Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 02 Agustus 2012

Tinggalkan PKB, Tetap Urus PWNU Kalbar

Dua Kader Menyusul Hengkang

Pontianak – Wakil Ketua DPW PKB Kalbar Sumardi M Noor SH yang posisinya di ujung tanduk memilih mundur terlebih dulu sebelum dipecat DPP partai berlandaskan Islam itu lantaran menolak dukung incumbent.
“Hari ini (kemarin, red) saya sampaikan surat pengunduran diri ke partai. Saya juga sudah mendapatkan surat dari PWNU perihal rangkap jabatan sebagai pengurus PKB. Sedangkan jabatan saya sebagai Wakil Sekretaris Tanfidyah PWNU Kalbar,” tutur Sumardi kepada Rakyat Kalbar via pesan singkat (SMS), kemarin.
Sumardi mengatakan segera membalas surat PWNU bernomor 135/SR/PWNU-KB/A-1/07/2012 tertanggal 20 Juli tersebut. Dia menyatakan meninggalkan PKB untuk memilih tetap pada kepengurusan PWNU Kalbar. Sikapnya itu dengan pertimbangan AD/ART NU hasil muktamar ke-32 bahwa pengurus NU tidak dapat rangkap jabatan sebagai pengurus parpol.
“Keputusan saya sebelum diberhentikan DPP PKB atas usulan Ketua DPW PKB Kalbar Mulyadi Tawik SE pada Rapat Pleno DPW PKB. Saya menyatakan mundur dari PKB baik kepengurusan maupun sebagai kader partai,” tegasnya.
Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) yang menjadi fungsionaris parpol, dalam manajemen khitah tidak boleh rangkap jabatan dengan kepengurusan ormas Islam itu.
Pengurus mulai dari PBNU hingga pengurus cabang (kabupaten/kota) dilarang menjadi pengurus partai politik. Keputusan tersebut sebagai sikap dari NU untuk memagari diri dari godaan politik praktis.
Namun pengurus NU tidak dilarang untuk menduduki jabatan politik seperti menteri, gubernur, bupati, atau walikota, dengan catatan harus mengajukan diri atau meminta izin kepada Ketua Umum PBNU. “Saya minta agar pengurus PWNU lainnya yang merangkap jabatan di parpol juga disurati, dan selanjutnya diminta untuk memilih,” tegas Sumardi.
Dihubungi terpisah, Ketua DPW PKB Kalbar Mulyadi Tawik mengaku belum menerima surat pengunduran diri Sumardi. Begitu juga dengan dua pengurus lainnya yang diberikan surat peringatan dan dikabarkan ikut mengundurkan diri.
“Saya belum terima suratnya, mungkin juga surat yang bersangkutan sudah disampaikan ke staf Sekretariat DPW PKB Kalbar. Permohonan disposisinya belum ada ke saya. Saat ini saya masih dalam perjalanan menghadiri muscab ke Kapuas Hulu. Jadi saya belum tahu apakah surat pengunduran diri itu sudah ada di DPW. Begitu juga dengan dua pengurus PKB yang diberi surat peringatan, apakah ikut mengundurkan diri atau tidak,” jelas dia.
Namun Mulyadi menyayangkan para kader yang mengundurkan diri, khususnya dua kader yang mendapat surat peringatan pertama itu yakni Syarif Pendy Yan Alqadrie dan Wahab Bulyan.
“Surat peringatan itu hasil rapat pleno DPW, sudah disampaikan kepada kedua kader partai. Tanda tidak gentleman berorganisasi di partai. Seharusnya bertanggung jawab dari apa yang dia lakukan,” tuntas Mulyadi. (jul)