Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 26 September 2012

TNI Kibarkan Bendera di Pulau Gambar



pulau-gambar23.jpg
Istimewa
TANCAPKAN BENDERA - Anggota kepolisian dan TNI ketika berkunjung ke Pulau Gambar belum lama ini dan menancapkan bendera di pulau tersebut


Maraknya pemberitaan di berbagai media massa dan media internet tentang isi promosi penjualan 2 buah pulau di wilayah NKRI oleh sebuah situs asing bernama www.privateisland.com, yaitu Pulau Gambar di Laut Jawa wilayah Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat dan Pulau Gili Nanggu di wilayah Nusa Tenggara Barat yang di katakan dapat dibeli menjadi milik perorangan dengan harga yang telah ditentukan membuat hal tersebut segera menjadi isu Nasional.

Menanggapi hal tersebut, Komandan Korem 121/Abw Kolonel Inf. Binarko Sugihantiyo segera memerintahkan agar aparat teritorial yang ada diwilayah tersebut segera memastikan dan mengibarkan bendera Merah Putih di Pulau Gambar, untuk meyakinkan bahwa tidak ada dan tidak akan pernah ada penjualan pulau yang merupakan bagian kedaulatan NKRI.

Untuk itu pada Sabtu 8 September 2012, 4 personil Kodim 1203/Ktp yang diperkuat 2 personil Angkatan Laut dari Pos Kendawangan, 1 anggota Polsek Kendawangan serta 1 orang masyarakat bergerak menuju Pulau Gambar yang berada di sebelah Barat Kota Ketapang tepatnya pada kordinat 2.53.584 LS dan 110.05.488 BT. Luas Pulau Gambar kurang-lebih 3,3 hektare dengan perkiraan panjang 200 meter dan lebar 165 meter( data Dinas Perikanan dan Kelautan Ketapang).

Danrem 121/Abw kepada wartawan baik media cetak, media elektronik dan online yang ada di Pontianak, Senin (10/9/2012) menyampaikan bahwa berdasarkan hasil kunjungan Tim kecil  tersebut, pulau tersebut diperkirakan luasnya hanya sekitar 3,3 Hektare.

Pantainya juga diperkirakan hanya seluas 20X20 Meter. Di lokasi yang berdekatan ada dua pulau yakni pulau Gambar Besar dan Pulau Gambar Kecil. Pulau Gambar Besar sebagian besar bertekstur berupa batu-batuan, tidak berpenghuni, sedikit pantai berpasir.

Sedangkan Pulau Gambar Kecil, hanya terdiri dari batu-batuan dan sangat kecil. Danrem mengungkapkan warga setempat pernah melaporkan, beberapa tahun lalu ada kapal pesiar yang membawa orang asing merapat di pulau terdekat dan berenang ke Pulau Gambar Kecil. Tetapi untuk dokumentasinya tidak ada, sehingga masih berupa informasi saja. Dijelaskan Danrem, Waktu tempuh menuju Pulau Gambar dari Kendawangan, memerlukan waktu 8-10 jam, menggunakan motor Kelotok, kalau menggunakan speed boat hanya 2-3 jam saja, itu juga tergantung cuaca dan ombak.

Dijelaskan oleh Danrem bahwa Tim sudah mengelilingi Pulau tersebut. Pulau ini kosong tanpa penghuni. Pulau tersebut juga didominasi oleh bebatuan dan tidak ada sumber air tawar, sehingga tidak bisa dihuni. Komandan Korem 121/Abw mengatakan, informasi yang di keluarkan di Internet tersebut tidak benar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

”Boleh orang bilang sudah dikuasai, tetapi selama Merah Putih masih berkibar itu masih milik kita”. Danrem menegaskan, jangan ada rumor lagi soal penjualan pulau. Menanggapi isu nasional ini, TNI ikut ambil bagian, karena pulau ini bagian dari keutuhan NKRI.

Danrem mengaku, Bendera yang ditancapkan di Pulau Gambar saat ini tidak permanen, namun direncanakan akan membuat tiang bendera yang lebih kokoh dan permanen karena Bendera adalah simbol kedaulatan negara. Nanti akan kami buat tiangnya dari besi agar permanen.
  
Mengakhiri keterangannya kepada awak media, Danrem 121/Abw menyampaikan bahwa aparat kewilayahan setempat telah berkordinasi dengan  masyarakat terdekat dari Pulau Gambar yaitu  di Pulau Cempedak untuk melaporkan jika melihat jika ada aktivitas asing dipulau itu dan juga pulau –pulau lainya yang berada di kawasan tersebut.

Tindakan yang dilakukan ini, merupakan langkah untuk menampik informasi yang beredar bahwa Pulau Gambar akan dijual. Danrem mengaku, TNI tidak terlibat dalam urusan Administrasi suatu wilayah.” Namun menyangkut teritorial kami harus bertindak,” mengakhiri keterangannya. (*/sbs)

Prostitusi Anak




rpostitusi-anak.jpg
Ilustrasi
Prostitusi anak

Sindikat jaringan prostitusi anak dibawah umur di Kota Pontianak terbongkar. Seperti diberitakan koran ini, dua orang anak dibawah umur serta seorang laki-laki hidung belang turut diamankan ke Polsek Pontianak Kota, Minggu (16/9/2012) petang. Kedua gadis remaja berusia 15 tahun yang kini masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama itu ditemukan di sebuah hotel kelas melati, bersama Bb (54) pria hidung belang yang mengencaninya.

Sindikat jaringan prostitusi anak dibawah umur itu terbongkar setelah ada laporan dari pihak orangtua korban, yang mengetahui gerak-gerik anaknya ke Pospol Alianyang. Mendapat laporan itu, pihak kepolisian langsung melakukan penggerebekan di lokasi dimana belakangan ini korban sering dikencani. Berdasarkan informasi, Bunga menjajakan dirinya dengan tarif Rp 400 ribu sekali kencan. Namun sebelumnya, korban diberi imbalan handphone jenis Blackberry dan uang Rp 800 ribu.

Menurut Ketua KPAID Kalbar Alik R Rosyad, yang mendampingi dua anak yang terjerat kasus ini, informasinya mereka sudah lama menjalankan profesi itu. Bahkan menurut pengakuan teman korban, dia sudah tidak ingat lagi berapa kali melakukan itu. Setelah menjalani pemeriksaan pihak kepolisian, korban akan dititipkan ke selter Dinas Sosial Kota Pontianak untuk proses lebih lanjut.

Terungkapnya kasus prostitusi anak tersebut menambah panjang daftar anak-anak yang terjerat dalam praktik prostitusi. Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN) Kalbar, yang antara lain bergerak dalam pendampingan terhadap anak korban eksploitasi seksual mencatat ada trend peningkatan kasus prostitusi  yang menimpa anak-anak di Kalbar, terutama di Pontianak.

Lembaga tersebut melansir data tiga tahun terakhir. Tahun 2009 tercatat 75 kasus prostitusi anak, tahun 2010 tercatat 118 kasus, dan tahun pada 2011 tercatat 179 anak terlibat prostitusi. Sementara pada 2012, hingga Juni menurut Pelaksana Tugas (plt) Direktur YNDN Kalbar, Hendrik Damanik, kepada Tribun, Senin (17/9) sudah 72 kasus ditangani.

Meningkatnya kasus prostitusi anak pada umumnya dilatarbelakangi masalah ekonomi, gaya hidup, dan pranata keluarga. Tahun 2012 ini saja, 34 kasus yang terjadi setelah diselidiki ternyata pranata keluarganya tidak utuh karena orangtuanya bercerai. Prostitusi juga menimpa 12 anak yang masih punya orangtua, 9 anak yang yatim atau piatu, serta 17 anak yatim piatu.

Fenomena meningkatnya kasus prostitusi anak ini harus menjadi perhatian lebih dari berbagai elemen masyarakat. Ini adalah tanggungjawab kita bersama, mulai dari orangtua, sekolah, pemerintah daerah, pengelola hotel hingga aparat penegak hukum. Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan harus menindak dan menghukum, pelaku kejahatan prostitusi anak, dan jaringannya.

Sebenarnya Undang-undang Perlindungan Anak sudah dengan sangat tegas mengatur barang siapa yang memperjual belikan anak akan ditindak. Jangankan memperjualbelikan, mempekerjakan anak saja sudah melanggar aturan, dan bisa dikenai sanksi, apalagi memperdagangkan anak untuk eksploitasi seksual.

Kita khawatir bila persoalan eksploitasi seksual kalangan anak tidak cepat diatasi akan menjadi masalah bagi Kota Pontianak di masa mendatang. Data di atas menurut YNDN hanya permukaan saja dan belum terakomodasi. Bisa jadi hanya sebagai fakta terkecil. Kenyataan data di lapangan  lebih besar lagi.

Di sisi lain, anak dibawah umur yang menjadi korban prostitusi jangan sampai menjadi korban kesekian kalinya. Pertama, si anak justru dikeluarkan dari sekolah karena dianggap merusak citra lembaga. Seharusnya menjadi tugas sekolah untuk pembinaan terhadap anak yang 'bermasalah' tersebut.

Aparat juga diwajibkan memberikan perlindungan, rehabilitasi kepada korban. Hal ini bisa diawali di tahap pemeriksaan dimana aparat hukum wajib menjalankan pemeriksaan hukum yang aman dan nyaman bagi korban dengan menghindari sikap dan perilaku yang membuat korban merasa menjadi korban untuk kali kedua.  (*)

CC Rebut 120.906 Suara di Sintang


Cornelis-jalan-kaki.jpg

JALAN KAKI - Calon gubernur pertahana Cornelis bersama keluarga berjalan kaki menuju TPS 86, Kamis (20/9/2012)


SINTANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sintang Kalimantan Barat melakukan rapat pleno terbuka, rekapitulasi suara Pilgub 2012. Dari hasil pleno persentase pemilih dikabupaten Sintang menurun.

Rapat pleno yang digelar di Aula KPU Kabupaten Sintang, Selasa (25/9/2012) berjalan lancar, setelah semua rekapitulasi perhitungan suara pilgub Kalbar di masing- masing kecamatan dibacakan, 14 saksi dari kecamatan menerima rekapitulasi suara.

Ketua KPU Kabupaten Sintang Ade M Iswadi mengatakan tidak ada satupun dari kecamatan yang keberatan mengenai hasil penghitungan suara, baik suara sah maupun suara yang tidak sah.

Iswadi mengatakan dalam rapat pleno di KPU tentang rekapitulasi suara dalam pilgub 2012 di 14 kecamatan, pasangan nomor urut 1 memperoleh suara 120. 906, pasangan nomor urut 2 memperolehan suara 14.686, pasangan Nomor urut 3 Sebanyak 68.251 dan pasangan nomor urut 4 dengan suara 10.895.

"Sejak awal saya sudah mewanti- wanti agar masyarakat menunggu hasil dengan bijak, dengan hasil rekapitulasi yang kita bacakan di 14 kecamatan ini. Tidak ada satu kecamatan yang keberatan. Baik masalah suara sah maupun suara yang tidak sah," ujar Iswadi pada Tribunpontianak.co.id, Selasa (25/9/2012).

CC Unggul Telak di Kubu Raya


Cornelis-mencoblos.jpg

CORNELIS MENCOBLOS - Gubernur Cornelis bersama istri ketika memberikan hak suaranya, Kamis (20/9/2012)


KUBU RAYA - Pasangan Cornelis-Christiandy (CC) berhasil unggul di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat dalam Pilgub 2012. Keunggulan CC itu diketahui secara resmi saat rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara KPU Kubu Raya di Restoran Randayan, Selasa (25/9/2012).

CC meraih 84.603 suara, Arafah 57.675 suara, MB 65.167 suara, dan TB 12.121 suara. Suara tidak sah sebanyak 3.817. Dari jumlah DPT Kubu Raya sebanyak 381.410, yang menggunakan hak pilihnya 233.383 atau 61 persen.

KPU tersebut diikuti oleh sembilan panitia PPK di Kubu Raya, saksi pasangan calon, Panwaslu Kubu Raya, serta para undangan. Masing-masing PPK membacakan hasil rekapitulasi di kecamatannya secara bergantian.

Pleno rekapitulasi tersebut berlangsung lancar, karena tidak ada sanggahan-sanggahan dari para saksi. Bahkan ketika hasil akhir dibacakan, saksi dari keempat pasangan calon menyatakan dapat menerima hasil rekapitulasi.

Ketua KPU Kubu Raya, Idris Maheru bersyukur karena Pemilukada Kalbar 2012 di Kubu Raya berlangsung dengan aman dan lancar. Hal ini dibuktikan saat pleno rekapitulasi, tidak ada pihak yang menyampaikan keberatannya.

Hasil rapat pleno rekapitulasi kemarin, selanjutnya diserahkan kepada KPU Provinsi Kalbar sebagai bahan rapat pleno rekapitulasi di tingkat provinsi. "Insya Allah hasilnya hari ini juga kita sampaikan ke provinsi," kata Idris.

CC Juga Unggul Telak di Bengkayang



Cornelis-menyanyi.jpg

CORNELIS MENGHIBUR - Calon Gubernur Cornelis bersama istri merayakan kemengan di TPS 86 tempatnya mencoblos dengan menyanyi, Kamis (20/9/2012). Menghibur warga sekitar TPS


BENGKAYANG - Pasangan nomor urut satu, Cornelis-Christiandy Sanjaya berhasil menang dalam perolehan suara Pemilukada Kalbar di Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Dalam rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara, pasangan BBM ini memperoleh 83.138 suara atau sekitar 74,4 persen.

"KPU Bengkayang hari ini, telah menggelar rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara. Pasangan nomor urut satu, memperoleh 83.138 suara atau 74,4 persen, nomor urut dua 9.590 suara atau 9,6 persen. Pasangan nomor urut tiga memperoleh 15.431 suara atau 13,8 persen, dan pasangan nomor urut empat 3.557 suara atau 3,2 persen," kata Eddy A, SH kepada Tribunpontianak.co.id saat dihubungi, Selasa (25/9/2012), sore.

Persentase perolehan suara tiap pasangan calon tersebut, lanjut Eddy, dibagi atas jumlah suara sah Kabupaten Bengkayang pada Pemilukada Kalbar 2012 sebesar 111.716 pemilih. Sementara untuk jumlah suara tidak sah mencapai 1.793 pemilih.

"Untuk yang tidak memberikan hak suaranya, atau tidak memilih, jumlah DPT Kabupaten Bengkayang 144.166 dikurangi dengan jumlah suara sah ditambah yang tidak sah. Tidak memilih sebesar 27.657 atau sebesar 19,6 persen," katanya.

Tiga dari empat orang saksi yang hadir dari tiap pasangan calon menerima hasil pleno rekapitulasi penghitungan suara. Satu saksi dari kandidat calon gubernur dan wakil gubernur, Abang Tambul Husin - Barnabas Simin tidak hadir.

*) Baca berita selengkapnya terkait perolehan suara Cagub dan Cawagub pada Pilgub 2012 di edisi cetak Tribun Pontianak, Rabu (26/9/2012)

CC Menang Telak di Sanggau

Tim koalisi pemenangan pasangan Cornelis-Christiandy (CC) menggelar jumpa pers
M. Khusyairi
Tim koalisi pemenangan pasangan Cornelis-Christiandy (CC) menggelar jumpa pers
Sanggau – Pasangan Cornelis-Christiandy (CC) memastikan meraup suara terbanyak dan menang telak pada 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Sanggau. Hal itu berdasarkan data yang dilansir tim koalisi pemenangan pasangan CC Kabupaten Sanggau dalam jumpa persnya, Sabtu (22/9).
Tim Koalisi CC mengklaim perolehan suara pasangan CC sebanyak 175.313 atau 73,16 persen dari suara sah sebanyak 239.621. Lantas perolehan suara pasangan Armyn-Fathan 17.029 atau 7,11 persen. Kemudian pasangan Morkes-Burhan meraup suara 36.123 suara atau 15,08 persen dan pasangan Tambul-Barnabas meraih suara 11.154 suara atau 4,65 persen.
“Perolehan suara ini, kita input dari para saksi-saksi di lapangan. Kami yakin tidak akan ada kesalahan atau error,” tegas Andreas Nyas SAg, Ketua Koalisi CC didampingi sekretarisnya Drs Supardi dan bendahara Heri Wijaya, kemarin.
Perolehan itu, kata Nyas, belum termasuk beberapa TPS di Kecamatan Entikong, seperti Pala pasang dan Sungkung. Bahkan beberapa di antaranya di Kecamatan Kapuas, seperti Semerangkai dan Setanding serta Meliau.
“Ada beberapa TPS yang belum masuk ke kita seperti Entikong, jaraknya jauh. Nah, untuk Kapuas dan Meliau pun ada beberapa TPS belum masuk data tersebut,” terangnya.
Sejatinya, Tim Koalisi CC hanya mematok sekitar 69 persen perolehan suara di Kabupaten Sanggau. Namun hingga sekarang target tersebut telah terlampaui.
“Kita mematok hanya 69 persen. Nah, hasilnya lumayan menggembirakan. Target kita terlampaui,” tambah Supardi.
Dijelaskan, tiap TPS tim ini memasang dua orang saksi. Satu saksi bayangan dan satu saksi formal. “Jadi saya rasa tak ada kesalahan data yang dikirimkan ke posko kita ini. Saksi kita berlapis dan berada di seluruh TPS di Kabupaten Sanggau,” bebernya.
Ditegaskan, kemenangan itu merupakan kemenangan masyarakat di Kabupaten Sanggau. Di mana mereka jeli dalam memilih pemimpin untuk membangun Kalbar ke depan.
“Ini kemenangan masyarakat di Kabupaten Sanggau. Mereka telah memercayai pasangan CC untuk memimpin Kalbar kembali,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sanggau ini. (SrY)
Tim koalisi pemenangan pasangan Cornelis-Christiandy (CC) menggelar jumpa pers
M. Khusyairi
Tim koalisi pemenangan pasangan Cornelis-Christiandy (CC) menggelar jumpa pers
Sanggau – Pasangan Cornelis-Christiandy (CC) memastikan meraup suara terbanyak dan menang telak pada 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Sanggau. Hal itu berdasarkan data yang dilansir tim koalisi pemenangan pasangan CC Kabupaten Sanggau dalam jumpa persnya, Sabtu (22/9).
Tim Koalisi CC mengklaim perolehan suara pasangan CC sebanyak 175.313 atau 73,16 persen dari suara sah sebanyak 239.621. Lantas perolehan suara pasangan Armyn-Fathan 17.029 atau 7,11 persen. Kemudian pasangan Morkes-Burhan meraup suara 36.123 suara atau 15,08 persen dan pasangan Tambul-Barnabas meraih suara 11.154 suara atau 4,65 persen.
“Perolehan suara ini, kita input dari para saksi-saksi di lapangan. Kami yakin tidak akan ada kesalahan atau error,” tegas Andreas Nyas SAg, Ketua Koalisi CC didampingi sekretarisnya Drs Supardi dan bendahara Heri Wijaya, kemarin.
Perolehan itu, kata Nyas, belum termasuk beberapa TPS di Kecamatan Entikong, seperti Pala pasang dan Sungkung. Bahkan beberapa di antaranya di Kecamatan Kapuas, seperti Semerangkai dan Setanding serta Meliau.
“Ada beberapa TPS yang belum masuk ke kita seperti Entikong, jaraknya jauh. Nah, untuk Kapuas dan Meliau pun ada beberapa TPS belum masuk data tersebut,” terangnya.
Sejatinya, Tim Koalisi CC hanya mematok sekitar 69 persen perolehan suara di Kabupaten Sanggau. Namun hingga sekarang target tersebut telah terlampaui.
“Kita mematok hanya 69 persen. Nah, hasilnya lumayan menggembirakan. Target kita terlampaui,” tambah Supardi.
Dijelaskan, tiap TPS tim ini memasang dua orang saksi. Satu saksi bayangan dan satu saksi formal. “Jadi saya rasa tak ada kesalahan data yang dikirimkan ke posko kita ini. Saksi kita berlapis dan berada di seluruh TPS di Kabupaten Sanggau,” bebernya.
Ditegaskan, kemenangan itu merupakan kemenangan masyarakat di Kabupaten Sanggau. Di mana mereka jeli dalam memilih pemimpin untuk membangun Kalbar ke depan.
“Ini kemenangan masyarakat di Kabupaten Sanggau. Mereka telah memercayai pasangan CC untuk memimpin Kalbar kembali,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sanggau ini. (SrY)

CC Menang Telak di 19 Desa

Hasil Pleno PPK Ngabang

PPK Kecamatan Ngabang
Antonius Sutarjo
Anggota PPK Kecamatan Ngabang mencatat perolehan suara yang dibacakan secara bergantian oleh masing-masing ketua PPS di Gedung Swadaya, Minggu (23/9)
Ngabang – Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Ngabang menggelar pleno di Gedung Swadaya, Minggu (23/9). Kendati saksi calon gubernur (cagub) nomor urut 4 tidak hadir, tapi pasangan Cornelis-Christiandy Sanjaya unggul di 19 desa.
Rapat pleno diikuti seluruh Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) se-Kecamatan Ngabang, Camat Ngabang diwakili Sekcam M Soleh, Kapolsek Ngabang AKP Mateus, Damramil Ngabang, KPU Landak, dan Ketua Panwascam. Hadir pula saksi cagub nomor urut 1 Sugito, saksi cagub nomor 2 A Busni ST, dan saksi nomor 3 Sudormo.
Dalam pleno tersebut, masing-masing ketua PPS membacakan hasil rekapitulasi dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) di masing-masing wilayahnya. Dari 19 PPS tercatat pasangan cagub nomor 1 berhasil unggul di semua PPS dengan peroleh suara 36.372 atau 90,61 persen. Sedangkan cagub nomor urut 2 menduduki peringkat tiga dengan perolehan suara 1.064 atau 2,62 persen. Selanjutnya, suara yang diperoleh cagub nomor urut 3 sebanyak 2.229 atau 5,67 persen dan cagub nomor urut 4 memperoleh 444 suara atau 1,10 persen.
Berkaitan dengan ketidakhadiran salah seorang saksi cagub, Ketua PPK Kecamatan Ngabang, Jongki SPd MPd mengatakan surat undangan untuk saksi sudah disampaikan sejak Jumat (21/9) lalu. Ia mengaku tidak tahu alasan tak hadirnya saksi cagub nomor urut 4. Asalkan jangan komplain setelah diplenokan, karena semua unsur sudah hadir saat rapat pleno.
“Selama ini semua tahapan pilkada sudah berjalan baik dan benar. Rekapitulasi hasil suara dari PPS juga ditandatangani saksi yang hadir. Jadi khusus Kecamatan Ngabang, semua tahapan sudah baik dan masalah pun hampir tidak ada,” tegasnya.
Bahkan kata dia, rekapitulasi suara di TPS juga lengkap dan ditandatangani saksi yang hadir. Termasuk dilengkapi rekap hasil suara di TPS yang sama dengan hasil yang disampaikan ke panwas. Apabila ada salah satu TPS yang bermasalah, kata dia, untuk mengeceknya harus menghitung kembali satu per satu surat suara.
“Karena tidak ada yang komplain, maka itu tidak dilakukan,” kata Jongki. (tar)
PPK Kecamatan Ngabang
Antonius Sutarjo
Anggota PPK Kecamatan Ngabang mencatat perolehan suara yang dibacakan secara bergantian oleh masing-masing ketua PPS di Gedung Swadaya, Minggu (23/9)
Ngabang – Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Ngabang menggelar pleno di Gedung Swadaya, Minggu (23/9). Kendati saksi calon gubernur (cagub) nomor urut 4 tidak hadir, tapi pasangan Cornelis-Christiandy Sanjaya unggul di 19 desa.
Rapat pleno diikuti seluruh Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) se-Kecamatan Ngabang, Camat Ngabang diwakili Sekcam M Soleh, Kapolsek Ngabang AKP Mateus, Damramil Ngabang, KPU Landak, dan Ketua Panwascam. Hadir pula saksi cagub nomor urut 1 Sugito, saksi cagub nomor 2 A Busni ST, dan saksi nomor 3 Sudormo.
Dalam pleno tersebut, masing-masing ketua PPS membacakan hasil rekapitulasi dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) di masing-masing wilayahnya. Dari 19 PPS tercatat pasangan cagub nomor 1 berhasil unggul di semua PPS dengan peroleh suara 36.372 atau 90,61 persen. Sedangkan cagub nomor urut 2 menduduki peringkat tiga dengan perolehan suara 1.064 atau 2,62 persen. Selanjutnya, suara yang diperoleh cagub nomor urut 3 sebanyak 2.229 atau 5,67 persen dan cagub nomor urut 4 memperoleh 444 suara atau 1,10 persen.
Berkaitan dengan ketidakhadiran salah seorang saksi cagub, Ketua PPK Kecamatan Ngabang, Jongki SPd MPd mengatakan surat undangan untuk saksi sudah disampaikan sejak Jumat (21/9) lalu. Ia mengaku tidak tahu alasan tak hadirnya saksi cagub nomor urut 4. Asalkan jangan komplain setelah diplenokan, karena semua unsur sudah hadir saat rapat pleno.
“Selama ini semua tahapan pilkada sudah berjalan baik dan benar. Rekapitulasi hasil suara dari PPS juga ditandatangani saksi yang hadir. Jadi khusus Kecamatan Ngabang, semua tahapan sudah baik dan masalah pun hampir tidak ada,” tegasnya.
Bahkan kata dia, rekapitulasi suara di TPS juga lengkap dan ditandatangani saksi yang hadir. Termasuk dilengkapi rekap hasil suara di TPS yang sama dengan hasil yang disampaikan ke panwas. Apabila ada salah satu TPS yang bermasalah, kata dia, untuk mengeceknya harus menghitung kembali satu per satu surat suara.
“Karena tidak ada yang komplain, maka itu tidak dilakukan,” kata Jongki. (tar)

Tim CC Klaim Menang di Sintang

Dugaan Golput Lebih 20 Persen

Sintang – Tim Cornelis-Christiandy (CC) mengklaim pasangan nomor 1 telah meraih kemenangan di wilayah Kabupaten Sintang. Hasil hitungan suara yang dilakukan tim CC menang telak dengan perolehan 120.908 suara atau 56,31 persen.
Urutan kedua ditempati pasangan nomor 3 Morkes-Burhan dengan meraih 68.229 suara atau 31,78 persen. Urutan ketiga Armyn-Fathan dengan 14.686 suara atau 6,84 persen. Pasangan Tambul-Barnabas dengan suara 10.895 atau 5,07 persen.
“Dari awal sebelum pencoblosan kita sudah yakin pasangan CC akan menang di Kabupaten Sintang,” ujar Koordinator Tim CC di Sintang, Jefray Edward.
Hasil hitungan tim CC sudah final, menang hampir di seluruh kecamatan terkecuali Kota Sintang. Total suara yang masuk mencapai 214.718 atau 77,88 persen dari jumlah DPT 275.687. Sisa suara diperkirakan golput mencapai 60.969 atau 22,12 persen.
Terpisah, Ketua KPUD Sintang Ami Iswadi dikonfirmasi mengenai suara golput belum bisa memberikan penjelasan. “Kita belum tahu secara pasti perolehan suara termasuk yang golput. Kita belum bisa komentar soal ini,” ujarnya.
Menurutnya, perolehan suara dan tingkat pemilih baru bisa diketahui bila KPUD Sintang sudah melakukan rapat pleno. “Kita tunggu hasil pleno saja,” pungkasnya. (din)