Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 24 Oktober 2012

Mitos Seks di Kalangan Remaja

Mitos Seks di Kalangan Remaja
(modernmom.com)
 
Jakarta: Kurangnya pendidikan seksual di sekolah kerap menjadi alasan bagi remaja penasaran untuk mencari tahu sendiri. Pikiran mereka kerap dikelilingi mitos soal seks yang membuat mereka bingung. Padahal kebingungan yang menerpa mereka itu bisa menyebar seperti api liar yang membahayakan.

Berikut daftar 9 teratas mitos seks remaja yang perlu diketahui, Senin (22/10):

Mitos 9. Saya aman dari kehamilan karena tidak terjadi penetrasi

Kehamilan dapat terjadi ketika pasangan ejakulasi atau pra-ejakulasi dekat atau di vulva Anda. Terlepas dari kenyataan bahwa Anda melakukan hubungan seks vaginal atau tidak, kontak tubuh yang bugil di sekitar wilayah ini juga bisa menyebabkan kehamilan.

Mitos 8. Saya tidak hamil jika saya menstruasi

Jika Anda melakukan hubungan seks vaginal selama periode menstruasi, Anda bisa hamil. Sperma bisa hidup mulai dari satu hari sampai satu minggu, dengan demikian sperma bisa membuahi sel telur saat Anda berovulasi. Bahkan ketika Anda sedang menstruasi dan memutuskan untuk bercinta.

Mitos 7. Berhubungan seks saat menstruasi berbahaya

Banyak penelitian yang membuktikan bercinta jauh lebih memauskan dan menyenangkan saat menstruasi. Namun untuk melakukannya semua tergantung keputusan Anda bersama.

Mitos 6. Jika saya langsung mencuci vagina saya setelah berhubungan, saya tidak akan hamil

Apakah Anda mencuci vagina dengan air panas, air dingin, sabun, atau sampo? Sperma merupakan perenang yang sangat cepat dan bisa mencapai tujuan mereka bahkan sebelum mata Anda berkedip. Secara ilmiah, mencuci daerah vagina Anda setelah berhubungan seks tidak akan mencegah kehamilan.

Mitos 5. Saya tidak bisa hamil saat berhubungan seks pertama kali
Seorang gadis bisa hamil kapan saja dan setiap kali dia berhubungan seks, terlepas apakah itu pertama kali atau tidak. Masa remaja biasanya usia paling subur.

Mitos 4. Alat kelamin merupakan bagian paling kotor dari tubuh dan tidak boleh disentuh
Alat kelamin sama seperti bagian lain di tubuh. Pastikan Anda memperhatikan bagian tubuh pribadi Anda agar kesehatan dan kebersihannya terjamin setiap saat.

Mitos 3. Pria menikmati seks lebih banyak dibanding wanitaBanyak penelitian yang berulang kali membuktikan bahwa perempuan lebih bernafsu melakukan aktivitas seksual setelah mereka mulai terjun ke dalam kegiatan seksual.

Mitos 2. Seorang perawan harus berdarah saat pertama kali melakukan hubungan seksual
Wanita tidak harus berdarah setelah pertama kali berhubungan seksual. Perempuan akan berdarah setelah selaput dara mereka robek untuk pertama kalinya dan setelah itu tidak. Selaput dara dapat dengan mudah robek oleh berbagai jenis aktivitas fisik yang ketat seperti bersepeda, berjalan, atau berenang. Jadi perawan tak harus berdarah untuk bercinta pertama kalinya.

Mitos 1. Masturbasi merupakan salah satu penyebab impotensi
Ini salah satu mitos yang kerap tersebar di kalangan remaja. Sebenarnya, impotensi sama sekali tidak terkait dengan masturbasi. Masturbasi adalah proses yang sehat dan tidak memiliki efek samping.

Posisi Bercinta yang Pas Saat Lelah Melanda

Posisi Bercinta yang Pas Saat Lelah Melanda
 
Jakarta: Lelah kerap dijadikan alasan bagi pasangan untuk melakukan "ritual" di ranjang. Berbagai model baik itu misionaris, doggy style, maupun seks berdiri tak membuat Anda bersemangat. Namun kini Anda bisa mencoba posisi malas yang bisa memberikan kenikmatan tanpa merasa terpaksa.

Mulailah foreplay dan Anda bisa langsung ke posisi seks "malas" seperti sendok atau linguine. Dua posisi ini umumnya dipilih pasangan saat pagi hari atau tengah malam ketika mereka lelah, Kamis (18/10):

1. Posisi Sendok: Jika Anda lelah tapi ingin melakukan hubungan intim, cobalah posisi ini. Anda hanya perlu tidur menyamping dan suami Anda juga dengan posisi sama di belakang Anda. Dengan posisi ini penetrasi akan sedikit rumit. Pria akan mengontrol wanita dari belakang. Jadi, sedikit bergerak ke bawah untuk memudahkan hubungan intim.

Ada dua cara dalam posisi sendok. Kaum wanita bisa merapatkan kakinya atau meregangkannya agar pria bisa mudah bergerak.
Kedua posisi seks ini disukai karena pria bisa dengan mudah mencapai g-spot.

2. Posisi Linguine: Ini adalah posisi seks yang ideal untuk pasangan yang lelah. Yang Anda butuhkan adalah staminan untuk lutut Anda di atas ranjang. Wanita berbaring menyamping dengan bagian depan menempel kasur. Gunakan bantal di belakang kepala sebagai penyokong. Pria akan duduk berlutut di belakang bokong wanita seperti doggy style. Salah satu lututnya akan berada di antara kaki Anda. Dan kaki wanita harus membentang sehingga si dia dapat mudah beraksi. Wanita akan sangat menikmati posisi linguine karena memungkinkan mencapai akses g-spot.

Seks Ditempat Basah Bikin Pasangan Klepek-klepek

Seks Ditempat Basah Bikin Pasangan Klepek-klepek
(tomstrips.com)
 
London: Melakukan aktivitas seks tak melulu mesti dilakukan di atas ranjang. Agar mendapatkan sensasi berbeda, cobalah untuk melakukannya di tempat basah. Posisi seks yang berbeda dari biasanya dijamin membuat pasangan klepek-klepek.

Jika Anda senang dengan keadaan basah, licin dan menggairahkan, cobalah untuk melakukannya di bawah pancuran air. Sejumlah tips di bawah juga layak dicoba:
1. Kondisi basah
Keadaan yang basah memungkinkan Anda untuk tak menggunakan lagi pelumas. Karena air telah membuat Anda dan si dia basah. Ditambah, sentuhan nakal pada bagian yang tepat memberikan lubrikasi yang cukup bagi pasangan.

2. Kolam Renang
Ketika Anda berada di kolam renang (pastikan bukan kolam renang umum), cobalah untuk melakukan gerakan menghisap. Caranya, sandarkan pasangan Anda di tangga kolam renang. Lalu puaskan bagian sensitifnya dari dalam air. Aw!

3. Kamar Mandi
Main perang-perangan sambil mandi juga patut Anda coba. Meskipun dingin, tapi ini dapat memicu kehangatan kedua pasangan. Keuntungan melakukan seks di kamar mandi jika dibanding dengan melakukannya di kolam renang adalah tidak terlalu banyak air masuk ke wilayah pribadi Anda. Yang perlu diperhatikan, periksalah lantai kamar mandi Anda. Jangan sampai saat Anda berdua sedang hot, justru tergelincir.

4. Pantai
Bercinta di dalam air laut yang asin memang tidak baik. Air yang mengandung garam justru tak baik bagi kulit Anda, apalagi jika terkena organ vital. Jadi, cukup foreplay di sekitar pantai. Lalu pilih tempat tersembunyi untuk adegan selanjutnya.

5. Bak Mandi
Saling menggosok tubuh pasangan sepertinya menjadi kegiatan yang menyenangkan. Cobalah mengawalinya dengan berendam bersama dalam air hangat. Lalu berikan rangsangan kepada si dia dengan menggosok bagian sensitifnya. Anda juga dapat mencoba berbagai posisi yang berbeda di dalam bak mandi. Cobalah menempatkan kaki Anda di atas bahu pasangan dan saling bersandar untuk mendapatkan kepuasan bersama.

Satu lagi, air dapat menghilangkan pelumas alami dari tubuh wanita yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Jadi, sebelum bertempur, cobalah menggunakan gel tahan air. Main basah-basahan? Siapa takut.

Kapan Waktu yang Oke Tanpa Kondom?

Kapan Waktu yang Oke Tanpa Kondom?
 
Jakarta: Penggunaan kondom pada kelompok seks berisiko sangat diperlukan. Pasalnya, berhubungan seksual tanpa kondom bisa menempatkan Anda pada risiko tinggi kehamilan yang tak diinginkan dan penularan penyakit seksual lainnya. Lalu kapan Anda aman tidak menggunakan kondom?

Menurut Journal of Adolescent Health, kebanyakan wanita Amerika Serikat tidak begitu peduli dengan pernyataan di atas. Penelitian menemukan, wanita mulai beralih menggunakan pil (kontrasepsi hormonal) untuk mengontrol kehamilan seperti dikutip laman womenshealthmag, Rabu (24/10).

Terlepas dari apakah mereka pasangan yang non-monogami, gesekan kulit ke kulit dalam beraktivitas seksual mengundang secara terbuka penyakit menular, dan itu akan semakin buruk.

Studi ini juga menemukan bahwa ketika wanita memilih pil, mereka cenderung tak akan kembali ke kondom sehingga indung telur mereka rentan terhadap penyakit.

Namun untuk pasangan monogami, bercinta tanpa kondom tidak selalu bermasalah. Ada kalanya kondom diperlukan, dan dilupakan. Pakar Kesehatan Wanita serta asisten profesor di Mount Sinai School of Medicine, Shari Brasner, mengatakan, memutuskan Anda mengenakan atau tidak tergantung sepenuhnya pada situasi.

Di sini ada empat pertanyaan untuk Anda sendiri dan pasangan Anda sebelum memutuskannya:.

Apakah Anda monogami?

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan banyak mitra seksual lebih cenderung berkontak dengan PMS (Penyakit Menular Seksual) dibanding mereka yang monogami. Jangan melewatkan kondom sekali pun, kecuali Anda yakin mengenal pasangan seksual Anda secara dalam.

Kapan terakhir kali pasangan Anda dites?

Sebelum memilih tanpa menggunakan kondom, tanyakan ke pasangan Anda apakah ia pernah tes untuk PMS, Chlamydia, gonorrhea, HIV, dan Sifilis, dan juga bertanya jika ada mitra sebelumnya pernah memiliki herpes atau HPV.

Tes HIV hanya akurat sampai tiga bulan setelah kontak seksual terakhir, jadi tergantung pada terakhir kali dia melakukan hubungan seks dengan orang lain, selain Anda.

Apakah Anda memiliki metode untuk melindungi diri dari kehamilan?

Jika Anda tidak menggunakan pil atau menggunakan bentuk lain dari kontrol kehamilan, Anda tidak boleh melupakan kondom,

Apakah orang yang bersama Anda bersedia menerima konsekuensinya?

Pada titik tertentu, Anda akan bertanya pada diri sendiri. Apakah kita perlu menggunakan keduanya, kondom atau pil," kata Brasner. Dan jawabannya tergantung dari pertanyaan.

Bagimana pun monogami bisa mengurangi risiko penyakit seksual. Namun sebuah studi mewanti-wanti, bagi pengguna narkoba laki-laki, monogami tidak selalu mencerminkan risiko seksual yang rendah.

Pada pria monogami benar-benar mencakup berbagai kombinasi dari pasangannya dan perilaku berisiko yang tidak stabil, seperti narkoba dan suka 'jajan' di jalan.(MEL)