Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Selasa, 20 Maret 2012

Optimasi Berlebih itu Seperti apa?

Ada berita cukup mengejutkan lagi dari Google. Beberapa pekan ke depan Google berencana untuk kembali mengubah algoritmanya. Bung Matt mengatakan bahwa Google berencana untuk mengubah formula pinalti terhadap situs-situs yang melakukan optimasi secara berlebihan. Pertanyaannya kemudian, seperti apakah Over-Optimization itu?
Dalam penjelasannya Matt memberi contoh sebuah artikel dimana begitu banyak kata kunci disana. Sehingga seolah-olah tuh artikel isinya cuma kata kunci yang ditarget dan kata penghubung saja. Yah, kita bisa rasakan sendiri sebagai seorang pengunjung yang membaca artikel dengan kata yang berulang-ulang, pasti akan sebel juga akhirnya.
Termasuk yang masuk kategori over-optimization adalah penggunaan tag atau keyword yang berderet buanyaak banget. Saya pernah menemukan web member cafebisnis yang artikelnya kalah banyak dibanding deretan tag-nya. Edan banget! Usut punya usut ternyata itu kerjaan plugin. Maka hati-hatilah menggunakan plugin yang doyan generate tag, karena kalau tak bisa dikontrol, dia bisa jadi bumerang buat anda.
Itu dari sisi konten aja. Dari sisi backlink juga ternyata ada yang namanya over-optimization. Kalau ini sih sebenarnya banyak yang tahu ya. Intinya jangan boom blog anda dengan ratusan backlink. Kalau dari sharing di Gathering kemarin, kita cukup bikin beberapa artikel di Web 2.0
Nah, backlinknya yang banyak kita arahkan ke situs-situs ini. Karena Web 2.0 kan sudah terpercaya dan sudah wajar dapat booming backlink. Kalaupun di banned, yang kena kan web lain bukan web kita hehehe…
SEO itu penting, tapi perhatikan bener-bener kenyamanan pengunjung. Bagaimana Google tahu pengunjung suka atau ndak dengan isi blog kita? Mudah banget, kalau anda pasang google analytics, maka akan terbaca berapa lama dia disana. Atau kalau pengunjung anda pakai Google Chrome, lebih jelas lagi datanya. Kalaupun gak ada analytics, gak pakai chrome, tapi ketika pengunjung buka web anda trus gak lama dia buka web yang lain, atau kemudian dia melakukan search kata kunci lain dlm waktu relatif dekat, dan ada banyak pengguna yang seperti itu, maka bisa dipastikan konten anda jelek makanya orang lari semua :D
Nah, inilah tantangan bagi para pegiat SEO, bagaimana membuat web kita tetap nyaman dikunjungi, enak dibaca dan tetap teroptimasi dengan baik.

Peran Media Minimalisasi Konflik

Pontianak – Menciptakan proses perdamaian memang tidak mudah, sebuah konflik bisa terjadi dari munculnya sebuah opini negatif di masyarakat terhadap salah satu permasalahan. Sehingga media massa berperan dalam meminimalisasi terjadinya sebuah konflik di masyarakat.
Pentingnya peran media ini, disampaikan Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Kalbar Tonny Ferdy, sewaktu memberikan sambutan dalam Workshop Publikasi Media dalam Penanganan Konflik di Hotel Kapuas Palace, Kamis (23/12).
“Melalui workshop diharapkan muncul kesepahaman tentang pentingnya peranan publikasi media dalam mencegah atau mengantisipasi terjadinya konflik,” terang Tonny.
Dikatakan Tonny pula, peranan media dalam meminimalisasi pengaruh konflik terhadap keamanan dan kenyamanan suatu daerah, sangat ditentukan bagaimana media mengolah berita konflik. Sehingga sesuatu yang awalnya memungkinkan terjadinya konflik dapat terkendali.
“Pengaruh publikasi terhadap sebuah konflik sangat besar. Bisa menjadi alat dalam meminimalisasi, namun bisa juga menjadi sebaliknya. Sebuah persoalan yang biasa saja, meledak menjadi konflik besar,” yakinnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif CAIREU Eka Hendry, konflik biasanya bermula dari pertikaian antara dua orang atau lebih, selanjutnya berkembang menjadi tindak kekerasan.
“Konflik antarkelompok menjadi topik berita. Karena berdampak terhadap masyarakat lebih luas. Penting menjadi catatan seorang jurnalis, sebuah aturan yang sama ketika berlaku ketika mereka meliputi jenis konflik apa pun,” ujar Eka saat menyampaikan materi pada peserta workshop.
Lanjut Eka, wartawan baik selalu mengonfirmasikan sebuah persoalan pada pihak yang terlibat konflik. Sehingga mereka dapat mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi meskipun hal itu tidak menyenangkan.
Di tempat sama, Faisal Riza ST, Ketua Komisioner KPID Kalimantan Barat, mengatakan konflik dalam media bisa terjadi, bila media lebih mem-blowup kekerasan dibanding dampak. Karena kebanyakan media menggambarkan stigmatisasi pada etnisitas tertentu. Selain itu, konflik terjadi bila media tidak memberikan porsi yang seimbang dalam peliputan, dan yang terakhir media hiperbolik.
“Jika hal-hal ini dilakukan, bisa hancur suatu daerah atau negara kita,” ungkapnya
Reza mengharapkan peserta yang mengikuti kegiatan kali ini dapat menjaga kestabilan hidup yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Selain itu, peserta yang dari media juga dapat memberikan informasi yang bersifat konflik dengan seimbang dalam memberitakan suatu persoalan. (ton)

Cari Masukan RUU Peradilan Anak

Sungai Raya –  Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mencari masukan ke daerah untuk mengkritisi Rancangan Undang-Undangan (RUU) Peradilan Anak. Diharapkan setelah disahkan dapat memberikan pembinaan kepada anak yang tersangkut kasus hukum.
“Kita ingin mendapatkan masukan dari daerah tentang produk hukum dari Jakarta, salah satunya RUU Peradilan Anak ini,” kata Maria Goreti SSos MSi, Anggota DPR-RI ditemui usai Dialog Komite III DPD-RI dengan stakeholder Kubu Raya di Aula Bupati Kubu Raya, Rabu (23/3).
Produk hukum dari Jakarta yang akan dikomunikasikan ke daerah itu, kata Maria, cukup banyak, di antaranya UU Sisdiknas, Kepariwisataan termasuk RUU Peradilan Anak. “Kita sebenarnya ingin mengkritisi dulu klausul per klausul dalam RUU Peradilan Anak itu, agar benar-benar menempatkan anak sebagai orang yang dalam binaan,” terang Maria.
Maria menjelaskan, RUU Peradilan Anak ini merupakan usulan dari pemerintah untuk merevisi undang-undang sebelumnya yang menempatkan anak pada posisi terdakwa dan lainnya.
Dia menginginkan dalam UU Peradilan Anak nantinya itu lebih mendekatkan pada aspek anak sebagai orang yang harus dilindungi, mendapatkan pendidikan yang layak dan lainnya.
“Mestinya anak itu menjadi tulang punggung Indonesia ke depan, bila berhadapan dengan hukum meski mereka dibina, karena mereka masih pada usia-usia pembinaan,” papar Maria.
Apalagi, tambah Maria, semakin santer kabar interogasi terhadap anak yang melakukan tindak pidana tanpa memerhatikan batas-batas nilai kemanusiaan. “Hal ini tentu akan memengaruhi perkembangan anak tersebut di masa mendatang,” ingatnya.
Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan SH mengusulkan agar diperhatikannya lokasi Lembaga Pemasyarakatan (LP) Anak. Misalnya ditempatkan di lokasi yang memang layak tanpa terpengaruh lingkungan sekitarnya. “Mengenai lokasi LP Anak ini perlu didesain ulang, agar tidak memengaruhi psikologisnya,” katanya.
Muda mencontohkan lokasi LP di Kubu Raya yang letaknya di antara Kubu Raya dan Kota Pontianak, lokasi tersebut sudah dipandang tidak bagus bagi psikologis anak, karena berada di kawasan yang ramai penduduknya.
Untuk LP Anak di Sungai Raya ini, Muda mengusulkan dipindahkan di Sungai Ambawang, selain lokasinya bukan di tempat keramaian, juga memudahkan akses bagi daerah lain di Kalbar. (dik)

Kalbar Rujukan RUU Konflik Sosial

Pontianak. Pemprov Kalbar bersama Badan Legislasi (Banleg) DPR RI, Jumat (11/3) rapat tertutup di Balai Petitih Kantor Gubernur. Agendanya mencari masukan tim Kunker Banleg DPR RI guna penyusunan Rancangan Undang-undang (RUU) konflik sosial.
“Kunjungan kerja Banleg DPR RI ini guna mencari masukan karena dari pengalaman, kita pernah terjadi konflik sosial. Pada pertemuan tadi, banyak definisi dan perbaikan yang terjadi,” jelas Drs Christiandy Sanjaya SE MM, Wakil Gubernur Kalbar ditemui Equator, kemarin.
RUU itu nanti berlaku umum yang berisi tentang pencegahan konflik sosial, penanganan kejadian serta menangani pasca konflik sosial. UU di Indonesia kebanyakan warisan Belanda sehingga masih banyak yang perlu diubah dan direvisi.
“Kita dianggap berhasil dalam menuntaskan konflik sosial yang pernah terjadi dan atas dasar itulah kita dianggap memiliki informasi yang layak dijadikan masukan untuk penyusunan RUU. Data yang dikumpulkan merupakan informasi penyelesaian masalah dan bagaimana membuat konflik sosial tersebut tidak lagi terjadi,” terang Cristiandy.
Ruhut Sitompul, anggota tim Kunker Banleg DPR RI mengatakan, penyusunan RUU konflik perlu didukung dengan data dan fakta lapangan dan Kalbar dirasakan memenuhi syarat itu. “Kalbar memiliki data tentang masalah yang timbul dan bagaimana penyelesaiannya,” jelas Ruhut.
Selain mengumpulkan data dan informasi dari pemerintah provinsi, rombongan berjumlah sembilan orang yang diketuai HA Dimyati Natakusuma juga menyambangi civitas akademika Untan dengan agenda yang sama. (boy)

Cegah Konflik, Intensifkan Komunikasi Antarumat

Sukadana. Pemuka lintas agama di Kabupaten Kayong Utara satu hati untuk menjaga kerukunan antarumat beragama. Komunikasi antarpemuka agama di daerah ini senantiasa membangun komunikasi yang baik sebagai bentuk upaya antisipasi konflik antaragama serta provokasi yang terjadi di luar Kayong Utara.
Acara silaturahmi Kamtibmas dalam rangka cipta kondisi harmonis antarumat beragama dan keberagaman etnis yang difasilitasi Polres Ketapang beberapa waktu lalu, disambut positif pemuka lintas agama di Kayong Utara.
Pemuka agama Islam sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kayong Utara, H Ilham M Salin mengungkapkan, kerukunan umat beragama harus selalu dipelihara. Jika ada masalah kecil hendaknya dengan cepat dikomunikasikan. “Kita di Kayong Utara selalu membangun komunikasi yang baik dengan pemuka agama lain seperti Kristiani. Setiap ada masalah sekecil apa pun selalu kita komunikasikan secara intensif, sehingga hubungan kami selalu harmonis dan begitu pula dengan umat lainnya,” jelasnya.
Hal senada juga dikemukakan Pembina Umat Kristiani Kayong Utara, Daniel Palino, S.Th. Dikatakannya, komunikasi antarumat beragama perlu dibangun sehingga setiap ada masalah dapat dibicarakan dengan baik tanpa anarkis. “Pertemuan pemuka lintas agama yang difasilitasi Polres Ketapang beberapa waktu lalu sangat positif. Semoga pertemuan-pertemuan seperti ini dapat sering dilakukan agar dapat menambah keakraban antarsesama umat beragama,” ujarnya.
Kapolres Kabupaten Ketapang AKBP Badya Wijaya SH sengaja menggelar acara tersebut. Selain silaturahmi bersama antarumat beragama, juga mengajak umat beragama agar tidak mudah terpancing isu yang membuat situasi tidak kondusif. Terlebih, akhir-akhir ini sempat terjadinya gesekan antarkelompok di Pulau Jawa.
Kegiatan yang diselenggarakan Polres Ketapang tersebut tidak hanya mengundang tokoh lintas agama. Namun juga mengundang pejabat eksekutif dan legislatif dari Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara.
Pejabat eksekutif dari Kayong Utara diwakili Sekda Kayong Utara, H Hendri Siswanto, S.Sos dan Asisten I Setda Pemkab Kayong Utara, Drs H Malik Madjeri. Dalam pertemuan itu, Sekda Kayong Utara berharap toleransi antarumat beragama dapat lebih ditingkatkan.
Dikatakannya, kerukunan umat beragama di Kayong Utara sejauh ini cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan, warga Kayong Utara yang berbeda agama namun bisa hidup rukun dan damai. Kepada seluruh pemuka agama khususnya di Kayong Utara diharapkan senantiasa memberikan pemahaman kepada umatnya agar tidak mudah terprovokasi masalah propaganda negatif yang bernilai SARA. (lud)

Cegah Konflik dengan "Win-win Solution"

Pontianak. Konflik Singkawang menyikapi makalah Wali Kota Singkawang Hasan Karman mesti diselesaikan dengan jalan damai, saling menguntungkan dan tidak mempermalukan kedua belah pihak (win-win solution).
“Menurut saya dapat dilakukan dengan saling meminta maaf dan maaf memaafkan. Mengkaji kembali keberadaan dan relevansi sesuatu yang dipersoalkan demi kemaslahatan banyak orang,” ungkap Prof Sy Ibrahim Alkadrie, akademisi pencegah konflik ketika seminar sehari yang digelar Deputi Seswapres Bidang Politik, Sekretariat Wakil Presiden, bekerjasama dengan Untan di Rektorat Untan, Senin (7/6) lalu.
Suatu kearifan besar jika Wali Kota Singkawang mau meminta maaf secara pribadi kepada kelompok masyarakat yang merasa tersinggung atau disakiti atas makalahnya. Sebagai orang beragama, mereka yang merasa disakiti mesti memaafkan. “Meminta maaf dan memaafkan adalah karya terbesar dan perbuatan mulia bagi mereka yang beriman,” ujarnya.
Secara akademis, Hasan Karman tidak perlu mengubah atau membatalkan kalimat yang dianggap bermasalah pada makalahnya. Apalagi tulisan itu hasil studi atau penelitian dan kutipan dari pendapat sarjana lain.
“Dalam tradisi keilmuan dan etika dunia akademis, tidak ada kekuatan apapun dan manapun, kecuali Allah yang dapat mengubah atau membatalkan hasil penelitian seseorang atau dapat dibatalkan melalui hasil penelitian baru dengan metode ilmiah,” bebernya.
Ibrahim mengatakan, masalah dapat diselesaikan melalui proses studi atau penelitian ilmiah untuk menguji (verify) kebenaran pernyataan di makalah Hasan Karman, hasil desertasi Doktor yang mengutip sarjana lain. Cara ini tidak saja dapat menolak atau memperkuat ide maupun penemuan Wali Kota Singkawang. Namun menjadi penemuan baru yang akan memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan.
Pengkajian kembali secara mendalam, manfaat keberadaan dan relevansi keberadaan penelitian bagi masyarakat banyak juga tindakan paling arif menyelesaikan kasus Singkawang akhir Mei lalu. “Ini tentu berkaitan dengan patung Naga. Peninjauan kembali patung ini mesti dilakukan dengan dua cara atau hanya salah satu saja dari dua cara itu. Melalui penelitian atau mengadakan pendapat umum masyarakat yang melibatkan masyarakat Singkawang untuk memilih salah satu dari dua opsi, apakah patung itu cocok didirikan di lokasinya semula jalan,” bebernya.
Peninjauan patung Naga mesti dilakukan melalui penelitian ilmiah. Bisa juga dilaksanakan secara resmi dan diawasi pemerintah provinsi. Tentunya alur dari penyelesaian itu berakhir dengan ada tidaknya manfaat atau mudharat bagi kepentingan masyarakat banyak. Contohnya, layak atau tidak patung tersebut ditempatkan di lokasi persis di pertengahan jalan, di dalam taman atau alun-alun kota.
“Perlu juga dikaji, apakah tidak membahayakan lalu lintas, siap tidaknya kelompok masyarakat menerimanya, sejauh mana patung di tengah kota untuk menarik wisatawan, benarkah patung itu menambah ciri khas dan keindahan Kota Singkawang serta sebagainya,” paparnya.
Dosen Fisipol Untan dengan gelar profesor tame Nordic Institute of Asian Study (NIAS), Copenhagen—Denmark ini juga menyatakan salah satu dari dua hasil penijauan apakah patung itu sesuai atau tidak pada tempatnya, mestinya dibuatkan surat keputusan mengikat agar semua pihak bisa menerimanya. Kalau basil peninjauan itu menyatakan letak patung itu tidak sesuai di tengah kota, Pemkot dan para pendirinya harus memindahkan patung itu di tempat lebih layak, misalnya di taman kota. Mendirikan tugu atau patung hendaknya atas kesepakatan dan kemaslahatan masyarakat banyak, bukan pemaksaan kehendak.
“Ini bukan hanya wujud dari multikulturalisnic, tetapi juga hasil perenungan bahwa sebuah karya, bagaimanapun indah dan agungnya, tidak boleh membuat masyarakat menjadi terganggu secara psikologis, sosiologis dan religious,” tegas Ibrahim. (ROx)

MABM Kalbar Ajak Saling Menghormati

Chairil Ingatkan Ujian Nasional Sudah Dekat

Pontianak 
 – Dalam situasi menyongsong Pilgub Kalbar 2012, semua elemen masyarakat berharap jangan sampai ada petualang yang menyalakan kompor, memadamkan kompor.
Menyikapi konflik yang sempat membuat Kota Pontianak tegang dan sangat kontraproduktif diobok-obok arogansi kelompok, Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan keamanan bersama.
“Saya selaku Ketua MABM Kalbar mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk bersama menjaga dan memelihara kehidupan sosial yang tetap tertib, yang harmonis, untuk kehidupan bersama yang damai. Jika kondisi aman, kehidupan kita bisa berjalan dengan baik. Hidup saling enak, bekerja tenang, anak-anak kita bisa menuntut ilmu dengan tenang, dan banyak sekali efek positifnya,” ungkap Ketua MABM Kalbar Prof Dr Chairil Effendy menjawab Equator, Sabtu (17/3).
Situasi aman dan kondusif yang tercipta, ingat Chairil, semua bisa menjadi produktif. Tanpa ada dihantui waswas dan rasa takut. Namun jika sebaliknya semua menjalani kehidupan tidak tenang.
“Apalagi sekarang sudah dekat dengan waktunya ujian nasional. Marilah kita saling menghormati, tidak ada yang arogan. Kalau ada masalah mari berdialog dan dibicarakan secara bersama. Setiap orang juga harus bisa menerima pendapat orang lain, jangan hanya maunya sendiri, memaksakan kehendak,” ajak Chairil.
Dia menegaskan agar semua dipercayakan kepada aparat hukum dalam menyelesaikan masalah. Aparat hukum juga harus tegas tanpa pilih kasih dan keberpihakan. Jangan dibiarkan permasalahan, karena permasalahan besar berawal dari permasalahan kecil yang tidak ditangani secara serius.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua elemen yang sepakat untuk damai. MABM selalu bersedia untuk bekerja sama dan saling menghormati. Mari kita kedepankan kerja sama dan rasional,” paparnya.
Dengan demikian masyarakat Kalbar bisa maju, asal saja pemerintah harus memberikan kehidupan yang layak dan memikirkan lebih serius. Agar kehidupan rakyatnya menjadi lebih baik.

Jangan terpancing

Sementara itu, menyikapi ketegangan di Kota Pontianak kemarin, pengurus Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sanggau dan kerabat Keraton Sanggau menggelar rapat di Keraton Surya Negara, Sanggau (15/3) kemarin malam.
Intinya, masyarakat Melayu di Bumi Daranante tidak usah terpancing isu-isu yang menyesatkan. “Rapat itu intinya meminta masyarakat Melayu di seluruh Kabupaten Sanggau jangan mudah terpancing provokasi. Tujuannya untuk menjaga agar suasana tetap kondusif,” tutur Ketua MABM Kabupaten Sanggau Drs H Gusti Arman MSi didampingi Sekretaris Budi Darmawan STP MSi, kemarin.
Ia mensyukuri kamtibmas di Kabupaten yang tetap kondusif hingga kini. Antisipasinya, bila ada isu meresahkan yang muncul melalui selebaran pesan singkat (SMS), Facebook, atau BlackBerry Messenger (BBM) agar cepat dilaporkan ke pihak berwajib.
“Masyarakat sendirilah yang kita harapkan berperan meredam munculnya konflik akibat isu tak jelas. Nah, masyarakat Melayu kita imbau agar tidak terpengaruh,” tegasnya.
Wakil Bupati Sanggau Paolus Hadi SIP MSi mengimbau masyarakat di Kabupaten Sanggau tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa. Selain itu, hendaknya jangan mudah ditelan isu.
“Kita minta masyarakat bisa menahan diri. Jangan mudah terprovokasi dengan berbagai informasi yang tak bertanggung jawab. Masyarakat mesti melaksanakan aktivitas seperti biasa,” pintanya.
Berbagai komponen masyarakat di Kecamatan Parindu, Sanggau, sepakat serukan perdamaian. Berharap ketegangan di Pontianak disikapi dengan sangat bijaksana. Aksi damai diimplementasikan dengan jalan bareng diprakarsai oleh pemuda dari berbagai etnis dan agama di kecamatan tersebut.
Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Parindu Acang mengatakan bentuk kegiatan itu merupakan seruan damai. “Ini aksi bersama, misinya untuk menyerukan perdamaian di Kecamatan Parindu khususnya. Damai itu indah,” timpalnya.
Kapolsek Parindu IPTU Muhadi sangat mendukung aksi yang diprakarsai oleh kalangan muda ini. “Mari kita bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif. Sehingga pembangunan dan aktivitas masyarakat berjalan lancar,” imbaunya.
Masyarakat diminta untuk tidak terprovokasi dan terpancing isu-isu yang menyesatkan. “Jika ada informasi yang mencurigakan, hendaknya jangan mengambil sikap sendiri. Cek dulu kebenaran kepada aparat,” pintanya. (Kie/SrY)

Barnabas: FPI Ormas yang Sah

Kota Pontianak Bukan Tempat untuk Bertikai

Barnabas Simin
Barnabas Simin
Pontianak – Ketenteraman dan kedamaian ibu kota Provinsi Kalbar sekonyong-konyong tercabik oleh pemaksaan kehendak sehingga nyaris rusuh. Tokoh masyarakat sekaligus rohaniwan Barnabas Simin mengingatkan pemerintah seharusnya melindungi dan mengayomi setiap warga negaranya.
“Keberadaan Front Pembela Islam (FPI) itu sah dan resmi sebagai ormas, karena memiliki badan hukum yang sah dan kuat. Sama seperti halnya seperti Pemuda Dayak maupun Pemuda Melayu,” ujar Barnabas Simin kepada Equator di Pontianak, Sabtu (17/3).
Sebagai rakyat Indonesia, sebagai masyarakat Kalimantan Barat yang cinta damai, Barnabas tidak simpatik dengan sikap apriori yang tidak berdasar di Bumi Pertiwi ini. “Mereka dilindungi oleh UU. Tidak ada seorang pun yang boleh melakukan intervensi,” katanya.
Dia berharap seluruh masyarakat bisa menghargai perbedaan baik itu etnis maupun agama. “Seperti firman Allah, memberikan berbagai macam suku dan bangsa akan menghadirkan sebuah keindahan dalam hidup. Agama itu merupakan pilihan,” katanya.
Barnabas mengingatkan, Provinsi Kalbar itu terdiri dari 18 suku yang tiga di antaranya merupakan etnis terbesar yaitu Dayak, Melayu, dan Tionghoa. Dan sudah seharusnya, suku mayoritas dapat mengayomi yang minoritas.
“Selama kita sebagai umat beragama dan beriman, kita selalu menempatkan diri kita menjadi orang beriman. Untuk menjadi bangsa Indonesia, umat yang beragama, dan menjadi warga yang baik,” tambahnya.
Barnabas menyesalkan tindakan yang sangat luar biasa ibarat api yang kecil menjadi besar. “Seharusnya persoalan kecil itu dibuat hilang dan api yang besar menjadi api kecil yang bermanfaat bagi sesama manusia. Jangan sampai pertikaian itu merugikan masyarakat Kalbar secara keseluruhan,” katanya.
Karena itu, Barnabas mengimbau seluruh warga Kalbar khususnya umat Kristiani dan Dayak agar dapat menahan diri untuk tidak terpancing provokasi. Para pendidik harus mengajak seluruh masyarakat Dayak maupun Melayu agar tidak turun ke Kota Pontianak.
“Kota Pontianak ini bukan untuk kelahi. Bukan tempat bertikai. Kota ini merupakan kota damai. Oleh sebab itu, bagi orang pedalaman agar dapat bekerja dan bertugas seperti biasa. Jangan takut kalau tidak ikut-ikutan karena pada dasarnya manusia itu sama,” tuntas Barnabas.

Normal kembali

Ketegangan antardua kelompok di Kota Pontianak mereda, sehingga masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa. Jalan raya dan mal, pusat perbelanjaan, warung kopi, hingga pasar kembali normal.
“Sekarang saya sudah berani keluar rumah, kemarin-kemarin takut, Bang. Karena isunya rusuh. Kayaknya sudah tidak lagi. Jalan sudah ramai, ada juga dengar imbauan Kapolda dan Kapolresta pakai pengeras suara tadi,” kata Novi, mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Kota Pontianak kepada Equator, Sabtu (17/3).
Ketika ribut karut-marut Rabu dan Kamis lalu, Novi memilih berdiam di rumah. “Saya di rumah seharian, kalau keluar pun paling dekat-dekat saja, itu pun buat cari makan,” katanya.
Hal senada dikatakan Frita Olivia. Mahasiswi asal Sanggau ini bersyukur situasi bisa kembali normal, dan antarkedua kelompok sudah damai. “Mudah-mudahan tidak ada lagi kesalahpahaman seperti itu terulang lagi. Karena mau ke mana-mana susah, khawatir, dan takut,” ucapnya.
Isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya seperti melalui SMS dan jejaring sosial menjadi keprihatinan para wakil rakyat di DPRD Kalbar. Anggota DPRD Kalbar Drs H Syafaruddin HUM meminta agar persoalan tersebut tidak dibesar-besarkan.
“Kepada masyarakat diharapkan juga tidak mudah terprovokasi. Mari kita kedepankan musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan suatu persoalan,” sarannya.
Legislator PAN ini mengatakan jangan ada lagi pihak-pihak yang ingin memperburuk keadaan dengan ulah-ulah provokasi. Kepada pihak aparat kepolisian untuk proaktif dan selalu sigap.
“Kepada semua pihak, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat mari kita bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif. Jangan ada provokasi seperti daerah lain, itu sangat tidak baik dan memecah belah kerukunan yang sudah terjalin begitu baik selama ini,” tuntas Syafaruddin. (jul)

Mahasiswa Sekadau Cinta Damai

Mahasiswa dan Pemuda Gelar Diskusi

Diskusi kebangsaan dihadiri 17 organisasi mahasiswa dan pemuda Kota Pontianak
Hakim
Diskusi kebangsaan dihadiri oleh 17 organisasi mahasiswa dan pemuda Kota Pontianak di aula rumah dinas Wakil Walikota Pontianak
Sekadau – Mahasiswa itu generasi penerus yang punya kesadaran intelektual, seperti ditunjukkan 39 mahasiswa asal Kabupaten Sekadau yang kuliah di Pontianak. Kemarin sore, mereka memilih pulang untuk memberikan penjelasan kepada para orang tua dan warga bahwa Kota Pontianak sudah sangat kondusif.
“Mereka memilih pulang karena inginkan kedamaian,” ujar AKBP Andreas Widihandoko SH, Kapolres Sekadau kepada Equator di Mapolres Sekadau, sore kemarin.
Mereka diberangkatkan dari Pontianak menggunakan Bus Damri dikawal pihak kepolisian dari Polres Sekadau. Tiba di Mapolres Sekadau sekitar pukul 16.30.
“Sebenarnya ada banyak mahasiswa Sekadau di Pontianak. Tapi mereka tenang karena situasi di Pontianak sudah pulih. Kebanyakan yang pulang karena sedang liburan,” ucap Widi.
Dijemput 15 anggota polisi dari berbagai kesatuan, dijemput dengan bantuan Brimob Polda untuk dibawa ke Sungai Pinyuh, kemudian langsung ke Sekadau.
Sebelumnya, para orang tua meminta Pemda Sekadau untuk memfasilitasi kepulangan anaknya ke kampung karena mobil angkutan umum ke Pontianak sedikit yang beroperasi. Atas dasar itu, Wakil Bupati Sekadau Rupinus SH MSi meminta agar Kapolres Sekadau mau membantu menjemputnya.
“Kita sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolres dan Wakapolres Sekadau yang mau membantu turun langsung menjemput mahasiswa kita,” ujar Rupinus.
Menurut Rupinus, sejauh ini ada sekitar 1.000 lebih mahasiswa asal Sekadau yang kuliah di Pontianak. Dari jumlah itu, 39 orang memilih pulang. “Sisanya yang lain masih bertahan di Pontianak karena situasi di Kota Pontianak sudah sangat aman,” lanjutnya.
Rupinus mengharapkan para mahasiswa yang pulang ke Sekadau tidak memberikan informasi yang memanaskan suasana. “Pontianak sudah kondusif. Jadi katakanlah yang sebenarnya. Jangan memberikan informasi yang bukan-bukan,” tukasnya.

Diskusi kebangsaan

Di Pontianak, organisasi mahasiswa ekstrakurikuler masih eksis untuk mengingatkan kembali betapa pentingnya rasa kebangsaan. Menyikapi situasi pascabentrok antara dua kelompok massa, forum organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan Kota Pontianak menggelar diskusi kebangsaan di aula rumah dinas Wakil Walikota Pontianak Paryadi SHut.
“Diskusi kebangsaan ini untuk membuat pernyataan sikap terkait masalah antara kedua massa masyarakat yang nyaris bentrok beberapa hari lalu,” kata Andrifitrianto, Ketua HMI Cabang Pontianak, kepada wartawan, Sabtu (17/3).
Andri berharap pernyataan sikap ini bisa membantu pemulihan kondisi. “Mudah-mudahan bisa membantu aparat kepolisian, pemerintah, dan masyarakat dalam mengondusifkan situasi,” tambahnya.
Ketua PMKRI Cabang Sei Raya KKR Hermanus Senyan menyambut positif dan hal semacam inilah yang harus selalu didorong. Supaya bisa selalu bersatu untuk menciptakan sebuah perdamaian, ketenteraman, dan persaudaraan sesama masyarakat di Kalbar, bukan untuk bertikai. “Masyarakat Kalbar harus tetap bersatu dan ciptakan suasa kondusif,” katanya.
Seluruh organisasi mahasiswa menyatakan turut prihatin atas konflik yang terjadi di Kota Pontianak. Semua pihak hendaknya menahan diri dan membuka ruang dialog selebar-lebarnya dalam rangka penyelesaian masalah. Mendorong aparat keamanan untuk mengambil tindakan tegas terhadap hal-hal potensial yang dapat mengganggu stabilitas keamanan Kota Pontianak secara khusus dan Kalbar pada umumnya.
Diskusi kebangsaan dihadiri oleh 12 organisasi di Kota Pontianak seperti, HMI Cabang Pontianak, GMKI Cabang Kota Pontianak, Pemuda Khatolik Kota Pontianak, JPRMI Kota Pontianak, PMII Cabang Pontianak, IMKB Cabang Pontianak, Naisatul Aisyah Cabang Pontianak, IMMC Cabang Pontianak, KAMMI Kalbar, PMKRI Sei Raya KKR, GAMKI, IPNU Kota Pontianak, IPPNU Pontianak, FORMALAK Cabang Pontianak, PMK STKIP Pontianak, KMK Untan, dan IMK STKIP Pontianak. (bdu/hak)

Manangkal Malware Pada SmartPhone

Beberapa tahun ini, manfaat dari kemajuan technology, selain memberi manfaat yang baik, pada saat yang sama, mereka juga pada sisi yang lain mengakibatkan banyak kerugian pada penggunanya. Para pengguna ponsel terutama SmartPhone telah banyak dirugikan karena serangan Malware pada ponsel mereka. Hal tersebut dilaporkan oleh McAfee dan Informa Telecoms & Media Survey.

Hampir 95% Ponsel diseluruh dunia memiliki fasilitas SMS atau Pesan Text. Penggunaan Java Runtime telah mendekati angka sekitar 1 – 2 milyar pada Ponsel dan alat sejenis. Diperkirakan setengah dari pengguna Ponsel bergantung pada Voice Mail juga. Dari sinilah Malware tersebut masuk ke Ponsel anda.

Menurut bagian keamanan McAfee Security, ancaman malware mulai dari ancaman sederhana hingga yang complicated dan menciptakan kerusakan yang amat parah. McAfee memperkirakan pada akhir 2010 serangan Malware akan meningkat dua kali lipat.

Untuk itu bagi para pengguna SmartPhone SoftwaresAsli.com, menyediakan Kaspersky Mobile Security 9 (1 user), yang bisa anda lihat daftar harganya di

http://softwaresasli.com/kaspersky-mobile-security/

Kaspersky Mobile Security 9 mampu melindungi data penting pada SmartPhone anda seperti: Daftar Kontak, SMS dan File penting lainnya.

Salah satu fitur andalan Kaspersky Mobile Security 9 ini adalah Anti-Theft. Dengan fitur ini anda bisa memonitor keberadaan SmartPhone anda melalui GPS (Global Positioning Service) apabila hilang atau dicuri. Dan pemiliknya juga bisa memblokir ponsel yang hilang tersebut atau bahkan menghapus seluruh isi memorynya dari jarak jauh.

Kaspersky Mobile Security 9 telah mendukung semua jenis SmartPhone yang menggunakan sistem operasi Symbian 9.1, 9.2, 9.4 dan Windows Mobile 5.0, 6.0, 6.5

Berminat memiliki Kaspersky Mobile Security 9? Silahkan hubungi kami melalui salah satu cara dibawah ini yang paling mudah bagi anda:

Oleh-oleh Gathering Cafebisnis Surabaya Maret 2012

Alhamdulillah, kemarin acaranya benar-benar seruu !! Dua pembicara kita sharing blak-blakan semua jurusnya bahkan sampai bongkar blog dan bongkar earning AMAZON segala. Kayaknya belum ada ya internnet marketing yang mau buka-bukaan seperti itu.
Acara diawali dengan makanan kulonan seperti Gudeg Jogja, Ayam bakar Solo, dll. Datang langsung makan dan ngobrol-ngobrol. Asyik kan? Abis makan, kenyang, ngantuk deh hehehe… Tapi nggak di Gathering ini. Saya melihat mereka yang duduk paling pojok-pun MELOTOT melihat earningnya mas Jemmy pembicara pertama kita.
Mas Jemmy yang juga pembuat software SpyGlass, share mengenai Amazon Minisite. Tapi ini beda dengan Amazon Blueprint punya BBI lho. Karena ini minisite ala blogger. Nggak pusing-pusing pakai HTML, tapi pakai WordPress. Isi webnya cuma 3 page saja ditambah 3 page tambahan yaitu ABOUT, DISCLAIMER dan CONTACT US.
Kata mas Jemmy, inti dari minisite ini terletak pada riset yang tepat dan onpage yang disiplin. Onpage-nya mulai dari pemilihan domain sampai penempatan tag-tag standart SEO biasanya. Biasanya, dengan ini saja sebuah web bisa masuk halaman pertama bahkan tanpa backlink.
Untuk backlink sendiri, mas Jemmy lebih memilih menggunakan Web 2.0 seperti Squidoo dan HubPages. Didukung dengan dummy blog di blogger dan wordpress.com. Dan senjata terakhir untuk backlink adalah menggunakan EzineArticles.
Hasilnya, blog inipun mendapat kunjungan yang nggak banyak memang, tapi tingkat konversinya sangat tinggi, mencapai 7% lebih. DAHSYAAAT!! Padahal biasanya bisa 5% aja udah sangat bagus.
Setelah istirahat sebentar makan kacang rebus dan keripik, mas Mohan yang mendapat giliran mengeluarkan jurus AGC-nya alias Auto Generate Content. Beliau sendiri bilang, kalau sebenarnya nama sesungguhnya dari AGC adalah AGP alias Auto Generate Page karena intinya kita membuat supaya banyak page yang tercipta secara otomatis.
Kata mas Mohan, sebelum sebuah blog dipasang AGC, dan agar web itu tidak terdepak oleh Google dari Search Engine, maka kita perlu menciptakan traffik yang besar dulu dari Search Engine. Nah lho, puyeng kan? Lha AGC kan tujuannya supaya banyak traffik, kok disuruh nyari traffik dulu?
Don’t worry karena mas Mohan kemudian sharing gimana bisa dapat traffik besar dan tanpa keluar banyak keringat. Tapi butuh kedisiplinan memang. Beliau bilang, anda kerja di kantor berapa jam? Rata-rata 8 jam kan? Nah, coba lakukan hal yang sama untuk blog. Delapan jam sehari ngurus blog itu sudah sangat luar biasa. Padahal untuk trik ini nggak sampai 1 jam selesai hehehe…
Mas Mohan menggunakan software ABS (Auto Blog Samurai) untuk mendatangkan traffik awal. Sebelum masuk ke blog, hasil grabbingnya di edit dulu supaya sumber aslinya tidak ikutan dan terkadang ada iklan-iklan juga harus kita hapus. Kalau sudah sikat deh ke blog.
Beberapa setting di sitemap dan ping juga harus dirubah agar web ini aman dari kaki si mbah. Sebagaimana mas Jemmy, mas Mohan juga menunjukkan “daleman” blognya. Blog yang menghasilkan traffik 10K/day ini ternyata pakai plugin-plugin sederhana saja lho.
Terakhir, kami atas nama kru dapur Cafebisnis dan seluruh peserta Gathering memberikan apresiasi yang luar biasa pada dua master kita ini. Datang jauh-jauh dari Malang untuk berbagi rahasia suksesnya. Moga makin buanyaak rejekinya ya mas!!