Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Sabtu, 21 Januari 2012

Ingin Bantu Ortu, ABG Nyaris Jadi Dijual

Pontianak, Perdagangan anak terus terjadi. Seperti dialami Dinda (nama palsu), 16. Warga Jakarta ini nyaris dijual calo ke Kuching Malaysia. Beruntung ia bertemu orang yang prihatin dengannya di Bandara Supadio dan menyarankan agar ia lapor polisi.
Rabu (5/11) siang, Dinda tiba di Badar Udara Supadio Pontianak. Ia berangkat dari Jakarta tanpa didampingi agennya. Ia mengaku hanya dititipi kantong plastik berisi paspor orang lain dan dibelikan tiket serta telah disepakati kalau di Pontianak akan ada yang menjemput.
Tatkala sampai di Bandara Supadio, ia kebingungan karena tak ada satu pun orang yang dikenalnya. Beruntung saat itu ada seorang ibu yang melihatnya sedang bingung langsung menghampirinya.
Setelah mendapat cerita dari Dinda, ibu itu pun menyarankan agar gadis belia itu melapor ke Polsek KP3U yang masih dalam lingkungan bandara. Oleh polisi, kemarin Dinda dibawa ke Mapoltabes Pontianak untuk dimintai keterangan.
Kepada petugas ia mengaku dijanjikan seorang agen untuk bekerja di sebuah kafe di Kuching. Namun ketika ia sendirian di pesawat ia sudah merasa ada yang lain karena ketika kantong plastik yang diberikan kepadanya dicek ternyata berisi paspor orang lain. “Saya dijanjikan akan dijemput kalau sampai di Pontianak dan hanya dibekali tiket dan paspor,” akunya.
Ia mengaku lantaran impitan ekonomi keluarga maka ia mau saja saat diajak untuk bekerja di Malaysia. “Saya ingin bantu orangtua, bahkan beberapa teman saya sudah berangkat,” jelasnya.
Ia pun terlihat pasrah dengan keadaannya saat itu. Tampak raut sedih di wajah ABG yang hanya tamat SMP ini. Hingga kemarin ia masih berada di Mapoltabes untuk dimintai keterangan lebih lanjut. (her)

Dua Pria Tindih Penjaga Warung

Pontianak, Dua pria menyelinap masuk ke warung remang-remang. Bunga yang lagi tertidur pulas pun jadi sasaran. Cewek penjaga warung inipun ditindih hendak diperkosa. Mujur, aksi pelaku, Selasa (25/11) sekitar pukul 04.00 dini hari itu gagal berkat teriakan Bunga.
Melapor di Mapolsekta Pontianak Utara, Bunga mengungkapkan, di malam kejadian, dirinya sedang tertidur pulas setelah letih bekerja. Namun tiba-tiba ia kaget lantaran tubuhnya sudah ditindih pria tak dikenal.
“Pelaku diperkirakan masuk dengan merusak pintu besi warung dan mereka menindih saya,” cerita Bunga.
Bunga yang terjaga sontak berteriak dan menangis mengharap pertolongan teman-temanya.
“Badan saya langsung gemetar saat ditindih,” ulasnya di hadapan petugas.
Menurut Bunga, sebelum kejadian kemarin, Minggu (23/11) sekitar pukul 05.00 dia juga mengalami hal serupa. “Saat itu saya juga berteriak dan pelaku kabur,” aku Bunga yang tidak dapat mengenali pelaku.
“Sebab pelaku tidak pernah singgah ataupun minum di warung saya,” terangnya menceritakan detail kronologis kejadian tersebut.
Kendati tidak mengenal identitas pelaku, namun Bunga berjanji jika suatu saat melihat pria tersebut akan memberikan informasi ke polisi. “Jika saya ketemu dengan dia saya pasti bisa mengenalinya,” ungkapnya.
Bahkan kata Bunga sandal pria tersebut juga sempat ketinggalan. “Karena saya terkejut dan takut akhirnya saya teriak dan meminta tolong. Pelaku yang mungkin terkejut langsung lari dan tunggang langgang sehingga sandalnya pun ketinggalan,” ucapnya. (lil)

Hamil 4 Bulan, Bocah 12 Tahun Bungkam

Pontianak, Entah siapa yang telah menghamili Melur, 12, (nama samaran,red) yang jelas kini usia kandungannya sudah menginjak empat bulan. Perihal anak siapa yang dikandung tersebut, Melur enggan menjelaskan walau sudah dipaksa seluruh keluarganya, Jumat (21/11) yang lalu.
Perihal kehamilan Melur ini baru tercium oleh ibunya ketika mendengar dari mulut tetangganya yang melihat ada keanehan yang dialami Melur, dan juga selama ini ia jarang bertemu dengan Melur karena jarang pulang ke rumah. Meski daerah yang mereka diami tidak jauh jaraknya, satu kilo saja.
Menurut ibu kandung Melur, selama ini Melur  tinggal di tempat orang yang masih menjadi bagian dari sekolahnya. “Selama ini saya jarang bertemu dengan dia, karena Melur jarang pulang selama bersekolah dan ia selalu menginap di kediaman salah satu pengurus sekolahnya,” terang orangtua Melur, Selasa (25/11)
Puas pihak keluarga bertanya, namun selalu saja dijawab Melur tidak tahu. Alhasil, pihak keluarga membawa Melur ke Polsekta Pontianak Utara. Hal yang sama juga dialami petugas yang berusaha mengorek keterangan dari Melur selalu mentok.
“Ia selalu menjawab tidak tahu dan siapa orangnya ia juga tidak tahu, jadi bagaimana mau diproses lebih lanjut kalau korban tidak mau berbicara,” terang salah satu petugas yang berusaha bertanya.
Menurut keterangan sejumlah warga yang curiga dengan kondisi Melur, sebelum kasus ini diketahui warga sekitar, Melur sempat dibawa beberapa hari ke Anjungan dengan alasan untuk mengobati penyakit tumor yang sedang dialaminya. Namun ternyata ia dibawa ke salah satu dukun beranak untuk dites kehamilan.
“Setelah di urut, bidan tersebut mengatakan Melur telah hamil tiga bulan, namun masih sangsi, Melur dibawa ke RSUD dr Soedarso untuk dites urine, dan juga hasilnya sama,” terang, Jun, 50, warga Jalan Darma Putra Pontianak Utara.
Selama ini Melur tidak memupunyai ayah lagi, sebab kedua orang tuanya telah lama bercerai dan ibunya tinggal sendirian di rumahnya.
Menurut keterangan Samui, 45, cucunya tersebut dibawa ke Kota Naru bukan untuk disembuyikan, karena selama ini mereka tidak tahu kalau Melur sudah hamil. Menurut Samui, ia baru tahu cucunya hamil setelah diberitahu adik iparnya yang tinggal di Sungai Raya. (jon)