Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Kamis, 19 April 2012

Tiga Nama Berpeluang Naik Perahu Demokrat

Bobby: Main Langsung ke DPP Tidak Kita Usulkan

Pontianak
 – 
Sebanyak 13 nama figur bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub Kalbar tengah digodok Tim Sembilan. Mereka dinilai lolos persyaratan dari 21 tokoh yang melamar ke Partai Demokrat.
“Selama ini ada tiga nama yang intensif melakukan komunikasi dengan DPD Partai Demokrat, yakni Cornelis, Christiandy Sanjaya, dan Milton Crosby. Tiga nama inilah yang berpeluang besar mendapat perahu Demokrat,” ungkap Bobby Chrisnawan, Wakil Ketua I DPD Partai Demokrat Kalbar, dihubungi Equator via seluler, Selasa (17/4).
Dari 21 figur yang mendaftar, tujuh di antaranya gagal memenuhi persyaratan administrasi dan satu nama tidak mengembalikan formulir. Tereliminasi delapan nama itu tidak diproses lebih lanjut, termasuk tidak disurvei oleh lembaga independen.
Namun, Bobby belum mau buka-bukaan terkait 13 nama yang dibawa panitia seleksi ke Tim Sembilan Pilgub PD Kalbar tersebut. Hanya saja dia mengatakan tujuh nama yang tidak lolos seleksi administrasi itu adalah yang mendaftar sebagai calon wakil gubernur.
Lalu bagaimana dengan peluang Armyn Angkasa Alianyang yang disebut-sebut memiliki elektabilitas tinggi berdasarkan survei? Menurut Bobby, peluang jenderal bintang dua itu sangat kecil untuk bisa diusulkan ke DPP, apalagi menggunakan perahu Demokrat.
“Armyn peluangnya kecil. Jika main tembak langsung ke DPP kita tidak usulkan. Karena secara etika seharusnya yang mau menggunakan perahu Demokrat harus melakukan komunikasi dengan DPD. Karena komunikasi antara figur yang mau maju dengan pengurus Demokrat mulai dari tingkat DPD sampai ke bawah harus terjalin baik,” kata dia.
Bagaimana jika DPP nantinya menetapkan nama calon di luar dari tiga nama yang diusulkan DPD Partai Demokrat Kalbar? Bobby menegaskan, risikonya akan sangat rumit, karena mesin partai bisa mati total. Tapi tentunya DPP lebih bijak dan tetap akan memerhatikan usulan DPD.
Tim Sembilan, lanjutnya, terdiri dari empat pengurus DPD dan lima dari DPP. Dia mengungkapkan, untuk DPD sendiri ada Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar Suryadman Gidot, Dewan Kehormatan Partai Demokrat Kalbar Sebastianus Massardi Kaphat, Pariyadi, dan Bobby Chrisnawan.
Proses penjaringan dilakukan atas 13 nama yang tengah digodok untuk diusulkan ke Tim Sembilan. Selanjutnya dipilih tiga nama terbaik berdasarkan hasil survei yang dilakukan LSI.
Diperkirakan lembaga survei independen akan menuntaskan survei akhir April ini. Setelah itu, mekanisme selanjutnya, hasil survei akan diserahkan ke Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat yang diketuai SBY.
“Bakal calon yang masuk nominasi akan dipanggil tim penjaringan Partai Demokrat Kalbar untuk kemudian dilaporkan ke Majelis Tinggi Partai. Maksimal yang diusulkan tiga pasangan calon dengan jumlah perolehan suara tertinggi hasil survei. Tiga nama itu bisa saja Cornelis, Christiandy, dan Milton Crosby,” kata Bobby.
Sejauh itu, menurutnya PD juga buka pintu untuk koalisi kendati cukup syarat mengusung pasangan di Pilgub Kalbar. “Setelah menyelesaikan satu tahapan penjaringan, data dari para bakal calon diserahkan ke lembaga survei independen. Dan kita membuka pintu koalisi,” kata Suryadman Gidot, Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar.
Menurutnya, kajian untuk kemungkinan berkoalisi dengan partai lain ini juga menunggu hasil survei dari LSI. Tim Sembilan saat ini sedang bekerja menyusun strategi dan membuka ruang dialog dengan partai-partai politik yang ada di Kalbar.
Gidot minta agar seluruh kader Partai Demokrat dapat menahan diri dan tidak melakukan dukungan ke salah satu kandidat calon gubernur. “Selagi belum ada keputusan dari Majelis Tinggi Partai, jangan ada dukungan. Mari kita jaga soliditas partai,” pungkasnya. (jul)

Terkait

Mengapa Yang Dihancurkan Yahudi Pertama Kali Adalah Wanita?


“Seorang anak yang rusak masih bisa menjadi baik asal ia pernah mendapatkan pengasuhan seorang ibu yang baik. Sebaliknya, seorang ibu yang rusak akhlaknya, hanya akan melahirkan generasi yang rusak pula akhlaknya. Itulah mengapa yang dihancurkan pertama kali oleh Yahudi adalah wanita.”
Ucapan diatas dilontarkan oleh Muhammad Quthb, dalam sebuah ceramahnya puluhan tahun silam. Muhammad Quthb adalah ulama Mesir yang concern terhadap pendidikan Islam sekaligus pemikir ulung abad 20. Ia tidak hanya dikenal sebagai aktivis yang gencar melakukan perlawanan terhadap rezim Imperialisme Mesir, namun juga cendekiawan yang terkenal luas ilmunya.
Beberapa bukunya pun telah beredar di Timur Tengah dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa yang diantaranya adalah Shubuh?t Hawla al-Isl?m (literally “Misconceptions about Islam”).Hal nahnu Muslim?n (Are we Muslims?). Al-Ins?n bayna al-m?dd?yah wa-al-Isl?m. (Man between the Material World and Islam). Islam and the Crisis of the Modern World dan masih banyak lagi. Maka tak heran, lepas dari penjara ia pun mendapatkan gelar Profesor Kajian Islam di Arab Saudi.
Muhammad Quthb menekankan bagaimana pentingnya peran yang dimiliki seorang ibu dalam Islam. Ibu tidak saja adalah pihak yang dekat secara emosional kepada seorang anak, tapi ia juga memiliki pengaruh besar terhadap masa depan akhlak dari generasi yang dilahirkannya.
Menurut Muhammad Quthb anak yang pada kemudian hari mendapatkan ujian berupa kehancuran moral akan bisa diatasi, asal sang anak pernah mendapatkan pengasuhan ibu yang solehah. Pendidikan Islami yang terinternalisasi dengan baik, akan membuat sang anak lekas bangkit dari keterpurukannya mengingat petuah-petuah rabbani yang pernah terekam dalam memorinya.
Sebaliknya, ayah yang memiliki istri yang sudah rusak dari awalnya, maka ia pun hanya akan melahirkan sebuah keturunan yang memiliki kepribadian persis dengan wanita yang dipinangnya. Sifat alami anak yang banyak mengimitasi perilaku sang ibu akan membuka peluang transferisasi sifat alami ibu kepada anaknya.
Maka kerusakan anak akan amat tergantung dari kerusakan ibu yang mendidiknya. Oleh karena itu, dalam bukunya Ma’rakah At Taqaaliid, Muhammad Quthb mengemukakan alasan mengapa Islam mengatur konsep pendidikan yang terkait dengan arti kehadiran ibu dalam keluarga. Ia menulis:
“Dalam anggapan Islam, wanita bukanlah sekadar sarana untuk melahirkan, mengasuh, dan menyusui. Kalau hanya sekedar begitu, Islam tidak perlu bersusah payah mendidik, mengajar, menguatkan iman, dan menyediakan jaminan hidup, jaminan hukum dan segala soal psikologis untuk menguatkan keberadaannya… Kami katakan mengapa ‘mendidik’, bukan sekedar melahirkan, membela dan menyusui yang setiap kucing dan sapi subur pun mampu melakukannya.”
Konsep inilah yang tidak terjadi di Negara Barat. Barat mengalami kehancuran total pada sisi masyarakatnya karena bermula dari kehancuran moral yang menimpa wanitanya. Wanita-wanita Barat hanya dikonsep untuk mendefinisikan arti kepribadian dalam pengertian yang sangat primitif, yakni tidak lain konsep pemenuhan biologis semata.
Dosen dan pelacur bisa jadi sama kedudukannya mirip dengan perkataan Sumanto Al Qurtubhy, kader Liberal didikan Kanada yang berujar, “Lho, apa bedanya dosen dengan pelacur? Kalau dosen mencari nafkah dengan kepintarannya, maka pelacur mencari makan dengan tubuhnya.”
Qurthuby hanyalah muqollid (pengikut) dari Sigmund Freud, psikolog kenamaan asal Austria yang membumikan konsep psikoanalisis. Ia mengatakan ketika dorongan seksual sudah menggelora dalam diri pria maupun wanita, maka sudah selayaknya mereka tuntaskan lewat jalan perzinahan, tanpa harus melalui alur pernikahan. Maka itu Freud menuding orang yang senantiasa menjaga akhlaknya rentan terserang gangguan psikologis seperti neurosis.
Kini Freud memang telah mati, namun gagasan itu membekas dalam pribadi orang Barat. Jika anda kerap menyaksikan berita Olahraga, pembawa acara sering memberitakan bahwa salah seorang pemain sepakbola di Inggris telah memiliki anak dari pacarnya, ya pacar dan bukan istri. Karena konsep pernikahan sudah mendebu di benua biru.
Pasca kematian Freud, muncul banyak pengganti yang tidak lebih ekstrem, salah satunya Lawrence Kohlberg. Ia adalah pengusung metode pendidikan Karakter. Metode ini sudah gagal di Barat dan sekarang diimpor ke negeri-negeri muslim, termasuk Indonesia.
Wajah pendidikan Karakter terlihat manis. Ia mentitah agar para siswa berperilaku jujur dan memegang komitmen. Namun ia tidak memliki dasar agama, jika seorang remaja memilih untuk hidup tanpa tuhan, tidak menjadi persoalan dalam pendidikan karakter, asal itu dapat dipertanggungjawabkan.
Begitu pula masalah hubungan seks. Bagi Kohlbergian, kita tidak boleh menyalahkan seorang anak perempuan yang hamil di luar nikah, sebab masalah baik atau buruk menjadi relative. Pendidikan Karakter pun tidak boleh menghakiminya, karena anak akan jatuh salah jika ia tidak bisa mempertanggungjawabkan hubungan seksnya. Jadi jika remaja perempuan hamil masih bisa terbebas dari “dosa”, asal ia siap menjadi ibu. Urusan benar atau salah tergantung tanggung jawab, bukan agama.
Maka tak heran, ketika Lawrence Kohlberg lebih memilih bunuh diri dengan menyelam di laut yang dingin pun disambut gembira oleh masyarakat Barat. Alasannya bisa membuat kita sebagai umat muslim tertawa: Kohlberg telah memilih jalan yang memang ia kehendaki. Ya terlepas dari dia yang akan masuk neraka jahnam. Sebuah metode berfikir yang terlalu konyol untuk kita fahami.
Kita kembali lagi ke masalah perempuan. Kehidupan Barat yang bebas sejatinya diawali dari kehendak dari kalangan wanita untuk hidup bebas dan meredeka sesukanya. M. Thalib, cendekiawan muslim yang telah menulis puluhan buku tentang pendidikan Islam juga menekankan bagaimana proyek Zionis dibalik wacana pembebasan wanita di Barat. Menurutnya kaum Yahudi memiliki peran kuat dibalik slogan Liberty, Egality dan Fraiternity (kebebasan, persamaan dan persaudaraan) kepada bangsa Perancis.
Hal ini dipropagandakan oleh Zionis dan disebarkan ke penjuru dunia hingga kita bisa merasakan apa yang disebut Hak Asasi Manusia dan Feminisme pada saat ini. Dalam bukunya, “Pergaulan Bebas, Prostitusi, dan Wanita”, M. Thalib menulis,
“Slogan-slogan inilah yang membuat orang-orang bodoh turut serta mengulang-ulanginya di seluruh penjuru dunia di kemudian hari, tanpa berfikir dan memakai akalnya lagi.”
Mungkin terasa ganjil bagi kita, mengapa Yahudi sebagai bangsa yang pongah begitu takut dengan perempuan? Jawabannya sederhana: membiarkan seorang wanita tumbuh menjadi solihah adalah alamat “kiamat” bagi mereka.
Jika seorang ibu yang solehah bisa mengasuh 5 anak muslim di keluarganya untuk tumbuh menjadi generasi mujahid. Kita bisa hitung berapa banyak generasi yang bisa dihasilkan dari 800 juta perempuan muslim saat ini?
Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah, “Siapakah manusia di muka Bumi ini yang harus diperlakukan dengan cara yang paling baik ?”. Rasul menjawab, “Ibumu”. “Setelah itu siapa lagi ya Rasul”. Sekali lagi Rasul menjawab, “Ibumu”. Sahabat bertanya kembali, “Kemudian siapa?”. Lagi-lagi Rasul menjawab “Ibumu, baru Ayahmu”. [Shahih, Diriwayatkan oleh Imam Bukhari).

Julukan-Julukan yang diberikan Dunia untuk Negara Indonesia




Bali
Berikut adalah julukan-julukan negara kita tercinta yang di berikan oleh luar negeri. di sini ane hanya share julukan-julukan yang berbau positif karena akan menimbulkan kontradiksi bagi moral negara kita. langsung aja deh gan...
Jamrud Khatulistiwa

Julukan ini diberikan dunia kepada Indonesia karena letak geografis Indonesia yang dilintasi oleh garis khatulistiwa dengan penampakan alam yang sangat hijau seperti jamrud
Nusantara
Ini adalah julukan yang di sematkan oleh kerajaan majapahit terhadap wilayah Indonesia dari Sumatra sampai Papua dalam literature bahasa Jawa. Selain itu, Thailand juga menyebut Indonesia dengan julukan Nusantara merunut pada sejarah kerajaan Majapahit dulu
Negara Agraris

Julukan ini mengacu pada kenyataan bahwa lahan pertanian Indonesia sangat luas dengan sebagian besar mata pencaharian penduduk kita sebagai petani
Negara Maritim
Julukan ini mengacu pada kenyataan perairan Indonesia yang luas
Negara Nyiur

Julukan ini disematkan karena Indonesia adalah Negara maritim yang otomatis ditumbuhi oleh pohon-pohon kelapa
Negara Seribu Candi

Julukan negeri seribu candi diberikan dunia kepada Indonesia berawal dari dipilihnya candi Borobudur sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia
Negara Seribu Pulau
Julukan ini diberikan melihat Indonesia terdiri dari ribuan pulau sekaligus menegaskan bahwa Indonesia adalah Negara kepulauan dengan jumlah pulau terbanyak di dunia
Negara Megabiodiversitas

Julukan ini diberikan kepada Indonesia karena para peneliti dunia kagum akan keanekaragaman flora dan fauna yang ada termasuk spesies purba dan spesies langka di indonesia seperti komodo, anggrek hitam dan raflessia arnoldi
Garuda
Julukan ini mengacu pada symbol Negara indonesia
Heaven Earth
Julukan ini diberikan kepada Indonesia karena banyak Negara dunia iri dengan kekayaan alam Indonesia yang subur dengan hasil bumi yang melimpah dan pemandangan yang memanjakan mata
Paru-Paru Dunia
Julukan ini beberapa kali di sematkan oleh AS dan Singapura melihat pulau Kalimantan sebagai hutan yang harus dilindungi karena berfungsi sebagai penopang paru-paru dunia
The Big Mouslem Population
Ini julukan yang diberikan orang musim dunia kepada Indonesia atas kekaguman mereka terhadap kuantitas pemeluk agama islam di indonesia
Our Large Neighbour to North and Our Nearest Asian Neighbour
Ini julukan yang diberikan pemerintah Australia melihat Indonesia adalah Negara asia tetangga terbesar dan terdekat secara letak geografis dengan Australia
Balinesia

Julukan Ini diberikan oleh para tourist yang mengagumi penampakan alam saat berkunjung ke bali. Dengan catatan sebenarnya para tourist itu tidak tahu jika bali adalah bagian dari indonesia
Macan Asia yang Tertidur
Julukan aslinya adalah Macan Asia. tapi julukan ini berubah menjadi Macan Asia yang tertidur pada era modern. Ini julukan yang di berikan oleh Negara-negara asia terhadap Indonesia karena Indonesia diakui memiliki potensi menjadi sebuah negeri adidaya
Mafia Asia
Julukan ini diberikan karena indonesia menjadi penggerak pembahasan masalah2 di Asia