Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 27 Juli 2012

Istri Diculik, Suami Diancam Bunuh

Yesi Hartati
Istimewa
Yesi Hartati, istri Iswadi yang dilarikan Aang
Pontianak – Makan bakso di Pasar Dahlia Jalan HRA Rahman, pasangan suami istri Iswadi, 29, dan Yesi Hartati, 26, didatangi pria bernama Aang dan Budi, Minggu (15/7) malam. Yesi diculik kedua pemuda itu dan Iswadi diancam bunuh.
Iswadi melaporkan penculikan istrinya ke Mapolsek Pontianak Barat. Di hadapan petugas, Iswadi mengaku mengenali pelaku yang menculik istrinya. Aang warga Sintang, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Pontianak. Sedangkan Budi warga Gang Duku Baru, Jalan Kom Yos Sudarso, Jeruju.
“Saya mengenal Aang dan Budi sudah setahun lebih,” ungkap Iswadi.
Bapak satu anak ini menuturkan, sebelum diculik, istrinya melihat kedua pelaku di Pasar Dahlia tak jauh dari warung bakso. Mereka memandang Yesi dan suaminya makan bakso. “Melihat mereka, istri saya ketakutan. Mereka pernah mengancam istri saya dan merencanakan suatu hari nanti akan menculik Yesi,” jelas Iswadi.
Kedua pria tersebut mendatangi Yesi dan Iswadi di warung bakso. Tanpa basa-basi, langsung menarik tangan Yesi dan membawanya kabur mengendarai sepeda motor.
“Saya tidak sempat melawan, karena Budi menunjukkan pisau di balik jaketnya. Sedangkan kunci sepeda motor saya dibuang di jalan,” ungkap Iswadi.
Malam itu Aang membawa Yesi kabur mengendarai sepeda motor. Sedangkan Budi masih memeluk Iswadi agar tidak mengejar istrinya tersebut. Kemudian Iswadi dihubungi Aang dan mengajaknya bertemu di Jalan Pancasila. Sedangkan Yesi masih bersama Budi.
Karena takut dan bersalah, Aang menyerahkan diri diantar keluarganya ke Polsek Pontianak Kota. Kemudian Aang diserahkan kepada jajaran Polsek Barat dan ditahan di Mapolsek Barat. Sedangkan Budi sampai sekarang masih menjadi buronan.
“Keluarga saya dan keluarga Yesi masih mencarinya. Semua wilayah sudah kami datangi, namun masih belum bertemu dengan pelaku,” kesal Iswadi.
Budi mengancam Iswadi via SMS. Sampai sekarang SMS tersebut masih disimpan sebagai bukti jika diminta pihak kepolisian. SMS itu bertuliskan, “Kau kire kau ngambe rmh di pal njaoh k dr aku. Bodo bale...kau maken dkt dgn aku. Maken mudah aku nyulik bini kau. Siape kau neh? Berani benar bkn kwn aku risau. Drpd aku risau nengok kwn aku begitu. Bgs kau kuselesaikan.”
SMS terakhir bertuliskan, “Ndk percaya adx yg tulis. Laki2 bodo bale yg msh mao same bini nye yg udah tdok me laki2 laen. Blg bini kau tuh. Dy udah ganggu hidup aku. Dan pasti kuganggu kalian sampai aku mati. Tak bakalan tenang idop kau. Biar ganti kartu 1000x.”
Setelah menerima SMS Budi, kediaman Iswadi didatangi segerombolan pria. Mereka rekan-rekan Budi, membawa senjata. Tidak lama kemudian mereka pulang. “Mereka berupaya untuk membunuh saya,” jelas Iswadi.
Ketika interogasi polisi, Aang mengaku Budi berencana membawa Yesi kabur ke Melawi. Namun sebelum berangkat, mereka berdua menuju ke arah Pal Lima. (sul)

Melorot, Demokrat Kalbar Tak Cemas

Bobby: Kami Masih Urutan Teratas

SBY, Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie
ZMS
Pontianak – Setidaknya ada tiga survei yang mengungkapkan hasil jajak tentang melorotnya elektabilitas Partai Demokrat, Partai Golkar, dan PDI Perjuangan. Kendati masih teratas, partai pemenang pemilu 2009 itu menukik tajam.
Dampak kasus-kasus dugaan korupsi dan karut-marut pernyataan politisinya di Senayan membuat elektabilitas partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tinggal 31,4 persen dari hasil pemilu 2009 yang 44,2 persen.
Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada 2-11 Juni 2012, posisi partai berlogo mercy itu malah merosot dan berada pada peringkat ketiga. Tren kenaikan justru terjadi di Partai Golkar yang bertengger di peringkat pertama dengan jumlah dukungan 20,9 persen (Juni), naik sedikit dari survei Januari 2012 yang 18.9 persen.
Sementara PDI Perjuangan berada di posisi kedua dengan jumlah dukungan 14 persen. Yang melejit malah Partai Gerindra ke angka 6,4 persen dari sebelumnya yang hanya 1,5 persen. Partai Nasional Demokrat (NasDem) masuk lima besar dengan elektabilitas 4,5 persen.
Meski hasil beberapa lembaga survei menempatkan Demokrat di urutan ketiga, DPD PD Kalbar tidak cemas. Karena jajarannya mengaku belum melakukan kegiatan apa pun menghadapi pemilu 2014.
“Partai Demokrat belum menggeliat. Jadi kami menyikapinya dengan bekerja lebih baik dan giat agar mendapatkan kembali dukungan rakyat. Kami tidak perlu cemas menyikapi hasil survei itu,” kata Bobby CH SE, Wakil Ketua I DPD Partai Demokrat Kalbar, dihubungi Rakyat Kalbar via selular, Kamis (26/7).
Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar Suryadman Gidot belum bisa dikonfirmasi, nomor seluler berada di luar jangkauan. Sementara Sekretaris DPD Partai Demokrat Kalbar sedang umrah.
Hasil pemilu 2009 di Kalbar, Partai Demokrat menempati posisi ketiga dengan perolehan suara 230.639, di atasnya ada Partai Golkar (288.112) dan PDI Perjuangan teratas (466.012). Pemilu 2014, partai berkuasa itu menargetkan menjadi pemenang di Bumi Khatulistiwa ini. “Target 2014 kita ingin menjadi pemenang di Kalbar,” kata Bobby.
Sementara itu Soegeng Sarjadi Syndicate menempatkan Demokrat juga di posisi ketiga dengan dukungan 10,7 persen. Partai Golkar sebesar 23 persen dan PDI-P 19,6 persen.
“Memang survei sebelumnya Demokrat peringkat tiga. Wajar saja dengan adanya kasus mantan Bendahara Umum Demokrat Nazaruddin. Setiap partai besar pasti pernah mengalami fase penurunan suara karena badai internal,” kata Bobby.
Diakui Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Ketapang ini, badai yang menerpa Demokrat di tingkat nasional cukup berpengaruh di daerah dalam pencapaian target.
“Tetapi kita tetap yakin akan terus berbenah diri dengan kerja nyata dan memperbanyak program pro rakyat agar mengembalikan simpati rakyat,” tambahnya.
Bobby lantas membeberkan hasil survei Litbang Kompas, Partai Golkar disebut mendapat 6,9 persen suara lebih besar dibanding pemilu lalu yang 6,2 persen. Namun angka itu masih di bawah PD dan PDIP yang mendapat 12,8 dan 9,1 persen. “Survei Litbang Kompas kita posisi teratas,” tutup Bobby.
Untuk partai papan tengah, di urutan keenam PKS 2,5 persen, PAN 1,8 persen, PPP 1 persen, Hanura 1 persen, PKB 0,4 persen, lainnya 0,2 persen. (jul)

Demokrat Yakin Mesin Koalisi Solid

Pontianak – Kendati di pusat Partai Demokrat lagi diharu biru oleh berbagai kritik dan isu kutu loncat, namun di kemelut internal PKB Kalbar, koalisi Bersatu Berjuang Menang (BBM) itu tetap yakin mesin partai solid.
“Partai pengusung Cornelis-Christiandy adalah koalisi yang solid. Jadi sampai sekarang tidak ada masalah. Begitu juga dengan PKB,” kata Bobby CH, Wakil Ketua I DPD Partai Demokrat Kalbar kepada Rakyat Kalbar, Selasa (24/7).
Menurutnya, berbagai persiapan sudah disusun khusus untuk Partai Demokrat. Pertama dalam dia minggu ke depan akan digelar pelantikan pengurus DPC 13 kabupaten/kota dalam rangka konsolidasi internal partai dan memanaskan mesin politik sampai ke tingkat desa.
Selanjutnya, sambung Bobby, akan dilaksanakan musyawarah anak cabang (musancab) dalam soliditas dan mesin partai sampai ke tingkat TPS. Terus berlanjut pada pelaksanaan rakerda.
“Di situ baru dibahas secara detail pemenangan pilgub dan pilwako, sosialisasi strategi partai, sosialisasi perencanaan, monitoring, dan evaluasi. Kita juga akan mengadakan pelatihan kaderisasi dan militansi dengan pelatihan outbound untuk semua pengurus DPD dan DPC se-Kalbar guna meningkatkan kinerja pengurus,” ungkap dia.
Bobby menambahkan, sebagai komitmen konkret partainya mengusung pemekaran Kalbar, pihaknya akan mengundang semua panitia pemekaran, bukan saja PKR tapi seluruh panitia pemekaran kabupaten se-Kalbar.
 “Jadi kita berpikir bukan cuma masyarakat Kalbar timur saja yang harus kita tolong untuk dimekarkan, tetapi seluruh pemekaran kabupaten se-Kalbar juga akan kita dorong dengan langkah konkret,” ujar Bobby.
Partai Demokrat, menurutnya, lebih berpikir general. Bukan berarti tidak mendukung PKR, pihaknya sudah perintahkan semua Fraksi PD se-Kalbar untuk konsen memperjuangkan pemekaran.
“Kita fokus di tempat kita saat menang di pileg dan pilkada lalu, seperti Kota Pontianak, Bengkayang, Sekadau, Kabupaten Pontianak, dan Ketapang. Sedangkan kabupaten lain kita akan pertahankan minimal sama dengan jumlah suara saat pileg, dan saya yakin kita akan kasih kejutan suara di Sanggau, Sintang, Sambas, dan Melawi dengan mengacu kepada perbaikan internal PD Kalbar,” tutup Bobby. (jul)

Milton Gelar Musdat Jilid II

Daniel: SK Otoritas DAD Provinsi

Sintang – Perpecahan di tubuh organisasi Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sintang tak terelakkan. Munculnya dualisme berbuntut digelarnya musyawarah adat (musdat) jilid II.
“Mau tidak mau harus dilaksanakan (musdat), karena sudah merupakan keputusan, termasuk permintaan DAD kecamatan,” ujar Milton Crosby, Dewan Pertimbangan DAD Sintang, kepada Rakyat Kalbar di pendopo, Selasa (24/7).
Milton punya mau, sebagai lembaga adat DAD kembali kepada khitahnya, mengayomi semua etnis khususnya etnis Dayak di Kabupaten Sintang.
“Jadi jangan ada dualisme akibat perpecahan. Kita kembalikan kepada posisi semula, musdat berdasarkan anggaran dasar rumah tangga,” ujar eks petinggi Partai Demokrat yang berganti baju kuning Golkar itu.
Milton yang Bupati Sintang ini juga menjelaskan, dari rapat Dewan Pertimbangan, Dewan Penasihat, dan Dewan Pakar, Minggu (22/7) malam, memutuskan bahwa musdat digelar 28 Juli ini.
Rapat juga memutuskan, demi keadilan dan menghindari perpecahan, Ir Askiman dan Drs Mikael Abeng tidak diperkenankan untuk mencalonkan dan dicalonkan sebagai pengurus DAD Sintang periode mendatang.
“Supaya netralitas terjaga, tidak berat ke kiri atau ke kanan. Itu sudah menjadi keputusan semua yang diwakilkan kepada saya selaku Dewan Pertimbangan,” ujar Milton.
Bagaimana cerita sebenarnya telah dilakukan musdat memilih Abeng jadi ketua saat Gawai Dayak di Gedung Serbaguna, Kamis (19/7) lalu? Milton menyebutnya itu murni Gawai Dayak, bukan musdat.
“Pengurus DAD kecamatan tahunya hanya gawai, mereka tidak tahu-menahu kalau ujungnya musdat. Lagi pula sebagian dari mereka tidak datang. Padahal kan yang punya kewenangan untuk mencalonkan dari mereka,” bebernya.
Menurut Milton, musdat baru bisa dikatakan resmi apa bila melibatkan pengurus kecamatan berdasarkan AD/ART organisasi. “Dewan Pertimbangan punya suara, tapi tidak punya hak untuk mengusung. Begitu pula DAD provinsi, boleh memberikan suara tapi tidak punya hak untuk mengusung. Itulah dia demokrasi,” pungkas Milton.

Tergantung provinsi

Rencana musdat pada 28 Juli 2012 mendatang, menurut Biro Humas DAD Sintang Daniel Setiawan tidak menjadi persoalan. Keputusan penuh ada di DAD provinsi. “Silakan kalau ada kelompok lain yang mau musdat. Yang jelas, orang provinsi mana yang mau hadir. Nanti surat keputusan (sk), siapa yang mau tanda tangan?” ujar Daniel, pengurus dari kubu Abeng.
Daniel bersikukuh kalau musdat bersamaan Gawai Dayak di Gedung Serbaguna, Kamis (19/7) sudah resmi. “Musdat itu sudah memenuhi kuorum dan dihadiri langsung Ketua Harian DAD Provinsi,” ucapnya.
Dia mempersilakan bila ada kubu atau kelompok lain yang ingin menyelenggarakan musdat. Tapi nantinya semua bisa menerima hasil keputusan dari DAD provinsi.
“Kita mau lihat yang mana disahkan provinsi. Ketika ada SK yang ditandatangani provinsi, itu yang sah. Yang tidak ditandatangani provinsi harus logowo,” pintanya.
Menurutnya, aturan organisasi memiliki jenjang mulai dari pusat, provinsi sampai kabupaten. Jenjang itulah yang harus diperhatikan. “Yang menandatangani SK DAD kabupaten adalah DAD provinsi. Apa pun keputusan provinsi harus patuh. Kami logowo apabila tidak mendapatkan SK dari provinsi, tapi kami minta juga sebaliknya,” tegas Daniel.
Daniel juga menegaskan bahwa DAD Sintang harus diatur oleh Dayak dari Kabupaten Sintang. “Tidak ada istilah impor dari daerah lain. Begitu juga dengan kepengurusan, harus murni orang Dayak. Atok-neneknya harus orang Dayak,” pungkasnya. (Din)