Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 06 November 2012

Sembilan Bulan Menghilang

Ijus memperlihatkan foto Ela
Mordiadi
Ijus memperlihatkan foto Ela
Singkawang – Gadis bau kencur asal Setapuk Besar, Ela, 16, menghilang selama sembilan bulan sejak Februari lalu. Orang tua (ortu)-nya, Bujang Kacik dan Ijus melaporkan kehilangan anaknya ke Mapolres Singkawang.
“Sejak kepergiannya pada Februari lalu, sampai sekarang Ela tidak pulang, bahkan kabarnya pun tidak ada sama sekali,” jelas Ijus, ibu Ela ditemui wartawan usai dia melaporkan anaknya hilang ke Mapolres Singkawang, Senin (5/11).
Ijus menceritakan, waktu itu anaknya, Ela, bersama temannya, Vina, sedang di rumahnya di Jalan Awang Juta RT 27/RW XIV, Kelurahan Setapuk Besar, Kecamatan Singkawang Utara.
Tidak berapa lama keduanya di rumah, tiba-tiba selular Vina berdering. Pemiliknya pun segera mengangkatnya dan menanyakan apakah ada Ela, lalu dijawabnya ada di dekatnya.
Vina pun segera menyerahkan selularnya ke Ela. Selanjutnya pria yang dipanggilnya bos itu menawarkan pekerjaan kepada Ela sebagai juru masak di areal pertambangan di Bintuna, Kabupaten Sambas.
Mendapat tawaran sebagai juru masak itu, Ela tidak serta-merta menerimanya. Dia menanyakan kepada si bos, apakah boleh meminjam uang Rp 500 ribu. Tetapi hanya disanggupi Rp 300 ribu. Menurut si bos hanya sebesar itulah uang tunainya yang tersedia.
Dikarenakan si bos menyanggupi meminjamkan uang Rp 300 ribu, Ela pun segera menerima tawaran sebagai juru masak di areal pertambangan tersebut. Apalagi gadis yang tidak tamat sekolah dasar (SD) ini memang sudah sejak dua tahun terakhir menjadi juru masak di beberapa lokasi pertambangan.
Mendengar Ela menerima tawaran pekerjaan itu, ibunya, Ijus pun menanyakan siapa nama dan nomor selular orang yang dipanggil bos itu. Tetapi putri kedelapan dari 13 bersaudara itu enggan menyebutkan. “Nanti saja, Mak, Ela kan sore nanti pulang,” kata Ijus menirukan ucapan putrinya.
Dikarenakan Ela enggan menyebutkan nama dan menyerahkan nomor selular orang yang dipanggilnya bos itu, membuat Ijus ragu-ragu melepaskan kepergian anaknya. Tetapi berkat bujukan Vina, akhirnya dia menyetujuinya. Apalagi Vina pernah memberikan alamat rumahnya ke Ijus.
Selanjutnya Ela bersama Vina pun berangkat siang itu juga sekitar pukul 13.00 ke tempat yang disebutkan si bos untuk bekerja sebagai juru masak di areal pertambangan. “Sampai sekarang pun tidak diketahui nasibnya,” lirih Ijus.
Menurut Ijus, memang putrinya itu biasa bekerja sebagai juru masak areal pertambangan. Tetapi Ela selalu memberi kabar dan dalam waktu tidak terlalu lama. “Biasanya Ela bekerja di dompeng (areal pertambangan, red) hanya enam bulan sebagai juru masak, tetapi ini sudah sembilan bulan tidak ada kabar beritanya,” ungkapnya.
Setelah enam bulan tidak mendapatkan kabar dari putrinya, Ijus pun segera meminta saudara tua Ela untuk pergi mendatangi Vina seperti alamat yang diberikan sebelumnya. “Ternyata Vina itu orangnya palsu, alamat yang diberikannya palsu,” kata Ijus.
Dia mengaku memang tidak mengenal jauh teman anaknya itu, hanya saja Vina itu memang sudah sering datang, menginap, dan makan di rumahnya. “Dia sering datang ke rumah, tetapi kami tahunya entah dia orang mana, kami hanya tahu kalau dia itu teman Ela,” jelas Ijus.
Tidak tahu ke mana lagi mencari putrinya, atas saran pekerja sosial, akhirnya Ijus beserta suaminya Bujang Kacik pun melaporkan anaknya yang hilang ke Mapolres Singkawang. (dik)