bisa memastikan penyebab meninggalnya RI. "Detailnya saya belum tahu, tapi memang kondisinya terus menurun." Saat ini, kata Iqbal, RI masih berada di RSUP Persahabatan dan keluarga sedang mengurus untuk proses pemakaman RI.
Sebelumnya, Iqbal mengatakan, harapan hidup RI di bawah 50 persen. "Perkiraan hidupnya kecil, di bawah 50 persen, dan pasien juga mengalami radang otak," kata Iqbal di RSUP Persahabatan, Jumat, 4 Januari.
Dokter spesialis anak, dr Emma Nuhaema, mengatakan, RI juga mengalami infeksi atau radang otak. Namun, ia belum bisa memastikan apakah infeksi otak disebabkan oleh kejang atau infeksi di vaginanya. "Kami sudah lakukan pemeriksaan CT scan, dan ternyata ada infeksi otak karena kejang atau bisa dicurigai mungkin dari luka (di kemaluannya) itu," ujarnya.

Ada Guru Laki-laki yang Suka Menciumi Gadis R

JAKARTA - Dugaan kekerasan seksual yang mengakibatkan luka yang mengeluarkan benda semacam belatung di kemaluan gadis berinisial R (11) sempat membuat pihak keluarga bingung. Tidak ada gelagat, anak pemulung ini pernah mengalaminya. Asri, ibunda R saat ditemui Tribunnews.com di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan tempat R dirawat menuturkan hal yang senada dengan menantunya. Putri bungsunya tidak pernah menunjukan hal yang aneh, maupun menghilang dalam kurun waktu tertentu.
"Makannya saya sama tetangga-tetangga tidak curiga," ucapnya kepada Tribunnews.com.
Namun demikian teman-teman sebaya R yang tinggal di kawasan padat penduduk di bilangan Cakung, Jakarta Timur sempat memberitahu dirinya, kalau seorang guru laki-laki yang merupakan wali kelas anaknya itu suka menciumi siswi-siwinya, termasuk R salah satunya.
"Katanya suka nyiumi anak-anak murid, di kelas, sama waktu jam istirahat," cerita Asri lagi.
Hingga kini R tak sadarkan diri di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur. R lemas karena rasa sakit akibat luka parah di kemaluannya.

Ada Belatung di Kemaluan Gadis Berumur 11 Tahun

JAKARTA - Seorang gadis berinisial R (11) terbaring lemah tak sadarkan diri di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur, sejak Sabtu lalu (29/12/2012. Bahkan kini ia harus mengandalkan hidupnya pada alat bantu pernafasan.
Kemaluan bocah itu juga masih merah membengkak, walau pun dokter sudah membersihkan nanah dan segala macam luka yang hingga kini penyebabnya belum diketahui.
Asri (50), ibunda R saat ditemui Tribunnews.com di Rumah Sakit, Kamis (3/1/2013) mengatakan, bahwa kesehatan putrinya sudah menurun sejak sekitar sebulan lalu. Siswa kelas V SD itu tiba-tiba kejang-kejang, dan suhu tubuhnya juga tinggi hingga 40 derajat.
Asri yang berprofesi sebagai pemulung itu mengatakan putrinya kemudian dibawa ke Puskesmas. Oleh dokter R didiagnosa mengalami permasalahan pada Getah Bening. Setelah menjalani perawatan kondisi kesehatan R kembali menurun, gadis itu kembali kejang-kejang.
Keluarga kembali membawa R ke dokter, kali ini anak itu dibawa ke dokter spesialis anak. Oleh dokter spesialis anak itu didiagnosa menderita gejala Tifus. Dokter juga sempat menuliskan resep obat untuk R agar kesehatannya membaik.
"Di dokter spesialis saya dikenai biaya Rp 270 ribu, uang itu saya dapat dari pinjam tetangga dan saudara," ujarnya.
Selama kondisi kesehatannya menurun, Asri memasangkan popok bayi ke putrinya. R juga semakin jarang berbicara, dan berat badannya menurun drastis karena kondisi kesehatannya itu.
"Sikapnya juga berubah setelah mulai sakit, kalau sekolah maunya diantar, kalau tidak diantar dia nangis-nangis," terang Asri.
Sabtu lalu kondisi R semakin parah, panas tubuhnya naik, kejang-kejang dan kehilangan kesadaran. Anak itu kembali dibawa ke dokter, kali ini R dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat, Persahabatan.
Salah seorang tetangga Asri yang bernama Sumarni (43), juga ikut mengantar anak perempuan itu. Ditemui Tribunnews.com di kediaman R, ia bahkan mengaku ikut mengawal R sampai Unit Gawat Darurat (IGD). Di ruangan tersebut dokter menanggalkan celana gadis itu, dan melesakan obat untuk menangani kejang-kejang di dalam dubur R.
"Waktu celanannya dibuka saya lihat kemaluannya bengkak warnanya merah, saya juga lihat ada seperti belatung kecil, saya nggak tahu apa itu," terangnya.
Ibu rumah tangga itu mengaku kaget menyaksikan hal itu. Pasalnya yang ia tahu selama ini putri tetangganya itu hanya menderita kejang-kejang dan panas tubuh yang tinggi, tak sekali pun ia berfikir ada sesuatu yang bermasalah di kemaluan R.

Polda Belum Simpulkan Gadis Berusia 11 Tahun Korban Perkosaan


JAKARTA - Polda Metro Jaya sejauh ini belum bisa menyimpulkan apakah memang, R gadis berusia 11 tahun yang saat ini tergolek lemah di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Rawamangun, Jaktim diduga merupakan korban kekerasan seksual. "Anggota kepolisian sudah datang menemui orang tua gadis itu. Dan dari hasil tanya jawab dengan orang tua, anggota belum menemukan jika gadis itu memang menjadi korban kekerasan seksual. Karena orang tuanya sendiri tidak tahu kenapa anaknya sakit," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Jumat (4/1/2013) di Mapolda Metro Jaya.
Kemudian kalaupun meminta keterangan dari R, sampai saat ini R masih tergolek lemah dan mendapatkan perawatan di ICU RS Persahabatan. Sehingga keterangan dari R sendiri baru bisa didapat jika R sudah sehat dan pulih.
Lebih lanjut Rikwanto mengatakan dari pihak kedokteran secara etik juga dokter belum menyimpulkan karena perlu penyembuhan terlebih dahulu, sehingga perlu perawatan.
"R sendiri masih dirawat di ICU, kita masih tunggu dia sembuh.
Secara etik dokter belum mnyimpulkan karena perlu penyembuhan," kata Rikwanto.
Rikwanto menambahkan sambil menunggu perawatan R, anggota kepolisian akan mencari tahu dan ikut membantu menyelidiki kasus ini. Namun yang harus dipastikan terlebih dulu yakni apa penyakit yang sebenarnya di derita gadis kelas lima SD tersebut.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, seorang gadis berinisial R (11) terbaring lemah tak sadarkan diri di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur, sejak Sabtu lalu (29/12/2012. Bahkan kini ia harus mengandalkan hidupnya pada alat bantu pernafasan.
Kemaluan bocah itu juga masih merah membengkak, walau pun dokter sudah membersihkan nanah dan segala macam luka yang hingga kini penyebabnya belum diketahui.
Asri (50), ibunda R saat ditemui Tribunnews.com di Rumah Sakit, Kamis (3/1/2013) mengatakan, bahwa kesehatan putrinya sudah menurun sejak sekitar sebulan lalu. Siswa kelas V SD itu tiba-tiba kejang-kejang, dan suhu tubuhnya juga tinggi hingga 40 derajat.
Asri yang berprofesi sebagai pemulung itu mengatakan putrinya kemudian dibawa ke Puskesmas. Oleh dokter R didiagnosa mengalami permasalahan pada Getah Bening. Setelah menjalani perawatan kondisi kesehatan R kembali menurun, gadis itu kembali kejang-kejang.
Keluarga kembali membawa R ke dokter, kali ini anak itu dibawa ke dokter spesialis anak. Oleh dokter spesialis anak itu didiagnosa menderita gejala Tifus.
Dokter juga sempat menuliskan resep obat untuk R agar kesehatannya membaik.
"Di dokter spesialis saya dikenai biaya Rp 270 ribu, uang itu saya dapat dari pinjam tetangga dan saudara," ujarnya.
Selama kondisi kesehatannya menurun, Asri memasangkan popok bayi ke putrinya. R juga semakin jarang berbicara, dan berat badannya menurun drastis karena kondisi kesehatannya itu.
"Sikapnya juga berubah setelah mulai sakit, kalau sekolah maunya diantar, kalau tidak diantar dia nangis-nangis," terang Asri.
Sabtu lalu kondisi R semakin parah, panas tubuhnya naik, kejang-kejang dan kehilangan kesadaran. Anak itu kembali dibawa ke dokter, kali ini R dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat, Persahabatan.
Salah seorang tetangga Asri yang bernama Sumarni (43), juga ikut mengantar anak perempuan itu. Ditemui Tribunnews.com di kediaman R, ia bahkan mengaku ikut mengawal R sampai Unit Gawat Darurat (IGD). Di ruangan tersebut dokter menanggalkan celana gadis itu, dan melesakan obat untuk menangani kejang-kejang di dalam dubur R.
"Waktu celanannya dibuka saya lihat kemaluannya bengkak warnanya merah, saya juga lihat ada seperti belatung kecil, saya nggak tahu apa itu," terangnya.
Ibu rumah tangga itu mengaku kaget menyaksikan hal itu. Pasalnya yang ia tahu selama ini putri tetangganya itu hanya menderita kejang-kejang dan panas tubuh yang tinggi, tak sekali pun ia berfikir ada sesuatu yang bermasalah di kemaluan R.

Diagnosa Gadis Korban Perkosaan Dinilai Lamban


Jakarta: M. Ihsan, Ketua Satgas Perlindungan Anak menyayangkan lambatnya diagnosa penyebab sakit RI, gadis koma yang diduga korban pemerkosaan. "Sangat disayangkan pihak puskesmas dan dokter tidak bisa mendeteksi penyakit dan sumbernya sehingga nyawa korban terancam karena ada inveksi di kemaluan," katanya, Jumat, 4 Januari 2012.

Lebih dari tiga bulan, sumber penyakit RI tidak diketahui. Kini kondisi organ vital gadis malang itu bengkak dan bernanah. "Keterlambatan mengetahui penyebab ini membuat kepolisian kesulitan untuk mengungkap pelaku," ujar Ihsan lagi.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto menuturkan, tiga bulan lalu, korban mengeluh sakit pada bagian ketiak. Kemudian, orang tuanya membawa dia ke puskesmas Harapan Baru, Bekasi. "Diduga sakit kelenjar getah bening." Namun, sebulan berikutnya dia mengeluh sakit lagi. "Dibawa ke dokter Wawan di daerah Harapan Baru, dan dinyatakan sakit lambung."

Karena tak kunjung sembuh, RI dibawa ke dokter lagi untuk ketiga kalinya. "Yang ketiga karena belum kunjung sembuh, dibawa ke dokter spesialis dan dinyatakan sakit typus." Akhirnya pada 29 Desember, korban tidak sadarkan diri dan dibawa ke RS Persahabatan, Jakarta Timur. Dia dirawat di ruang ICU, Cempaka lantai dua hingga saat ini.

Satgas Perlindungan Anak meminta RS Persahabatan membebaskan seluruh biaya pengobatan bocah kelas 5 SD itu. Meski sulit, Satgas meminta kepada kepolisian untuk menggali informasi dari saksi-saksi dan bukti yang bisa digunakan untuk penyidikan.

Sebab, Ihsan menyebut, pemerkosaan merupakan tindakan pidana berat yang harus ditindak seberat-beratnya. Satgas juga meminta kepada Kemensos untuk melakukan pendampingan terhadap korban. "Kemensos memberikan bantuan darurat agar korban dan keluarga pemulung dapat membiayai transport dan kebutuhan selama pengobatan."

Terakhir, dia menyatakan, Satgas berkomitmen untuk terus mengawasi proses penanganan kasus ini. "Kasus ini menjadi pelajaran bagi orang tua dan masyarakat agar segera melaporkan jika ada anak yang dicurigai korban perkosaan atau pencabulan sebelum anak menjadi korban untuk kesekian kalinya."

Jokowi Dituntut Minta Maaf atas Kematian RI


Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia menuding Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersalah dalam kasus meninggalnya RI, 11 tahun, siswi SDN 22 Pulo Gebang, Jakarta Timur, yang diduga korban perkosaan. "Gubernur harus sampaikan maaf dan kunjungi keluarga korban," ujar Ketua Satgas Perlindungan Anak KPAI, M Ihsan, Ahad, 6 Januari 2013.
Alasannya, Jokowi dianggap membiarkan lambannya penanganan kesehatan dan ketidakmampuan pelayanan kesehatan dari tingkat puskesmas yang mendeteksi masalah medis RI sejak dini. "Inilah yang berujung maut," ujar Ihsan.
Menurut Ihsan, RI sudah mengeluh sakit sejak tiga bulan lalu. "Keluhannya sakit kelenjar getah bening, tapi tak kunjung sembuh," ujarnya. Keluarga tak berani untuk membawa RI ke tenaga medis yang lebih ahli dengan alasan ekonomi. Namun di sisi lain, pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas tak memadai.
"Ini membuktikan bahwa puskesmas tidak mampu memberikan pelayanan yang optimal," ujarnya. Setelah RI tak sadarkan diri, barulah keluarga berani membawa RI ke RS Persahabatan. Ia sempat divonis berbagai macam penyakit seperti sakit lambung dan thypus.
Saat dirawat di RS Persahabatan, keluarga menemukan fakta bahwa ada dugaan terjadi kekerasan seksual pada RI. "Ada pembengkakan di kelamin yang terinfeksi serta mengeluarkan belatung," ujarnya.
Akhirnya, setelah berjuang melawan penyakitnya selama satu minggu, RI meninggal dunia tadi pagi di RS Persahabatan. Sekarang jenazahnya tengah diotopsi di RS Cipto Mangunkusumo. Atas dugaan kekerasan seksual itu, Ihsan meminta agar kasus ini diusut tuntas.

Taman Hutan Sinjai Jadi Tempat Mesum Muda Mudi

 Taman Hutan Sinjai Jadi Tempat Mesum Muda Mudi 
Taman Hutan Sinjai Jadi Tempat Mesum Muda Mudi

SINJAI -- Taman Hutan Rakyat Sinjai di Kampung Ma'rrang, Desa Batubulerang, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai kerap dijadikan sebagai tempat mesum muda-mudi.
Bayangkan, pada 2012, empat pasangan di luar nikah kepergok oleh warga sedang melakukan hubungan layaknya suami dan istri. Satu di antara pasangan terpaksa dinikahkan.
"Sudah ada empat di sini ditemukan pasangan mesum dari muda-mudi kalau mereka pergi rekreasi," kata Atong, warga setempat, Jumat (4/1/2013).
Warga berharap perbuatan demikian tak dilakukan lagi sebab merusak tatanan budaya warga setempat. Sebagian besar dari mereka adalah bukan warga setempat dan berasal dari kabupaten tetangga.