Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 07 Juni 2012

Ketangkap Basah Nonton Film Porno

Leo menangis setelah ketangkap basah nonton film porno
Syamsul Arifin
Leo menangis tersedu-sedu di balik meja warnet setelah ketangkap basah nonton film porno
 
Pontianak - Seorang pelajar SMP tertangkap basah Satpol PP saat menonton film bokep (film porno) di warnet Jalan Parit Pangeran, Pontianak Utara, Rabu (23/11). Pelajar tersebut menangis ketakutan agar tidak digelandang petugas.
Remaja yang masih berusia 13 tahun itu mengaku hanya sekadar ingin tahu. Selain itu mengaku baru saja membuka situs porno, namun keburu dipergoki petugas yang sedang menggelar razia.
“Ampun, Pak, saya janji tak akan mengulanginya lagi. Saya bersumpah, saya hanya mencoba buka. Baru saja saya buka,” ujar Leo menangis tersedu-sedu.
Selain itu petugas juga mendapatkan pelajar SD lainnya sedang asyik main game online di warnet lengkap dengan seragam sekolahnya. Ia terjaring di warnet Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara.
Kasi Penertiban dan Perundang-undangan Syamsul Bahri mengatakan kegiatan ini dalam rangka penertiban anak-anak sekolah yang masih berkeliaran di warnet saat berlangsungnya jam pelajaran. “Kita merazia bekerja sama dengan kecamatan setempat dan pihak kepolisian,” kata Syamsul Bahri kepada wartawan.
Tidak hanya dengan pihak Kecamatan Pontianak Utara, kegiatan penertiban tersebut juga melibatkan pihak kebersihan setempat. Seperti halnya menertibkan warung internet yang tak berizin resmi.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 3/2004 tentang Ketertiban Umum pasal 2 ayat 1, bahwa pemerintah daerah berkewajiban melakukan pengawasan, terutama terhadap ketenteraman demi menjaga ketertiban umum. Begitu juga yang tercantum dengan ayat 3, tentang tata tertib bangunan dan usaha, serta tertib sosial.
“Sehubungan mengantisipasi tindakan tersebut, di mana anak-anak pada saat jam sekolah tidak boleh berkeliaran di warnet atau di tempat-tempat umum lainnya,” tutur Syamsul.
Setelah melakukan penertiban, Syamsul mengatakan masih banyak pemilik warnet yang tidak mempunyai izin usaha. Tindakan lebih lanjut dari Satpol PP akan memanggil pengusaha warnet tersebut. “Apabila peringatan ini tidak diindahkan lagi akan kita tutup usahanya,” tegasnya.
Kasi Trantib Camat Pontianak Utara Nelda mengatakan 99 persen banyak yang tidak mempunyai izin warnet di Pontianak Utara ini. Mereka hanya mempunyai izin keramaian saja. Untuk ke depan akan dilakukan penertiban berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
“Kalau memang masih tidak mempunyai izin dan masih melakukan pelanggaran, kami akan segera koordinasi dan menutup warnet tersebut,” ungkapnya. (sul)

Nonton Bokep, Cewek Bisu Diperkosa

Ds di kantor polisi
Arman
Ds di kantor polisi
 
Pontianak - Gara-gara diajak nonton film bokep (porno), Ds, 25, memerkosa Bunga, 20 (bukan nama sebenarnya), wanita tunarungu di kawasan Pontianak Kota, Rabu (27/7) sekitar pukul 14.00.
Perkenalan Bunga dengan karyawan koperasi simpan pinjam tersebut baru sekitar satu bulan. Ibu Bunga ada meminjam uang di koperasi tempat Ds bekerja, sehingga Ds hampir tiap hari ke rumah Bunga untuk menagih utang. Bahkan Ds menjadi akrab dengan keluarga Bunga.
Terakhir, Ds kembali datang ke rumah Bunga. Saat itu di rumah hanya ada Bunga dan ibunya. Karena ada keperluan, ibu Bunga pergi keluar rumah, sehingga di rumah hanya tinggal Bunga dan Ds.
Saat hanya berduaan di ruang tamu, mereka membuka film porno yang ada di ponsel Bunga. Karena menonton film porno, Ds bernafsu. “Karena nonton film porno, saya jadi bernafsu melihat Bunga,” kata Ds.
Nafsu sudah di ubun-ubun dan mengetahui rumah tidak ada orang, Ds langsung merangkul Bunga. Tubuh Bunga diangkat dan dibawa ke kamarnya. Terang saja Bunga memberontak. Namun apa daya akibat keterbatasan, Bunga tidak mampu melawan. Apalagi untuk berteriak, Bunga tidak sanggup.
Setelah dibawa ke kamar, Bunga yang saat itu mengenakan pakaian tidur ditelanjangi Ds. Bunga tetap berusaha meronta. Namun pelaku berhasil menggagahi Bunga. “Dia sempat meronta,” aku Ds.
Usai melampiaskan berahinya, Ds pulang dan meninggalkan rumah tersebut. Bunga yang tidak terima atas perbuatan Ds, pada malam harinya menceritakan kepada ibunya. Bagai disambar petir, ibu Bunga mendengar pengakuan anak kesayangannya. Keesokan harinya, sang ibu membawa Bunga bertemu Ds, kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Kota.
Hari itu juga, Ds diperiksa dan ditahan di Mapolsek Kota. Jumat, Polsek Kota meminta bantuan Polresta Pontianak untuk memeriksa Bunga, guna proses lebih lanjut. Sebab untuk memeriksa Bunga perlu bantuan dari ahli bahasa.
“Saya menyesal. Itu terjadi karena saya kerasukan setan. Saya mau bertanggung jawab dengan menikahinya,” kilah Ds.
Kakak Bunga ketika dikonfirmasi, sangat menyesali perbuatan pelaku kepada adiknya. Ia tidak terima adik kesayangannya diperlakukan demikian, sehingga meminta proses hukum tetap dilakukan.
”Pihak keluarga pelaku mau mengajak menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan, tapi kami tidak mau. Biar ini sebagai pelajaran bagi dia (pelaku, red),” tegasnya.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Puji Prayitno membenarkan adanya permintaan bantuan dari Polsek Pontianak Kota kepada pihaknya untuk memeriksa Bunga. Sementara untuk tersangka sendiri sudah diperiksa Polsek Kota. “Nanti hasil penyelidikan akan digabungkan,” tuturnya.
Saat berita ini diturunkan, Bunga sedang menjalani pemeriksaan yang didampingi ahli bahasa. Bila terbukti bersalah, pelaku akan dikenakan pasal 290 KUHP, ancaman hukumannya sembilan tahun penjara. (arm)

Asyik Nonton Film Porno, ABG Digelandang

Aphen digelandang petugas Satpol PP Singkawang
Mordiadi
Aphen digelandang petugas Satpol PP Singkawang
Singkawang – Salah seorang Anak Baru Gede (ABG), Aphen, kedapatan sedang asyik memutar video porno di salah satu warung internet (warnet). Lulusan SMP ini pun digelandang ke Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Singkawang.
“Ketika kita melakukan razia, anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke SMA karena kekurangan biaya ini sedang memutar video porno di salah satu warnet,” kata Drs Karyadi MSi, Kepala Satpol PP Kota Singkawang ditemui di sela-sela razia gabungan, kemarin (5/6).
Karena kepergok sedang memutar video porno dari salah satu situs itu, Aphen pun dibawa ke kantor Satpol PP untuk mendapatkan pembinaan. Ketika akan dibawa, dia sempat menolak dan berusaha melarikan diri, tetapi upayanya itu berhasil digagalkan.
“Dia bersama pengusaha warnetnya kita bawa ke kantor untuk diberikan pengarahan dan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya,” kata Karyadi.
Selain mengamankan seorang ABG, tim razia gabungan yang terdiri atas Satpol PP, kodim, polres, AURI, Briegif, Rindam, Subdenpom, dan Brimob itu juga menemukan tiga pelajar berseragam SMP dan empat berseragam SMK.
“Mereka itu sedang praktik lapangan atau magang. Tetapi mereka meninggalkan tempat magangnya dan bermain di warnet, kita langsung menghubungi pihak sekolahnya untuk menindaknya,” kata Karyadi.
Tim razia gabungan juga menemukan salah seorang PNS Dishubkominfo Kabupaten Sambas di salah satu warnet, Zuliansyah. Dia mengaku sedang mengunduh peraturan perundang-undangan. “Dia kita peringatkan dan disarankan untuk ke media center, bagaimanapun ini jam kerja, tidak pantas seorang PNS berada di warnet,” ujar Karyadi.
Tidak hanya merazia para pengguna warnet, tim razia gabungan itu juga memeriksa tempat usaha warnet yang tidak memenuhi ketentuan. Misalnya, masih adanya warnet yang menggunakan pembatas lebih dari yang ditentukan, 40 sentimeter.
“Pembatas yang terlalu tinggi itu memberikan peluang tindakan mesum, makanya harus dipotong tidak boleh lebih dari 40 sentimeter,” tegas Karyadi.
Pengusaha warnet yang masih menggunakan pembatas lebih dari 40 sentimeter pun segera diperingatkan. Apabila masih tidak memenuhi ketentuan tersebut, dapat saja izin usahanya direkomendasikan untuk dicabut.
“Ini sangat penting, kalau pembatasnya terlalu tinggi siapa yang bisa melihat pengguna warnet sedang melakukan apa. Seperti di salah satu warnet, kita menemukan pasangan di dalam warnet yang pembatasnya terlalu tinggi itu, kita tidak mengetahui mereka sedang apa,” papar Karyadi.
Sementara itu, razia gabungan ini, kata Karyadi merupakan patroli pembinaan bersama dalam kegiatan kemanusiannya, khususnya penanggulangan perbuatan mesum di warnet. Pasukan yang diturunkan mencapai sekitar 133 personel. Mereka menyelusuri semua warnet di Kota Singkawang.
“Kita berharap Singkawang tetap tertib dan nyaman bagi warganya dan membuat betah para wisatawan,” ujarnya. (dik)