Pontianak – Partai Golkar bakal
mengumumkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar pada Mei mendatang
dengan mengutamakan kader internal. Partai pohon beringin ini juga
sepakat jika ada pihak yang mau fight satu lawan satu pada 20 September
2012 mendatang.
“Golkar sepakat dengan sikap itu, tapi satu lawan satunya kader
Golkar vs kader PDIP. Bukannya orang lain,” tegas Adang Gunawan SE,
Sekretaris DPD Partai Golkar Kalbar dihubungi Equator via selular,
Minggu (18/3).
Adang menjelaskan, DPP Golkar akan melakukan rapat penetapan pada Mei mendatang. Diutamakan kader Golkar terbaik yang didukung penuh oleh semua lapisan kepengurusan Partai Golkar se-Kalbar. “Sementara seluruh pimpinan dari kecamatan, DPD kabupaten/kota, dan seluruh fraksi Partai Golkar se-Kalbar telah sepakat untuk mendukung Ketua DPD Partai Golkar Kalbar H Morkes Effendi SPd MH,” ungkap Adang.
Ditegaskan Adang, sudah jelas DPP Partai Golkar akan menetapkan Morkes Effendi sebagai calon Gubernur Kalbar. Karena merupakan kader internal terbaik yang dimiliki Partai Golkar saat ini, dari sekian banyak kader terbaik yang ada. “Mungkin kalau ada calon lain yang bukan kader Golkar ingin maju jadi bakal calon gubernur menggunakan perahu Golkar, saya sarankan, agar tidak sia-sia, lebih baik menggunakan partai lain saja,” saran Adang.
Adang membenarkan isu yang mengatakan Morkes akan menggandeng Ir H Burhanuddin A Rasyid (mantan Bupati Sambas dua periode) sebagai wakilnya. Sudah ada kesepakatan dan sudah dilaporkan ke partai masing-masing di tingkat pusat terkait hal tersebut.
Seperti diketahui Ir H Burhanuddin A Rasyid saat ini berada di bawah naungan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai Wasekjen Bappilu DPP Wilayah Kalbar. Morkes dan Burhanuddin merupakan figur yang sama-sama memiliki pengalaman di pemerintahan. Keinginan keduanya menjadi pasangan kandidat Gubernur Kalbar sudah diketahui DPP Partai Golkar maupun DPP PAN.
Menurut Adang, Morkes lebih banyak menyimpan sejumlah potensi keunggulan diri. Bukan saja mantan Bupati Ketapang selama dua periode, di organisasi budaya misalnya, Morkes yang juga Sekjen Lembaga Adat Melayu Serantau (LAMS), ternyata berhasil membuat network di lingkup kabupaten/kota se-Kalbar, nusantara, bahkan dunia internasional.
Begitu juga memimpin Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang. Di bawah kepemimpinannya, MABM mampu tampil sebagai pemersatu puak (suku) Melayu.
“Untuk bisa terpilih menjadi calon gubernur, pengalaman memimpin organisasi kemasyarakatan merupakan nilai lebih. Kepiawaian dalam menjalin dan membangun hubungan kerja, baik ke dalam maupun keluar organisasi, merupakan modal utama untuk melanjutkan perjuangan masyarakat Kalbar ke depan. Inilah yang saat ini kita lihat ada dalam diri Morkes,” tegas Adang. (jul)
Adang menjelaskan, DPP Golkar akan melakukan rapat penetapan pada Mei mendatang. Diutamakan kader Golkar terbaik yang didukung penuh oleh semua lapisan kepengurusan Partai Golkar se-Kalbar. “Sementara seluruh pimpinan dari kecamatan, DPD kabupaten/kota, dan seluruh fraksi Partai Golkar se-Kalbar telah sepakat untuk mendukung Ketua DPD Partai Golkar Kalbar H Morkes Effendi SPd MH,” ungkap Adang.
Ditegaskan Adang, sudah jelas DPP Partai Golkar akan menetapkan Morkes Effendi sebagai calon Gubernur Kalbar. Karena merupakan kader internal terbaik yang dimiliki Partai Golkar saat ini, dari sekian banyak kader terbaik yang ada. “Mungkin kalau ada calon lain yang bukan kader Golkar ingin maju jadi bakal calon gubernur menggunakan perahu Golkar, saya sarankan, agar tidak sia-sia, lebih baik menggunakan partai lain saja,” saran Adang.
Adang membenarkan isu yang mengatakan Morkes akan menggandeng Ir H Burhanuddin A Rasyid (mantan Bupati Sambas dua periode) sebagai wakilnya. Sudah ada kesepakatan dan sudah dilaporkan ke partai masing-masing di tingkat pusat terkait hal tersebut.
Seperti diketahui Ir H Burhanuddin A Rasyid saat ini berada di bawah naungan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai Wasekjen Bappilu DPP Wilayah Kalbar. Morkes dan Burhanuddin merupakan figur yang sama-sama memiliki pengalaman di pemerintahan. Keinginan keduanya menjadi pasangan kandidat Gubernur Kalbar sudah diketahui DPP Partai Golkar maupun DPP PAN.
Menurut Adang, Morkes lebih banyak menyimpan sejumlah potensi keunggulan diri. Bukan saja mantan Bupati Ketapang selama dua periode, di organisasi budaya misalnya, Morkes yang juga Sekjen Lembaga Adat Melayu Serantau (LAMS), ternyata berhasil membuat network di lingkup kabupaten/kota se-Kalbar, nusantara, bahkan dunia internasional.
Begitu juga memimpin Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang. Di bawah kepemimpinannya, MABM mampu tampil sebagai pemersatu puak (suku) Melayu.
“Untuk bisa terpilih menjadi calon gubernur, pengalaman memimpin organisasi kemasyarakatan merupakan nilai lebih. Kepiawaian dalam menjalin dan membangun hubungan kerja, baik ke dalam maupun keluar organisasi, merupakan modal utama untuk melanjutkan perjuangan masyarakat Kalbar ke depan. Inilah yang saat ini kita lihat ada dalam diri Morkes,” tegas Adang. (jul)