Memuat berita dan informasi dari berbagai sumber yang bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan informasi bagi para pengunjung blog ini.
Memberi ruang bagi pengunjung blog ini untuk memuat berita dan informasi yang bermanfaat bagi para pengunjung lain blog ini. Selamat berkunjung dan membaca di blog ini, semoga bermanfaat.
Terima kasih.
JOMBANG-
Dua pasangan bukan suami istri diciduk petugas Satpol PP Jombang saat
berbuat mesum di hotel Prambanan, Jalan Raya Gondangmanis Kecamatan
Bandarkedungmulyo, Jombang, Senin (10/9/2012).
Salah satu pasangan
adalah masih saudara sepupu. Sedangkan satu pasangan lagi adalah CLBK
(Cinta Lama Bersemi Kembali). Selanjutnya, mereka digelandang ke Kantor
Satpol PP guna pendataan.
Penggerebekan berawal dari informasi
masyarakat yang menyebut hotel di tepi Jalan Raya jurusan Kertosono -
Surabaya itu kerap digunakan pasangan selingkuh. Kemudian, petugas
bergerak ke lokasi yang dimaksud. Sesampai di hotel, Satpol PP langsung
menyisir setiap kamar.
Hasilnya, petugas memergoki seorang pria berinisial AD (35) sedang berada di kamar dengan pasangannya berinisial NA (35). Keduanya warga Desa Losari Kecamatan Ploso, Jombang. Ironisnya, pasangan mesum ini masih terhitung saudara sepupu.
"Suami saya bekerja ke Kalimantan," kata NA. Dia mengatakan bahwa AD sepupunya sendiri.
Pasangan
ke dua ZM (36) dan RN (36). Kepada petugas, baik ZM maupun RN mengaku
kalau pacar lama atau CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali). ZM warga
Badarlor Kecamatan Mojoroto, Kediri, sedangkan RN warga Desa Ngaber
Kecamatan Mlarak, Ponorogo. Saat digerebek, petugas juga menemukan satu
kotak kondom dan satu botol minuman berenergi.
"Mereka masih telanjang saat kita gerebek ," kata Kasi Pengendalian dan Operasional Satpol PP Jombang, Roni Afriandi.
ZM
dan RN mengakui masing-masing sudah mempunyai pasangan resmi. Hanya
saja, setelah lama berpisah, keduanya bertemu. Nah, dari situlah virus CLBK bersemi. Selanjutnya, mereka janjian untuk bertemu di hotel Prambanan.
"Kami pacar lama," kata RN yang berambut panjang ini.
Kepala
Satpol PP Jombang, Mas'ud menjelaskan, sebenarnya ada tiga pasangan
yang berhasil dikekuk oleh anggotanya. Namun sayang, satu pasangan lagi kabur lewat pintu belakang hotel.
"Bagi yang tertangkap, kita suruh membuat penyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi," pungkasnya.
BANJARBARU --
Dua orang perampok sekaligus pemerkosa karyawati Salon Annisa, M
Ikroufi (19) dan HS (16), bertekuk lutut di tangan Buser Polsek
Banjarbaru. Ikroufi terpaksa dihadiahi timah panas, karena mau melawan
petugas pakai pisau.
Warga di Jalan Junjung Buih, samping
RSUD Banjarbaru, terkejut menyusul adanya suara letusan pistol yang
diikuti jeritan kesakitan seorang pemuda, Minggu (9/9/2012). Warga pun
memburu ke arah suara tersebut. Bersamaan itu, sejumlah polisi bergerak
membekuk dan membawa pemuda itu ke mobil.
Darah segar pun
mengucur dari dua luka tembak di kaki pria itu. Dia adalah M Ikroufi
(19). Warga Lutfia Tunggal B/164 Bincau Muara, Kecamatan Martapura Kota
ini merupakan pelaku perampokan disertai pemerkosaan terhadap karyawan
Salon Annisa di Jalan Taruna Praja, Jumat (31/8) lalu.
Selain
M Ikroufi, polisi juga menangkap seorang tersangka lainnya HS (16).
Pelajar asal Tanahlaut yang tengah menuntut ilmu di Martapura ini juga
ikut merampok dan memerkosa karyawan Salon Annisa.
Informasi
didapat, sejak menerima laporan peristiwa perampokan disertai
pemerkosaan itu jajaran Polsek Banjarbaru di-backup Polres Banjarbaru
dan Polda Kalsel terus melakukan penyelidikan.
Hasil dari
penyelidikan ini pun membuahkan hasil, menyusul seorang polisi menerima
informasi keberadaan Hp milik korban yang dibawa lari dua orang
perampok.
Tak ingin pelaku kabur, polisi bergerak membekuk
Andre (19) di Kompleks Mekatani, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan
Landasan Ulin, Kota Banjarbaru. Tanpa kesulitan, polisi berhasil
membekuk penadah ponsel itu, Minggu (9/9/2012) pukul 16.00 Wita.
Begitu
berhasil menangkap Andre, polisi langsung mengorek keterangan siapa
yang menjual polsel tersebut. Dari mulut Andre keluarkan sebuah nama,
yakni Ikroufi.
Polisi pun memancing Ikroufi agar keluar dari
persembunyiannya. Usaha polisi berhasil, Ikroufi dengan mengendarai
sepeda motor Honda Scoopy terlihat di Jalan Junjung Buih.
Dipimpin
Kanit Buser Polsek Banjarbaru, Aipda Sugeng Gunawan, sebanyak 16
anggota gabungan dari Polsek Banjarbaru, Polres Banjarbaru dan Polda
Kalsel bergerak cepat mengepung Ikroufi.
Rupanya Ikroufi tidak tinggal diam, ketika belasan polisi mengepung dan hendak membekuknya. Sebilah pisau tajam pun disiapkannya.
Menyaksikan
ini, anggota melepaskan dua kali tembakan ke arah kaki Ikroufi.
Seketika dia tak berdaya dan menahan sakit akibat tembakan yang
bersarang di kaki kanannya. Polisi mengangkat tersangka ke atas mobil
dan membawanya ke IGD RSUD Banjarbaru.
"Waduh, saya tidak
berdaya lagi," ujar Ikroufi, saat dibawa keluar dari IGD RSUD
Banjarbaru. Ikroufi mengaku, dia baru pertama kal melakukan aksi
perampokan ini.
"Saya lihat orangnya cantik dan tubunya seksi. Langsung saja saya terangsang dan memaksa korban berhubungan intim," ujarnya.
Dengan
sebelah kaki diangkat, Ikroufi dituntun dua anggota Polsek Banjarbaru
menuju ke Mapolsek Banjarbaru. Sedangkan polisi lainnya bergerak
mengejar satu tersangka lainnya, HS, ke Kompleks Lutfia Tunggal
Martapura.
Sebenarnya HS, warga Desa Sungai Bakung Kecamatan
Kurau, Tanahlaut. Tapi dia indekos di Kompleks Lutfia Tunggal guna
memperlancar menimba ilmu di Martapura.
Tanpa kesulitan,
polisi berhasil dibekuk HS dan dibawa ke Mapolsek Banjarbaru Kota. HS
beruntung, karena tidak melakukan perlawan polisi pun tidak memuntahkan
timah panasnya.
Kapolres Banjarbaru AKBP Budi Santoso melalui
Kapolsek Banjarbaru Kota AKP Rizali membenarkan keberhasilan anggotanya
membekuk kedua tersangka perampokan diserta pemerkosaan terhadap dua
karyawan salon Annisa.
"Ikroufi dan HS dijerat dengan Pasal
365 tentang pencurian dengan kekerasan dan atau Pasal 285 tentang tindak
pemerkosaannya. Sedangkan, Andre dikenai Pasal 480 tentang pertolongan
jahat atau penadahan," ujar Kapolsek.
KERINGAT mengalir deras di kening M Ikroufi (19). Itu karena dia
menahan rasa sakit di kakinya, akibat dihadiahi timah panas oleh polisi.
Pemuda
asal Kompleks Lutfia Tunggal Blok B Nomor 164 Martapura itu adalah otak
perampokan sekaligus pemerkosaan yang terjadi di Salon Annisa. Dia
bersama temannya HS (16) ditangkap anggota Polsek Banjarbaru Kota
dibantu Polres Banjarbaru, Minggu (9/9/2012) sore.
"Saya
melakukan aksi perampokan itu karena terdesak utang. Saya menabrakkan
mobil teman dan disuruh mengganti sebesar Rp 2,5 juta," kata Ikroufi.
Pada
saat kejadian, Jumat (1/9/2012) pagi, Ikroufi mengajak HS berjalan-
jalan sembari berangkat ke kantor Dinas Sosial Banjarbaru, tempatnya
magang bekerja. Ketika itu Ikroufi sudah membawa parang 60 sentimeter
dan pisau lipat.
Ketika melintas depan Salon Annisa, timbul
keinginan Ikroufi untuk potong rambut. Namun, keinginan itu pupus
lantaran Salon Annisa hanya melayani kaum hawa.
Ikroufi dan
Hs keluar salon. Sambil berjalan keluar, Ikroufi terpikir melakukan
perampokan, setelah melihat situasi salon yang sepi. "Sebelum masuk ke
salon, HS saya kasih pisau lipat untuk menakuti korban. Saya ajarkan
bahwa korbannya harus dicekik atau ditakuti," ujar Ikroufi.
Setelah
masuk salon, Ikroufi dan HS melucuti barang berharga yang dibawa kedua
pekerja salon seperti emas, uang dan Handphone BlackBerry.
Tak
itu saja, mereka juga melucuti kehormatan kedua karyawan salon yang
baru lulus SMK itu. "Orangnya cantik dan tubuhnya seksi. Saya pun ingin
berhubungan intimnya," ujarnya.
Menurut Ikroufi, usai
melakukan aksinya mereka keluar salon dan langsung kabur menggunakan
Honda Scoopy Hitam bernopol DA 6464 OQ. "Saat melakukan aksi itu,
waktunya sekitar 20 menit saja. Setelah itu keluar," ucapnya.
Kabur kemana? Ikroufi mengaku dirinya tetap ke tempatnya magang di
Dinsos Banjarbaru."Saya magang seperti biasa sembari mengajak HS yang
saat itu sedang libur sekolah. Siangnya, saya baru menjual emas hasil
merampok," ujarnya.
Beberapa hari pascaperampokan, Ikroufi
tetap masuk magang di Dinsos seperti biasa. Dan dirinya pun pulang ke
rumahnya seperti biasa. "Ya biasa juga, magang dan main. Tak
kemana-mana," cetusnya.
Hal senada diungkapkan oleh HS.
Pemuda lugu itu mengaku hanya diajak dan diarahkan oleh Ikroufi. "Saya
ajari saat akan merampok itu," ucapnya.
Ketika melakukan pemerkosan, HS mengaku dia tidak diajari oleh temannya itu. "Saya kepengen juga ketika melihat Rofik," ujarnya.
Hasil
perampokan itu tidak dinikmati bersama. Setelah semuanya laku terjual,
Ikroufi lantas membayar utang ke temannya. "Saya berikan semuanya.
Totalnya Rp 1,75 juta," cetus Ikroufi.
Menurut dia, uang hasil perampokan itu tidak sampai dibuat untuk
bersenang-senang dengan HS. "Tidak sempat untuk beli apa-apa. Bahkan HS
hanya saya beri sebungkus rokok," ujarnya.
PALEMBANG - Merasa sang istri tidak
bisa memenuhi kebutuhan rohani (seksual), DM (46) pun beralih dengan
menyetubuhi keponakannya sendiri, Bunga (nama samaran).
Terhitung lima kali sudah Bunga (14) diajak secara paksa untuk melakukan hubungan intim oleh DM hingga mengandung lima bulan.
"Saya bisa seperti ini karena istri saya selalu menolak setiap kali
hendak saya ajak hubungan intim. Alasannya capek lah. Jadi saya
lampiaskan sama dirinya," ujar DM kepada Sripoku.com yang dijumpai di
Mapolsekta Sako, Kamis (13/9/2012).
DM mengakui perbuatannya. Dengan nada bicara yang lancar dan raut
muka yang sesekali tersenyum, warga Jl Lebak Murni Lorong Karya Murni I
No 1076 Kelurahan Sako ini mengaku telah menyetubuhi Bunga sebanyak lima
kali.
Semuanya dilakukan saat istri dan anak-anak DM sedang tidur lelap.
"Saya dan Bunga tinggal satu rumah karena ia dititipkan sama orangtuanya
yang ada di desa. Saya nekat menyetubuhi dirinya karena terbawa nafsu,"
ujar DM.
Kapolsek Sako, AKP Yawardiman SAg, melalui Kabid Humas Polsek Sako,
Bripka Heru M Riyanto SH, membenarkan telah menangkap tersangka. DM saat
ini sudah diamankan untuk diproses lebih lanjut.
"Tersangka saat ini telah diamankan dan berkasnya dalam proses.
Bukti-bukti juga sudah di tangan kami," ujar Bripka Heru yang mengatakan
DM dijerat dengan Pasal 285 KUHP dengan acaman 12 tahun penjara.
MAUMERE -- Ibarat sudah jatuh
tertimpa tangga. Kondisi ini dialami seorang ibu berinisial MM (32),
warga RT 03/RW 01, Desa Nelle Urung, Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka,
Selasa (11/9/2012) sekitar pukul 06.30 Wita. Selain dirampok, ibu
beranak satu ini pun diperkosa.
Pelakunya adalah seorang pria dengan tinggi sekitar 170 centimeter,
berkulit hitam, mengenakan baju kaos oblong berwarna merah dan celana
jeans hitam.
Awalnya pelaku mengetuk pintu rumah. Saat membukakan pintu, pelaku
menanyakan apakah mereka (MM) menjual ternak kuda? Namun MM mengatakan
mereka tak memiliki hewan itu. Selanjutnya, pelaku menanyakan apakah
suaminya berada di rumah atau tidak? Rupanya pertanyaan itu hanya
sekadar untuk mengetahui situasi di rumah itu.
Usai menjawab pertanyaan, sekelebat pelaku menodongkan sebilah pisau
ke dada korban dan meminta agar diberikan uang dan sarung. Korban yang
sudah ketakutan akhirnya mengambil uang Rp 150 ribu dan empat helai
sarung di kamarnya kemudian memberikan kepada pelaku. Masih di bawah
tekanan, korban dipaksa untuk berhubungan badan. Meski menolak, korban
akhirnya tak berdaya di bawah ancaman lelaki kekar itu. Lelaki biadab
itu menyeret MM dan memperkosanya di kamar keluarga.
Usai merampok dan memperkosa, pelaku pun kabur dengan sepeda
motornya. Merasa harkat dan martabatnya direndahkan, korban langsung
melapor ke Polsek Nelle. Informasi yang diperoleh Pos Kupang, Selasa
(11/9/2012) siang, saat kejadian suami korban sudah ke Pasar Alok
untuk berjualan moke (miras lokal).
Kapolres Sikka, AKBP Drs.Ghiri Prawijaya melalui Kasubag Humas Polres
Sikka, Iptu Defa Jaumil, Selasa (11/9/2012) siang, mengatakan, Polres
Sikka dan Polsek Nelle kini tengah mengejar pelaku. "Korban pun telah
diperiksa dan divisum untuk kepentingan hukum," kata Defa.
DAD Kalbar: CC Raih 60-67 Persen, Darmansah: Komitmen Kuat PKR
Pontianak
– Sembilan hari kampanye dengan lima hari di zona 3-4 timur Kalbar,
terungkap bahwa pasangan Cornelis-Christiandy bertempur seru dengan
Tambul-Barnabas.
Kalau pasangan nomor 4 mengungkapkan program memperbaiki produksi
karet dan problem perbatasan, sedangkan nomor 1 yakin meraup suara
antara 65-80 persen di lima bakal wilayah Provinsi Kapuas Raya (PKR):
Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu.
Seperti diberitakan Rakyat Kalbar, Cornelis amat yakin bakal meraup
suara mayoritas hingga 80 persen di Kabupaten Sintang, begitu pun di
Melawi yang tak lari dari 65 persen. Sedangkan Sekadau, lantaran Bupati
Simon Petrus, kendati bukan jurkam namun sebagai Ketua DPC Partai
Demokrat jelas punya semangat untuk menang.
Tetapi di Putussibau Cornelis tak mematok perolehan suara. Ketika
kampanye di Melawi yang notabene bupatinya orang Golkar, massa
Tambul-Barnabas membeludak menyaingi massa Cornelis. Sedangkan di
Putussibau, massa kampanye Tambul-Barnabas dua kali lipat yang hadir
secara mandiri.
Bagaimanapun, bila sering didengungkan bahwa masyarakat timur Kalbar
sudah makin cerdas, tentulah mereka berpikir program apa yang
dilontarkan kedua kandidat, plus pesaing pasangan nomor 3 Morkes-Burhan.
Namun pemilih fanatik bisa jadi masih lumayan, kalau tidak pastilah
jadi politik uang.
“Secara basis, Tambul akan memenangkan wilayah timur Kalbar secara
signifikan. Tidak bisa dimungkiri masyarakat Kapuas Hulu sudah cinta
dengan Tambul,” ungkap pengamat politik Kalbar DR Zulkarnaen kepada
Kikie Supardi dari Rakyat Kalbar, Minggu (9/9).
Zulkarnaen sendiri mengakui pertempuran sengit di wilayah bakal PKR
antara pasangan Berkibar, Tambul-Barnabas dengan C2,
Cornelis-Christiandy. Selain mengklaim basis alias kantong suara (suara
Sintang 2007 ke Cornelis), keduanya bersikukuh untuk mewujudkan PKR.
“Yang paling signifikan kedekatan dengan Tambul cukup besar. Keluarga
besar Tambul dekat dengan masyarakat Kapuas Hulu dan juga kekerabatan
istrinya di Sintang. Ini sebagai pendulang suara paling besar,” ungkap
Zulkarnaen.
Hanya saja, lanjutnya, Tambul bisa jadi menang tipis dari Cornelis.
Kondisi itu bisa jadi kalau dilihat dari kuatnya paham primordial. Tapi
bila dikaitkan jualan PKR, jelas Tambul lebih memahami kawasan timur
dari Cornelis maupun Morkes-Burhan yang orang pesisir.
“Saya melihat itu namanya janji politik. Waktu 100 hari bukan waktu
yang panjang buat janji Morkes-Burhan itu. Saya pikir akan sulit, karena
untuk merealisasikan PKR itu nanti akan berhadapan lagi dengan DPRD
provinsi,” kata Zulkarnaen.
Selain PKR, isu merehabilitasi karet rakyat sebagai sumber
penghasilan utama masyarakat wilayah timur juga menjadi jualan yang
menarik. “Karet ada pengaruhnya tetapi tidak terlalu signifikan. Memang
Kapuas Hulu ini kan kabupaten konservasi. Karet itu lebih cocok.
Sekarang ini kelapa sawit yang bisa mendatangkan uang dalam waktu cepat.
Sehingga tidak sedikit di Sanggau, Sintang, Melawi, Sekadau, dan Kapuas
Hulu yang ditanami kelapa sawit,” kata Zulkarnaen.
Target 60-67 persen
Sementara itu, dengan mengandalkan primordial dan suara Dayak di
wilayah timur meliputi Kabupaten Sanggau, Sekadau, Melawi, Sintang, dan
Kapuas Hulu, jajaran tim CC mematok suara 60-67 persen.
“Pokoknya di wilayah timur pasangan CC tidak ada masalah. Kita
prediksikan dukungan suara CC secara keseluruhan sebanyak 60-67 persen,”
ujar Ibrahim Banson, Sekretaris Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalbar,
kepada Rakyat Kalbar, Selasa (11/10).
Menurutnya, pada 2007, Cornelis-Christiandy timur mengantongi 43-47
persen suara termasuk Kabupaten Bengkayang. “Waktu itu mereka berdua
hanya diusung PDI Perjuangan saja. Apalagi sekarang kalau didukung oleh
lima partai, kita yakin akan mencapai 60-67 persen,” katanya.
Mengenai kian cerdasnya rakyat timur membaca situasi dan kondisi
serta blundernya masalah PKR, menurut Banson tidak membuat Timses CC
keder menanggapi target suara pedalaman. “Saya pikir semua calon
mempunyai prediksi tersendiri. Itu sah-sah saja. Kita tetap
mempertahankan prediksi kita, terserah mereka mau ngomong berapa
persen,” ujarnya.
Pasangan nasionalis
Dari kawasan lima kabupaten bakal PKR, ternyata kesadaran masyarakat
akan keberagaman mulai tumbuh. Masyarakat heterogen yang terdiri dari
berbagai kelompok, puluhan suku dan agama.
“Dari empat calon, hanya pasangan Tambul-Barnabas yang merangkul
semua kalangan. Saya yakin keduanya menjadi alternatif masyarakat ke
depan khususnya di wilayah timur Kalbar,” ungkap Ketua Persaudaraan
Muslim Indonesia (Permusi) Sintang Darmansah SE MM SIp kepada Rakyat
Kalbar, Senin (10/9).
Darmansah juga melihat Tambul-Barnabas berkomitmen kuat
memperjuangkan Kapuas Raya. Itu menjadi modal besar untuk meraup suara
masyarakat timur.
“Pak Tambul itu satu-satunya calon dari timur Kalbar, sudah dapat
dipastikan masyarakat timur lebih pro kepada beliau. Dua periode
memimpin Kapuas Hulu, rekam jejaknya sangat baik. Itu akan jadi sebuah
pertimbangan masyarakat untuk memilih beliau,” kata Darmansah.
Sebagai salah satu penggagas pemekaran dan ikut berjuang sampai ke
Jakarta, Tambul Husin sudah dikenal. “Kalau soal Kapuas Raya, beliau
sangat paham. Jangan khawatir bila beliau terpilih menjadi Gubernur
Kalbar, Kapuas Raya pasti jadi,” yakin Darmansah.
Senada disampaikan Ketua DPC Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)
Sintang Ginidie. “Di Kalbar ini krisis pemimpin, tapi beliau dapat
merangkul semua kalangan. Kalau kita lihat Pak Tambul dan Barnabas
tinggi rasa nasionalismenya. Inilah alasan kenapa PKPB memberikan
dukungan kepada pasangan ini,” tegasnya.
Ginidie yang anggota DPRD Sintang daerah pemilihan Serawai-Ambalau
yakin pasangan Berkibar mampu membawa perubahan lebih baik bagi Kalbar,
tak terkecuali Serawai-Ambalau.
“Sudah berapa gubernur memimpin Kalbar, Serawai-Ambalau masih tetap
tertinggal. Saya yakin Tambul-Barnabas jadi pilihan alternatif, apalagi
beliau satu-satunya dari timur,” ujarnya
Untuk di Sintang, lanjut Ginidie, yakin meraih suara signifikan
karena terjun langsung ke masyarakat. “Suara Tambul-Barnabas di Sintang
saya rasa akan cukup banyak. Bisa bersaing dengan calon lainnya,” kata
Ginidie.
Sosok teruji
Bagaimana warga Kapuas Hulu sendiri terhadap Tambul? L Lassa Gampa,
tokoh masyarakat Dayak Kapuas Hulu dari Kecamatan Bika, menilai Tambul
Husin sosok nasionalis yang netral serta Pancasila sejati.
“Pasangan nomor 4 ini ada unsur Melayu atau Islam berbaur Dayak dan
Kristiani. Inilah pasangan pemersatu masyarakat Kalbar,” ujar Lassa.
Tambul menurut dia selain panutan dan disegani masyarakat Kapuas
Hulu, juga dicintai karena sangat merakyat. “Selama beliau jadi bupati,
jangankan kecamatan, desa dan dusun pun banyak mendapatkan bantuan dan
perhatian,” ujarnya.
Lassa Gampa mengaku sudah lama mengenal sosok Tambul. Sebagai tokoh
Dayak, Lassa Gampa mengaku tidak ragu-ragu lagi untuk mendukung pasangan
Berkibar.
“Kesempatan emas agar putra terbaik Kapuas Hulu menjadi Gubernur
Kalbar sudah di depan mata. Ini ibarat membangun kembali semangat Oevang
Oeray yang menjadi Gubernur Kalbar pertama kali, dan juga pemersatu,”
tegasnya.
Lassa Gampa menginginkan ada sosok pemersatu dan berjuang bagi
pemekaran, bukan yang sekadar ambisius tapi tidak menghayati dan
memahami apa itu PKR. “Saya tidak mau mengatakan ini apakah dipolitisasi
atau tidak, yang pasti PKR terhambat di provinsi,” tandasnya.
Pemangkat
– Sudah menjadi ciri pasangan CC, di mana pun selalu mengumbar
perolehan suara sebelum pencoblosan dimulai. Kampanye tunggal di
Pemangkat, cawagub nomor 1 Christiandy memastikan suara signifikan
diraup di Sambas.
Masuk ke kandang lawan di kabupaten utara Kalbar, Christiandy yakin
akan memerintah kedua kalinya bersama Cornelis. “Kita targetkan 40
persen suara masyarakat di Kabupaten Sambas ini bisa kita peroleh,”
ujarnya lantang di hadapan belasan ribu pendukung dipusatkan di Jalan
Mohammad Hambal, Pemangkat.
Christiandy menjanjikan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Tahun 2007, pasangan itu hanya memperoleh 14 persen suara.
Sejumlah juru kampanye nasional, provinsi, dan kabupaten pun diboyong
Christiandy. Di antaranya Prof DR H Hamka Haq (DPR RI PDI-P dan Ketua
Bamusi), Rudianto Tjen (Wakil bendahara DPP PDI Perjuangan dan anggota
DPR RI), Sirtadji (Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim), H Qomar (DPP
Demokrat dan anggota DPR RI), dan Ir Dolfie (anggota DPR RI dan DPP
PDI-P).
Dari provinsi, jurkam yang hadir Suryatman Gidot (Ketua DPD Demokrat
Kalbar yang juga Bupati Bengkayang), H Mulyadi (DPD PKB Kalbar), Tasnia
(Ketua Korwil Tim Kampanye dan DPD Demokrat Kalbar), M Jimmie Ridwan
(DPD PDI P dan anggota DPRD Provinsi), dan Syafranie (anggota DPRD
Provinsi).
Sementara dari Kabupaten Sambas tampak Ni Ketut Indrawaty (Ketua DPD
Demokrat Sambas), Erin Saputra (DPC PDI Perjuangan Sambas), Tjong Tji
Hok (DPC PDI Perjuangan Sambas), Giffarian (DPC Demokrat Sambas),
Suhardi Adi (Ketua DPC PKB Sambas), Barto (Ketua DPC PDS Sambas).
Christiandy mengungkapkan, selama menjadi gubernur, pasangan ini
sudah memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Sambas. Mulai pembangunan
infrastruktur hingga pertanian dan segala sektor yang menjadi andalan
masyarakat, termasuklah pembangunan perbatasan.
Tak heran, kata dia, selama ini kucuran dana pembangunan sangat besar
bagi Kabupaten Sambas, begitu juga dengan kabupaten/kota lainnya di
Kalbar. “Semua mendapat dana pembangunan yang proporsional, tidak ada
perbedaan, inilah bukti kami membangun Kalbar,” katanya.
Christiandy pun mempropagandakan sejumlah penghargaan bergengsi baik
dari pemerintah pusat maupun perguruan tinggi. Di antaranya Gubernur
Cornelis mendapat Satya Lencana pengelolaan pemerintahan yang baik,
Regional Champion dalam hal investasi, Transmigrasi Award, serta
sejumlah prestasi lainnya.
“Ini membuktikan kami bekerja, meskipun ada sejumlah pihak melihat
selama ini kami ini berbeda dari kenyataannya, bahkan ada segelintir
orang menilai kami tidak bekerja, tak ada hasil,” ungkapnya di hadapan
massa yang menyemut.
Namun apa pun komentar orang, kata Christiandy, bersama Pak Cornelis
kami tetap bekerja demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalbar.
Salah satu orasi kampanye yang menyedot perhatian masyarakat adalah
dari H Qomar (DPP Demokrat dan anggota DPR RI). Mantan personel grup
lawak Empat Sekawan H Qomar menyampaikan salam hangat dari SBY, bahkan
pihaknya siap memperjuangkan pemekaran Kabupaten Sambas Pesisir di
tingkat pusat.
“Perihal ini sudah kami sampaikan kepada SBY, hal ini juga tidak
terlepas dari dukungan pasangan Cornelis-Christiandy untuk
memperjuangkan pemekaran Kabupaten Sambas Pesisir,” janji Qomar.
Kampanye yang dihibur dua artis KDI dan Lima Serigala dengan tembang
hebohnya “Iwak Peyek” membuat suasana kampanye meriah sehingga antusias
mendatangi lokasi kampanye yang dikawal sekitar 400 personel Polda
Kalbar, Polres Sambas, dan Polsek Pemangkat. (edo)
Singkawang
– Cawako Singkawang Hasan Karman dan Cawawako Ahyadi (AD) menghadiri
kampanye terbuka cawagub Cornelis-Christiandy di Singkawang.
“Saya hadir sebagai jurkam Cornelis-Christiandy, karena saya Ketua
PPIB Kalbar, saya kampanye untuk beliau,” kata Hasan Karman ditemui
Rakyat Kalbar usai kampanye terbuka CC di Terminal Kuala, Kota
Singkawang, kemarin (11/9).
Dalam orasi politiknya, HK mengatakan kepada ribuan pendukung CC,
pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalbar ini terdapat empat kandidat.
“Kandidat lainnya baru sebatas janji-janji, tetapi Cornelis dan
Christiandy Sanjaya sudah berbuat, tinggal melanjutkannya,” katanya.
HK mencontohkan, kandidat yang lain itu ibarat bayi yang baru belajar
merangkak dan berdiri, sementara CC sudah berjalan dan berlari.
“Sebelum Kalbar dipimpin Cornelis, APBD Kalbar hanya sekitar Rp 1,2
triliun, pada Tahun Anggaran 2012, diperkirakan bisa mencapai Rp 3
triliun, itu artinya meningkat hampir 300 persen, sekitar 200 lebihlah.
Ini menandakan Kalbar terus meningkat tahap demi tahap,” ujarnya.
Pastikan, tambah dia, pada 20 September mendatang mencoblos nomor 1
untuk Pilgub Kalbar. “Jadi yang pasti-pasti saja, kandidat lain belum
pasti, tetapi kita punya kandidat ini, Cornelis-Christiandy sudah
pasti,” kata HK.
Bila HK berteriak lantang mengampanyekan CC, Cawawako Singkawang
Ahyadi, yang apa pun kapasitasnya, hanya duduk bersama yang lainnya di
atas pentas atau sekali-sekali berdiri.
Selain HK yang berteriak lantang agar masyarakat Kota Singkawang
memilih CC, terdapat juga para jurkam lainnya yang datang dari berbagai
daerah dan jabatan. Bukan hanya dari Kalbar, tetapi juga dari provinsi
lain dan pusat.
Di antara para Jurkam CC, anggota DPD-RI Erma Suryani Renik, anggota
DPR-RI Karolin Margret Natasa, Albert Yaputra, mantan pelawak yang jadi
anggota DPR-RI Qomar, anggota DPRD Kalbar Supriyanto, anggota DPRD Jatim
dari PDIP Sirmaji, Bupati Bengkayang Suryadman Gidot, Bendahara PDIP
Pusat Rudianto Chen, mantan Wakil Gubernur Kalbar LH Kadir, dan lainnya.
Dalam orasi politiknya, masing-masing jurkam menyampaikan beberapa
keberhasilan kepemimpinan CC selama lima tahun terakhir, baik dari
bidang infrastruktur jalan dan jembatan, pendidikan, dan kesehatan serta
lainnya.
Selain itu, mereka juga sering mengingatkan kepada massa pendukungnya
bahwa pada Pilgub Kalbar coblos nomor 1. Sedangkan untuk Pilwako
Singkawang coblos nomor 3, jangan terbalik pada 20 September mendatang.
Selain para jurkam itu tampak hadir pula anggota DPRD Kalbar Ary
Pudjiyanti, Ketua DPRD Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, Ketua TP-PKK
Provinsi Federika Cornelis, Ketua TP-PKK Singkawang Elisabeth Majuyetty
Hasan Karman, anggota DPRD Provinsi Kalbar dan Kota Singkawang, dari
partai pengusung, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Kehadiran para tokoh tersebut tentunya memberi semangat tersendiri
dari para pendukung CC yang selain mengenakan atribut nomor 1 untuk
Pilgub Kalbar, juga terdapat beberapa di antaranya yang mengenakan
atribut nomor 3 untuk Pilwako Singkawang.
Ribuan massa pendukung itu dihibur Trio Macan, Zazkia, Eva dan Yuli
KDI. Belum lagi aksi kocak Qomar. Banyolan demi banyolan yang
disampaikan pelawak yang menjadi anggota DPR-RI itu membuat ribuan massa
yang kepanasan bisa tertawa lepas.
70 persen
Pasangan nomor 1 Cornelis-Christiandy menargetkan perolehan suara di
Kota Singkawang hingga 70 persen. “Saya tanya dulu para pendukung saya.
Bukan saya yang menentukan, tapi para pendukung yang akan mencoblos pada
20 September mendatang,” kata Drs Cornelis MH kepada para pendukungnya
yang memadati Terminal Kuala.
Pasangan Christiandy Sanjaya ini pun mengambil mikrofon dan
menanyakan langsung kepada ribuan masa pendukungnya. “Masyarakat
Singkawang berani menargetkan berapa persen untuk memenangkan Cornelis,”
teriaknya lantang.
Para pendukungnya pun meneriakkan berani 70 persen suara Kota
Singkawang untuk pasangan CC. Artinya tiga pasangan calon gubernur
lainnya hanya kebagian suara tidak lebih dari 30 persen.
“Anda dengar sendiri, para pendukung saya berani menargetkan 70
persen suara. Kalau berani jangan takut-takut, kalau takut jangan
berani-berani,” kata Cornelis disambut teriakan gemuruh ribuan massa.
Cornelis menjelaskan, target maksimal perolehan suara itu di
antaranya dari para pemilih pemula yang besar di Kota Singkawang.
“Berani kita menargetkan maksimal, yakni dengan menambah perolehan suara
dari pemilih pemula. Asalkan jangan ada akal-akalan di TPS,” ingatnya.
Dalam orasi politiknya, Cornelis berkali-kali menanyakan kepada para
pendukungnya apakah berani mencoblos Cornelis untuk kali keduanya.
“Kalau pemilihan ini tidak boleh kalah. Usahkan kalah, seri pun tidak
boleh, karena itulah demokrasi,” katanya.
Cornelis kian optimis pada pertarungannya yang keduanya untuk menjadi
Gubernur Kalbar ini. Pasalnya pada pemilihan lima tahun lalu hanya
didukung PDIP. Tetapi kali ini juga mendapat dukungan dari Partai
Demokrasi, partainya Presiden SBY. Selain itu didukung pula PKB, PDS,
dan PPIB.
“Untuk pembangunan Kalbar, kita mempunyai jalur khusus, termasuk
membangun perbatasan dan bandara serta pelabuhan internasional supaya
Saudara bisa mengeluarkan karet dan saudaranya,” kata Cornelis. (dik)