Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Sabtu, 26 Mei 2012

Mampukah Bali Mempertahankan Rekor Ujian Nasional SMA?



Mampukah Bali Mempertahankan Rekor Ujian Nasional SMA?
Pelajar SMAN 1 Muara Badak, Kukar menyiapkan roket terbuat dari botol berbahan luncur air beserta pipa paralon yang dipompa saat Kompetisi Roket Air, Water Rocket Competition (WRC) pada pekan fisika, di halaman GOR 27 September Unmul,Senin (21/5) Rangkaian pekan fisika yang dimulai dari 29 April sampai 24 Mei diisi lomba cerdas cermat, lomba desain blog fisika, lomba mading sains fisika serta olimpiade fisika diikuti peserta pelajar SMP maupun SMA/SMK dari Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Kutai Tumur, Bontang, Berau, Tarakan, Penajam Paser Utara, dan Paser. (TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Besok, 26 Mei 2012, secara serentak Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) mengumumkan hasil ujian nasional SMA/MA/SMK tahun ajaran 2011/2012.
Pada tahun lalu, pengumuman hasil UN disertai pengumuman 10 daerah dengan persentase nilai akhir terbaik, 10 daerah dengan rata-rata nilai UN terbaik, serta 10 daerah dengan rata-rata nilai sekolah terbaik.
Provinsi Bali merebut nomor satu di tiga kategori tersebut tahun lalu.
Daftar 10 daerah dengan persentase nilai akhir terbaik 2010/2011:
1. Bali (8.40)
2. Sumatera Utara (8.17)
3. Bengkulu (8.08)
4. Jawa Barat (8.08)
5. Jawa Timur (8.05)
6. Sumatera Selatan (7.96)
7. Sulawesi Utara (7.94)
8. Lampung (7.91)
9. Riau (7.90)
10. Jawa Tengah (7.89)
11. Sulawesi Selatan (7.84)

Daftar 10 daerah dengan rata-rata nilai UN terbaik 2010/2011:
1. Bali (8.31)
2. Bengkulu (8.07)
3. Sumatera Utara (8.05)
4. Jawa Barat (8.03)
5. Jawa Timur (7.86)
6. Sumatera Selatan (7.80)
7. Sulawesi Utara (7.66)
8. Lampung (7.67)
9. Riau (7.91)
10. Jawa Tengah (7.70)


Daftar 10 daerah dengan rata-rata nilai sekolah terbaik 2010/2011:
1.  Bali (8.51)
2. Bengkulu (8.35)
3. DI Yogyakarta ( 8.35)
4. Sulawesi Utara ( 8.340
5. Jawa Timur (8.32)
6. Lampung (8.25)
7. Sumatera Selatan (8.25)
8. Sumatera Selatan (8.19)
9. Jawa Tengah (8.16)
10. Sumut (8.16)
Mampukah Bali mempertahankan prestasi tersebut? Kita tunggu pengumuman Kemendiknas.(*)

SMA/SMK Negeri di Malang Lulus 100 Persen


SMA/SMK Negeri di Malang Lulus 100 Persen
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi 



MALANG - Tahun ini, prestasi siswa SMA Kota Malang lebih cemerlang dari tahun lalu. Mereka dinyatakan lulus 100 persen.
Budiono, Kasie Kurikulum Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Malang mengatakan, semua peserta SMA negeri Se-Kota Malang berhasil mengerjakan soal Unas dengan baik. Tidak hanya siswa dari SMA Negeri yang lulus 100 persen, SMK Negeri pun sama.  "Untuk SMA dan SMK Negeri semua lulus 100 persen," kata Budiono, Jumat (25/5/2012).
Kendati demikian, Budiono membocorkan bahwa  ada 19 siswa yang dinyatakan tidak lulus. Dua siswa tidak lulus dari SMK swasta dan 17 dari SMA Swasta.
Bagaimana dengan prestasi Kota Malang di tingkat Provinsi? Budiono belum bisa menjawab. "Belum ada pengumuman itu," tukasnya.

103 Siswa di Kalsel tak Lulus UN


103 Siswa di Kalsel tak Lulus UN

Ilustrasi 
 

BANJARMASIN  - Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalsel, Herman Taufan mengatakan jika angka kelulusan ujian nasional tingkat SMA dan sederajat tahun ini di Kalsel meningkat.
  
Kalsel tahun ini untuk persentase angka kelulusan yakni 99,83 persen. Dari data Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, disebutkan, untuk jumlah peserta UN 2012 tingkat SMA dan MA yakni 22.644 siswa dengan prosentase 99,83 lulus. Naik 0,11 persen dari prosentase kelulusan tahun 2011.
 
 "Total Ada 103 siswa SMA, MA dan SMK yang tidak lulus ujian nasional. Bagi yang tidak lulus, bisa ikut UN tahun depan atau ikut paket C," tegas Sekretaris Disdik Kalsel, Herman Taufan, Jumat (25/5/2012).
 
Herman mengatakan, untuk pengumuman kelulusan tiap siswa sendiri akan dilakukan serentak Sabtu 26 Mei 2012.

Hasil Kelulusan UN Siswa Ketapang Jeblok


Hasil Kelulusan UN Siswa Ketapang Jeblok

Ilustrasi 



KETAPANG - Angka kelulusan SMA/MA dan SMK di Kabupaten pada tahun 2012 ini jeblok bila dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun 2011 persentase kelulusan untuk jurusan IPA mencapai 99, 65 persen, sedangkan  tahun ini hanya 96, 82 persen, atau turun 2 persen lebih.
Sedangkan untuk IPS pada tahun 2011 persentase kelulusan mencapai 99, 69 persen, dan ditahun 2012 ini turun menjadi 96, 52 persen, atau turun 3,1 persen lebih. Posisi tersebut mengantarkan Kabupaten Ketapang berada pada posisi ke 12 dari 14 Kota Kabupaten se-Kalbar.
Kabid dikmen dinas pendidikan Ketapang, Ucup Supriatna mengakui terjadi penurunan persentase kelulusan pada tahun ini, hanya saja tidak terlalu signifikan. Dia mengatakan beberapa factor yang menjadi penyebab menurunnya kelulusan ini adalah, sulitnya mata pelajaran yang diujikan pada pelaksanaan UN kemarin.
“Sebenarnya kita banyak yang lulus 100 persen, hanya saja ada beberapa sekolah yang agak banyak tidak lulusnya, ada satu sekolah yang kelulusannya hanya 60 persen lebih. Nah inilah yang mungkin membuat persentase kelulusan kita jatuh, namun secara umum banyak yang meningkat kelulusannya,” katanya saat ditemui Jumat (25/5/2012).
Ucup mengatakan, sejumlah mata pelajaran yang nilainya anjlok justru terdapat pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran Ekonomi. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya secara umum masih tetap stabil seperti tahun sebelumnya.
“Seperti yang pernah kita sampaikan sebelumnya, kita tidak berani berjanji akan mencapai hasil yang maksimal. Kepinginnya sih 100 persen, namun dengan pencapaian di atas 95 persen ini bagi kami sudah cukup memuaskan,” katanya.

Kelulusan UN di Kepri Tinggi


Kelulusan UN di Kepri Tinggi

Ilustrasi kelulusan sekolah 
 

TANJUNG PINANG - Kelulusan Ujian Nasional (UN) siswa SMA sederajat tertinggi di Kepri 2012 terjadi di Kabupaten Bintan terbilang nyaris mendekati 100 persen.
Dari data yang dihimpun Tribunnews Batam, diketahui bahwa Bintan meraih presentase kelulusan mencapai 99,47 persen, dimana dari 1.169 siswa SMA sederajat, hanya 3 siswa yang tidak lulus.
Sementara itu, untuk kelulusan terendah terjadi di Kabupaten Natuna denga presentasi sebesar 95,78 persen atau dari 1.020 siswanya, 43 siswa diantaranya dinyatakan tidak lulus.
Berikut tingkat kelulusan SMA sederajat di Kepulauan Riau.
1. Kabupaten Bintan sebesar 99,47 persen, (1.169 siswa peserta UN, 3 siswa Tidak Lulus)
2. Kabupaten Anambas sebesar 99,73 persen (365 siswa peserta UN, 1 siswa Tidak Lulus)
3. Kota Tanjungpinang sebesar 99,69 persen ( 2.865 siswa peserta UN, 9 siswa TIdak Lulus)
4. Kota Batam sebesar 99,26 persen (49 Tidak Lulus)
5. Kabupaten Lingga sebesar  98,51 persen (670 siswa peserta UN, 10 siswa Tidak Lulus)
6. Kabupaten Karimun sebesar 95,38 persen ((2.742 siswa peserta UN, 31 siswa Tidak Lulus)
7. Kabupaten Natuna sebesar 95,78 persen (1.020 siswa peserta UN, 43 siswa Tidak Lulus)

49 Siswa SMA di Pringsewu Tak Lulus UN


49 Siswa SMA di Pringsewu Tak Lulus UN
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ilustrasi 





PRINGSEWU - Sebanyak 49 dari 2.355 siswa peserta Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Pringsewu tidak lulus. "Kelulusan SMA  97,9 persen, sebanyak 49 tidak lulus," ungkap Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata Samsir saat dihubungi Jumat (25/5/2012).
Ia mengungkapkan  siswa yang paling banyak  tidak lulus dari sekolah swasta, yakni SMA Xaverius Pringsewu sebanyak 15 orang. Sedangkan untuk sekolah negeri, SMA N I Pringsewu sebanyak empat orang. Mereka yang tidak lulus ini adalah siswa jurusan IPS.
Sedangkan kelulusan siswa SMK, tambah Samsir, lebih tinggi mencapai 99,9 persen dari 3.011 peserta UN SMK. Hanya satu siswa SMK tidak lulus.Sedangkan  456 siswa MA, menurut Samsir kewenangannya di Departemen Agama (Depag).
Samsir mengungkapkan, bahwa siswa yang tidak  lulus ini masih memiliki kesempatan mengikuti paket C."Kualitas ijazahnya sama, bisa digunakan untuk mendaftar ke perguruan tinggi, dan  kerja. Jadi jangan khawatir," tukasnya.
Menurut Samsir, ketidak lulusan siswa itu kemungkinan dikarenakan mengerjakan soal UN secara apa adanya."Kan kita lihat sendiri, pada saat pelaksanaan UN waktu itu tidak ada kunci jawaban yang beredar," ungkapnya.
Disdikbudpar Pringsewu melarang keras aksi corat-coret baju, konvoi dan kebut-kebutan di jalan bagi para siswa yang merayakan kelulusan SMA/SMK/MA hari ini, Sabtu (26/5). Samsir mengatakan, untuk mengantisipasi tindakan tersebut  sesuai hasil Momerandum of Understanding (MOU) antara Disdikbudpar dengan Polresta Tanggamus, pengumuman kelulusan diberikan kepada wali murid.
Selain itu Samsir menyarankan, ketimbang melakukan aksi corat-coret, konvoi dan kebut-kebutan di jalan raya lebih baik para siswa membudayakan sujud syukur. Sujud syukur dapat dilakukan sesuai dengan keyakinan masing-masing siswa.
Sedangkan untuk pakaian seragam, menurutnya lebih bermanfaat jika disumbangkan ke adik kelas yang tidak mampu dari pada dicorat-coret. Sebelumnya Samsir yakin kelulusan siswa SMA/SMK/MA di Pringsewu lebih dari 90 persen.
"Nilai kesempurnaan 100 persen itu kan hanya milik Allah, kalau diatas 90 persen lulus yakin bisa," ujarnya. Sementara di Kabupaten Pesawaran seluruh peserta UN SMA/SMK/MA lulus semua."100 persen lulus," ungkap plt Kadisdik Pesawaran Yahtar saat dihubungi Jumat.

26 Siswa Aceh Barat Tak Lulus UN


26 Siswa Aceh Barat Tak Lulus UN
(Tribun Medan/Dedy Sinuhaji)
Ilustrasi 


MEULABOH - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispora)  Aceh Barat, menjadwalkan (Sabtu 26/4/2012) sore sekira pukul 15.00 WIB akan mengumumkan hasil ujian nasional (UN) siswa SMA/SMK/MA. Untuk Aceh Barat tingkat kelulusan UN tahun 2012 ini 98,99 persen.
Kabid Pendidikan Menegah Dispora Aceh Barat, M Nasir kepada Serambinews.com Jumat (25/5/2012) malam  melaporkan hasil UN SMA/SMK/MA sudah keluar dan akan diumumkan Sabtu sore. Untuk jumlah siswa yang lulus adalah 2.557 orang dan yang tidak lulus 26 orang dari jumlah peserta yang ikut UN. "Untuk persentase kelulusan kita memperoleh angka 98,99 persen," ujar Nasir.

Dua Pemerkosa Siswi SMP Dicokok


Dua Pemerkosa Siswi SMP Dicokok
net
ilustrasi



MAKASSAR - Aparat Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar akhirnya berhasi menciduk dua dari tiga pelaku tindak asusila terhadap RS (13) yang menjadi korban. Mereka yang brhasil ditangkap masing-masing adalah Syamsul (19) dan Randi.
Penangkapan dua pemuda sontoloyo itu dilakukan di rumah masing-masing, sementara pelaku lainnya yang diduga ikut berbuat asusila terhadap korban yakni Bakri masih dalam pengejaran karena berhasil kabur dari sergapan polisi.
“Mereka kami cokok di rumahnya, namun satu diantaran berhasil melarikan diri,” Kata Kaur Humas Polrestabes Makassar AKP Udin Maila, saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis (14/2) sore tadi.
Peristiwa aksi bejad ketiganya terjadi 8 April lalu di Jl Daeng Tata, Kecamatan Tamalate, Makassar, menurut Udin, lokasi pemerkosan RS terjadi tak jauh dari tempat penambangan pasir. “Pelaku utama dalam kasus asusila ini adalah Randi, sementara kedua rekannya hanya ikut menggerayangi alat sensitif siswi SMP tersebut,” katanya.
Perwira menengah ini menjelaskan, kronologis terjadinya tindak asusila itu, tatkala pelaku utama (Randi) yang sudah saling kenal dengan korbannya, mengajak RS untuk keliling kota alias jalan-jalan.
Namun bukannya jalan-jalan, Randi yang tengah berboncengan dengan korbannya langsung membawa ke suatu tempat yang sunyi tak jauh dari lokasi pertambangan tersebut.
Meski korban, kata Udin memberikan perlawanan, namun RS tak kuasa mengimbangi kekuatan Randi, apalagi setiba di lokasi tempat berbuat asusila, kedua rekan Randi yakni Syamsul dan Bakri kemudian membantu aksi bejat Randi meski hanya sebatas kewajaran.
Tak berselang lama setelah kejadian tersebut menimpah korban, RS bersama orangtuanya langsung mengadukan tindakan ketiganya ke Polrestabes Makassar untuk ditindaklanjuti.
“Yang melapor peristiwa ini adalah korban sendiri didampingi orangtuanya,” kata Udin.
Atas tindakan tersebut, kini polisi terus melakukan pengejaran serta pemburuan terhadap Bakri yang kini jadi buron kepolisian setelah sebelumnya berhasil melarikan diri dari sergapan polisi saat proses penangkapan terjadi.
“Semuanya akan kami tindak sesuai dengna undang-undang yang berlaku,” tandasnya.

Bocah 5,5 Tahun Dicabuli Pemuda Berumur 23 Tahun


Bocah 5,5 Tahun Dicabuli Pemuda Berumur 23 Tahun
google



PEKANBARU - Pengakuan seorang bocah perempuan yang masih berumur 5,5 tahun kepada orangtuannya Yuli (31) warga Pasar Pagi Arengka bahwa kemaluannya telah diraba-raba atau dicabuli pelaku dengan inisial Ww (23) tetangganya sendiri, Senin (2/4/2012) lalu dikamar mandi, sontak membuat Yuli terkejut.
Yuli sangat merasa perih saat mendengar cerita dari anaknya sebut saja namanya Bunga yang masih polos itu. Tak terima atas perbuatan Wawan itu Yulis langsung melapor ke kantor polisi.
Dalam laporan tertulisnya dari jajaran Polresta Pekanbaru yang masuk ke Polda Riau, Yuli mengaku, Selasa (3/4/2012) ia sempat merasa heran mengapa anaknya selalu merasa kesakitan saat ingin buang air kecil. Merasa penasaran ia menanyakan hal itu kepada anaknya.
Bunga yang masih lugu dan poloso menceritakan apa yang telah dialaminya, dan Bunga mengaku selalu merasa kesakitan saat buang air kecil. Lalu Bunga menyampaikan, kemaluannya pernah diraba-raba atau dicabuli oleh inisial Ww Senin malam lalu di kamar mandi.
Mendengar pengakuan anaknya itu Yuli langsung emosi dan naik pitam. Hari itu juga ia melaporkan pelaku ke kantor polisi. Kabid Humas Polda Riau AKBP S Pandiangan saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (5/4/2012) membenarkan ada laporan pencabulan anak dibawa umur dari jajaran Polresta Pekanbaru secara tertulis masuk ke Polda Riau.
"Laporan itu masih dalam penyelidikan pihak reskrim jajaran Polresta Pekanbaru. Saat ini pelapor dan korban sudah dimintai keterangan, dan penyidik akan memanggil beberapa orang saksi untuk dimintai keterangan, termasuk juga terlapor," ujar Pandiang.

Bocah 5,5 Tahun Dicabuli Pemuda Tetangga



Bocah 5,5 Tahun Dicabuli Pemuda Tetangga
ilustrasi pencabulan 



PEKANBARU - Pengakuan bocah perempuan berusia 5,5 tahun membuat kaget orangtuanya Yuli (31) warga Pasar Pagi Arengka, Pekanbaru. Kepada Ibunya, bocah tersebut mengaku kemaluannya telah diraba-raba pelaku bernama Wawan (23) yang tak lain tetangganya sendiri, pada Senin (2/4/2012) lalu dikamar mandi.
Yuli sedih saat mendengar hal tersebut. Ia langsung melaporkan Wawan ke kantor Polisi.Dalam laporannya, kepada Polresta Pekanbaru yang masuk ke Polda Riau, Yuli awalnya merasa heran mengapa anaknya selalu merasa kesakitan saat ingin buang air kecil. Merasa penasaran ia menanyakan hal itu kepada anaknya.
Bunga yang masih lugu dan polos menceritakan apa yang telah dialaminya. Lalu Bunga menyampaikan, kemaluannya pernah diraba-raba atau dicabuli oleh Wawan Senin (2/4/2012) malam lalu di kamar mandi.
Mendengar pengakuan anaknya itu Yuli langsung emosi dan naik pitam. Hari itu juga ia melaporkan pelaku ke kantor polisi.
Kabid Humas Polda Riau AKBP S Pandiangan saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (5/4/2012) membenarkan ada laporan pencabulan anak dibawa umur.
"Laporan itu masih dalam penyelidikan pihak kita. Dan saat ini pelapor dan korban sudah dimintai keterangan," ujar Pandiang.

Polisi Buru 9 Pelaku Pencabulan di Pontianak


Polisi Buru 9 Pelaku Pencabulan di Pontianak
googleimage
ilustrasi pencabulan 




PONTIANAK - Sembilan pelaku pencabulan di kawasan Tugu Alianyang, Jalan Trans Kalimantan, diburu jajaran Reskrim Polresta Pontianak. Enam orang yang diduga melakukan pemerkosaan dan pencabulan terhadap seorang gadis dibawah umur yaitu NF (16), Rabu (4/4/2012) malam.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Puji Prayitno, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap enam orang yang saat ini sudah dilakukan penahanan, menyebutkan bahwa pencabulan dilakukan oleh 15 orang.
"Berdasarkan pemeriksan sementara, ada 15 orang pemuda yang ikut melakukan aksi pencabulan terhadap gadis di bawah umur ini, dan kita terus melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap sembilan orang lainnya," ungkap Puji, kepada Tribunpontianak.co.id, Sabtu (7/4/2012).
"Jumat (6/4/2012) malam saat mendapat keterangan dari korban dan saksi, kemudian dilakukan pengungkapan dan mengamankan IN pada pukul 22.00 Wib.di Siantan. Dan pada jam 22.30, mengamankan tiga pelaku di gudang Jalan Trans Kalimantan, atas nama Bn, Br, Dr,De," ujar Puji.

Ajo Keleu Nekat Cabuli Anak Polisi


Ajo Keleu Nekat Cabuli Anak Polisi
googleimage
ilustrasi pencabulan 
 



PEKANBARU - Perhatian ekstra sebagai orangtua terhadap anak perempuannya saat ini harus lebih fokus lagi, sebab kalau tidak, bisa-bisa anak perempuan yang masih dibawah umur itu menjadi korban pencabulan. Hal inilah yang dialami dua bocah perempuan berumur 7 tahun dan 8 tahun. Ironisnya salah satu korban adalah anak dari anggota Polri.
Pencabulan anak dibawah umur yang baru-baru ini terjadi, Selasa (24/4/2012) sekitar pukul 13.00 WIB adalah menimpa Bunga bukan nama sebenarnya (8) di Jalan Nuri, Tangkerang Tengah, Pekanbaru anak seorang anggota Polri.
Pencabulan itu baru diketahui orangtua Bunga, Iwan beberapa hari setelah kejadian. Ketika itu ia mendapat informasi anaknya dicabuli oleh pelaku bernama Ajo Keleu. Untuk memastikannya Iwan memanggil putrinya yang masih berumur 8 tahun tersebut.
Alangkah terkejutnya Iwan mendengar pengakuan anaknya itu dan si anak mengaku pelaku telah meraba-raba kemaluannya dan membuka celananya. Lalu pelaku meniduri korban, dan parahnya lagi pelaku memasukan kemaluannya ke anus korban.
Keterkejutan Iwan semakin memuncak saat anaknya mengaku hal itu sudah yang kedua kalinya dilakukan pelaku. Pertama sekali dilakukan pelaku, Minggu (6/4/2012) sekitar pukul 16.00 WIB. Merasa sakit hati dan emosi, Rabu (25/4/2012) Iwan melapor ke kantor polisi.
Peristiwa serupa sebelumnya juga menimpa Melati bukan nama sebenarnya (7), Rabu (4/4/2012) sekitar pukul 10.00 di belakang SMU Nurfallah. Kejadian itu baru diketahui orangtua Melati, Tri (35) beberapa hari setelah kejadian, karena curiga melihat perubahan pada diri anaknya yang masih berumur 7 tahun tersebut.
Merasa curiga Tri menanyakan hal itu kepada Melati, dan alangkah terkejutnya Tri saat mendengar cerita dan pengakuan Melati. Pengakuan Melati kepada Ibunya, saat itu pelaku membujuknya dengan memberikan mainan.
Merasa tertarik Melati menghampiri pelaku dan selanjutnya dibawa pelaku ke TKP. Melihat lokasi sepi pelaku dengan cepat memeluk dan membuka celana Melati. Lalu pelaku meraba-raba kemaluan korban.
Merasa sakit hati dan emosi atas pengakuan anaknya, Rabu (25/4/2012) Tri melapor ke kantor polisi.
Kabid Humas Polda Riau AKBP S Pandiangan saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (26/4/2012) membenarkan ada dua laporan pencabulan anak dibawa umur dari jajaran Polresta Pekanbaru masuk ke Polda Riau.
Menurut Pandiangan laporan itu masih dalam penyelidikan pihak reskrim jajaran Polresta Pekanbaru. "Pelakunya juga masih dalam penyelidikan," ujar Pandiangan.
Pandiangan juga menghimbau kepada seluruh orangtua agar lebih ekstra lagi menjaga anaknya. "Sebab kalau anak sudah dirumah itu adalah tanggungjawab orangtuanya memperhatikan anaknya," ucap Pandiangan.
Jadi kata Pandiangan lagi, mari dicegah sebelum hal itu terjadi, dan kalau sudah terjadi pasti sebagai orangtua akan merasa sangat terpukul. "Untuk itu mari kita jaga anak-anak kita sendiri dan gunakan waktu yang luang untuk menjaga anak kita," ungkap Pandiangan.

Putri Polisi Jadi Korban Pencabulan


Putri Polisi Jadi Korban Pencabulan
NET
ILUSTRASI 
 

PEKANBARU - Dua bocah perempuan berumur 7 dan 8 tahun mengalami pencabulan.
Pencabulan pertama menimpa Bunga (8), bukan nama sebenarnya, di Jalan Nuri, Tangkerang Tengah, Pekanbaru, Selasa (24/4/2012) sekitar pukul 13.00. Bunga adalah anak seorang anggota Polri, warga Jalan Nuri, Tangkerang Tengah, Pekanbaru.
Pencabulan itu baru diketahui orangtua Bunga, Iwan, beberapa hari setelah kejadian. Ketika itu, ia mendapat informasi anaknya dicabuli oleh pelaku bernama Ajo Keleu. Untuk memastikannya, Iwan memanggil putrinya.
Alangkah terkejutnya Iwan, saat mendengar pengakuan anaknya. Sang anak mengaku Ajo telah meraba-raba kemaluannya, serta membuka celananya. Lantas, tersangka meniduri korban. Parahnya lagi, Ajo memasukkan kemaluannya ke anus korban.
Keterkejutan Iwan semakin memuncak, saat Bunga mengaku sudah dua kali dicabuli tersangka. Pencabulan pertama dilakukan pada Minggu (6/4/2012) sekitar pukul 16.00.
Merasa sakit hati dan emosi, Iwan melapor ke kantor polisi, Rabu (25/4/2012).
Peristiwa serupa, sebelumnya juga menimpa Melati (7), juga bukan nama sebenarnya, pada Rabu (4/4/2012) sekitar pukul 10.00 di belakang SMU Nurfallah.
Kejadian itu pun baru diketahui orangtua Melati, Tri (35), beberapa hari setelah kejadian, karena curiga melihat perubahan pada diri putrinya.
Merasa curiga, Tri menanyakan hal itu kepada Melati. Pengakuan Melati kepada ibunya, saat itu pelaku membujuknya dengan memberikan mainan.
Merasa tertarik, Melati menghampiri pelaku dan selanjutnya dibawa pelaku ke TKP. Melihat lokasi sepi, pelaku dengan cepat memeluk dan membuka celana Melati. Lalu, pelaku meraba-raba kemaluan korban.
Tak terima anaknya dicabuli, Tri melaporkan peristiwa yang dialami putrinya ke Mapolresta Pekanbaru, kemarin.
Menurut Kabid Humas Polda Riau AKBP S Pandiangan saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (26/4/2012), kedua laporan itu masih dalam penyelidikan pihak reskrim Polresta Pekanbaru.
Pelakunya juga masih dalam penyelidikan," ujar Pandiangan.
Pandiangan juga mengimbau agar orangtua lebih ekstra lagi menjaga anak-anaknya.
"Sebab, kalau anak sudah di rumah, adalah tanggung jawab orangtua memerhatikan anaknya," kata Pandiangan. (*)

Kakek Dua Cucu Nyaris Perkosa Bocah SD


Kakek Dua Cucu Nyaris Perkosa Bocah SD
TRIBUN LAMPUNG/ROBERTUS DIDIK BUDIAWAN CAHYONO
LA (12), berkaus kuning, saat dimintai keterangan di Mapolsek Sukoharjo, Pringsewu, Lampung, Kamis (26/4/2012). 
 

PRINGSEWU - Tua-tua keladi, makin tua birahi makin tinggi. Mungkin itulah pepatah yang cocok untuk menggambarkan kelakuan Pungut.
Kakek berumur 56 tahun dibekuk aparat Polsek Sukoharjo, Pringsewu, Lampung, karena menggerayangi LA (12), siswi kelas IV SD.
Perbuatan itu dilakukan kakek dua cucu di dalam mobil pick up, Rabu (25/4/2012) pukul 19.00 WIB. Karena korban berteriak, Pungut digelandang ke kantor polisi.
Menurut Kapolsek Sukoharjo Ajun Komisaris Muhammad Daud, peristiwa bermula saat warga Jalan Imam Bonjol, Gang Suhada, LK II/RT 002, Kelurahan Langkapura, Kemiling, Bandar Lampung mengantar barang mebel ke Kalirejo, Lampung Tengah melalui Pringsewu.
Saat itu, korban yang merupakan warga Jalan Antara, Gang Antara 8, Kelurahan Kelapa Tiga, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, ikut mengantar barang tersebut bersama bibinya.
Namun, kala itu bibinya tidak ikut pulang. Hanya LA dan sopir pick up, yakni Pungut, yang kembali ke Bandar Lampung. Di tengah jalan, niat bejat Pungut muncul, lantas menggerayangi LA.
"Meraba buah dada korban dan bagian tubuh sensitifnya. Kemudian pelaku mengeluarkan alat vitalnya, dan menyuruh korban memegang dan menciumi," ujar Daud di Mapolsek Sukoharjo, Kamis (26/4/2012).
Saat hendak menyetubuhi korban, lanjut Daud, korban berteriak dan berontak. Lantas, LA keluar dari mobil, tepatnya di Pekon Keputran, Kecamatan Sukoharjo, dekat SPBU Sukoharjo.
Warga yang berada di lokasi tersebut langsung menghampiri, dan membantu korban. Pungut nyaris dihakimi massa, yang kemudian diamankan ke Mapolsek Sukoharjo.
Pungut mengaku khilaf atas perbuatan yang ia lakukan terhadap LA. Ia mengaku awal perbuatan bejatnya didasari rasa iseng.
"Pertama saya iseng, meraba paha dan tubuhnya," tuturnya di hadapan polisi.
Kakek yang sudah sebulan pisah ranjang dengan istrinya, lantas khilaf, dan kemudian memaksa LA berhubungan badan dengannya. Saat itu, Pungut menghentikan mobilnya di dekat SPBU Sukoharjo.
Kepada korban kala itu, Pungut mengaku hendak buang air kecil. Namun, ia malah berniat memerkosa bocah tersebut.
Sementara, Ay (49), istri Pungut, mengaku geram dengan perbuatan suaminya. Saking geramnya, Pada Rabu malam Ay mengaku tidak bisa tidur saat mendengar perbuatan suaminya.
"Saya semalam tidak tidur karena greget," tukasnya.
Menurut Ay, sebulan terakhir ia memang tidak tidur seranjang dengan suaminya. Sebab, Ay kesal karena Pungut suka ribut karena persoalan ekonomi.
"Satu bulan tidak berhubungan, bahkan tidurnya misah, karena kesel kalau ribut selalu mengadu ke orangtuanya, kalau kami ini melarat," tutur Ay. (*)

Sinta Empat Kali Disetubuhi Pacar dengan Janji Dinikahi


Sinta Empat Kali Disetubuhi Pacar dengan Janji Dinikahi
IST
ILUSTRASI 

SURABAYA - Akibat mencabuli pacarnya yang masih belia, Dwie Pranata (18) dihukum 4,5 tahun penjara.
Ketua majelis hakim PN Surabaya Salman Girsang, memastikan warga Jalan Melto, Surabaya, Jawa Timur bersalah melanggar pasal 81 UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
”Terdakwa terbukti melakukan persetubuhan dengan anak di bawah umur secara berlanjut,” ujar Salman saat membacakan putusannya, Rabu (16/5/2012).
Hubungan terlarang itu dilakukan hingga empat kali, dengan waktu dan tempat berbeda. Pranata juga wajib membayar denda Rp 60 juta.  Bila tidak bisa membayar, dapat diganti dengan wajib kerja 30 hari, satu jam setiap hari.
”Bila tidak puas dengan putusan ini bisa banding,” imbuh Salman.
Tawaran itu langsung ditanggapi Pranata.
"Saya keberatan pak hakim, saya banding," ucapnya.
Hukuman ini lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Bunari, yakni tujuh tahun penjara.
Pencabulan itu dilakukan selama Januari sampai September 2011. Awalnya, terdakwa berpacaran dengan Sinta (bukan nama sebenarnya), remaja berumur 15 tahun.
Saat rumah terdakwa sepi, Sinta di-SMS agar datang ke rumahnya. Tiba di rumah terdakwa, Sinta disuruh mengambilkan baju di kamar terdakwa.
Saat dalam kamar, terdakwa masuk dan mengajak Sinta berhubungan badan, namun ditolak. Dijanjikan akan dinikahi, Sinta akhirnya menuruti kemauan Pranata. Persetubuhan itu dilakukan secara berlanjut hingga empat kali. Akhirnya, korban melaporkan hal itu ke orangtuanya, hingga kasus itu dilaporkan ke polisi. (*)

Pelaku Pencabulan Disergap Setelah Diintai 3 Hari


Pelaku Pencabulan Disergap Setelah Diintai 3 Hari
google
ilustrasi

BANGKA - Pur alias As, tersangka pencabulan terhadap siswi salah satu sekolah tingkat SMA di Kota Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung akhirnya diamankan warga Bukit Semut, Kamis (17/5/2012).
Informasi yang dihimpun Bangkapos.com (Tribunnews Network), semula warga mengintai keberadaan Pur selama tiga hari. Warga yang bekerjasama dengan Babinkamtibmas Polres Bangka Bripka Gultom akhirnya mengepung di tempatnya bersembunyi. Hingga Pur, tak berkutik lalu diserahkan ke Polsek Sungailiat.
Peristiwa pencabulan terhadap Bunga terjadi pada Januari 2012. Saat itu Bunga dan teman-temannya sedang berada di lokasi pemandian.
Bunga disergap Pur saat hendak pulang mengambil handphone miliknya yang ketinggalan. Selain dicabuli, sejumlah barang berharga milik Bunga turut hilang. Bahkan Bunga ditemukan dalam keadaan nyaris bugil oleh warga Bukit Semut.
"Cincin milik anak saya hilang, entah kemana," kata Ny Siti, ibu Bunga.


Siswi SMA Pingsan Melihat Pencabulnya
Asep alias Purnomo, tersangka pencabul siswa SMA di Sungailiat


BANGKA - Korban pencabulan sebut saja Bunga siswi kelas 2 SMA di Kota Sungailiat langsung pingsan saat melihat tersangka Purnomo alias Asep di Polsek Sungailiat, Kamis (17/5/2012).
Bunga sepertinya tak kuasa melihat orang yang telah melakukan perbuatan tak senonoh terhadap dirinya. Keluarga pun langsung membawa Bunga pulang ke rumah agar kondisinya membaik. Menurut St, ibu Bunga, anaknya sejak kejadian di hutan Bukit Semut Sungailiat Januari 2012 lalu hingga saat ini masih trauma.
Selain ditemukan dalam keadaan nyaris telanjang usai dicabuli, cincin emas milik Bunga juga raib. Sejumlah luka lebam ditemukan di tubuh Bunga. "Waktu tu muke anak kami lah dak keruan agik, lebam-lebam dari wajah sampe badan. Sekarang anakku banyak ngelamun," kata St kepada bangkapos.com, Kamis (17/5/2012).
Purnomo alias Asep sendiri berhasil ditangkap warga Bukit Semut, Kamis (17/5/2012). Pengintaian terhadap pelaku dilakukan selama tiga hari bekerjasama dengan Babinkamtibmas Polres Bangka Bripka Gultom. Tersangka dikepung di tempatnya bersembunyi. Setelah tertangkap, Asep  diserahkan ke Polsek Sungailiat.
Peristiwa pencabulan terhadap sebut saja Bunga terjadi pada Januari 2012. Saat itu Bunga dan teman-temannya sedang berada di lokasi pemandian. Bunga disergap Asep ketika hendak pulang mengambil handphone miliknya yang ketinggalan.

Asep Mengaku Hanya Gerayangi Tubuh Bunga


Asep Mengaku Hanya Gerayangi Tubuh Bunga
Asep alias purnomo, lelaki yang ditangkap polisi Sungailiat, karena melakukan pencabulan





BANGKA - Asep alias Purnomo mengaku hanya mencium dan menggerayangi siswi SMA di Sungailiat sebut saja Bunga, tidak sampai menyetubuhinya.
"Kejadian itu sekitar pertengahan Januari 2012. Saya melihat dia (Bunga) seorang diri. Kemudian saya sergap dan gendong dia ke hutan di atas Bukit Semut," ungkap Asep ditemui bangkapos,com di tahanan Polsek Sungailiat, Kamis (17/5/2012).
Asep selanjutnya menggerayangi tubuh Bunga. "Cuma kucium aja kek kuraba-raba, bang (wartawan)," kata Asep tanpa penyeselan.
Setelah menggerayangi tubuh Bunga, Asep melarikan diri hingga akhirnya berhasil diamankan warga Bukit Semut. Asep sendiri mengundang kecurigaan warga karena selalu berada di dalam hutan Bukit Semut.
Kapolres Bangka AKBP Pipit Rismanto melalui Kapolsek Sungailiat AKP Siswo didamping Kanit Res Bripka Januardi mengatakan tersangka  diserahkan ke Polres Bangka karena kasus ini dilaporkan korban ke Polres Bangka. "Tersangka sudah kita serahkan ke Polres dan dijemput tim buser," kata Januardi.

Santri Cabuli Bocah 5 Tahun


Santri Cabuli Bocah 5 Tahun
net
Ilustrasi



PANGKALAN BALAI - An (11), santri Kelas 3 di salah satu  pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Betung, Banyuasin, Sumatera Selatan menjadi buronan Polres Banyuasin. Santri yang tinggal di Kecamatan Betung ini, diduga menjadi pelaku pencabulan terhadap bocah berinisial DN, tetangganya sendiri yang masih berusia lima tahun.
Akibat perbuatan bejat pelaku, berdasarkan hasil visum dokter RSUD Banyuasin menyatakan, bagian organ vital korban mengalami lecet.
Kasus pencabulan ini, terungkap dari laporan ayah korban, Su, ke SPK Polres Banyuasin dengan nomor LP/B-166/V/2012.
Menurut Su kepada Sripoku.com (grup Tribunnews.com)  di ruang unit PPA Satreskrim Polres Banyuasin,Selasa (22/5/2012), ia mengaku sangat terpukul dengan musibah yang dialami anaknya. Didampingi istrinya, Eka Saptariyana, bapak dua anak ini, berharap pelaku dibekuk polisi dan mempertanggungjawabkan perbuatanya.
"Mudah-mudahan pelaku cepat ditangkap dan dihukum setimpal,"katanya.

Yh Iming-imingi Rp 2.000 Sebelum Cabuli Gadis Cilik


Yh Iming-imingi Rp 2.000 Sebelum Cabuli Gadis Cilik
google
ilustrasi


BANGKA - Sempat diiming-imingi Rp 2.000, Yh (37) warga Pedindang Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) memperdaya, sebut saja Mawar (6), gadis cilik tetangganya. Yh diduga juga mencabuli Bunga, di bagian vitalnya mengalami sakit
Peristiwa tersebut dilaporkan oleh orang tua Mawar, Tn (33). Menurut Tn, berdasarkan pengakuan anaknya, Yh mencabuli anaknya, Selasa (22/5/2012) sekitar pukul 18.30 WIB.
Ia baru mengetahui kejadian tersebut setelah, anaknya mengeluh sakit dikemaluannya dan mengatakan bahwa sudah dicabuli oleh Yh. Setelah mendengar pengakuan anaknya, Kamis (24/5/2012) Tn pun melaporkan ke Polres Pangkalpinang.
Kapolres Pangkalpinang AKBP Rajendra Sumihar melalui Kabag Ops Polres Pangkalpinang, Kompol Wahyudi saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. "Laporannya sudah kita terima. Saat ini masih dalam penyidikan," kata Wahyudi.
Ia menambahkan, bahwa Yh yang diduga pelaku pencabulan tersebut, turut diamankan. Kasusnya saat ini, masih dilakukan penyidikan di unit PPA.

Gadis 18 Tahun Pamer Alat Kelamin di Acara Kelulusan SMA


Gadis 18 Tahun Pamer Alat Kelamin di Acara Kelulusan SMA
IST

Orangtua siswa di SMA Lake Norman High School, North Carolina, Amerika Serikat (AS) marah besar setelah seorang siswi mengangkat rok dan memperlihatkan organ genitalnya di foto buku tahunan. Demikian dilansir Daily Maill, Jumat (25/5/2012).
Si gadis, yang namanya tak disebutkan itu, mengangkat rok di antara gadis-gadis lainnya yang duduk di deretan depan. Foto itu disebut porno oleh orangtua siswa di sekolah itu dan baru diketahui setelah orangtua mendapatkan satu eksemplar dengan bayaran 100 dollar AS atau sekitar Rp 900 ribu.
Satu di antara orangtua siswa melihat foto gadis yang baru berusia 18 tahun ketika foto itu diambil. "Saya baru tahu saat anak saya melihatnya. Saya merasa sangat marah," ujar perempuan yang menolak disebutkan namanya saat diwawancarai WSOC-TV.
Satu dari orangtua siswa mulai mengirimkan SMS satu sama lain ketika buku tahunan itu dipublikasikan. "Orang-orang saling mengirimkan SMS agar melihat ke halaman 14," katanya, sembari menambahkan jika di masa mendatang hal itu tak terjadi lagi.