Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Sabtu, 09 Juni 2012

Ahli: Video Syur Anggota DPR Hasil Editan


foto
Wakil Ketua Komisi VI DPR dari PDIP Aria Bima memberikan keterangan pers terkait skandal video porno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4). ANTARA/Andika Wahyu


Jakarta - Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat telah meminta dua ahli telematika Ruby Alamsyah dan Abimanyu Wachjoewidajat untuk menganalisis keaslian video porno perempuan yang mirip anggota Komisi Tenaga Kerja, Karolin Margaret Natasha. Dari keterangan dua ahli, video yang beredar awal April lalu ini dinilai hasil editan.

"Di video ada blank spot sebelah kiri. Itu hasil editan," kata Ruby seusai bertemu Badan Kehormatan di komplek parlemen, Selasa, 22 Mei 2012.

Dalam pertemuan sekitar dua jam itu, keduanya memaparkan hasil analisis metode pengenalan wajah. Namun, dia tak mau menjelaskan apa hasil analisis itu lantaran hal itu kewenangan Badan Kehormatan.

Menurut Ruby, hasil analisis metode ini tak optimal. Alasannya, kualitas video dan resolusi gambar yang dia terima jelek. Hal ini menyebabkan rincian wajah perempuan yang tampak dalam video kurang jelas.

Untuk memastikan keaslian video, kata Ruby, sebenarnya bisa menggunakan metode pelacakan video. Dengan metode itu, bahkan, bisa dilacak pula siapa pengunggah pertama video ke internet. Metode sama pernah digunakan Ruby kala diminta polisi menyelidiki keaslian video Ariel dan Luna Maya.

Ruby menyatakan kesiapannya jika diminta Badan Kehormatan menyelidiki keaslian video dengan metode kedua. Namun, dia menyarankan penyelidikan dilakukan bekerja sama dengan Kepolisian. Alasannya, polisi lebih mudah mendapatkan akses menyelidiki pengunggah video.

Berbeda dengan Ruby, Abimanyu menyatakan belum menganalisi keaslian video. Alasannya, dia baru menerima video dari Badan Kehormatan kemarin malam melalui surat elektronik. Namun, menurut Abimanyu, jika melihat video yang beredar, dia memastikan video itu hasil editan. "Video itu digeser sehingga kepala pria hilang," ujar Abimanyu.

Ketua Badan Kehormatan Muhammad Prakosa mengatakan tidak akan tergesa-gesa menyimpulkan bahwa perempuan dalam video porno itu adalah Margaret. Dua hal yang jadi pertimbangan adalah keaslian video dan kebenaran identitas pelaku di dalam video.

Video Porno DPR Diedit, Kepala Pria Dihilangkan


foto
Ketua Badan Kehormatan Muhammad Prakosa, menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan rapat tertutup, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, 22-5, 2012. Rapat tersebut mengundang ahli teknologi dan informasi (IT) untuk menindaklanjuti kasus video porno yang diduga mirip anggota DPR. TEMPO/Imam Sukamto

Jakarta:- Ahli digital forensik Ruby Alamsyah meyakini video yang diduga berisi tindakan mesum anggota Dewan Perwakilan Rakyat adalah hasil rekayasa. "Di video ada blank spot sebelah kiri, itu hasil editan," katanya setelah menghadiri panggilan Badan Kehormatan di gedung DPR, Jakarta, Selasa 22 Mei 2012.

Ruby menjelaskan, dalam pertemuan selama dua jam itu telah dipaparkan metode pengenalan wajah. Hasil analisis tak maksimal, karena kualitas video dan resolusi gambar jelek. Walhasil, perincian wajah wanita dalam video itu tak jelas.



Ruby berpendapat, supaya optimal, semestinya digunakan metode pelacakan video, seperti yang digunakannya ketika menguji keaslian video Ariel-Luna Maya. Metode itu bisa melacak siapa pengunggah video via Internet. Ia mengaku siap jika Badan Kehormatan DPR memintanya menggunakan metode pelacakan.

Adapun ahli telematika Abimanyu Wachjoewidajat, yang juga bertemu dengan Badan Kehormatan kemarin, menyatakan belum menganalisis karena baru menerima video dari Badan Kehormatan pada Senin malam lalu. Namun, jika menilik video yang beredar, ia memastikan itu hasil editan. "Video itu digeser sehingga kepala pria hilang," ujarnya.

Sebuah video berdurasi sekitar 1 menit beredar di dunia maya setelah muncul di media online kilikitik.net sebulan lalu. Video itu berisi dua orang lawan jenis yang melakukan persetubuhan. Santer dikabarkan, si wanita adalah anggota Komisi Kesehatan DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Karoline Margaret Natasha, yang juga putri Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.

Dalam naskah berita berjudul "Sekilas Mengenai Cerita Percintaan Terlarang" itu pun disebut nama politikus PDIP, Aria Bima. Bima membantah keras tuduhan menjadi “pemain”, dan mengancam akan memperkarakan pemilik kilikitik.net, Ellya G. Muskitta, ke kepolisian. Karoline belum mengklarifikasi perihal video itu. Cornelis membantah tudingan itu video anaknya.

Ketua Badan Kehormatan Muhammad Prakosa menyatakan akan memanggil ahli telematika lainnya untuk memberikan pendapat yang lebih komplet. Pemanggilan dilakukan paling lambat pada Kamis besok. “Setelah itu, akan ada pemanggilan (terhadap anggota DPR yang diduga terlibat dalam video mesum itu),” ujarnya.