Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 23 Mei 2012

Penemu Remote TV Meninggal Dunia



 
CHICAGO - Eugene Polley, sang penemu remote control televisi nirkabel pertama, meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Situs pcmag.com edisi Selasa (22/5) menyebutkan, Polley meninggal akibat penyakit yang dideritanya pada hari Minggu (20/5) di sebuah rumah sakit Chicago, AS.

Berkat remote control ciptaannya membantu orang menonton televisi tanpa harus bangkit mengubah saluran. Remote pertama yang dihasilkannya pertama kali diproduksi oleh pabrik televisi Zenith tempat dimana dia bekerja.

Mantan teknisi Zenith Electronics tersebut membuat remote control pertama kali berbentuk pistol Flash-Matic yang mampu menembakkan sinar. Produk itu diproduksi dan diperkenalkan Zenith pada 1955 atau lima tahun setelah Zenith Radio Corporation meluncurkan sebuah remote TV yang terhubung  dengan kawat.

Sayangnya, menurut pcmag, sistem Flash-Matic terbukti agak cacat, karena sinar matahari langsung yang menyinari sel fotolistrik penerima juga dapat memicu fungsi remote control. Meski demikian terobosan ini kemudian menginspirasi munculnya perangkat remote control lebih baik yang dikembangkan hanya selang waktu satu tahun kemudian oleh Robert Adler yang juga seorang insinyur di Zenith.

Adler Space Command Zenith nama product tersebut, menggunakan USG dan bukan lagi cahaya, untuk memicu fungsi pada penerima TV. Uniknya karena adanya bunyi klik pada saat "mengklik" sebuah tanda bar untuk memancarkan berbagai frekuensi yang dapat dideteksi oleh pesawat televisi. Remote kontrol ini kemudian lebih dikenal sebagai "clickers".

Generasi berikutnya dari remote TV kemudian menggunakan tekhnologi ultrasonik dan mengilangkansuara tanda tangan mengklik. Sedangkan remote yang beredar saat ini umumnya menggunakan sistem inframerah yang memungkinkan fungsionalitas yang lebih kompleks.(esy/jpnn)

UN Bukan Momok Menakutkan

Membicarakan Ujian Nasional (UN) memang tidak ada habisnya. Untuk menghadapi UN seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap sekolah berlomba menambah jam pelajaran bagi siswa. Bila perlu menggandeng lembaga bimbingan belajar agar para siswanya sukses UN.
Pola menghadapi UN seperti itu tidak lagi mengejutkan. Setiap tahun selalu ditemukan pola-pola serupa. Apa yang sering dilakukan pihak sekolah pada jenjang SMP/sederajat dan SMA/sederajat, kini juga diikuti sekolah-sekolah di jenjang SD.
Namun bukan berarti pelaksanaan UN berlangsung tanpa kendala. Sebab ada saja niat curang yang dilakukan pihak sekolah. Mungkin kita masih ingat pelaksanaan UN SMA di Sekadau lalu.
Di mana kepsek salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) melalui satpam, berupaya menyuap petugas kepolisian yang mengawal dan menjaga soal-soal UN. Tujuannya tak lain, supaya sang petugas bisa diajak “kerja sama” membocorkan soal UN pada peserta. Entah setan apa yang sedang bergelantungan di benak sang kepsek hingga mau berniat nekat seperti itu.
Bagi sebagian orang, pelaksanaan UN mungkin menjadi momok yang menakutkan. Namun pelaksanaan UN sedianya dilakukan secara jujur. Karena pada hakikatnya UN bertujuan mengevaluasi proses belajar-mengajar yang berlangsung di sekolah.
Bila siswa memahami setiap mata pelajaran yang diberikan guru, sudah barang tentu tidak ada lagi yang perlu ditakutkan. Tidak perlu ada lagi cerita seperti di atas.
Begitu juga dengan pelaksanaan UN tingkat SD yang akan digelar 7 hingga 9 Mei 2012, tentu tidak kalah penting dengan pelaksanaan UN tingkat SMP dan SMA. Karena UN tingkat SD merupakan fondasi dasar dalam mencerdaskan bangsa. Sehingga pelaksanaan UN tingkat SD menjadi sangat penting dilaksanakan, lantaran berkaitan dengan masa depan siswa.
Memang untuk memperoleh nilai rata-ratanya minimal harus 5,5 bukan hal mudah. Namun 90.856 siswa SD se-Kalbar harus bertarung dengan jujur. Begitu juga dengan guru yang selama ini memberikan mereka bimbingan untuk memahami mata pelajaran.
Siswa maupun guru jangan pernah berpikir atau sampai melakukan kecurangan hanya untuk mendapatkan hasil terbaik. Sebab sikap curang yang dilakukan siswa SD yang rata-rata berusia belia, hanya menanamkan nilai negatif terhadap peserta didik.
Karena yang perlu dilakukan sekarang, bagaimana memberikan motivasi terhadap seluruh peserta UN tingkat SD hingga bisa menyelesaikan setiap soal-soal yang diujikan. Sebab keberhasilan UN tidak hanya bergantung pada segelintir guru dan siswa semata.
Orang tua murid juga memiliki peran penting memberikan semangat pada anak bahwa mereka pasti bisa menyelesaikan soal-soal yang diujikan. Ringankan beban mereka, bukan malah tidak diacuhkan. Bila memang perlu bangun komunikasi dengan wali kelas. Langkah ini penting untuk mengetahui perkembangan anak. Bila semua langkah itu dilakukan, insya Allah UN tidak lagi menjadi momok bagi siswa. (*)

Pontianak Optimis Lolos 10 Besar

Hasil Unas Tingkat Nasional

Pontianak –  Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) tingkat SD, SMP, dan SMA, serta SMK atau sederajat sudah berakhir. Namun rasa berdebar tetap saja menanti para siswa lantaran tidak mudah mengisi setiap soal yang diujikan.
Namun begitu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak Drs H Mulyadi MSi mengaku optimis bisa masuk peringkat 10 besar nasional pada Unas tingkat SD hingga SMA/sederajat.
“Seluruh persiapan menjelang ujian sudah kita lakukan. Makanya kita yakin, ketika Unas lalu siswa bisa menyelesaikan soal dengan baik. Selain itu, kami juga sudah menginstruksikan pada seluruh kepala sekolah agar memantau anak-anak didik yang punya kemampuan lebih,” kata Mulyadi.
Beranjak dari prestasi para siswa setiap harinya, Mulyadi optimis pada tahun ajaran 2011/2012 siswa di Kota Pontianak bisa masuk dalam 10 besar tingkat nasional. “Kita lihat saja bagaimana hasilnya nanti,” terang Mulyadi.
Rasa optimis Kota Pontianak masuk dalam 10 besar juga diutarakan Walikota Pontianak H Sutarmidji SH MHum, bahkan dirinya yakin hasil yang diperoleh jauh lebih baik dari sebelumnya. Hal itu beranjak dari persiapan matang yang dilakukan para peserta sebelum Unas digelar.
“Hasil kunjungan saya ke beberapa sekolah di Kota Pontianak, peserta rata-rata tidak kesulitan mengisi soal Unas,” ujarnya. (ton)

LJK SMP dan SMA Proses Pemindaian

UN SD Selesai
 
Pontianak – Sampai hari terakhir laporan tim monitoring se-Kalbar, pelaksanaan ujian nasional (UN) berjalan lancar. Tidak ditemukan kekurangan soal maupun lembar jawaban komputer (LJK), maupun kebocoran soal.
“Sampai hari ini (Rabu, 9/5) semuanya berjalan sesuai rencana dan tidak ditemukan kebocoran soal,” kata Sunyata, Ketua Panitia UN Kalbar, kepada Equator, kemarin.
Sementara UN sekolah dasar juga tidak ditemukan hambatan berarti dan berakhir kemarin. Untuk ujian susulan tingkat SD, MI, dan SDLB akan dilaksanakan seminggu setelah ujian pertama.
Laporan sementara dari tim, masih belum diketahui berapa jumlah siswa yang akan mengikuti ujian susulan. Sekarang untuk SMA dan SMP masih dalam proses pemindaian yang dalam hal ini ditangani oleh tim dari Universitas Tanjungpura.
“Pemindaian soal baru mencapai 190 ribu soal yang selesai dari total keseluruhan 260 ribu soal untuk SMA dan SMP. Pengumuman kelulusan untuk tingkat SMA akan dilakukan pada 26 Mei, sedangkan untuk SMP pada 2 Juni, dan 20 Juni untuk SD,” jelas Sunyata.

SD selesai

Sementara itu ujian nasional tingkat sekolah dasar (SD), madrasah ibtidaiah (MI), dan SD luar biasa (LB) sudah selesai Rabu (9/5). Tiga hari bergelut dengan soal, kemarin anak-anak begitu keluar ruang langsung mengembangkan senyum.
“Alhamdulillah, semua siswa lancar dan tidak ada masalah dalam mengerjakan soal. Tahun ini juga suasana UN kondusif dan dari pihak kepolisian juga ikut mengawasi setiap hari,” ungkap Karsiman, Kepala Sekolah SDN 02 Pontianak Utara kepada Equator, kemarin.
Suasana gembira juga merangkul para siswa-siswi SD di Kota Pontianak dan Kubu Raya. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di hari terakhir tidak sulit diselesaikan.
Menurut Karsiman, pihak sekolah sangat terbantu dengan pengawasan dari aparat kepolisian. Terutama dari Polsek Pontianak Utara yang diterjunkan ke masing-masing sekolah untuk mengawasi dan mengamankan pelaksanaan UN selama tiga hari.
Tak hanya bisa lulus, tapi juga memperoleh nilai yang baik. Karena jika nilai rendah, takut susah diterima di sekolah negeri. “Peserta UN di sekolah kita tahun ini sebanyak 48 siswa. Alhamdulillah, tahun lalu kita berhasil lulus 100 persen. Tentunya di tahun ini kita juga optimis 100 persen pula,” tekadnya.
Sedangkan Kepala SDN 38 Pontianak Utara Abdul Hamid selain berharap siswanya lulus semua juga kualitas nilai semakin baik. “Sekolah tak hanya menargetkan, tetapi mempersiapkan segalanya jauh hari. Seperti persiapan belajar dan mental siswa,” katanya.
Sejak empat bulan sebelum UN sekolah sudah melakukan bimbingan belajar sehingga benar-benar siap tempur. Ia juga lega, dari 7 hingga 9 Mei 2012 semua lancar. Semua siswanya hadir dan berhasil menempuh ujian tanpa keluhan. (kie)

UN Tingkat SD Lancar dan Gampang

Mulyadi: Bisa Lulus 100 Persen

Pontianak – Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak yakin 11.425 siswa sekolah dasar (SD) yang mengikuti ujian nasional (UN) tidak mengalami kesulitan. Pasalnya, lebih banyak ditentukan di daerah, nilai rapor, dan sekolah.
“Tingkat kelulusannya bisa 100 persen, karena kelulusannya juga dibantu oleh nilai rapor sehingga tidak seberat UN tingkat SMA dan SMP/sederajat,” kata Drs. Mulyadi MSi, kepada wartawan, Senin (7/5).
Pemetaan guru-guru bidang studi dilakukan guna mengetahui sejauh mana penguasaan mereka terhadap kisi-kisi dan penguasaan bidang studi yang diajarkan.
“Kami berikan pembekalan agar para guru bidang studi tersebut bisa maksimal dalam memberikan yang terbaik untuk anak-anak didiknya,” jelas Mulyadi.
Sementara itu Kepala Disdik Kota Singkawang Drs Ahyadi MM mengatakan jumlah dokumen soal ujian nasional (UN) SD sederajat, disesuaikan dengan jumlah peserta sebanyak 3.795 murid dari 98 SD sederajat.
Sesuai Prosedur Operasi Standar (POS), terangnya, UN SD sederajat Tahun Pelajaran 2011/2012 dilaksanakan selama tiga hari mulai Senin (7/5).
“Mata pelajaran yang diujikan terdiri atas Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Waktu yang diberikan untuk satu mata pelajaran adalah dua jam, yakni dari pukul 08.00 hingga 10.00,” kata Ahyadi.
Dari Ngabang dilaporkan, tidak semua murid SD/MI yang berjumlah 7.983 siswa mengikuti UN dengan berbagai alasan. Seperti di SDN 2 Ngabang, dari 105 peserta, ada satu peserta yang tidak mengikuti UN karena sudah mengundurkan diri.
“Jadi yang ikut UN untuk peserta dari SDN 2 Ngabang ini sebanyak 104 peserta. Siswa yang tidak mengikuti UN tersebut dianggap mengundurkan diri karena sudah lama tidak masuk sekolah,” ujar Endang, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 2 Ngabang.
Di hari pertama UN semuanya hadir, kecuali satu orang peserta dari SDN 2 Ngabang tadi. Untuk lembar jawaban UN, setelah selesai ujian dibawa ke subrayon. “Jadi lembar jawaban siswa tidak menginap di sekolah penyelenggara.
Yang menarik, UN di SDN 10 Ngabang. Ada dua peserta UN yang termasuk dalam sekolah inklusi. Kedua peserta tersebut menderita tunarungu dan autis.
“Peserta tunarungu tetap bergabung dengan rekan-rekannya yang lain. Hanya saja untuk peserta yang menderita autis ikut UN di kantin sekolah. Sebab ini merupakan permintaan dia sendiri. Pada saat pelaksanaan Ujian Sekolah (US) pun siswa bersangkutan mengikutinya di luar kelas,” ujar Kepsek SDN 10 Ngabang Ngatiman.
Menurut pengawasnya, siswa autis tersebut tidak mengalami kesulitan mengisi lembar jawaban. Tidak hanya itu saja, ada juga satu peserta UN yang ikut UN di SDN 10 Ngabang ini berasal dari SD luar biasa.
“Siswa bersangkutan pun kita gabungkan dengan peserta lainnya pada pelaksanaan UN,” jelas Ngatiman.

Soal tak jelas

Pelaksanaan UN di Sekadau berjalan tertib dan lancar. Namun sejumlah peserta ujian sempat dibingungkan dengan soal ujian Bahasa Indonesia (BI) yang tidak jelas pertanyaannya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Sekadau Drs Djemain Burhan MM mengatakan soal yang tidak jelas pertanyaannya itu ada pada soal nomor 25 dan 26 paket soal P-1.
“Dalam soal nomor 25 dan 26 ditanyakan soal isi wacana yang katanya ada di atas soal. Namun di lembaran soal tidak ada dituliskan wacana yang dimaksud,” kata Djemain kepada Equator.
Dia menjelaskan, biasanya paket soal yang pertanyaannya berhubungan dengan sebuah wacana atau laporan, sudah dilengkapi dengan laporan dimaksud. “Tapi untuk soal dan laporan itu, tidak ada sama sekali laporannya,” tegasnya.
Atas keputusan dari pihak provinsi, dua soal dimaksud diputuskan untuk dikosongkan. “Dua soal itu tidak diisi,” katanya.
Tahun ini, peserta ujian dari tingkat SD/MI/SDLB se-Kabupaten Sekadau mencapai 3.776 siswa. Mereka berasal dari 196 buah sekolah. Di Sekadau, sekolah dasar terdapat 217 buah. Namun beberapa sekolah belum mengikuti UN karena merupakan unit sekolah yang terbilang baru.
Kapolres Sekadau AKBP Andreas Widihandoko SH mengakui pelaksanaan ujian di Sekadau berjalan aman dan lancar. “Belum ada laporan terjadinya kebocoran soal,” ujar Widi.
Kebocoran yang dimaksud Widi adalah saat pendistribusian soal-soal ujian dari panitia kabupaten hingga ke sekolah-sekolah tempat pelaksanaan ujian. Pasalnya polisi hanya berwenang melakukan pengawasan soal pendistribusian soal.
“Kalau soal contek-mencontek, bukan tugas kita melakukan pengawasan. Tugas pengawasan itu kewenangannya ada di pengawas ujian,” tukas Widi. (dna/dik/tar/bdu)

Kelulusan UN SMA Diumumkan 26 Mei

Pontianak – Harap cemas para siswa peserta ujian nasional tingkat SMA, MA, SMALB, dan SMK, akan berakhir karena pengumuman kelulusan akan diumumkan Sabtu (26/5).
“Tanggal pengumuman sampai saat ini masih belum ada perubahan, tetap 26 Mei. Kemudian untuk tingkat SMP, MTs, dan SMPLB tanggal 2 Juni, setelah itu baru tingkat SD, MI, dan SDLB tanggal 16 Juni,” ungkap Ketua Panitia UN Kalbar, Sunyata kepada Equator, Senin (21/5).
Pemindaian untuk tingkat SMA dan SMP sederajat ditangani oleh pihak Universitas Tanjungpura. Hasilnya sudah dibawa oleh Untan ke pusat pengembalian hasil oleh provinsi. Kemudian H-2, kepala dinas kabupaten/kota atau diwakili ketua penyelenggara UN masing-masing daerah untuk penyerahan hasil.
“Jadi untuk kelulusan tingkat SMA dan SMP sederajat masih ditetapkan di pusat. Hasil UN akan digabung dengan nilai rapor yang sudah dikirim ke pusat. Hasil kelulusan secara keseluruhan 60 persen hasil UN dan 40 persen dari nilai rapor,” ujarnya.
Untuk tingkat SD, MI, dan SDLB masih ditentukan oleh kepala rayon yang ada di daerah masing-masing. Termasuk juga untuk cetak soal dulu masih dicetak di daerah.
“Saya berharap proses pengumuman kelulusan nanti berjalan lancar tanpa hambatan. Bagi yang berhasil lulus meluapkan kegembiraan dengan sewajarnya saja. Luapkanlah kegembiraan lebih kepada pendekatan syukur kita kepada Allah SWT,” imbau Sunyata.
Ia menambahkan, para siswa hendaknya mengucapkan banyak terima kasih kepada kepala sekolah dan guru yang telah membimbing, membina selama menempuh pendidikan. Tidak melakukan pawai kendaraan, coret-coret baju, dan lain sebagainya.
“Bagi siswa yang belum berhasil ini sebagai introspeksi dan evaluasi diri untuk keberhasilan tahun depan. Jangan sampai kegagalan ini menjadikan frustrasi. Tetapi jadikanlah sebagai introspeksi supaya ke depan lebih baik lagi. Tidak lulus bukan berarti gagal tetapi hanya kesuksesan yang tertunda,” katanya.
Terpisah, salah satu orang tua siswa, Juharna, berharap besar kepada anaknya supaya bisa lulus UN. Bila perlu lulus dengan nilai yang baik sehingga bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di sekolah yang berkualitas.
“Setiap orang tua pasti berharap anaknya lulus. Apalagi anak saya ini yang bungsu mempunyai semangat belajar yang tinggi. Jadi kami berharap ia bisa melanjutkan pendidikannya,” katanya optimis anaknya lulus.
Karena dari jauh hari sebelum dilaksanakan UN anaknya sudah diarahkan untuk belajar. “Kita tunggu saja pengumuman nanti. Yang jelas kita selalu berdoa bisa lulus dan mendapatkan nilai yang baik. Sehingga membanggakan orang tua,” harapnya. (kie)

Digerebek, Bidan dan Perawat Selingkuh

Serimbu – Kepolisian Sektor (Polsek) Air Besar Kabupaten Landak menggerebek oknum bidan HY, 23, dan perawat Hd, 32, di Puskesmas Serimbu Kecamatan Air Besar. Keduanya diduga telah berselingkuh.
Suami HY yang merupakan anggota Polri di Polsek Air Besar melaporkan tindakan istrinya tersebut. “Suami HY adalah seorang polisi dan telah curiga sejak empat bulan lalu,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Landak, AKP Andi Oddang.
HY yang masih berstatus bidan CPNS ini tidak berkutik ketika polisi menggerebek rumah dinas Puskesmas Serimbu, tempat berdomisili Hd, selingkuhan HY, Selasa (27/9) lalu.
“HY belum mau memberi keterangan. Belum mau bicara dengan penyidik,” ujar Andi Oddang, Kamis (29/9).
Menurut Andi, pihaknya tidak tahu apakah karena mereka (HY) rasa malu, sehingga aksi bungkam dilakukan oleh HY, sejak ia diamankan ke Mapolres Landak, bersama selingkuhannya Hd.
“Anggota menggerebek sekitar pukul 21.00 malam, tepatnya hari Selasa. Dia (HY, red) sempat mau kabur melalui pintu belakang rumah dinas puskesmas itu,” tutur Oddang.
Andi Oddang juga menerangkan, terdapat saksi melihat keduanya berintiman mesra. Dari pengakuan Hd yang merupakan PNS di puskesmas tersebut, hubungan mereka telah dilakukan sejak Mei.
“Sekarang masih proses penyelidikan, kita akan mengirim surat ke instansi terkait, dinas kesehatan, karena terkait pegawainya,” tegas Andi Oddang. (rie)

Berselingkuh dengan Oknum Polisi, Digerebek Anak dan Provos

Suami Dicerai Harta Dikuras

Nl dan Sr setelah digerebek
Syamsul Arifin
Nl dan Sr (baju merah) setelah digerebek di salah satu hotel Sungai Raya Dalam
Pontianak – Berselingkuh di salah satu hotel di Kubu Raya, Brigadir Sr, anggota Polresta Pontianak dan pasangannya Nl, digerebek anak dibantu Provos Polda Kalbar, Senin (22/5) malam.
Nl merupakan wanita yang sudah memiliki lima anak, warga Pontianak Timur. Saking cintanya Nl dengan Brigadir Sr, dia rela menceraikan suaminya beberapa minggu lalu.
Anak Nl yang curiga dengan ibunya, berupaya mencari tahu alasan perceraian kedua orang tuanya. Apalagi Nl sudah banyak menghabiskan hartanya hanya untuk berselingkuh.
Akhirnya perselingkuhan antara Nl dengan Brigadir Sr diketahui kedua anak wanita tersebut. Anak dan sang suami tidak langsung menuding Nl berselingkuh. Dibantu keluarganya yang lain, mereka mencari fakta perselingkuhan. Hingga akhirnya diketahui Nl dan Brigadir Sr menginap di salah satu hotel di Sungai Raya Dalam, Kubu Raya.
Bersama Provos Polda Kalbar, kedua anak Nl menggerebek ibunya berduaan di kamar hotel. Pintu hotel didobrak Provos dan kedua anak Nl. Tanpa pikir panjang dan memandang selingkuhan ibunya seorang polisi, kedua anak Nl langsung melayangkan tangannya ke wajah Brigadir Sr.
“Keluarga saya telah dihancurkan oleh laki-laki ini. Keharmonisan keluarga saya menjadi berantakan,” kesal Siska, anak Nl.
Sr dan Nl langsung digiring ke Mapolda Kalbar. Melihat ibunya berselingkuh dengan Brigadir Sr, Siska histeris dan pingsan. “Kau sudah punya anak lima, ingat anak di rumah. Kau laki-laki bajingan, sudah menghancurkan keluarga kami,” ungkap Siska berteriak.
Satpam hotel tempat pasangan mesum itu menginap mengatakan Sr dan Nl sering menginap di hotel tersebut. Namun tidak diketahui kalau keduanya berselingkuh. “Mereka memang sering pergi ke sini, Bang. Siapa tak ngamuk, kalau orang tuanya selingkuh dengan orang lain. Padahal sudah punya anak banyak,” kata satpam yang namanya enggan dikorankan.
Setelah diperiksa di Polda, kedua pasangan selingkuh itu menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolresta Pontianak. Alasannya Brigadir Sr merupakan anggota Polresta Pontianak.
“Polisi itu menghancurkan keluarga kami, sampai menyuruh Mama cerai, dia juga menguras harta keluarga kami,” ungkap Hendra saat ikut menggerebek ibunya selingkuh di kamar hotel. (sul)

Dituding Selingkuh, Penghulu Digerebek

Fa
Syamsul Arifin
Fa
Pontianak – Seorang penghulu berinisial Fa kepergok warga berduaan bersama Li, wanita yang telah bersuami di Jalan Nawawi Hasan Gang Kubu VII, Minggu (20/5).
Warga memergoki Fa di kediaman Li. Meskipun demikian, kedua pasangan ini belum mengakui perbuatannya. Demi mencegah amuk massa yang menduga Fa dan Li berselingkuh, akhirnya pasangan tersebut digiring warga ke Mapolsek Barat untuk dimintai keterangannya.
Berdasarkan keterangan Man, warga Gang Kubu, perbuatan Fa dan Li telah dilakukan berulang kali. Sang lelaki bertandang ke rumah wanita dengan alasan tertentu. Terlebih saat suaminya sedang pergi ke luar daerah. Kedua pasangan ini semakin sering melakukan tindakan asusila.
“Kalau dihitung-hitung, ada tujuh kali mereka berdua di dalam rumah. Kami mulai curiga. Pasalnya suami si wanita sedang pergi ke Palembang, bekerja di sana. Sekarang kami berhasil memergokinya,” ujar Man kepada wartawan.
Man mengaku Fa bekerja sebagai penghulu di wilayah Pontianak Barat. Sedangkan Li, ibu rumah tangga yang membantu suaminya membuka warung makanan. Mereka dipergoki warga dalam kondisi tak wajar. Saat disergap, Fa sedang buka baju dan hanya menggunakan kaus dalam. Sedangkan Li tidak mengenakan pakaian, tubuhnya hanya dibaluti handuk.
“Saat kami sergap, prianya ada di dalam kamar mandi. Sedangkan si wanita menggunakan kemban di dalam kamar. Ironis lagi, keduanya telah mempunyai keluarga. Sudah jelas mereka selingkuh terhadap pasangannya,” jelas Man.
Fa mengaku mereka tidak melakukan perbuatan mesum. Kedatangannya hanya untuk mengantar bingkisan. Namun selang beberapa saat kemudian ada sejumlah warga datang menyuruh keluar dari rumah.
“Kami berteman lama. Istri saya pun telah mengenal wanita itu. Karena panik, kami berusaha untuk sembunyi. Dan kami tidak melakukan apa-apa seperti yang dituduhkan warga,” jelas Fa.
Setelah melakukan perundingan di Mapolsek Pontianak Barat, Ketua RW setempat, Ismet menuturkan, untuk sementara aduan masyarakat masih dalam proses.
“Polisi mengatakan laporan akan di-BAP jika suami dari pihak wanita yang melaporkan sendiri perbuatan tersebut. Kita tunggu suaminya pulang dari Palembang dulu,” jelas Ismet. (sul)