Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 12 Juni 2012

Galau, Batasan 6 Tahun Sekolah Dasar Negeri

Kota Pontianak Tergantung Kuota

Pontianak – Bersandar pada usia wajib belajar, masih ada sekolah yang menolak anak di bawah 6 tahun masuk Sekolah Dasar Negeri (SDN). Padahal banyak anak yang sudah selesai taman kanak-kanak dan siap masuk SD.
Hari-hari mendatang akan banyak orang tua mencari SD yang diidamkan. Hanya saja, ada yang mulai kecewa karena ada sekolah yang mensyaratkan anak berusia minimal 6 tahun untuk bisa diterima.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak Drs H Mulyadi MSi masih belum bisa memastikan apakah anak umur di bawah enam tahun bisa masuk SD negeri. “Sekarang saja hasil ujian nasional siswa SD masih belum diumumkan, jadi kita belum tahu berapa kuota setiap sekolah,” tuturnya.
Namun sepanjang daya tampung sekolah terdekat mencukupi, kepala sekolah (kepsek) diminta menerima siswa yang rumahnya berdekatan dengan sekolah.
“Tapi tetap dengan ranking dari umur tertinggi, misalnya 7 tahun terus turun hingga 6 tahun. Kalau kuota sekolah masih ada, anak yang umurnya kurang 1 atau 2 bulan sebaiknya diakomodasi. Apalagi kalau tinggalnya dekat dengan sekolah,” saran Mulyadi yang akan memanggil para kepsek terkait usia penerimaan SDN.
Mulyadi bersama para kepsek akan rapat membahas persoalan itu sebelum penerimaan siswa baru. “Kalau memang umur anak terlalu jauh kurangnya, orang tua bisa memilih sekolah swasta,” ucapnya.
Sebab sekolah swasta kini sudah mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan tidak akan begitu besar seperti sebelumnya.
Ditanya mengenai bina lingkungan, bagi murid SD masih memungkinkan. Sebab kalau terlalu jauh sekolahnya merepotkan orang tua dan muridnya. “Karena siswa kelas 1 dan 2 banyak yang masih belum bisa mandiri,” pungkasnya.

Masalah biaya

Batasan usia 6 tahun ke atas untuk usia SD memang cukup merepotkan. Ipit, warga Gang Lanjut, Jalan KH Ahmad Dahlan misalnya, beberapa hari terakhir mendatangi SD terdekat. Terutama sekolah yang bisa menerima anak yang 4 bulan ke depan baru genap 6 tahun.
“Anak saya sudah 2 tahun ini di TK. Kalau harus menunggu sampai usia 6 tahun, artinya anak saya harus tiga tahun di bangku TK. Padahal anak saya hanya kurang 4 bulan,” terang Dewi.
Kegundahan Ipit cukup beralasan. Karena kalau anaknya kelamaan di TK ia khawatir sang anak bosan. Padahal anaknya mendapatkan nilai baik selama di bangku TK. Selain itu, sejumlah SD yang didatangi tidak bersedia menerima siswa yang belum genap berusia 6 tahun.
“Anak saya sudah bisa baca tulis. Ia juga sudah bisa menghitung dengan baik. Hanya memang umurnya masih kurang 4 bulan, baru genap menginjak 6 tahun,” ucapnya.
Ipit berharap Pemkot Pontianak dapat memberikan pengecualian mengenai batas usia minimal siswa baru SD harus 6 tahun. Pertimbangannya karena calon siswa sudah menginjak bangku TK.
Hal senada diutarakan Lisnawati, warga Gang Pipit, Jalan Merdeka, yang kebingungan. Sebab ketika masa penerimaan siswa baru usia anaknya masih kurang satu bulan baru genap 6 tahun.
“Tetangga saya anaknya tidak diterima masuk SD karena usia anaknya kurang 1 bulan. Makanya saya bingung, kalau membiarkan anak di TK saya juga cukup berat,” tuturnya.
Lisnawati menuturkan, bila anaknya tidak diterima masuk sekolah negeri, ia terpaksa memilih sekolah swasta. Dia memang perlu berpikir ulang, sebab harus memikirkan biaya yang lumayan besar.
Peraturan menteri tentang penerimaan peserta didik atau siswa baru diteken Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh dan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali.
Secara umum, Permendiknas-Menag Nomor 04/VI/PB/2011 dan MA/111/2011 mengatur tentang penerimaan peserta didik pada taman kanak-kanak (TK), raudhatul dan bustanul athfal, serta sekolah atau madrasah.
Permen yang mengatur persyaratan usia masuk siswa baru ini menyebutkan jenjang TK, RA, atau RB ketentuan umur siswa baru adalah 4 hingga 5 tahun untuk kelompok A. Dan ketentuan berumur 5 tahun 6 tahun untuk kelompok B.
Sementara aturan umur untuk siswa baru jenjang SD dan MI (madrasah ibtidaiah). Untuk tingkat ini, menteri mengatur jika anak berumur 7 tahun sampai 12 tahun wajib diterima.
Batas umur minimal untuk masuk jenjang SM dan MTs adalah 6 tahun. Jika calon siswa SD dan MI itu berumur kurang dari enam tahun, dapat dipertimbangkan asalkan ada rekomendasi dari psikolog profesional. (dna)

Usia Masuk SDN Fleksibel

Tingkat Kecerdasan Anak Berbeda

Sungai Raya – Lain lubuk lain ikannya, lain pula kebijakan yang dibuat Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kubu Raya dalam usia minimum bagi siswa SDN.
“Dalam penerimaan murid baru, SDN wajib memprioritaskan anak yang berumur 7 tahun. Hal ini sesuai dengan wajib belajar usia 7 hingga 12 tahun yang terus digaungkan oleh Kementerian Pendidikan RI,” ungkap Kepala Disdik KKR Frans Randus, menjawab Equator, Minggu (10/6).
Anak yang berusia 7 tahun wajib masuk sekolah. Pendaftaran dan penerimaan siswa baru gratis. Selain usia, Disdik KKR menerapkan untuk penerimaan murid SD tidak mutlak harus memiliki ijazah TK. “Anak usia 7 tahun wajib diterima, meskipun tidak ada ijazah TK,” tegas Frans.
Bagaimana jika ternyata usia belum 7 tahun bahkan kurang dari 6 tahun? Kata Frans, jika jumlah yang mendaftar membeludak, penerimaan mesti dilakukan berdasarkan peringkat umur.
“Anak umur 5,5 tahun bisa diterima jika ruang kelas belajar masih memadai. Diharapkan agar masing-masing sekolah bisa menjalankan kebijakan itu,” ujarnya.
Ia mencontohkan, jika suatu sekolah menerima 1 kelas yang berisi 32 siswa, namun yang mendaftar mencapai 40 orang, tentunya harus berdasarkan umur minimal 7 tahun. Dan jika yang memenuhi syarat hanya 30 orang saja, tentunya dua anak itu harus dilihat umur paling tua. “Saya minta setiap sekolah harus mengacu pada program wajib belajar,” harapnya.
Terkait dengan bina lingkungan, menurut Frans, itu merupakan pemahaman yang keliru. Sebab hal ini bisa disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Bisa saja dia mengaku tinggal di sekitar sekolah. Padahal hanya keluarganya saja. Dan ini merupakan modus yang harus diwaspadai oleh setiap sekolah,” katanya.
Apalagi saat ini pihaknya tidak lagi memperbolehkan menggunakan rayon. Sebab setiap orang tua berhak memilih sekolah yang terbaik untuk anaknya mengenyam pendidikan.
“Jika hal ini diberlakukan, tentunya ada diskriminasi,” ujarnya. Tinggal bagaimana setiap sekolah memperbaiki kualitas pendidikannya agar dipilih oleh orang tua.
Untuk penerimaan siswa baru tahun ajaran 2012-2013, Frans menetapkan untuk KKR dibuka awal Juli 2012 mulai tanggal 2 hingga 7.

Usia fleksibel

Tak beda dengan KKR yang bersebelahan dengan ibu kota provinsi, kawasan timur Kalbar seperti Kabupaten Melawi misalnya, cukup fleksibel mematok usia masuk SDN.
“Tidak mesti harus tujuh tahun. Kalau ada anak sudah berusia 7 tahun mendaftar sekolah wajib menerimanya. Tapi bagi anak yang 6 tahun dapat pula diterima,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Melawi Drs Paulus, via selular kemarin.
Prioritas utama yang bisa masuk SDN adalah anak berusia 7 tahun. Pun begitu, tidak menutup peluang bagi anak yang berusia 6 tahun untuk masuk pendidikan formal ini. Bahkan peluang anak yang menjelang umur 6 tahun pun terbuka.
“Bagi anak menjelang 6 tahun bisa diterima bisa juga tidak. Tergantung pada kondisi anak. Misalnya postur tubuh dan kemampuan anak bersangkutan. Bagi mereka menjelang 6 tahun tergantung pada tingkat kecerdasan anak,” urainya.
Diakuinya, tingkat kecerdasan anak tidak hanya tergantung pada usia. Ada anak yang telah berusia 7 tahun tapi tingkat kecerdasannya pun kurang. Namun ada anak yang baru berumur 5 tahun lebih namun telah bisa menulis dan membaca lantaran tingkat kecerdasannya bagus.
Paulus merasa wajar saja kalau ada sekolah yang mengadakan tes untuk masuk SD. Hasil tes dijadikan patokan sekolah untuk menerima siswa baru. Namun dia lebih setuju bila tes dilakukan pada sekolah yang pendaftarannya lebih banyak dibandingkan daya tampung.
“Kalau pendaftar berlebihan, hendaknya pihak sekolah mengarahkan pada sekolah-sekolah lain. Tapi jika memang tidak bisa diarahkan, baru dilakukan tes. Namun lebih baik masuk SD tidak perlu ada tes,” ujarnya.
Mesti begitu, Paulus mengatakan secara teknis pendaftaran merupakan kewenangan pihak sekolah. Termasuk penyelenggaraan tes. Pun begitu, sekolah di Kota Nanga Pinoh sendiri cukup banyak. Baik sekolah negeri maupun swasta. Biasanya sekolah swasta membuka pendaftaran lebih panjang dibandingkan sekolah negeri.
Bagi mereka yang tidak terima di SDN bisa mendaftar ke sekolah swasta yang juga bagus sebagai tempat pendidikan. Apalagi belakangan sekolah-sekolah swasta juga mengejar prestasi. (oen/aji)

Morkes-Burhan Tolak Politik SARA

Deklarasi Lima Parpol di Lancang Kuning

Morkes Effendi-Burhanuddin A Rasyid
Istimewa
Morkes-Burhan menyerahkan berkas pendaftaran sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar
 
Pontianak – Pasangan H Morkes Effendi SPd MH-Ir Burhanuddin A Rasyid yang diusung lima partai politik (parpol) telah mendaftar ke KPU Provinsi Kalbar, Jumat (8/6). Pasangan yang sama-sama memiliki pengalaman memimpin pemerintahan dua periode ini menolak secara tegas politik SARA.
“Saya menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT, kalau memang dikehendaki, apa pun bisa terjadi. Karena kekuasaan itu adalah titipan Allah. Kami bersama partai pengusung dan tim akan menyampaikan politik secara santun dan tidak akan memojokkan calon lainnya. Dan, menolak politik SARA,” tegas Morkes usai pendaftaran.
Mantan Bupati Ketapang dua periode ini mengatakan seandainya terpilih maka yang akan diperjuangkan yaitu peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat Kalbar, termasuk kesejahteraan masyarakat di perbatasan. “Termasuk memberantas kemiskinan, kebodohan, dan ketertinggalan di Provinsi Kalbar,” kata Morkes.
Menurut dia, wajah pembangunan di Kalbar tidak bisa dilepaskan dari rendahnya kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat. Ukuran tingkat kesejahteraan dapat diukur dari tingkat pertumbuhan ekonomi Kalbar yang masih berada di bawah rata-rata pertumbuhan nasional.
Morkes mencontohkan, pada 2008 pertumbuhan ekonomi Kalbar 5,42 persen. Lalu turun pada 2009 menjadi hanya 4,76 persen. Pada 2010 berada di titik 5,35 persen. Sementara pada 2011, pertumbuhan ekonomi Kalbar 5,87 persen, jauh di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 6,5 persen.
Melihat persoalan itu, dia mengatakan pihaknya sudah melakukan evaluasi. Ada beberapa faktor pengganjal perkembangan ekonomi Kalbar seperti terkendala oleh infrastruktur jalan, pelabuhan, bandara, maupun listrik yang masih minim. Kendala infrastruktur itu ditambah dengan inefisiensi birokrasi.
Di sisi lain, Morkes mengatakan APBD Kalbar masih sangat tergantung kepada dana yang datang dari pemerintah pusat. Sementara pemerintah pusat sendiri terdiri dari kekuatan partai politik pendukung pemerintah yang memerlukan keahlian tersendiri untuk dibujuk guna menjalankan programnya di Kalbar.
“Tanpa ada kedekatan secara politik dengan pemerintah pusat, mustahil Kalbar bisa mendapatkan perhatian guna memicu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur,” jelasnya.
Morkes melanjutkan, pembangunan infrastruktur di Kalimantan masih belum merata, khususnya di daerah-daerah perbatasan dengan Kalbar. Padahal pembangunan infrastruktur di kawasan ini sangatlah memegang peranan penting.
Kalteng, kata dia, termasuk provinsi yang indeks pembangunan manusianya terbaik di Indonesia. Hanya saja, berbeda dengan Kalbar, Kalteng sama sekali tidak memiliki beban sejarah yang rumit dengan Jakarta. “Kalteng sejak pertama kali dibangun sudah menjadi ‘anak emas’ dari sejak zaman Ir Soekarno,” ungkap Morkes.
Sementara itu Burhanuddin meyakini strategi yang sudah dan yang akan disusun bersama Morkes bisa memenangkan pesta demokrasi rakyat ini. Apalagi saat ini masyarakat Kalbar semakin cerdas dan pintar dalam menentukan pilihannya, tentu pilihan itu akan diberikan kepada calon pemimpin yang bisa berada di tengah-tengah kelompok di Bumi Khatulistiwa ini.
Selain didukung MABM Kabupaten Sambas, pasangan merangkat dan religius ini juga didukung DPP Kijang Berantai. “Kami menyatakan sepakat mendukung pasangan Pak Morkes-Burhan, kami akan memberikan motivasi dan meyakinkan masyarakat memenangkan pasangan ini,” tegas dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi MPH, Ketua Harian Kijang Berantai.

Di Lancang Kuning

Lima parpol pengusung yakni Partai Golkar, PAN, PKS, PBR, dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) telah mendeklarasikan dukungan mereka bagi pasangan yang memiliki slogan Bangkit Melawan ini.
Deklarasi itu dilaksanakan di atas kapal Lancang Kuning yang bertolak dari Masjid Jami Keraton Kadriyah Pontianak menuju Taman Alun Kapuas. Pembacaan deklarasi koalisi gabungan partai politik ini dibacakan oleh Ir Sy Izhar Assyuri dari Partai Amanat Nasional dan ditutup pembacaan doa oleh H Arif Joni ST dari Partai Keadilan Sejahtera.
Kemudian bakal calon ini dihantar dengan terlebih dahulu melakukan pawai mengelilingi Kota Pontianak bersama ratusan simpatisan seluruh partai pengusung diiringi alunan musik tanjidor menuju tempat pendaftaran di KPU di Jalan Ahmad Yani.
Ketua KPU Kalbar Drs Ahmad Rabiul Muzammil MSi menyatakan pasangan calon Morkes Effendi dan Burhanuddin A Rasyid telah memenuhi syarat sementara untuk pendaftaran.
Dikatakannya, setelah KPU Kalbar lakukan verifikasi terhadap lima partai politik yakni Partai Golkar, PAN, PKS, PBR, dan PKNU, jumlah kursinya sebanyak 20 kursi atau sekitar 571.499 suara sah. “Atau sebesar 27,60 persen suara sah pada Pemilu 2009,” katanya.
KPU Kalbar, lanjut Muzammil, juga mencatat dukungan tersebut terdiri dari Partai Golkar sebanyak sepuluh kursi atau 295.665 suara, PAN sebanyak empat kursi atau 102.231 suara, PKS sebanyak empat kursi atau 93.746 suara, PBR sebanyak dua kursi atau 60.955 suara, dan PKNU sebanyak 18.902 suara atau nol kursi.
“Artinya setelah kami melakukan verifikasi pasangan calon tersebut memenuhi syarat dukungan parpol dari minimal 15 persen suara pada Pemilu 2009,” jelas dia.
Meskipun sudah memenuhi syarat, Muzammil mengatakan masih akan memverifikasi persyaratan administrasi lainnya yang masih belum dilengkapi hingga 12 Juni hingga 2 Juli. Selepas itu, mulai 3-9 Juli 2012, semua syarat administrasi tersebut sudah harus dipenuhi. (jul/*.*)

Armyn Diusung Tiga Parpol

Ahmadi Diusulkan Jadi Wakil

Pontianak – Kepastian Mayjen TNI Armyn Angkasa Alianyang maju terjawab sudah menyusul Partai Persatuan Pembangunan (PPP) rela berbagi dengan Partai Hanura dan PBB mengusungnya.
Tiga parpol ini cukup untuk mendaftarkan figur berlatar TNI ini ke KPU yang direncanakan hari terakhir, Senin (11/6). “PPP sudah menetapkan Pak Armyn sebagai calon gubernur, ini sebagai jawaban atas kegelisahan masyarakat tentang posisi Pak Armyn,” kata Sekretaris DPW PPP Kalbar H Retno Pramudya SH MH kepada Equator, Sabtu (9/6).
Retno mengungkapkan, karena kepentingan politiknya mengatasnamakan rakyat banyak berbagai pihak dengan cara menekan dan mengintervensi PPP agar tidak menetapkan pilihannya kepada Armyn. Itu dilakukan dengan menebar isu dan fitnah bahwa bilamana PPP mengusung Pak Armyn berarti memecah belah pilihan masyarakat.
Retno mengatakan berdasarkan hasil survei, baik survei internal maupun lembaga independen, rating Armyn masih teratas di bawah incumbent dan cenderung dukungan naik terus.
“Kami berkeyakinan dengan ikutnya Pak Armyn dalam pencalonan justru mencairkan situasi dan ketegangan di masyarakat. Dan kami juga berkeyakinan dapat mempererat persatuan dan solidaritas rakyat Kalbar. Pak Armyn sebagai seorang tentara jelas nasionalismenya modal utama membangun Kalbar lebih baik ke depannya,” kata dia.
Mengenai figur yang akan dipasangkan dengan Armyn, Retno mengatakan hal itu akan dibahas dalam internal partai koalisi. Namun ada permintaan berbagai pihak agar Pak Armyn dipasangkan dengan Ketua DPW PPP Kalbar H Ahmadi Usman SAg.
“Memang ada permintaan agar Pak Ahmadi untuk jadi wakil. Itu masih terus dibahas di internal koalisi. Yang jelas majunya Pak Armyn memberi harapan baru bagi masyarakat Kalbar lima tahun ke depan,” kata dia.
Deklarasi partai politik pengusung akan dilaksanakan pada hari terakhir pendaftaran dan sekaligus mendaftarkan Armyn ke KPU. “Senin kita deklarasi dan mendaftarkan Pak Armyn ke KPU. Masalah izin, Pak Armyn tengah berproses dan sudah tidak ada masalah lagi,” jelasnya. (jul)

Pasangan Incumbent Diusung Enam Parpol

Massa Menyemut, Mega Janji Turun Kampanye

massa pendukung Cornelis-Christiandy
Istimewa
Ribuan massa pendukung Cornelis-Christiandy saat menonton Trio Macan pada acara deklarasi di Stadion Sultan Syarif Abdurrahman, Sabtu (8/6)
 
Pontianak – Drs Cornelis MH kembali mencalonkan diri di Pilgub Kalbar 2012 dan tetap berpasangan dengan Drs Christiandy Sanjaya SE MM. Sebelum mendaftar ke KPU Kalbar, Sabtu (9/6), digelar deklarasi enam parpol pengusung yang dihadiri seribuan massa di kawasan GOR Pangsuma.
Deklarasi jadi menarik, yakni bergabungnya partai oposisi PDI Perjuangan dan partai pemerintah Partai Demokrat untuk mengusung calon. Empat pengusung lainnya yakni Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Perjuangan Indonesia Baru (PPIB), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Barisan Nasional (Barnas). Tidak ketinggalan, Partai PNI Marhaen dan Partai Buruh pun turut andil mendukung incumbent.
Cornelis menyatakan bersama Christiandy telah memberikan bukti atas keberhasilan pembangunan di Kalbar. “Keberhasilan itu dilakukan dengan bekerja, bekerja, dan bekerja,” katanya disambut teriakan hidup Cornelis dari ribuan massa yang hadir.
Sementara itu, Christiandy Sanjaya mengungkapkan dirinya sudah tidak sabar kembali mendampingi Cornelis untuk kedua kalinya. “Saya merasa bangga bisa berpasangan dengan Cornelis. Dan saya sudah tidak sabar ingin membangun Kalbar selanjutnya yang lebih baik,” kata Dewan Pembina DPD Partai Demokrat Provinsi Kalbar ini.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Tjahyo Kumolo dan Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi DPP Partai Demokrat Sudewo turut hadir dalam deklarasi tersebut. Mereka menyampaikan pesan maupun semangat untuk menjadi pemimpin Kalbar kedua kalinya.
Tjahyo Kumolo menyampaikan pesan dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri. “Ketum memberikan ucapan selamat atas deklarasi pasangan Cornelis-Christiandy Sanjaya. Ia berharap pasangan ini dapat terpilih dan melanjutkan pembangunan lima tahun ke depan. Ketum juga berjanji akan datang ke Kalbar pada saat pasangan Cornelis-Christiandy Sanjaya melakukan kampanye,” ungkapnya.
Tjahyo Kumolo juga meminta kepada seluruh para partai pengusung maupun pendukung untuk memikul tanggung jawab dan amanah bersama-sama dalam mewujudkan keberhasilan membangun Kalbar. “Mari kita bersama-sama untuk mewujudkan pasangan ini dapat terpilih kembali,” kata dia.
Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi DPP Partai Demokrat Sudewo saat deklarasi menegaskan, partainya yakin pasangan BBM itu kembali dipercaya masyarakat Kalbar untuk memimpin daerah ini.
“Pada 20 September yang akan datang kita yakin pasangan ini akan terpilih kembali oleh masyarakat Kalbar. Maka dari itu kami mengajak masyarakat Kalbar untuk kembali memenangkan kembali pasangan yang telah berhasil membangun Kalbar ini,” katanya.
Sudewo menambahkan, pasangan Cornelis-Christiandy sudah dikenal mampu menjaga suasana aman dan nyaman di bumi Borneo Barat ini. Terbukti masa kepemimpinannya, gejolak sosial yang ada mampu direndam. “Pasangan ini juga membawa peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalbar,” ucapnya.
Partai Demokrat, lanjut Sudewo, memperkokoh pendirian untuk mendukung pasangan ini untuk memimpin Kalbar lima tahun ke depan. Untuk itu perlu adanya satu tekad bulat antara partai pengusung maupun pendukung untuk memenangkan pasangan ini.
Kemeriahan acara deklarasi kemarin juga digoyang Trio Macan untuk menghibur para pendukung setia. Mereka berjoget ria di bawah siraman air dari branwir. Setelah itu, pasangan Cornelis-Christiandy menuju Kantor KPU Kalbar Jalan Ahmad Yani untuk mendaftar. (jul)

ABG Diperkosa Tiga Pria

Mempawah – Teriakan Si meminta pertolongan ternyata tak bisa menyelamatkan dirinya dari cengkeraman tiga pria hidung belang yang menggagahinya di kebun pisang, Minggu (27/5) malam.
Gadis yang tinggal di Dusun Parit Kurus, Desa Sungai Bakau Darat, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak, hanya bisa pasrah ketika diperkosa, Syu, 14, Ham, dan Dam, 20.
Informasi yang berhasil dihimpun, nasib malang yang dialami siswi salah satu madrasah itu bermula ketika dirinya pulang dari menyaksikan hiburan malam. Ketika korban pulang sendirian melewati jalan gelap dan sepi, kedua tersangka yakni Syu dan Ham, mengadang korban.
Pelaku lantas membujuk dan merayu korban untuk melakukan hubungan seksual. Kontan saja permintaan itu ditolak korban. Namun kedua pelaku nekat memaksa korban melayani hasrat setannya.
Merasa permintaannya ditolak, kedua pelaku lantas menyeret korban ke kebun pisang tak jauh dari jalan tersebut. Kalah tenaga, Si berteriak meminta pertolongan. Namun teriakan Si ternyata sia-sia.
Nafsu sudah di ubun-ubun, Syu langsung melucuti pakaian korban. Syu yang sudah puas menyalurkan nafsu setannya terduduk lemas. Kemudian giliran Ham menggagahi korban yang masih kesakitan.
Belum sempat Syu dan Ham pergi, muncul Dam, 20. Seolah malaikat penolong, Dam lantas menawarkan Si yang menangis pulang ke rumahnya. Namun siapa sangka, Dam tak ubahnya serigala berbulu domba yang ternyata memiliki niat sama dengan kedua pelaku lainnya.
Dam yang membonceng Si lantas berhenti di tempat sepi untuk kemudian menyetubuhi korban. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, Si hanya bisa menangis karena harus melayani nafsu bejat pelaku. Usai menjalankan aksinya, Dam pun meninggalkan Si begitu saja.
Kisah pemerkosaan yang alami Si menyebar dengan cepat. Seluruh penduduk Dusun Parit Kurus kecil itu heboh mendengar peristiwa tersebut. Kontan saja berita itu langsung terdengar ke telinga Tohir, salah seorang guru korban.
Tohir bersama kepala sekolah korban lantas memanggil kedua orang tua korban, menyampaikan informasi tersebut.
Benar saja, orang tua Si yang mendengarkan kronologis yang menimpa anaknya langsung berang. Senin (4/6), orang tua Si akhirnya melaporkan kasus pemerkosaan itu ke Mapolres Pontianak.
Mendapat laporan itu, tim Reskrim Polres Pontianak langsung bergerak. Dua pelaku, yakni Syu dan Ham berhasil dibekuk di rumah mereka masing-masing. Keduanya tak berkutik ketika digiring petugas ke kantor polisi. Sementara pelaku ketiga, Dam keburu kabur. Bahkan hingga kini Dam masih dalam pengejaran petugas kepolisian.
Kapolres Pontianak AKBP Sigit Dedi Purwadi SIk MH didampingi Kasat Reskrim AKP Edy Haryanto membenarkan penangkapan kedua tersangka dalam kasus pemerkosaan. Keduanya masih meringkuk di hotel prodeo Polres Pontianak untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara Dam masih dalam pengejaran petugas. (Shn)