Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 18 Januari 2012

Sedang Senggama, Ayah Empat Anak Digerebek Warga

Kenyamanan Genjot-genjot ABG dari Belakang

Si Bunga Nge-sex Sejak Umur 16 Tahun

Sedang Senggama, Ayah Empat Anak Digerebek Warga
Pasangan mesum di luar nikah, sedang diinterogasi di kantor Lurah, Rabu (9/2) sekitar pukul 21.00 WI
 
Ketapang. Bunga (nama samaran) 17, dan ayah empat anak Sd, 35, warga Kampung Sampit, ditangkap warga saat sedang asyik mesum. Celakanya, ketika ditangkap Bunga dalam keadaan setengah telanjang lantaran "disodok dari belakang" oleh Mn, Rabu (9/2) sekitar pukul 21.00 di tempat sepi, di pinggir Jalan Lingkar Kota Ketapang.

Salah seorang saksi mata yang ikut menangkap pasangan mesum tersebut, Hariyanto, 27, warga Desa Dalong, mengatakan, ketika ditangkap, Mn tengah asyik menggoyang Bunga dari belakang. Sementara itu, Bunga dari pinggang ke bawah sudah tak berbusana. Ia memelorotkan celananya hingga ke kaki.

“Mereka melakukan tersebut tak jauh dari tempat kami ngumpul-ngumpul. Kami waktu itu ada lima orang menghampiri keduanya,” kata Hariyanto.

Ketika menghampiri keduanya, Ujang (panggilan sehari-hari Hariyanto) mengaku ketika asik menggoyang Bunga dari belakang.

Sedangkan Bunga hanya merintih-rintih kecil.

Melihat perbuatan tak senonoh tersebut, Ujang dan teman-temannya langsung menegur.

Kontan saja keduanya langsung kaget. Pasalnya, Sb ketika itu sudah nyaris tak sadar lantaran keasyikan menggenjot-genjot Bunga. Mereka pun buru-buru mengenakan celana masing-masing.

Keduanya tampak ketakutan. Mereka merasa benar-benar bersalah. Tapi, nasi sudah menjadi bubur.

Warga kemudian menggelandang mereka ke kantor Lurah. Lantaran takut, ketika hendak dibawa keduanya sempat berusaha kabur.

Ketika hendak dibawa, Sd berboncengan dengan Bunga mengendarai motor Yamaha Jupiter miliknya.

“Waktu kami mau belok, dia (Sd, red) malah lurus. Teman saya kemudian mengejar. Akhirnya, motor tersebut kami bawa. Dan Sd berboncengan dengan kami. Mereka kemudian kami bawa ke sini (kantor lurah, red),” ujarnya.  

Tertangkapnya pasangan mesum tersebut diakui Ujang berawal dari kecurigaan bersama teman-temannya.

Ujang mengaku ketika itu ia dan teman-temannya sedang duduk tak jauh dari lokasi kejadian. Ketika sedang asyik duduk-duduk itulah, tiba-tiba melintas Sd berboncengan dengan Bunga mengendarai Yamaha Jupiter.

“Dia (Sd, red) sempat mengegas-ngegaskan motornya. Pertama kami biarkan saja. Tapi tak lama kemudian motor tersebut berhenti di tempat gelap. Karena curiga, kamipun langsung menghampiri dan ternyata mereka lagi asyik main,” paparnya.

Sementara itu, Sb membenarkan kesaksian Ujang. Ia mengaku awalnya hanya berniat jalan-jalan. Sb mengaku khilaf dengan menyetubuhi Bunga. Namun Sb, membantah jika hubungannya dengan gadis yang belum genap berusia 17 tahun tersebut karena paksaan.

“Kami melakukannya atas dasar suka sama suka. Istri saya juga sudah mengetahui hubungan kami. Terus terang saya khilaf,” kilahnya.

Karena mempertimbangkan Bunga masih dibawa umur, akhirnya warga kemudian menelepon orang tua Bunga. Sementara warga juga menelepon istri Sb. Warga sengaja menggelandang keduanya ke kantor lurah lantaran tak terima tempat mereka dijadikan tempat mesum.

Si gadis pasrah
Ketika digelandang ke kantor lurah, Bunga mengaku pasrah apapun yang terjadi. Ia mengaku telah berpacaran dengan Sd sejak setahun lalu. Lebih jauh Bunga mengaku telah melakukan hubungan layaknya suami-istri.

“Kami pertama kali melakukan hubungan suami-istri di sebuah losmen di dekat Pasar Rangga Sentap sekitar setahun lalu. Kami melakukannya atas dasar suka sama suka,” ujar Bunga

Meskipun ketika itu Bunga mengaku kecewa, lantaran Sd telah merenggut keperawanannya.

Lantaran cintanya dengan Sd, Bunga hanya pasrah. Pun demikian jika nantinya Sd tak mau menikahinya.

Pasalnya, sejak awal ia telah mengetahui, Sd telah mempunyai anak dan istri. Saking cintanya dengan ayah beranak empat tersebut, Bunga mengaku sempat membatalkan pernikahan dengan pacarnya.

“Saya sebenarnya sudah mau menikah dulu. Tapi saya batalkan. Saya sudah cinta mati dengan Sd. Terus terang saja saya tak pernah melakukan hubungan intim selain dengan Sd,” akunya.

Bunga mengaku pertama kali mengenal Sd, dari salah seorang temannya. Bunga mengaku ketika itu telah mengetahui kalau Sd telah beristri dan mempunyai empat anak. Meski demikian, ABG yang hanya mengenyam pendidikan sampai SLTP tersebut mengaku sangat mencintai Sd.

Lantaran Sd, telah beristri Bunga mengaku hubungan mereka hanya melalui HP.

“Kami jarang ketemu karena takut ketahuan istrinya. Sebulan biasanya kami ketemu hanya beberapa kali. Tapi kalau ketemu kami biasanya melakukan hubungan intim,” tuturnya.

Sepandai-pandainya menyimpan bangkai tetap akan tercium juga. Bunga mengakui istri Sb, lama-kelamaan akhirnya mengetahui hubungan asmara terlarang mereka. Akan tetapi istri Sb masih belum mengetahui dirinya sering berhubungan intim. Namun, dengan kejadian tersebut (tertangkap warga) Bunga mengaku pasrah.

“Saya mau bagaimana lagi. Kalaupun nanti dia lebih memilih istri dan anaknya. Tapi setahu saya, Sb juga ingin berpisah dengan istrinya. Selain itu, ayah saya juga pasti marah kalau tahu saya ditangkap warga,” keluhnya. (KiA)

Facebook Sarana Jitu Berkencan

(1)

Alfy Shandy
Berkembangnya zaman dan teknologi memiliki pengaruh besar bagi manusia. Kecil-besar, tua-muda, miskin-kaya, kurus-gendut, cantik-jelek, pria-wanita, semua merasakan dampaknya. Tak terkecuali di Kabupaten Pontianak.
Dampak teknologi dan perkembangan dalam bidang lainnya termasuk soal etika dan moral. Dulu, bicara tentang kesakralan pernikahan, hal-hal yang tabu, dan kebiasaan (adat istiadat) masih dihargai, dihormati, dan dijunjung tinggi oleh manusia.
Kini, perubahan dari penghargaan yang tinggi itu, secara sosio-kultur dan tentunya dari sudut pandang agama cenderung meningkat secara signifikan dalam moral yang merosot.
Jejaring sosial Facebook misalnya. Layanan yang mendunia tersebut sangat mudah diakses. Baik dalam satu genggaman tangan melalui HP berbasis internet, maupun di warnet-warnet atau di rumah-rumah dengan layanan langganan jaringan internet harga murah terjangkau.
Perkembangan teknologi, media, ekonomi dan sebagainya itulah yang akhirnya menjadi kambing hitam karena menjembatani penurunan kualitas pendidikan, moral, etika, kerohanian, dan aspek psikologis lainnya.
Kru di balik cerite koran ini menemukan beberapa kalangan remaja yang mengumbar nafsu syahwat yang dipajang dalam foto Facebook-nya. Walau tidak begitu vulgar, namun belahan dada dan kemulusan sedikit payudara yang menyembul dari balik bra yang dikenakan dalam foto yang dipajang. Ini sudah cukup menunjukkan bukti adanya keberanian. Bahkan, dalam pesan singkat yang disampaikan, kerap menjurus ke tulisan yang beraroma seks.
Saat menyusuri jejaring sosial Facebook, penulis sempat kaget dengan penemuan beberapa pemilik Facebook yang memanjang foto yang setengah bugil. Sebut saja namanya Dev Cute (nama samaran). Gadis berkulit putih usia 19 tahun yang mengaku kelahiran salah satu daerah di Kabupaten Pontianak ini, menulis statusnya “kepala pusing, pengen begituan ama cowok tangguh dan romantis”. Tak pelak status yang dibuat mendapat banyak tanggapan dari sang lelaki yang berlagak ramah jagoan. Bahkan dalam profil ada om-om yang juga semangat mengomentari status tersebut. “Sama om aja cantik. Nanti dipuasin sama pusingnya hilang dua bulan,” tulis om tersebut menjawab statusnya Dev Cute.
Mengetahui lebih jauh siapa Dev Cute sebenarnya? Apakah foto yang dipajang adalah foto dia sebenarnya? Kru di balik cerite coba menyamar nama. Penelusuran yang dilakukan kru dalam dua bulan terakhir ini berhasil menemukan beberapa ABG termasuk Dev Cute yang senang mengumbar syahwat dan membangkitkan gairah kelaki-lakian melalui request maupun chat via obrolan yang terdapat di sebelah kiri bawah layar Facebook.
Para ABG tersebut malah tak segan-segan menyapa terlebih dahulu dengan menawarkan kencan enak melalui obrolan Facebook. “Hi Abang, adek kedinginan nih malam. Mau tolong hangatin adek. Wkwkwkwk....” tulisan menggoda obrolan Facebook yang dikirim Dev Cute. (bersambung)

Ibu Digenjot Anak Dikorek Dukun Ketapang

Niat Buang Sial Berujung Pencabulan

KETAPANG. Seorang ibu rumah tangga, Nr, 41, dan putrinya, My, 21, warga Payak Kumang bernasib malang. Berniat untuk membuang sial, keduanya malah jadi korban asusila dari seorang dukun cabul, Abah, 78, warga Kecamatan Martapura. Nr, ‘digoyang’ sang dukun, sedangkan My, kemaluannya dikorek-korek si dukun cabul.

Peristiwa tersebut terjadi, Rabu (10/2) sekitar pukul 19.00 di kamar nomor 10 di sebuah hotel di Jalan Diponegoro Ketapang. Korbanpun akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Ketapang, Minggu (14/2).

Setelah mendapat laporan, dua hari kemudian, Selasa (16/2) pagi di pelabuhan Sukabangun Ketapang Abah pun sukses diciduk petugas ketika hendak kabur ke Pontianak

Ketika dimintai keterangan, Abah mengaku perbuatan asusila tersebut dilakukan atas dasar suka-sama suka. Abah mengaku, Rabu (10/2) sekitar pukul 18.00 datang ke hotel di bilangan Jalan Diponegoro tempatnya menginap.

Ketika itu, Nr, janda tersebut untuk membuang ‘nasib sial’ yang dialaminya lantaran ditinggal sang suami.

Mendengar pengaduan pasiennya itu, Abah pun kemudian melakukan penerawangan. Akhirnya, si dukun mesum itupun mengatakan bahwa yang membuat sial tersebut adalah bulu kemaluan korban sendiri.

Kepada korban tersangka mengatakan di kemaluan korban terdapat tiga helai bulu dengan warna berbeda, kuning, merah dan warna seperti intan.

Warna kuning menandakan kesialan. Warna merah itu menandakan si korban ditinggal suami.

“Sementara warna seperti intan tersebut bertanda korban akan terus-menerus mengalami kegagalan,” tutur Abah, ketika ditemui di Mapolres Ketapang, kemarin.

Lantaran berniat membuang sial tersebut, si korban percaya saja apa yang dikatakan si dukun. Mengetahui korban percaya, si dukun pun merasa senang. Artinya, satu langkah untuk memperdaya korban sudah berhasil.

Setelah itu, tersangka meminta menanggalkan seluruh pakaiannya dan diganti dengan selembar kain putih (seperti kemban yang biasa untuk mandi).

Setelah mengganti seluruh pakaian tersebut, ritual selanjutnya adalah memandikan korban dengan air bercampur kembang tujuh rupa. Lagi-lagi seperti sapi yang dicucuk hidungnya, korban mau saja menurut. Akhirnya, masuklah kedua insan beda jenis tersebut dalam kamar mandi di kamar hotel tersebut.

“Waktu memandikan tersebut, saya sempat membaca surat Alfatihah, niat istinja dan talaq ghawi. Dia (korban, red) saya mandikan dengan posisi duduk melonjor (kaki lurus, red),” ujarnya.

Perlahan si dukun cabul pun mulai mengguyur satu per satu anggota tubuh korban. Meski sudah bangkotan, naluri kelaki-lakian Abah pun timbul. Terlebih korban mulai memancing berahirnya.

“Setelah mandi, dia (korban, red) kemudian menyingkap kain kemban tersebut sampai ke pinggang sambil berkata ‘punya’ (kemaluan, red) saya masih bagus ndak,” kilahnya.

Melihat ‘pemandangan indah’ tersebut, seketika itu pula kakek sebelas itu langsung konak. Darahnya berdesir kencang. Berahirnya pun langsung naik ke ubun-ubun. Tak mau kehilangan kesempatan ia pun kemudian mengajak korban untuk ‘gituan’.

Menurutnya, ketika itu korban langsung setuju. Si dukun mulai beraksi. Ia pun kemudian menanggalkan seluruh pakaiannya. Tinggallah dua insan beda jenis tersebut dalam keadaan telanjang bulat.

“Saya sudah tua, jadi ‘burung’ saya sudah lemah. Terpaksa saya gelek-gelekan dengan tangan dulu agar mau ‘bangun’,” akunya.

Setelah ‘rudal’ si dukun menegang ‘permainan’ dimulai. Tapi, lagi-lagi usia si dukun yang renta menjadi persoalan. Abah mengaku tak dapat ‘menggoyang’ dengan posisi di atas. Akhirnya, Abah pun mengambil posisi di bawah dan korban di atas. Perlahan tubuh korban pun mulai turun naik dengan napas yang mulai ngos-ngosan.

Tak berbeda jauh dengan Abah. Si dukun cabul tersebut juga menunjukkan hal yang sama. Meski di usianya yang renta, bukan berarti tak bisa mengimbangi ‘permainan’. Akhirnya, kedua insan beda jenis itu tenggelam dalam ‘permainan terlarang’.

“Setelah selesai melakukan itu dia (korban, red) langsung mandi dan kemudian pulang. Kami melakukannya suka sama suka,” tegasnya.

Setelah itu, giliran pasien berikutnya. Rupanya pasien berikutnya adalah My yang tak lain adalah putri Nr.

Abah pun mencoba mengulangi perbuatan mesumnya kepada My.

Meski tak sampai menyetubuhi My, namun pria beruban tersebut sempat mengorek-ngorek kemaluan My. Bahkan, tersangka mengancam tak dikorek, proses penyembuhan tak akan berhasil.

Tersangka berkilah tak habis pikir mengapa dirinya dilaporkan ke polisi. Padahal perbuatan tersebut dilakukan atas dasar suka-sama suka. Namun, ia mengaku sebelum ditangkap, Nr sempat menemuinya dan meminta sejumlah uang. Tapi, tersangka mengaku tak mempunyai uang. Tak lama setelah itu, Abah kemudian ditangkap.

Sementara itu, Kapolres Ketapang AKBP Badya Wijaya SH melalui Kanit I Reskrim Polres Ketapang IPDA Didi Sutriadi membenarkan kejadian tersebut. “Tersangka sudah kita tahan. Kejadiannya itu di salah satu kamar di Hotel Bersaudara,” ujarnya.

Untuk kasus Mawar ini, kata dia, polisi menahan tersangka Abah. Dengan tuduhan telah melakukan pencabulan terhadap Mawar.

“Kita menjerat tersangka dengan pasal 289 ancaman pidana 9 tahun dan 294 KUHP dengan ancaman pidana 7 tahun,” katanya. (KiA)

Amoy Semudun Digenjot Tukang Besi

Pelaku Tunjukkan "Burung" ke Korban

Amoy Semudun Digenjot Tukang Besi
Tersangka berinisial Ds ketika dimintai keterangannya di Mapolsek Sungai Kunyit, Selasa (16/2). (FOT
 
Mempawah. Ds, 53 warga RT 02 RW 04 Desa Semudun terpaksa berurusan dengan polisi. Pasalnya, pria yang berprofesi sebagai tukang besi ini diduga telah memerkosa alias ”menggenjot” seorang amoy sebut saja Bunga, 26, yang juga tetangganya, Senin (15/2) sekitar pukul 15. 45 di rumah korban.

Kini, pelaku diamankan di balik jeruji besi Mapolsek Sungai Kunyit.

Menurut keterangan ayah korban, Bong Muk Kiun, 50, ditemui kemarin siang di Desa Semudun, perlakuan tidak senonoh yang dilakukan Ds ketika ia ketangkap basah olehnya.

Ketika itu, Ds secara diam-diam masuk ke rumah bunga. Pada saat itu, Bunga sedang menonton televisi di ruang tamu rumahnya.

Ds tak menyangka kalau di rumah Bunga ada Bong Muk Kiun yang sedang makan di dapur. Lantas secara paksa menarik tangan Bunga ke dalam salah satu kamar di rumah tersebut.

Bahkan, sebelum menarik tangan Bunga, Ds sempat membuka celananya dan memperlihatkan “burung” alias kemaluannya kepada korban. Setelah sampai di dalam kamar, Ds dengan paksa pula mendorong tubuh Bunga ke atas ranjang tidurnya.

Rupanya dorongan tubuh Bunga yang jatuh ke tempat tidur itu menimbulkan suara keras hingga mengejutkan Bong Muk Kiun yang sedang asyik  makan.

Takut terjadi sesuatu yang menimpa anak sulungnya itu, dengan suara lantang Bong Muk Kiun yang sedang berada di dapur menanyakan kepada anaknya apa yang sedang terjadi. Diapun  melangkah menuju ke kamar paling ujung dari tiga kamar yang ada di rumah itu.

Sesampainya di dalam kamar tersebut, Bong Muk Kiun mendapatkan anaknya dalam keadaan terbaring di atas ranjang. Bunga menyebut-nyebut nama Ds dalam bahasa ibu masyarakat Tionghoa.

“Ketika mendengar suara benda jatuh, saya langsung menanyakannya apa yang terjadi dan beranjak dari dapur menuju ke kamar itu. Setelah sampai di kamar, anak saya menyebut-nyebut nama ‘sensiu-sensiu’ (paman, red) sapaan akrab korban kepada Ds,” kata Bong Muk Kiun kepada wartawan ketika ditemui di kediamannya, Selasa (16/2).

Saat itu, ayah Bunga berlari ke ruangan tamu. Dari kejauhan ia melihat Ds naik ke rumahnya yang terletak di sebelah rumah korban dengan terburu-buru. “

Bahkan, setelah saya tanyakan kepada anak saya, dia mengatakan kalau Ds mendatanginya dan membuka celana sembari menunjukkan “burung” atau kemaluannya hingga menarik tangan serta mendorong tubuhnya ke tempat tidur,” beber Bong ayah empat anak ini menirukan kata-kata Bunga.

Bukan hanya itu, Bunga mengaku kalau perbuatan tidak senonoh yang dilakukan Ds sudah berulang kali. Bagai petir di siang hari, Bong Muk Kiun dan keluarganya kaget bukan kepalang ketika mendengar pengakuan Bunga kalau dirinya telah tiga kali disetubuhi Ds.

“Meskipun anak saya itu mengalami gangguan kejiwaan, namun saya percaya atas apa yang dikatakannya. Tidak mungkin dia berbohong. Kemudian, kejadian itu saya laporkan kepada Ketua RT. Bersama Ketua RT, ibu Bunga, Eliyanti melaporkan kasus ini ke polisi. Bahkan, ketika ditangkap polisi, Ds sempat mendatangi rumah saya dan memukul jendela hingga rusak,” ungkap pria yang berprofesi sebagai pembuat peti buah jeruk ini.

Sementara itu, Ds yang ditemui wartawan di Mapolsek Sungai Kunyit membantah tudingan yang dilaporkan orang tua Bunga kepada dirinya. Ds mengaku tidak pernah mendorong dan melakukan pemaksaan terhadap Bunga. Bahkan, Ds mengatakan ketika itu dirinya tidak pernah masuk ke rumah Bunga.

“Saya bersumpah, saya hanya melihat Bunga dari jendela dan menanyakan apakah orang tuanya berada di rumah atau tidak. Bunga menjawab kalau orang tuanya tidak ada di rumah dan saya langsung pulang. Saya tidak naik ke dalam rumahnya, bagaimana bisa melakukan paksaan dan memerkosanya. Saya berani bersumpah di pekong (rumah ibadah masyarakat Tionghoa, red), kalau saya tidak pernah melakukan perbuatan itu,” kelitnya meyakinkan petugas dan wartawan.

Dikonfirmasi terkait dugaan perkosaan tersebut, Kapolres Pontianak, AKBP Andi Fairan S.Ik melalui Kapolsek Sungai Kunyit, Iptu Albert Situmorang mengatakan, pihaknya belum dapat memberikan kesimpulan.

Sebab, kasus tersebut masih dalam proses penyidikan. Namun, saat ini tetap Ds ditahan di Mapolsek Sungai Kunyit untuk pengamanan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kita masih melakukan penyidikan. Termasuk menunggu hasil visum terhadap korban. Apakah benar korban diperkosa atau tidak. Kemudian, kita juga akan melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan Ds maupun korban serta saksi lain yang melihat kejadian tersebut,” kata Situmorang. (hry)

Tantangan Bugil di Yahoo Messenger

Berburu ABG Mempawah via Internet (2)

Oleh Alfi Shandy

Tantangan Bugil di Yahoo Messenger
ABG cantik yang berani tampil seksi di Facebook. (REPRO)
 
Dev Cute mengaku kalau ia tidak sembarangan ngobrol lepas dan vulgar. Kalau ada yang mengajak teman, itu menurutnya disambut seperti biasa saja.

Jika ada lawan bicara, ngobrol melalui situs jejaring sosial Facebook (FB) cukup mengasyikkan. Apa lagi teman bicara adalah gadis cantik yang menggairahkan. Walau hanya dengan tulisan, membuat beberapa kalangan pengguna facebook di Mempawah, mengaku dibuat panas dingin dengan susunan kalimat menggoda yang dikirim oleh gadis cantik lawan ngobrol.

Dev cute (nama samaran), ABG cantik yang mengaku asal Kabupaten Pontianak yang ditemui tim di balik cerite via facebook. Dia memang pandai merayu. Bahkan, kadang-kadang ia sengaja memancing obrolan ke arah yang membuat jantung berdegup kencang. Penasaran udah pasti menggunung di dada ketika ajak-ajakan mengandung berahi dituliskan Dev Cute. “Aku gadis kecil dengan libido yang tinggi. Mau bermain dengan aku, mesti yang benar-benar romantis. Aku kecil tapi cabe rawait, ngigit pedesnya… hahaha…” tulisnya melalui obrolan facebook kepada tim di balik cerite yang menyamar nama dan foto di facebook.

Entah karena emang keberanian atau memang sudah biasa dengan kondisi seperti itu, atau juga karena gairah sex ABG yang cukup tinggi, Dev Cute lancar-lancar saja mengumbar bahasa panas yang mengguncang hati lelaki yang menjadi teman ngobrolnya. Pun demikian, Dev Cute mengaku kalau ia tidak sembarangan ngobrol lepas dan vulgar. Kalau ada yang mengajak teman, itu menurutnya disambut seperti biasa saja. Selanjutnya hanya sekadar tegur sapa.

Dia baru berani membalas pesan singkat atau mengirimkan pesan singkat lewat FB jika ia benar-benar merasa yakin dengan lawan bicaranya. Ketika ditanya bagaimana baru bisa yakin, Dev mengatakan tergantung dari keadaan. “Kalau saya tidak merasa senang, pertemanan di FB saya hapus,” tulisnya santai di via obrolan tanpa menjelaskan keadaan yang bagaimana dimaksud.

Namun, tim di balik cerita masih tidak percaya terhadap Dev Cute. Sebab melihat gelagat, tak mungkin ABG tersebut hanya berani mengumbar kata-kata mengandung berahi lewat facebook. Sebab, beberapa kali pertemuan di jejaring sosial FB, tim kerab ditantang Dev Cute untuk menampilkan gambar bergerak menggunakan webcamp melalui layanan Yahoo Messenger (YM).

“Kalau mau lewat YM aja bang. Dev akan tunjukkan sesuatu ke abang,” balasnya menggoda ketika arah pembicaraan antara penulis dengan ABG tersebut mulai memanas. Saat diminta masuk melalui YM, Dev juga mendesak agar tim tampil di cam terlebih dahulu. “Abang dulu yang tampil, nanti baru saya add cam-nya,” pintanya.

Karena masih belum mempunyai persiapan matang alias tim belum memiliki perlengkapan webcamp, tim terpaksa ngeles untuk mengulur waktu. Alasannya, cam lagi rusak nanti bakal dibetulkan, dan kencan bisa dilanjutkan. Beruntung alasan tersebut dapat diterima Dev Cute. Dan berjanji bakal Online (Ol) di Facebook lagi pada esok harinya. “Awas loh bang kalo bo’ong, saya hapus dari pertemanan saya,” ujarnya sedikit mengancam. “Nanti kalo Ol dev akan kasih yang special buat abang, bugil pun boleh xi..xi..xi..xi,” ujarnya genit. (bersambung)

Dev Cute Benar-benar Hot di YM

Oleh Alfi Shandy

Dev Cute Benar-benar Hot di YM
Salah satu gaya ABG yang berani Tampil Hot di Internet. (REPRO)
 
Selanjutnya, perbuatan yang bertentangan dengan etika dan moral benar-benar dijumpai. Norma dan akhlak sepertinya tergerus oleh perkembangan teknologi.

Berselancar melalui internet dan bertemu para Anak Baru Gede (ABG) seperti Dev Cute (nama samaran) memang mengasyikkan. Selain ingin mengetahui tingkah polah para pengguna jejaring sosial di dunia maya, ternyata bisa dijadikan pemuas sex sebagaimana yang dikatakan Dev Cute kepada Tim Di balik Cerite Equator.

Janjian untuk Online melalui Yahoo Messenger (YM) memang ditepati Dev Cute. Setelah memasang perangkat pelengkap terutama Webcamp, penulis menemui Dev Cute di dunia maya. Untuk menghindari identitas sebenarnya, penulis terpaksa menyembunyikan wajah. Webcamp yang dipasang hanya menyoroti bagian dada saja.

“Loh kok hanya separuh bang. Lihat dong wajahnya, kalau begini aku nggak bisa memuaskan gairah ku,”. Pertanyaan itu membuat penulis agak bingung. Tak kehilangan akal, penulis mencoba mempertanyakan perkataan Dev yang disampaikannya sebelumnya, yakni bakal mempertunjukkan yang hot. Penulis yang masih menyamar nama dan foto serta tempat, mengatakan kepadanya bakal memperlihatkan wajah asli asal Dev benar-benar konsekuen dengan ucapannya.

“Ah abang genit. Dev ngak mau ah, Aq kan hanya Bo’ong,” tulisnya di via YM seraya menambahkan aikon yahoo yang lagi menggeleng-gelengkan kepala di ujung tulisannya.

Sebenarnya memang terbersit dalam hati jangan sampai Dev Cute melakukan hal yang tak wajar. Sebab, mengingat usianya yang masih muda yakni 19 tahun, hal tersebut memang tak pantas dilakukan.

Hal tersebut sepertinya melenceng dari perkiraan penulis. “Dev mau asalkan pulsa hand phone Dev ditambah Rp 50 rb,” tulisnya lagi. Wah..wah.... sepertinya pembuktian kebenaran dari beberapa selentingan kabar dari pengguna jejaring sosial yang didapat tim di balik cerite, mengenai via internet bisa berburu para ABG, bahkan bisa mendapatkannya, bakal terbukti.

Karena Dev Cute tidak mau memberikan nomor HP- nya, penulis terpaksa mengirimkan nomor seri pengisian pulsa. Nomor seri pengisian pulsa tersebut merupakan kiriman dari salah satu tim Dibalik Cerite yang sebelumnya diminta untuk membeli paket pulsa Rp 50 ribu.

Selanjutnya, perbuatan yang bertentangan dengan etika dan moral benar-benar dijumpai. Norma dan akhlak sepertinya tergerus oleh perkembangan teknologi. Setelah Dev Cute meng-add layar Webcamp yang dikirim tim di balik cerite, di layar komputer terpampang sosok tubuh mulus yang hanya mengenakan bra. Di layar terlihat wanita yang mengaku Dev Cute (nama samaran) tampak santai duduk di atas kursi dengan laptop yang terletak di meja. Lagi-lagi Dev Cute tidak menampilkan wajahnya secara utuh. Tampilan layar hanya memperlihatkan mulut. Itu pun terlihat sesekali hingga bagian dada Dev Cute dengan rambut lebih dari sebahu yang terurai rapi. Sementara di dalam ruangan, terlihat seperti suasana kamar dengan kasur, bantal serta selimut yang tersusun rapi. Ada boneka beruang di sudut tempat tidurnya.

Setelah nomor seri pulsa dikirim lewat YM, tanpa dikomando, ABG usia belasan tahun beraksi di layar webcamp. Ia meremas bagian sensitifnya sendiri sambil sesekali tangan kanannya merayap memegang mouse laptop yang digunakannya. Gaya yang ditampilkan oleh Dev Cute sebagaimana layaknya yang sering ditemui dalam Situs jejaring sosial lainnya yakni Camprog.

Hanya saja di YM, tak seperti di Camprog yang dapat dilihat oleh semua pengguna. Jika tanpa izin, YM hanya bisa dilihat face to face, terkecuali mereka yang mengerti dalam hal membobol jaringan seperti menggunakan program yahoo intai atau semacam program spyware atau lainnya.

Tak hanya meremas bagian sensitifnya dan mempermainkan benda empuk di balik bra-nya, Dev Cute gadis belia ini juga sempat beberapa kali berdiri untuk memperlihatkan lekuk tubuhnya yang putih mulus dan langsing. Dev Cute benar-benar terlihat hot dan menantang.  

Selang beberapa menit beraksi dengan gaya yang luar biasa panasnya, Dev Cute mengirim pesan. “Bagaimana bang, sudah terasa hangat belum,” tanyanya. Tim di balik cerite yang ada beberapa orang di depan komputer sempat tertawa cekikikan untuk membalas pesan singkatnya di layar YM.

“Boleh dilanjut copy darat neng,” tulis salah seorang tim di balik cerite kepada Dev Cute. “Boleh aja bang asal servis memuaskan,” balasnya singkat. Nah loh? (bersambung)

Gapai Kepuasan Perawan Tetap OK

(4)

Alfy Shandy
Cukup dengan layar monitor komputer, kepuasan itu bisa didapat. Selain itu, keperawanan pun menurutnya tetap terjaga.
Melihat tubuh mulus nan ranum terpampang di depan mata, ditambah aksi panas menantang, tentu membuat sebagian orang bakal mengap-mengap. Melihat hal itu, berbagai persepsi tentu bermunculan. Sebegitu parahkah efek negatif dari kemajuan teknologi, tentu pihak keluarga terutama orang tua punya peranan penting dalam hal ini. Undang-undang kriminal cyber pun memang mesti digodok sebaik-baiknya agar mental penerus bangsa ini tidak rusak.
Terlepas dari hal tersebut, aksi Dev Cute (nama samaran) yang dipertunjukkan di depan webcam-nya, memang begitu menggoda. Sesekali jari lentiknya menari di dalam pakaian dalamnya. Tim di Balik Cerite membiarkan aksi tersebut hingga Dev Cute mungkin merasa puas.
Namun, perkiraan itu meleset. Dev Cute tampak semakin beringas bergaya panas di depan kamera laptopnya. Diperkirakan ada pihak lain di luar tim di balik cerite yang juga turut ambil bagian melihat aksi Dev Cute.
Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan ABG belasan tahun tersebut. Ia sesekali tampak sibuk menekan keyboard laptopnya. Usai menekan tut-tut huruf di papan keyboard, lagi-lagi Dev Cute terlihat kembali memainkan jemari lentiknya. Jemari tersebut turun naik di belahan dadanya dan perlahan turun kebagian bawah perut.
Pada saat aksinya mulai memanas, tiba-tiba layar webcam mati. Tim di balik cerita coba mencari kesalahan. Ternyata cam milik Dev Cute sengaja dimatikan.
Inisiatif bertanya kenapa gerangan hingga layar webcam dimatikan segera dikirim lewat Yahoo Messenger (YM). Setelah beberapa saat menunggu, Dev Cute membalas surat kami. “Aku konak, Bang. Dev ngak tahan. Dev own sex play,” tulisnya.
Lantas dengan gamblang ia menceritakan keadaannya hingga mematikan webcam. Menurut Dev, aksi panasnya tersebut didukung oleh salah satu netter lain yang ikut gabung bersamanya. Tanpa menyebutkan siapa yang ikut menontonnya beraksi panas tersebut, Dev mengatakan kalau lelaki lawannya tersebut juga bermain panas dengan membuka seluruh pakaiannya dan mempermainkan “burungnya”.
Menurut Dev hal itulah yang membuat ia terangsang berat dan terpaksa mematikan webcam-nya. Sebab pada saat itu, terang ABG belasan tahun itu, turut membuka pakaian dalamnya dan bermain seks sendiri untuk mencapai kepuasan. “Dev malu kalo dilihat,” ujarnya kembali mengirim ikon Yahoo yang menampakkan wajah memerah.
Setelah semuanya tampak normal, penulis kembali bertanya, apa yang mengasyikkan di balik permainan itu. “Kepuasan!” jawab Dev Cute singkat.
Menurut Dev Cute lagi, kepuasan seperti itu merupakan kepuasan yang tidak mengandung risiko terlalu tinggi. Cukup dengan layar monitor komputer, kepuasan itu bisa didapat. Selain itu, keperawanan pun menurutnya tetap terjaga.
“Daripada bermain langsung, bermain lewat internet lebih aman, Bang. Dev tidak takut kehilangan keperawanan. Jadi kan sama-sama enak. Dev juga dapat pulsa tambahan Ha... ha... ha,” ujarnya genit seraya mengajak penulis untuk ikut bermain. Gila! (bersambung)

Camprog Pencari Kepuasan Instant

Berburu Abg Mempawah Via Internet (5)

Oleh : Alfi Shandy

Camprog Pencari Kepuasan  Instant
Penulis yang mendapatkan gambar beberapa ABG yang show Hot di Camprog. (FOTO : Alfi Shandy/Equator)
“Ada teman saya yang memanfaatkan internet untuk mendapatkan uang lebih. Maklum bang, kalau kita anak kuliahan kadang sulit mendapat uang lebih.”


Sudah banyak yang merasakan manfaat dari internet. Selain mendukung kerja lebih cepat, berbagai kegiatan bisnis, berita di dunia dan lain sebagainya mudah diakses cukup dari dalam kamar. Namun, konsekuensi dari kemudahan itu pun, membawa dampak negatif. Kejahatan cyber pun meluas. Tak kalah hebatnya, prostitusi marak via internet.

Dalam kalangan pengguna social networking, mungkin sudah mengenal beberapa situs yang memberikan layanan free (gratis) seperti Friendster, Facebook, Twitter, blog, komunitas dan lain sebagainya. Selain mendatangkan manfaat luar biasa, beberapa jejaring sosial tersebut juga membawa dampak negatif.

Dev cute misalnya. Tokoh yang di-investigasi tim dibalik cerite melalui dunia maya ini mengaku kerab menggunakan program tersebut untuk bertemu dengan orang-orang yang turut menggunakannya. Tak terkecuali di camprog.

Camprog sendiri merupakan salah satu dari perangkat lunak pengirim pesan instant (chatting) yang telah ada di dunia internet. Di dalamnya bisa berinteraksi lewat text, video streaming, audio streaming dan voip.

Menurut Dev Cute, Ccmprog merupakan program kegemarannya. Dia kerab berpetualang di dunia tersebut. Dev juga mengatakan, tidak hanya dia yang biasa tampil hot (show) di internet melalui beberapa situs jejaring sosial, namun ada juga beberapa temannya yang memanfaatkan itu untuk menggapai kepuasan. Selain kepuasan, uang juga menjadi alasan.

“Ada teman saya yang memanfaatkan internet untuk mendapatkan uang lebih. Maklum bang, kalau kita anak kuliahan kadang sulit mendapat uang lebih. Kalau tidak iseng seperti ini, mana bisa dapat lebih. Lagian kita bisa dapatkan kepuasan instant di situ,” terang Dev Cute kepada penulis.

Oh, rupanya Dev Cute merupakan anak kulihan di salah satu perguruan tinggi di Pontianak. Pengakuan yang disampaikan Dev Cute memang tidak ia disengaja. Namun, setelah didesak dimintai alamat tinggalnya, Dev mengatakan ia merupakan salah satu anak Kabupaten Pontianak.

“Saya tidak mau mengatakan kalau saya tinggal di Mempawah. Tapi, saya orang Kabupaten Pontianak,” terangnya.

Tak mau berdebat lebih jauh, penulis coba bertanya teman-teman mana saja yang sering berpetualang hot seperti itu. Setelah melakukan bujuk rayu dan lagi-lagi penulis mesti menstransfer pulsa kepada Dev Cute, akhirnya gadis belasan tahun tersebut memberikan mail salah satu temannya. mimi-(maaf disamarkan)@gmail.com

Mendapatkan alamat tersebut, tim dibalik cerite langsung menjelajahi Camprog. Beruntung akses internet yang memiliki kecepatan tinggi, membantu tim dibalik cerite menelusuri Camprog dengan mudah.

Seperti yang diinformasikan Dev Cute, kalau Mimi (nama samaran) memang lagi Online di Camprog itu benar. Tim berhasil menemukan Mimi yang sedang show hots. Namun tak mudah mengajak Mimi untuk berbicara melalui chatting texts. Tim hanya melihat tubuh mulus yang lagi bergaya menggairahkan di layar Camprog. Mimi hanya mengenakan bra hitam dipadu celana dalam biru laut yang modis dan tampak asyik memainkan beberapa bagian sensitif tubuhnya.

Setelah beberapa kali diminta join camp, Mimi akhirnya membalas. “Napa, mau maen sama Mimi,” tanyanya via text.

Mendapat angin segar, penulis langsung menanggapi permintaan itu dengan mengajak ketemu langsung  yakni copy darat. Sebab, pencarian data dan cerita lengkap melalui via internet akan lebih pas jika langsung ketemu dengan orang sebagai pelakunya.

“Mimi siap nemenin kalau ada tawaran menarik,” tulisnya seraya memainkan bukit kembar di balik bra hitamnya. (bersambung)

Berawal Iseng Lalu Ketagihan Cybersex

(6)

Selain mengubah gaya hidup, teknologi juga mengubah cara orang menikmati seks. Melalui internet manusia bisa memenuhi kebutuhan biologisnya. Sepertinya hal tersebut merupakan realitas kehidupan manusia modern sekarang.
Dev Cute dan Mimi (keduanya nama samaran) misalnya, mereka kerap menikmati seks instant di internet. Melalui cybersex yang banyak menyediakan berbagai situs pengumbar syahwat tersebut, selain aman, remaja belasan tahun itu mengaku mendapat hal lebih dari cybersex.
Berbeda dengan Dev Cute yang hanya pampang body mulus di layar webcam dan mengumbar kata-kata panas melalui Facebook, Mimi mengaku bisa memberikan yang plus.
Sejak berkenalan melalui layanan Camfrog, beberapa minggu selanjutnya, Mimi akrab dengan penulis di dunia maya. Bahkan keakraban tersebut dibuktikan dengan diberikannya alamat Facebook (FB) miliknya. Namun, nama yang dipakai Mimi sendiri di Camfrog berbeda dengan nama yang ditulis di FB. Untuk di FB, Mimi tampak lebih sopan. Bahkan, salah satu foto yang dipajangnya mengenakan kerudung.
Namun, dari sekian banyak foto yang dipasang Mimi, penulis sama sekali tidak mengenali Mimi. Maksudnya, siapa dia dan kalau warga Mempawah tinggal di mana gerangan. Semuanya masih samar. Mimi mengaku bahwa foto yang dipajangnya adalah foto dia sebenarnya.
Terlepas dari semua itu, berlanjut dari obrolan panas dengan Mimi via Facebook, dia mengaku belum lama berselancar di dunia maya. Berkenalan dengan dunia maya, menurut Mimi, sekitar pertengahan 2009. Saat itu, dia hanya ikut-ikut teman ke warnet. Namun setelah mendapat fasilitas laptop dan didukung dengan modem internet, Mimi mengaku kerap berselancar ke dunia maya melalui kamar indekosnya di Pontianak atau di rumahnya sendiri di Mempawah.
Ditanya keberaniannya tampil hot di Camfrog tanpa takut dilihat teman, keluarga, atau sanak saudara, Mimi mengatakan tidak.
“Lah, yang kelihatan kan hanya tubuh saja. Sementara wajah saya nggak pernah saya tampilkan. Terkecuali melalui video streaming Yahoo Messenger. Itu pun pada orang-orang tertentu,” terangnya.
Menurut penuturan Mimi, awalnya memang lihat-lihat saja apa-apa yang ada di dunia maya dan hanya sekadar bermain FB. Selanjutnya setelah tahu cara menggunakan beberapa aplikasi, ia pun iseng-iseng tampil di layar Camfrog.
“Sejak pertama itu saya mendapatkan kenikmatan lebih. Bahkan, seks di internet lebih asyik dibanding dengan pacarku,” cerita Mimi.
Sejak saat itulah, Mimi sering menikmati cybersex. Bahkan, perlahan-lahan ia melupakan kekasihnya di alam nyata. Ia lebih bergairah melihat pasangan yang sedang beradu kasih di layar laptopnya, dan itu membuatnya benar-benar terpuaskan.
“Terus terang saja, Bang, tebersit pengen juga bermain dengan orang lain selain pacar aku. Melihat adegan panas di layar laptop, aku jadi terobsesi. Cuma aku ndak mau sembarangan. Semuanya mesti berawal baik dan berakhir dengan aman,” ujarnya. (bersambung)

Dari Cybersex hingga ke Seks Bebas

(7)

Alfy Shandy
Dukungan cybersex tidak hanya mengubah pola pengguna internet menikmati seks, namun hal tersebut dapat mendorong seseorang untuk berbuat yang lebih nista lagi di dunia nyata. Mimi, wanita usia sembilan belas tahun yang ditemui di dunia maya mengaku pernah beberapa kali melakukan seks bebas. Selain dengan pacarnya sendiri, ia menyebut pernah melakukannya pada lain orang.
“Terus terang, Bang, selain dengan pacar sendiri, saya pernah melakukan seks dengan orang lain. Dan rasanya memang beda dan penuh fantasi. Hal itu terinspirasi dari seks di internet,” tuturnya ketika melakukan chatting text dengan penulis baru-baru ini.
Dengan bahasa text yang sepotong-sepotong via Facebook, Mimi lantas menceritakan perihal kehidupan seksnya di usia belia. Asyiknya berbicara dengan Mimi, ia tidak meminta dikirim pulsa hand phone seperti Dev Cute, gadis pengumbar syahwat yang ditemui penulis sebelumnya di dunia maya.
Menurut Mimi, ia mengenal seks jauh sebelum ia mengenal internet. “Ketika masih sekolah di Mempawah, saya sering melakukan hal-hal yang aku anggap sepele seperti ciuman dan pegang-pegang daerah sensitif dengan pacar aku,” ceritanya.
Itu dilakukan pada saat malam Minggu atau pada malam-malam tertentu. Lokasinya, menurut Mimi, dilakukan di seputaran Kota Mempawah seperti di komplek-komplek perkantoran yang sepi, bahkan di salah satu tempat umum di Kota Mempawah.
“Jika ada waktu dengan pacar, aku kerap melakukannya. Sejak saat itulah aku mengenal seks,” ungkapnya. Ketika ditanya apakah sudah melakukan hubungan seks pada saat sekolah, Mimi agak ragu mengungkapkannya.
Setelah didesak beberapa kali dengan gaya bahasa penulis yang sedikit ngelatur saat chatting text dengan Mimi, akhirnya ia nyeletuk. “Kan udah dipegang-pegang jadi terangsang, selanjutnya... ya... gitu deh. Hihihi....” balasnya lewat chatting text.
Susana malam yang telah berganti dini hari pada saat melakukan chatting text dengan Mimi, membuatnya bercerita cukup leluasa. “Awalnya aku takut loh, Bang. Tapi setelah tahu, asyik juga... Wkwkwkwk. Gurau-gurau....” ujarnya lagi.
Secara sadar Mimi mengaku takut melakukannya. Namun, ia tak kuasa menolak ajakan pacarnya dan akhirnya hal tersebut menjadi hal yang biasa bagi Mimi. “Aku takut hamil, Bang, hanya saja selama ini saya menjaga agar tidak hamil,” ceritanya lagi.
Ditanya cara yang dilakukan agar tidak hamil, Mimi enggan mengatakannya. “Ada dech caranya. Nanti kalau ketemu Abang, nanti Mimi ajarin yach... hahaha....” tulisnya.
Disinggung dirinya yang kerap berselancar di cybersex, Mimi menjelaskan itu sebagai langkah untuk menggapai seks yang lebih tinggi. Menurutnya, dari melihat adegan seks di layanan YouTube, RedTube, atau SexTube di internet, ia sanggup mengaktualisasikannya di dunia nyata.
“Setiap kali menyaksikan video itu, saya juga berkeinginan melakukannya. Mungkin Abang juga sering dengar berita gara-gara nonton film porno terjadi pemerkosaan, Mimi juga gitu. Tapi aku kan cewek ndak mungkin dong aku memerkosa... hahaha,” jawab Mimi ketika ditanya alasannya melakukan cybersex hingga seks bebas.
“Oh iya, Mimi kok jadi curhat sama Abang. Ok dech, Bang, dah subuh ni. Waktunya tidur. Kapan-kapan kita ketemu ya,” tulisnya di obrolan Facebook seraya mengirimkan nomor hand phonenya. Mimi memang tidak tahu kalau ia lagi di-explore oleh penulis, makanya nama dan tempat terpaksa penulis rahasiakan. (bersambung)

Batal Kopi Darat karena Kencan dengan Pria Tua

(8)

Alfy Shandy
Mudah untuk menemukan kegiatan seks di internet. Cukup mengetik kata seks, 3gp, indobokep, dan lain sebagainya di mesin pencari, semua bisa didapat. Bahkan di social networking Facebook, cukup mengetik kata bispak (bisa dipakai) di mode pencarian, pengguna akan menemukan banyak layanan tentang seks. Dan situs layanan itulah yang kerap dicari para pengguna internet tak terkecuali Mimi (nama samaran) yang ditemui dalam dunia maya.
Baru-baru ini, setelah kontak melalui Facebook dan mendapatkan nomor hand phone (hp) janji ketemu dengan Mimi disebut kopi darat mulai diatur. Mimi menyebutkan bisa ketemu di salah satu tempat nongkrong di seputaran pasar Sungai Pinyuh. Sebab, ia mewanti-wanti agar tidak ketemu di Mempawah.
Namun sampai waktu yang ditentukan, Mimi tidak membalas Short Message Service (SMS) yang dikirim penulis kepadanya. Bahkan hand phone-nya tidak aktif saat dihubungi. Namun hal tersebut tak menyurutkan penulis untuk bertemu langsung dengan Mimi.
Dibantu salah satu anggota DPRD Kabupaten Pontianak (maaf atas permintaan nama disamarkan), penulis berangkat bersama anggota dewan tersebut dengan mobil miliknya untuk menemui Mimi di Sungai Pinyuh.
Namun setelah lama menunggu di tempat yang telah ditentukan, hasilnya nihil. Mimi tidak kunjung muncul. “Abes kenak buta’kan kite... hahaha....” ujar anggota dewan tersebut sambil tertawa lebar. Sesuai dengan fungsinya, keikutsertaan Dewan Kabupaten Pontianak tersebut dalam rangka ingin mendapat data lapangan dan melihat langsung apa dan bagaimana kebenaran cerita tentang pergaulan remaja yang sering disebut-sebut menjurus ke dunia seks.
Sebelum rasa kesal lebih jauh mengaduk-aduk perasaan, Mimi tiba-tiba membalas SMS yang dikirim kru di balik cerite. Isinya menyebutkan ia tidak sempat pulang ke Mempawah alasannya masih belum waktunya. Namun ia berjanji akan menemui melalui Facebook pada malam hari.
Tak peduli dengan alasan yang disampaikan Mimi, kru di balik cerite menanyakan kapan bisa kopi darat, Mimi membalas belum bisa ketemu saat ini. Setelah membuat kesepakatan, akhirnya kru masih bersama anggota wakil rakyat tersebut, kembali ke Mempawah. Misi kopi darat dengan Mimi gagal.
Malam harinya, Mimi benar-benar menemui penulis di Facebook. “Hai, Bang, sory ya ngak bisa ketemu,” ujar Mimi. Setelah berbasa-basi sejenak walau kru agak terasa kesal akibat dibatalkannya pertemuan sebelumnya, Mimi menceritakan kalau ia punya acara kencan dengan seorang lelaki.
“Jadi maaf deh, Bang. Mimi ngak bisa ketemu yach,” ujarnya lagi yang berjanji lain waktu untuk bertemu.
Ditanya masalah kencan tersebut, Mimi menceritakan kencannya tidak begitu mengasyikkan. Sebab teman lelakinya yang ditemuinya tidak begitu menarik bagi dirinya.
“Dia sudah tua, Bang, jadi sudah nggak enak lagi... wkwkwkwk,” ujar gadis belasan tahun tersebut di via obrolan teks Facebook.
Obrolan dengan Mimi tidak berlangsung lama. Entah benar atau tidak, Mimi mengaku akan melanjutkan permainannya di cybersex. “Mimi mau cari kepuasan dulu yach... Tapi kalau Abang mau, silakan Abang bugil di webcam biar Mimi yang liat. Nanti giliran Mimi... wkwkwk,” ujarnya genit.
Dalam menjelajahi dunia maya terutama situs jejaring sosial, kru tidak hanya menemukan Dev Cute dan Mimi. Ada beberapa gadis ABG Mempawah lain yang mengaku senang dengan cybersex. (bersambung)

Jadi Ajang Cari Kepuasan dan Selingkuh

 (9)

Alfy Shandy
Tak dimungkiri, kasus hamil di luar nikah yang menimpa beberapa pelajar di Kota Mempawah dan sekitarnya beberapa tahun belakangan ini kerap didengar. Tak peduli pelajar SMA atau sederajat atau pun SMP. Bahkan ada yang terpaksa berhenti sekolah dan melahirkan bayinya terlebih dahulu baru melanjutkan sekolahnya. Ada pula yang terpaksa nikah walau tidak tamat sekolah.
Lantas apakah hal tersebut dipengaruhi dengan gaya remaja yang kerap mengakses internet? Jawabnya tentu tidak! Sebab, kejadian tersebut jauh sebelum internet menjamur di Kota Mempawah.
Ada yang mengatakan hal tersebut diperparah dengan pengaruh tayangan sinetron yang kerap mengeksplorasi anak sekolah sebagai latarnya. Selain itu kurangnya bimbingan moral atau malah anaknya yang bengal, menjadi salah satu penyebab.
Namun apakah itu benar, yang pasti semua perlu kerja keras dari masyarakat terutama pihak keluarga dan orang tua untuk mem-filter pergaulan yang sepertinya berorientasi ke arah yang cenderung salah.
Membenamkan nilai-nilai keagamaan, moral, dan etika pada diri anak untuk kebaikan akhlak mesti diperkuat. Dukungan masyarakat dan pemda juga sangat diperlukan.
Namun terlepas dari itu semua, Dev Cute dan Mimi yang ditemui penulis di dunia maya merupakan bukti nyata adanya pergaulan remaja dalam persoalan yang menjurus ke arah seks bebas. Dev Cute berani pampang bodi dan beraksi hot di camera (webcam) via internet. Hal sama juga dilakukan oleh Mimi. Parahnya Mimi, ia sanggup memberikan yang plus kepada mereka yang ia senangi.
Selain Dev Cute dan Mimi, sebenarnya penulis banyak menemui para ABG yang senang diajak ngobrol seks. Bahkan para ABG tersebut mengaku terangsang dan melakukan masturbasi untuk kepuasan. Sebab tak hanya ngobrol, mereka kerap berselancar di cybersex. Tak jarang mereka bertanya alamat situs-situs gratisan yang menyediakan cybersex.
Yang lebih mengherankan lagi, internet dapat dijadikan ajang selingkuh oleh mereka yang sudah bersuami atau beristri. Penulis sendiri kerap menemui hal tersebut. Beberapa di antaranya rela diajak kencan enak baik langsung maupun tidak langsung.
Hanya saja karena masih dalam penyamaran di internet, penulis tidak bisa melakukan pertemuan langsung. Penulis hanya mendapat pengakuan dari yang bersangkutan. Ketidakpuasan dengan suami dan tingginya fantasi seks menjadi alasan mereka selingkuh. Tak peduli suami orang atau lelaki bujangan, asal dapat menjaga rahasia, semuanya dapat direngkuh.
Terlepas dari semua itu, Cerita di Balik Berita yang mengambil Tema Memburu ABG Mempawah via Internet banyak menimbulkan persepsi beragam dari pembaca.
Tulisan ini menjadi perbincangan hangat. Tak hanya warga Mempawah, warga dari luar kota Mempawah pun tak sedikit mengirim email dan Short Message Service (SMS) bahkan menelepon langsung ke penulis. Mereka dari masyarakat biasa hingga pejabat. Wassalam. (alfy_shandy@ymail.com)

Bantah Nge-sex Suka Sama Suka

Korban Dukun Cabul Mengaku Dihipnotis ‘Abah’

KETAPANG. Nr, 41, dan putirnya My, 21, warga Payak Kumang yang merupakan korban dari dukun cabul, Abah, 78, warga Kecamatan Martapura, Kalsel, mengaku telah dihipnotis oleh Abah. Nr, pun membantah hubungan seks tersebut atas dasar suka sama suka, seperti yang diakui Abah.

“Kalau saya melakukannya atas dasar suka sama suka untuk apa lapor polisi. Selain itu untuk apa dilakukan di kamar mandi. Kenapa tidak di atas kasur saja,” bantah Nr, mengklarifikasi pernyataan Abah, kemarin.

Ketika ditemui di kediamannya di kawasan Payak Kumang, Nr, dan putrinya mengaku telah dihipnotis oleh Abah. Pasalnya Nr, mengaku ketika disetubuhi si dukun cabul tersebut, dirinya tak dapat melakukan apa-apa. Padahal ia mengaku di dalam hatinya seperti ingin berontak. Sementara mulutnya seperti ‘terkunci’.

“Waktu itu (saat kejadian, red) saya ingin membantah. Tapi mulut saya seperti berat untuk mengatakannya. Bahkan selesai melakukan persetubuhan itu, Abah sempat bilang ‘enak ndak’,” akunya.

Ia juga menilai pernyataan abah di Mapolres Ketapang beberapa waktu lalu banyak yang tak sesuai dengan kenyataan. Kepada wartawan koran ini, Nr, yang juga didampingi oleh mantan suaminya, Rustam, 52, warga Kampung Padang Kecamatan Benua Kayong menceritakan kejadian yang dialaminya.

“Awalnya saya diberitahu oleh sepupu saya kalau ada dukun yang dapat mengobati nasib sial. Bahkan sepupu saya itu mengatakan dukun itu adalah seorang habib. Biasa dipanggil Abah,” tuturnya.

Nr, juga diberitahu, si dukun membuka praktiknya di Hotel Bersaudara di kawasan Jalan Diponegoro. Singkat cerita, akhirnya ia dan putrinya yang juga seorang janda berangkat menuju hotel tersebut. Sesampainya di sana ternyata bukan dirinya saja yang ingin berobat. Ia mengatakan ada sekitar enam pasien lainnya yang semuanya wanita.

“Saya kebetulan adalah pasien terakhir. Awalnya Abah menerawang tangan saya. Katanya saya punya tahi lalat di dada. Tahi lalat itulah kata Abah yang menyebabkan nasib sial. Abah mengatakan tahi lalat itu harus dibuang,” ungkapnya.

Nr, mengaku membenarkan pernyatan Abah perihal tahi lalat tersebut. Diakuinya memang ada dua tahi lalat yang terletak di antara dua payudaranya. Bahkan ketika itu, Nr, mengaku sempat menyibak bajunya untuk memastikan adanya tahi lalat tersebut. Hanya saja ketika itu, kata dia, disaksikan oleh pasien-pasien lainnya.

“Dan dilakukan di kamar. Abah juga bilang tahi lalat itu harus dicabut. Mencabutnya harus dengan jarum emas. Selain itu saya harus bayar Rp 100 ribu untuk biaya pencabutan tersebut,” terangnya.

Setelah itu, Abah memerintahkan Nr, untuk masuk ke dalam kamar mandi. Alasannya adalah korban hendak dimandikan dengan air kembang. Nr, mengaku ketika itu diperintahkan tersangka untuk menanggalkan pakaiannya dan mengganti dengan kain putih (berkemban, red). Bahkan waktu mengganti pakaian, lanjutnya, tersangka berada di kamar mandi.

“Dia kemudian menyiram pundak saya dengan air kembang, hanya satu rupa, bukan kembang tujuh rupa. Ketika berdiri itu, dia (Abah, red) menyibak kain kemban saya lalu menyetubuhi saya. Dia menyetubuhi saya dua kali, ketika berdiri dan jongkok,” paparnya.

Mengaku masih dalam keadaan terhipnotis, usai ‘digoyang’ dua kali itu, Nr, pun pulang. Meski demikian mulutnya ingin berbicara, tapi tetap saja tak bisa. Beberapa hari kemudian ia pun menanyakan kepada sepupu yang mengenalkan Abah dengan dirinya itu.

“Saya ceritakan dan sepupu saya heran. Kami akhirnya menyusul abah ke Hotel. Tapi sudah tidak ada. Berkali-kali saya telepon untuk menanyakan cara pengobatan Abah tersebut,” tuturnya.

Lantaran tak menemukan tersangka, Nr, mengaku sempat gelisah. Untungnya ketika itu ia ingat kalau Abah akan pergi. Ia kemudian menyuruh putrinya untuk menyusul ke pelabuhan Sukabangun.

Dikatakannya ketika melihat putrinya itu Abah malah mengendap-endap agar tak terlihat. Untungnya ketika itu, putrinya segera meneleponnya. Tak beberapa lama kemudian ia pun sampai di pelabuhan. Nr, kemudian meminta kepada polisi di pelabuhan tersebut untuk menangkap tersangka.

“Jadi tidak benar kalau saya datang ke pelabuhan tersebut untuk meminta uang. Saya belum sempat berkomunikasi dengan dia (Abah, red),” tutupnya.

Sementara itu, mantan suami korban, Rustam, meminta agar pihak Polres menindak tegas Abah. Pasalnya tersangka bukan hanya ‘menggarap’ mantan istrinya tapi juga mencabuli anaknya. Ia pun meminta Abah dihukum seberat-beratnya. (KiA)

Sadis! Bocah 12 Tahun Diperkosa 5 Pria

Pelaku Beraksi di Depan Orangtua Korban

PONTIANAK. Tak berdaya. Begitulah yang dialami Bunga, 12, sebut saja demikian. Ia digilir 5 pria di rumahnya. Mirisnya, gadis ingusan ini diperkosa di depan mata orangtuanya.

Peristiwa memilukan yang menimpa Bunga ini terjadi pada Februari 2009 di Desa Bintang Mas 2, Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Kejadian ini bukan hanya satu kali, namun terus berlanjut.

Para pelaku melampiaskan nafsu bejatnya, ayah Bunga sedang terbaring di tempat tidur karena menderita stroke. Sementara ibu Bunga mengalami gangguan jiwa. Sehingga lima pelaku dengan leluasa berbuat tak senonoh terhadap Bunga.

Pemerkosaan ini dilakukan Tu, La, 68, Ac, 42, Le, 27 dan Ba, 13. Menurut keluarga korban Tu sampai saat ini belum mengakui perbuatannya. Sementara La, Ac, Le dan Ba mengakui berdasarkan surat pernyataan yang dipegang keluarga korban.

Berdasarkan pengakuan Bunga, yang pertama kali melakukannya adalah Tu.

Tu juga lah yang mengancam dengan celurit dan membuka pakaian Bunga.

Kejadian ini bukan hanya satu kali. Kejadian ini berlanjut di kemudian harinya. Baik itu dilakukan di gubuk ladang, bahkan di semak-semak. Bahkan pelaku sudah melakukan seks abnormal.

Awal terungkapnya aksi bejat ini ketika kakak Bunga ditemani suaminya mendatangi Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN). Ketika itu, suami kakak Bunga membawa surat pernyataan dari empat pelaku. Dalam isi surat pernyataan tersebut berbunyi, pelaku merasa bersalah telah melakukan pelecehan seksual terhadap Bunga.

Untuk itu pelaku bersedia membayar uang damai sebesar masing-masing Rp 5 juta. Kesepakatan damai ini dibuat oleh kepala desa setempat dan dibubuhi tanda tangan beberapa saksi dari lembaga desa setempat.

Sementara dari pihak korban keluarga korban tidak ada satu pun yang menandatangani. Bukan itu saja, uang yang dijanjikan pun tidak kunjung diberikan kepada korban maupun pihak keluarga. Sehingga pihak keluarga korban minta bantuan YNDN untuk menindak lanjuti kasus ini.

Mendengar kejadian yang tragis tersebut, YNDN menuntun korban dan keluarganya untuk melapor ke Poltabes Pontianak. Setelah dilaporkan ke Poltabes akhirnya Bunga divisum. Saat divisum diketahui kemaluan korban robek. Begitu juga dengan anus korban juga mengalami robek akibat benda tumpul.

Berdasarkan pengamatan Equator, Bunga seperti orang yang mengalami depresi. Ia takut melihat orang yang tidak dikenalnya. Equator begitu kesulitan berkomunikasi dengan korban. Setiap pertanyaan yang dilontarkan, ia hanya menjawab sepatah dua patah kata. “Dulu ia tidak begini. Semenjak kejadian tersebut, tampak ada kelainan pada adik saya. Ia takut melihat orang-orang yang baru dilihatnya,” terang kakak Bunga ketika di YNDN.

Berdasarkan pengakuan Bunga, pada saat ia diperkosa, para pelaku memberikan uang. Ac memberikan uang sebesar Rp 1 ribu, Le Rp 1 ribu, La Rp 10 ribu, sedangkan Ba tidak memberikan uang. “Mulut saya dibekap, saya menangis, karena sakit dan keluar darah,” kata Bunga dengan ucapan yang agak lama.

Perbuatan kelima pria terhadap gadis yang tidak pernah mengecap pendidikan ini memang bejat. Pada hal korban merupakan tulang punggung kedua orang tuanya. Ia lah yang selama ini menyuapi kedua orang tuanya makan. Bahkan ia juga yang mencari uang dengan bekerja dikebun sayur orang dengan gaji Rp 15 ribu.

Berdasarkan keterangan abang ipar korban, ia mengetahui kejadian ini pada tanggal 15 Mei 2009 yang lalu. Ketika itu ia ditelepon seseorang dan menceritakan apa yang terjadi. Dimana di balai desa diadakan musyawarah untuk mendamaikan kasus ini. Akibat merasa keselamatan Bunga terancam, mereka pun memutuskan membawanya ke Pontianak tinggal dengan mereka. Sehingga mereka memutuskan untuk minta bantuan YNDN.

Ketua YNDN Kalbar, Devie Tiomana sangat menyesalkan kejadian ini. Ia pun sangat kecewa kepala desa berusaha mendamaikan kasus tersebut. Apalagi sampai dibubuhi saksi oleh lembaga desa di sana.

YNDN akan melakukan upaya hukum terhadap kasus ini. Mereka akan mendampingi korban untuk melapor ke Poltabes Pontianak dan visum ke Dokkes. “Selanjutnya kita akan berkoordinasi dengan UPPA untuk melakukan rehabilitasi psikologis dan recovery psikososial termasuk rehabilitasi medis atas perkosaan tersebut. sambil menjalani proses hokum kita akan upayakan agar korban bisa ikut belajar paket A,” terang Devie. (arm)

Pemerkosa Ke-13 Dikepang

Ngaku Hanya Megang Dua Kali

SINTANG. Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga. Peribahasa ini pas untuk Ja, 16, yang dinyatakan sebagai tersangka ke-13, terlibat dalam kasus pemerkosa terhadap gadis bau kencur, Kenanga, 16, di Kota Sintang, belum lama ini.
Ia ditangkap petugas di rumahnya di Tanjung Puri, Sintang, Senin (22/2) sekitar pukul 21,15 kemarin ketika sedang menelepon di depan rumahnya. Mulai saat itu pula ia harus menyusul teman-temannya yang sudah menjadi penghuni hotel prodeo Mapolres Sintang.

Ja mengaku tak pernah melarikan diri, hanya saja kerja mengikuti orang tuanya mengangkut kelapa sawit. Di di depan petugas pemeriksa Polres Sintang, Rabu (24/2) Ja menceritakan, pada kejadian itu ia hanya memegang payudara dan  Mrs V (kemaluan) korban dua kali. Pertama di salah satu rumah di kawasan Wisata Baning Sintang. Satu kalinya lagi di rumah di Menyurai.
“Saya hanya megang saja dua kali. Saya tidak ada melakukan dengan cewek itu, karena dia bilang capek,” terangnya kepada petugas.

Anak putus sekolah itu memaparkan, selama hampir sebulan kurang tiga hari usai kejadian itu, Ja tak melarikan diri dan berada di rumahnya. Hanya saja, ia mengaku kerja mengikuti orang tuanya mengangkut buah kelapa sawit dari wilayah Jerora Satu di bawa ke Semuntai, Sanggau.

“Saya tak melarikan diri Om. Kan saya kerjanya pulang malam. Kemudian, besoknya berangkat lagi. Saya tak ada melakukan ‘begituan’ dengan cewek itu,” ulangnya meyakinkan.

Ja terlihat sangat menyesal atas kejadian itu dan mengaku tak akan mengulangi perbuatan tersebut. “Terus-terang saya sangat menyesal sekali. Saya berjanji tak akan mengulangi lagi perbuatan seperti itu nantinya,” ujar Ja dengan tulus sembari menunduk wajah dalam-dalam.

Kapolres Sintang AKBP Drs Firly R Samosir M Si melalui Kasat Reskrim AKP Gani F Siahaan S Ik membenarkan kejadian itu, pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan. (SrY)

Pemerkosa Gadis 12 Tahun Diringkus

Pontianak. Tiga dari enam tersangka, Tu, 70, La, 68 dan Ac, 42, pelaku pemerkosaan terhadap Bunga, 12 akhirnya ditangkap anggota Reskrim Poltabes Pontianak, Rabu (24/2) malam kemarin. Sementara pelaku lain, Wo, 68, Le, 27 dan Ba, 13 masih buron.

Kapoltabes Pontianak, Kombes Pol Asep Syahrudin, ketika ditemui membenarkan tiga dari enam pelaku pemerkosaan terhadap Bunga telah ditahan. La dan Ac telah melakukan perbuatannya, namun Tu masih bersikeras membantah. Padahal korban berulang-ulang menyebut nama kakek tersebut. “Walaupun Tu belum mengakui perbuatannya. Namun berdasarkan keterangan korban dan saksi ia terlibat. Termasuk ibu korban yang melihat kejadian tersebut,” terangnya.

Polisi pun sudah melakukan visum terhadap korban. Berdasarkan hasil visum dokter membenarkan ada kerobekan pada alat vital korban. Tidak hanya dikemaluan, anus korban pun mengalami robek akibat perbuatan bejat mereka. “Para pelaku akan dijerat dengan undang-undang khusus, UU perlindungan terhadap anak,” ujar Asep lagi.

Sedangkan ketua YNDN Kalbar, Devie Tiomana, menyambut baik telah ditangkapnya sebagian pelaku pemerkosaan ini. YNDN akan tetap konsen terhadap kasus ini sampai tuntas “Kasus ini harus tuntas, jangan sampai terhenti ditengah jalan,” terangnya.

Dilanjutkan Devie, secara hukum korban dilindungi UU, sebab masih anak-anak. YNDN akan melihat sampai dimana penanganan kasus ini seperti apa. Tidak ada alasan tidak menjerat pelaku, apalagi korbannya anak-anak. “Semua pihak, termasuk polisi harus ikut bertanggungjawab terhadap tuntasnya kasus ini. Dan semua pihak, termasuk pers harus ikut mengontrol perjalanan kasus ini,” tambahnya.

Sampai saat ini Bunga masih dalam keadaan depresi. Sehingga YNDN akan melakukan rehabilitasi psikologis dan recovery psikososial termasuk rehabilitasi medis terhadap Bunga. (arm)

Berawal dari Korban Kerusuhan Sosial

Kisah Residivis Insaf asal Pontianak (1)

Oleh Radiman

Terusir dari tanah kelahiran sendiri sungguh menyakitkan. Orang lain bersalah, justru harus menerima akibatnya.

Dalam situasi yang kacau, serba tidak menentu bisa membuat hati galau dan tidak punya pegangan. Kondisi tersebut bisa membuat orang terjerumus ke lembah hitam. Inilah yang diamali oleh Lalu (nama samaran) kepada kru Dibalik Cerite, kemarin.

Lalu adalah seorang residivis. Dua pernah dua kali mendekam di penjara. Kehidupannya tak jauh dari mabuk, menikmati pelacur di hotel-hotel, tukang pukul bayaran, dan sebagainya. Sekarang, Lalu menyatakan insaf. Dia tidak mau lagi masuk ke lembah hitam. Justru sekarang dia bersiap-siap melamar seorang gadis.

“Siapa pun orangnya tidak mau menjadi orang jahat. Saya pernah menjadi preman karena keadaan,” ujar Lalu sambil menikmati secangkir kopi plus roti bakar di salah satu kafe.

Lalu dengan penuh penyesalan menceritakan kisah hidupnya. Dunia hitam yang pernah digelutinya berawal ketika dia beserta seluruh keluarganya harus mengungsi ke Pontianak. Dia adalah korban kerusuhan Sambas.

“Sebelum kerusuhan, saya adalah petani. Selain itu, saya juga memelihara sapi. Bahkan, saya sudah menikah dan sempat punya anak satu. Begitu kerusuhan terjadi, saya beserta keluarga mengungsi ke Pontianak,” ungkapnya.

Ketika berada di tempat pengungsian, persoalan demi persoalan muncul. Lalu sulit mendapatkan pekerjaan. Kalaupun dapat pekerjaan paling hanya sebentar. Ketika para pengungsi meninggalkan tempat pengungsian, Lalu ngikut mertuanya.

“Saya tinggal di tempat mertua. Di tempat itu saya harus bekerja cari rumput bersama istri. Tak ada gaji. Ketika sapi dijual, saya kadang tak dapat apa-apa. Dari situlah saya mulai malas bekerja dan suka ngumpul dengan kawan-kawan di depan gang,” ujarnya.

Lalu mulai bersentuhan dengan minuman keras. Kadang kawannya mengajak ke tempat prostitusi. Melihat kondisi itu, mertua beserta istrinya mulai tak senang. Kemudian, mertuanya memutuskan pindah ke Jawa Timur. “Saya tak diajak dan ditinggalkan sendiri. Istri dan anak dibawa mereka. Sampai sekarang, saya tidak pernah melihat istri lagi. Informasinya dia bekerja di Arab Saudi,” tutur Lalu lirih.

Hidup Lalu menjadi tidak menentu. Dia merasakan frustrasi yang mendalam. Hari-harinya dilewati dengan dunia hitam. Untung saja dia rajin. Disuruh apa saja dia mau. “Saya bekerja mau saja. Bahkan, disuruh memelasah orang, kadang saya lakoni,” ujar Lalu. Nantikan kisah hidup Lalu esok! (bersambung)

Suka Nongkrong di Depan Gang

Kisah Residivis Insaf asal Pontianak (2)

Oleh Radiman

Nganggur dan suka ngumpul di depan gang bisa terjerumus ke lembah hitam. Awalnya hanya iseng, lama-lama menjadi kebiasaan.

Ditinggal istri ke Jawa Timur, hati Lalu hancur. Dia seolah-olah tak ada pegangan. Hidupnya menjadi luntang-lantung. Apa saja dikerjakannya asal bisa mendatangkan uang.

“Istri meninggalkan saya. Hati saya sangat hancur. Orang tua sudah tak ada lagi. Sementara saudara sudah memiliki rumah sendiri, tak mungkin saya menyusahkan mereka. Mereka juga susah,” ujar Lalu sambil menikmati kopi serta rokok kreteknya.

Matanya memandang ke langit-langit warung kopi. Napasnya kadang mendesah. Keriput di jidatnya makin terlihat jelas ketika dia mengingat masa lalunya. Kegetiran hidup sepertinya belum beranjak dari dirinya.

Untung saja Lalu termasuk pria yang mudah bergaul. Dia dengan cepat mendapatkan kawan. Apalagi dia rajin. Disuruh ngerjakan apa saja, dia siap. Hasil kerja itulah yang membuatnya tetap survive menghadapi hidup.

“Anak dan istri sudah tak ada lagi. Jadi, hasil kerja yang saya dapatkan untuk saya sendiri. Uang itulah untuk beli pakaian dan makan sehari-hari. Kadang, kalau lagi pusing hasil kerja digunakan untuk foya-foya,” aku Lalu.

Setiap malam, bila cerah, dia menghabiskan waktunya di depan gang. “Awalnya saya hanya ikut-ikutan. Diajak kawan ngumpul, saya ikut. Asyik juga ngumpul di gang itu. Bisa tertawa lepas dan bernyanyi riang,” ujarnya.

“Nah, di saat ngumpul itu ada saja yang nyumbang beli arak kampel. Ketika pertama kali ditawarkan, saya menolak. Namun, karena terus ditawarkan, saya nyoba. Lama-lama justru menjadi ketagihan. Hampir tiap malam saya minum arak,” jujur Lalu.

Awal-awal minum arak, Lalu sempat mabuk. Kepalanya pusing dan mulutnya muntah-muntah mengeluarkan cairan putih dan kuning. Dia tergeletak di pinggir jalan. “Sadar-sadar ketika orang sudah pergi kerja. Saya terhuyung-huyung pulang. Malu juga rasanya. Namun, saya pasrah,” ungkapnya.

Kebiasaan minum itu terus dilakoninya tiap malam. Siang hari dia memang bekerja. Pekerjaan yang sering digelutinya adalah pasang porselen. Hasilnya cukup lumayan untuk diri sendiri. Cuma, hasil itu tak sempat ditabungnya, melainkan habis begitu saja untuk minum-minum.

“Saya tak sempat nabung. Dapat gajian, paling untuk beli pakaian dan minum arak sama teman. Soalnya, teman-teman juga demikian. Ada duit beli arak atau bir. Jadi tak enak kalau tak ada duit tak beli minuman,” ujarnya polos.

Lalu semakin sering minum arak. Tubuhnya seperti kebal dari mabuk. “Pernah saya minum bir sampai tujuh botol semalam. Anehnya, tidak mabuk. Cuma, ngomong tak terkontrol. Ngomong lepas apa saja. Pikiran tetap terkontrol. Tak heran apabila di depan gang, suara saya dan kawan-kawan hingar-bingar,” papar Lalu. Nantikan kisah berikutnya esok! (bersambung)

Baby Sitter 14 Tahun Ditelanjangi Mau Diperkosa

Perampok Nyungkur Ditembak Tiga Kali

Diancam Pisau, Korban Pasrah Bugil

Baby Sitter 14 Tahun Ditelanjangi Mau Diperkosa
Devi, Ketika Mendapat Perawatan di Dokkes Pontianak, Selasa (2/3). (FOTO : Arman Hariadi/Equator)
 
Pontianak. Entah setan apa yang ada di benak AS, 18. Ia tega-teganya merampok Devi, 14 tahun, seorang baby sister (pengasuh bayi), Selasa (2/3) sekitar pukul 09.00 di Jalan Dr Wahidin Gang Sepakat 8 No 4A. Devi pun sempat disuruh telanjang dan mau diperkosa. Karena melawan, akhirnya Devi kena tiga bacokan.

Korban dengan pelaku sebenarnya baru saling kenal. Pada saat pelaku bertandang ke rumah tersebut, korban menerimanya. Padahal, saat itu korban sedang mengasuh anak majikannya yang masih berusia 5 bulan.

Mendengar pintu diketuk, korban pun membukakan pintu. Ternyata, yang datang AS yang saat itu hanya sendirian. Mereka pun sempat ngobrol-ngobrol dan AS disuguhi minuman. Sementara anak majikan Devi, sedang tidur di dalam kamarnya.

Ketika korban hendak masuk ke kamarnya untuk urusan sesuatu, ternyata pelaku membuntutinya. Tiba-tiba saja pelaku mengeluarkan pisau jenis belati yang dibawanya. Pisau tersebut lalu ia todongkan korban. Kemudian, pelaku meminta harta milik korban berupa HP dan uang. Di bawah ancaman, korban pun memberikan HP Fleksi dan uang Rp 750 ribu miliknya.

Setelah mendapatkan apa yang diminta, ternyata pelaku bernafsu melihat korbannya. Masih di bawah ancaman pisau, pelaku pun menyuruh korbannya untuk telanjang. Akibat takut, korban pun melepaskan seluruh pakaiannya hingga bugil. Pelaku berusaha memperkosanya. Tidak mau kehilangan kehormatannya, korban pun melawan. Apalagi ia telah kehilangan HP dan uang Rp 750 ribu.

Akibat melakukan perlawanan, pelaku pun menikamkan pisau yang dipegangnya. Tusukan tersebut mengenai perut, dada dan punggung korban. Sementara korban berteriak minta tolong sambil terus melawan. Akhirnya korban berhasil lolos menyelamatkan diri.

Korban saat itu sambil teriak minta tolong dan lari keluar rumah dengan telanjang. Ia lalu menuju rumah tetangga minta bantuan. Sementara pelaku langsung kabur begitu mengetahui korbannya berhasil lolos. Ia sempat bersembunyi di salah satu rumah temannya yang tidak jauh dari TKP dan membuang belati yang digunakan untuk menikam korbannya.

Pada saat warga heboh ada perampokan, ternyata kesempatan ini dimanfaatkan AS lagi untuk mencuri. Ketika pemilik rumah sedang berkerumun di tempat Devi, ia mengambil HP dan Helm standar milik tetangga korban. Setelah itu, ia bersembunyi di kos Gang Jambi 2 Jalan Pangeran Natakusuma.

Korban lalu ditolong Ela, 20, yang merupakan baby sister tetangga Devi. Menurut Ela, saat itu ia sedang memberikan susu untuk anak majikannya di lantai 2. Lalu mendengar teriakan Devi minta tolong. Dia bergegas turun ke lantai 1 dan keluar. Ketika itu ia melihat Devi berlari dalam keadaan tanpa sehelai benang pun. Sementara dada korban penuh dengan darah segar.

Ela segera mencari pakaian. Lalu tubuh Devi ia pakaikan baju. “Saya lalu tanya, siapa pelakunya. Dia (Devi, red) bilang pelakunya AS. Setelah itu dia pun lemas tidak berdaya,” kata Ela.

Pada saat bersamaan seorang tukang melihat Devi yang berlumuran darah berlarian. Ia pun langsung berusaha mengejar pelaku. “Saya tidak tahu, apakah tukang itu berhasil mengejar pelaku atau tidak,” lanjut Ela.

Warga yang mengetahui adanya perampokan segera berdatangan. Setelah itu salah satu warga melapor ke polisi. sementara korban langsung dilarikan ke Dokkes. Mendapatkan laporan tersebut anggota Poltabes Pontianak dan Polsek Pontianak Kota langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Berselang dua jam setelah mendapatkan laporan warga Poltabes dan Polsek Kota Pontianak berhasil menangkap AS. Pelaku ditangkap di Gang Jambi 2 Jalan Pangeran Natakusuma di rumah kos. Saat ditangkap dan hendak dibawa ke Poltabes, ternyata AS berusaha kabur.

Setelah tembakan peringatan tidak digubris, tembakan pun diarahkan ke AS. Tiga butir pelor masing-masing bersarang di betis kiri, betis kanan dan kaki depan kanan AS. Dia tersungkur dan akhirnya digelandang ke Dokkes untuk mendapatkan perawatan medis.

Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Poltabes, Kompol Sunario SIK, kejadian perampokan tersebut pukul 09.00. Sementara polisi mendapatkan laporan warga sekitar setengam jam kemudian. “Setelah merampok, pelaku berencana memperkosa korbannya. Namun, korban melawan dan akhirnya dibacok pelaku,” terangnya. (arm)

Kepincut Body Seksi Pembantu

Kisah Residivis Insaf asal Pontianak (5)

Oleh Radiman

Laki-laki kepala tiga umumnya senang melihat wanita dengan body seksi. Demikian juga Lalu, seperti terpanah asmara ketika melihat Erna (nama samaran).

Bila ada duit, Lalu selalu menghabiskan waktunya di hotel-hotel kelas ekonomi. Dia hanya ingin melampiaskan nafsu berahinya yang terbilang tinggi. Kadang, dia juga sering berpikir, apakah selamanya dia melakoni hidup seperti?

“Saya sering bertanya dalam hati, sampai kapan hidup seperti ini. Hampir tiap malam main dengan PSK. Minum-minuman keras. Rasa ingin tobat itu selalu ada, namun begitu sulit diwujudkan,” ujar Lalu.

Di tengah kegalauan hatinya, suatu hari Lalu bertemu secara tidak sengaja dengan seorang gadis. Namanya Erna. Tubuhnya mungil. Rambutnya pendek. Kulitnya hitam manis. Bodynya seksi dan bahenol.

“Saya ketemu di pasar. Dari jauh saya sudah naksir dengan Erna itu. Saya terus memperhatikannya. Tak sengaja saya bertemu saat lagi belanja. Tak tahu ceritanya, dia mau meladeni saya ngomong,” cerita Lalu.

Dari perkenalan itu, Lalu dan Erna saling tukar nomor HP. Erna secara jujur mengatakan bahwa dia bekerja sebagai baby sitter di salah satu rumah orang kaya di bilangan Gajah Mada.

“Setiap hari kami kirim-kirim SMS. Dari SMS itulah, hubungan saya dengan Erna semakin akrab. Bila ada kesempatan, saya dan dia ketemu di pasar. Walau hanya sebentar, namun Erna seperti mengembalikan hidup saya,” ujar Lalu.

Lalu menceritakan kisah kelam hidupnya. Erna menyimak dengan saksama. Saat itulah Erna memberikannya nasihat agar bertobat. Allah itu mengampuni hambanya yang mau bertobat. Sebesar apapun dosa, Allah akan mengampuni.

“Mendengar nasihat itu, saya menjadi tidak pernah lagi pergi ke hotel langganan dan minum di gang. Erna seperti menyadarkan hidup saya. Semenjak itu Erna selalu menghiasi hidup saya,” ungkap Lalu.

Lalu benar-benar mencintai Erna. Apa saja yang diminta Erna dia penuhi. Pembicaraan tidak sekadar soal cinta, melainkan sudah menjurus ke pernikahan. Lalu berniat untuk menikahi Erna. Cuma, Erna belum siap. “Saya terpaksa menunggu kesiapan Erna,” akunya. Nantikan kisah selanjutnya esok! (bersambung)

Mau Nikah Lagi Teringat Istri

Kisah Residivis Insaf asal Pontianak (6)

Oleh Radiman

Suami manapun pasti ingin nikah lagi apabila ditinggal istri. Persoalannya harus menghadapi administrasi pernikahan.

Tak terasa hubungan Lalu dengan Erna sudah berjalan tiga bulan. Hubungan mereka makin intim. Walaupun Lalu sering menikmati wanita penghibur, namun untuk Erna tidak ada niat untuk menggaulinya, kecuali sudah jadi istri.

“Hubungan saya sudah serius. Orang tua Erna juga sudah tahu dengan saya. Sekarang, kami sudah mulai membicarakan masalah pernikahan,” ujar Lalu.

Di saat Lalu ingin menikah lagi, dia teringat dengan istri, Dina (nama samaran) dan anaknya. Dia tahu istrinya sudah lama meninggalkan dirinya. Menurut informasi dari orang tuanya, Dina sudah lama menjadi TKW di Arab Saudi. Dia pergi tanpa kabar. Lalu menganggap istrinya telah meninggalkan dia dan tak mungkin kembali.

“Cuma yang menjadi persoalan adalah status pernikahan kami. Saya nikah dengan penghulu dan memiliki surat nikah. Nah, sampai saat ini surat nikah itu dibawa istri. Jadi, saya bingung mau nikah lagi,” ujar Lalu.

Memang, secara agama antara Lalu dan Dina memang sudah cerai. Lalu mengakui sudah lama tidak memberi nafkah istrinya. Sementara istrinya kabur ke Arab tanpa minta izin dengannya. Namun, secara administrasi pernikahan, pernikahan mereka masih sah, karena belum ada surat perceraian resmi dari Pengadilan Agama.

“Saya bingung sekarang. Mau nikah lagi, takut istri yang di Arab nanti menggugat. Kata teman, kalau cerai itu mesti di ada surat resmi dari Pengadilan Agama. Mungkin untuk langkah awal saya mencoba tanya ke Pengadilan Agama,” tambah Lalu.

Nantikan kisah berikutnya esok (bersambung)

Diajak Bekerja ke Jakarta

Kisah Residivis Insaf asal Pontianak (7)

Oleh Radiman

Kisah cinta Lalu sedang bersemi dengan Erna. Dia ingin terus dekat gadis bertubuh mungil itu.

Cinta telah menyadarkan hidup Lalu. Selama dekat dengan Erna, Lalu tidak lagi menjamah wanita malam yang selalu menjadi langganannya. Dia juga tidak pernah lagi mabuk-mabukan dengan kawan-kawannya di depan gang.

“Erna telah menyadarkan saya. Makanya, saya selalu ingat dia. Walaupun dia baby sitter, bagi saya tak menjadi persoalan. Bagi saya, Erna calon istri yang harus didapatkan,” tekad Lalu.

Diakui Lalu, dia berasal dari keluarga yang religius. Kedua orang tuanya banyak mengajarkan ilmu agama kepadanya. Sayang, orang yang telah melahirkannya itu telah lama tiada. Mungkin itulah sebabnya, hidup Lalu menjadi terombang-ambing.

“Saya akui sering berbuat dosa besar. Kalau dihitung mungkin sudah segunung. Erna selalu menyarankan saya untuk salat untuk menghapus dosa itu,” ujar Lalu.

Nasihat Erna memang didengar Lalu. Dia mulai sering melaksanakan ibadah lima waktu. Setiap kali terdengar azan, dia menghentikan kegiatannya dan pergi ke masjid. Kopiah di kepalanya sudah sering menempel.

“Saya sudah tobat lagi bang. Kali ini sepertinya tobat beneran. Soalnya, saya sudah jauh dengan kawan-kawan ngumpul,” kilah Lalu.

Ya, sekarang Lalu tidak lagi di Pontianak. Dia diajak kawannya bekerja di dekat Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Di sana dia bekerja sendirian dari Pontianak.

“Saya akui, pengaruh jelek itu banyak datang dari teman. Sekarang, teman ngumpul tak ada lagi. Jadi, saya serius tobat dan minta ampun sama Allah agar dosa diampuni,” harap Lalu.

Cuma, di tengah tobatnya itu, hatinya selalu ingat Erna. Dia ingin sekali menikahi gadis itu. Lalu sepertinya belum mampu karena pekerjaannya gajinya belum jelas. “Maklum, saya bekerja dengan kawan, dan gajinya belum menentu ni. Bila memang gajinya sudah jelas, saya segera melamar Erna,” ujar Lalu.

Inilah kisah hidup manusia. Lalu mengawali hidupnya dengan lembaran hitam. Sekarang, dia mencoba untuk berjalan lurus sesuai tuntunan agama. Dia ingin normal tanpa harus menjadi pelanggan pelacur, menegak miras, berkelahi. Dia sekarang jadi anak masjid, bekerja keras demi hidup barunya. Semoga saja Lalu menjadi manusia benar yang jadi harapan agama dan negara ini. (tamat)

Gadis 12 Tahun Digauli, Ketangkap Patroli Polisi

Pontianak. Kumbang, 17, (nama samaran) berurusan dengan polisi. Ia ditangkap sedang asyik mengauli anak di bawah umur, Bunga, 12 (nama samaran) di dalam bak truk, Kamis (4/3) sekitar pukul 01.00 di Jalan Dr Wahiddin.

Kejadian bermula ketika Kumbang mengajak Bunga ngumpul dengan teman-temannya. Di saat ngumpul tersebut Bunga dicekoki dengan  minum keras jenis cap cuan.

Bunga akhirnya mabuk. Mengetahui korban telah mabuk, timbul niat pelaku untuk menggaulinya.

Pelaku membawa korban ke tempat sepi. Seperti sapi yang dicucuk hidungnya, korban pun mengikuti ajakan pelaku. Pelaku membawa korban ke sebuah truk.

Melihat bak truk tersebut kosong, korban pun diajak masuk. Di sini pelaku dengan leluasa berbuat apa saja terhadap korban. Mereka pun melakukan hubungan yang tak sepatutnya selayaknya suami-istri.

Pada saat bersamaan lewat mobil patroli dari Polsek Pontianak Kota. Anggota pun merasa curiga melihat truk yang di dalamnya terdapat orang. Polisi memutuskan untuk memeriksanya.

Ketika diperiksa ternyata Kumbang sedang menyetubuhi Bunga. Walaupun masih mengenakan pakaian, tapi celana mereka sudah terlepas. Melihat adegan mesum tersebut mereka pun diangkut ke Pospol Alianyang Polsek Pontianak Kota.

Lantaran di bawah umur, orang tua Bunga dipanggil polisi. Betapa kagetnya orang tua Bunga mengetahui apa yang menimpa anaknya tersebut. Tak ayal, ia pun meminta pertanggungjawaban Kumbang.

Orang tua Bunga membuat laporan pencabulan terhadap anaknya yang masih di bawah umur. Kumbang pun ditahan polisi atas kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur. Setelah itu perkaranya dilimpahkan ke Poltabes Pontianak.

Menurut Kasat Reskrim Poltabes Pontianak, Kumbang saat ini telah ditahan. Walaupun alasan Kumbang hubungan tersebut dilakukan suka sama suka, ia tetap bersalah. Sebab hubungan tersebut dilakukan terhadap anak di bawah umur. Pelaku akan dijerat dengan Undang-Undang perlindungan anak.

“Pelaku telah diamankan dan akan dijerat dengan Undang-Undang perlindungan anak dengan ancaman penjara lima tahun ke atas,” terangnya. (arm)

Berawal dari Suka Nongkrong di Kafe

Kisah PNS Punya Istri Simpanan (1)

Oleh Syamsul Arifin

Dalam rumah tangga, romantisme itu perlu. Ketika romantisme sirna, rasa cinta bisa memudar.

Ada sebuang ungkapan, lelaki beristri bila sudah mapan cenderung untuk menikah lagi. Ungkapan ini benar-benar dialami Alex (nama samaran) seorang PNS di salah satu kabupaten di Kalbar. Alex telah membohongi istrinya dengan nikah diam-diam (siri) dengan seorang siswi di Mempawah. Berikut ini penuturan Alex dengan kru Dibalik Cerite, belum lama ini.

Alex sudah berumur sekitar 50 tahun. Rambutnya dicukur cepak. Rambut putih mulai banyak muncul. Tinggi tubuhnya sekitar 170 cm. Kulit sedikit hitam. Tipe orangnya tegas, gesit, supel dan memiliki jiwa sosial tinggi.

Dia memang telah memiliki istri dan membuahkan tiga orang anak. Istrinya juga seorang PNS dan kepala sekolah di sebuah SD. Dulu, Alex juga seorang guru. Sekarang, dia masuk ke struktural di Dinas Pendidikan. Alex mengakui, istrinya sudah tak memberikan kepuasan bagi berahinya. Padahal, dia masih memiliki nafsu berahi yang kuat. Tiap malam dia hanya menyaksikan istrinya tidur membelakanginya.

“Terus terang sajalah, saya masih memiliki nafsu kuat. Sementara istri justru sudah tak nafsu lagi. Mungkin dia disibukkan kerja dan ngurus anak, sehingga lupa memperhatikan kebutuhan biologis,” ujar Alex di sebuah rumah makan di Pontianak Timur, belum lama ini.

Merasa tidak diperhatikan, Alex sering keluar malam. Kebetulan dia termasuk tokoh yang sering dimintai bantuan oleh warganya. “Saya tak tahu ya, setiap kali orang kesusahan, selalu saya yang didatangi. Untuk urusan menolong, saya memang ikhlas. Saya siap membantu siapa saja yang kesusahan,” ujarnya.

Sikap dermawannya ini membuat Alex ditokohkan. Pihak kepolisian juga sering menghubungi Alex bila ingin menyelesaikan persoalan kasus seperti kecelakaan, keributan, atau sengketa. Tingginya rasa sosial Alex ini membuatnya jarang berada di rumah. Setiap malam dia keluar rumah. Urusannya tak lain rapat, atau ngobrol di kafe bersama teman-temannya.

Banyaknya aktivitas itu membuat Alex jarang berkomunikasi dengan istrinya. Kalaupun berkomunikasi, hanya seperlunya. Begitu juga dengan anak-anak, dia berkomunikasi ketika di rumah saja. Karena sering ngobrol di kafe, Alex yang mantan guru ini mulai akrab dengan bir atau tuak. Bahkan, dia mulai berkenalan dengan pelayan-pelayan kafe.

“Jujur saya akui, ketika berada di kafe, pastilah minum bir atau tuak. Awalnya saya ditraktir, namun tak enak ditraktir terus, dan ada kalanya saya juga yang belikan kawan-kawan. Kemudian, pelayan kafe itukan ramah dan genit. Dari situ, saya semakin senang keluar rumah,” ungkap Alex.

Kalau antara laki dan wanita sering bertemu, pasti muncul benih-benih cinta, bahkan nafsu berahi. “Banyak pelayan kafe yang genit. Kadang sering duduk di paha kita. Sebagai laki-laki normal, nafsu itu mencuat. Kebetulan ada kawan ngajarkan, pelayan kafe bisa dibooking. Dari situlah saya mulai mencicipi perempuan lain. Istri saya tidak tahu,” jujur Alex. (bersambung)

Kepincut Gadis Berusia 11 Tahun

Kisah PNS Punya Istri Simpanan (2)

Oleh Syamsul Arifin

Semakin jarang di rumah, ada peluang untuk melupakan keluarga. Efeknya, gaya hidup negatif menghinggapi.

Setiap pagi, Alex sudah bangun tidur. Dia istirahat sebentar. Sementara istrinya sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk Alex dan tiga anaknya. Setelah itu, dia mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke kantor.

“Ma, papa pergi ke kantor dulu,” ujar Alex kepada istrinya. Sang istri percaya penuh bahwa suaminya memang pergi ke kantor. Alex pergi ke kantor menggunakan mobil. Dia bekerja di salah satu kantor pemerintah dan beda kabupaten dengan istrinya. Butuh waktu satu jam setengah dari rumah ke kantornya.

Alex memang pergi ke kantor. Namun, begitu jam istirahat, dia pergi ke sebuah kafe langganannya di daerah Mempawah. Di sinilah Alex banyak menghabiskan waktu siangnya. Kadang, bila sudah singgah di kafe itu, dia tidak lagi ngantor.

“Setiap siang, saya pasti mampir di kafe itu. Soalnya, seluruh pelayan sudah akrab. Begitu di kafe, saya tidak lagi ngantor. Istri tahunya saya memang berada di kantor,” cerita Alex yang mantan seorang guru.

Kebiasaannya berkunjung ke kafe itu, tiba-tiba Alex kepincut dengan pelayan kafe yang baru berumur 11 tahun. Gadis itu bertubuh mungil. Rambut sebahu. Kulit putih. Memiliki sifat ramah. Sebut saja nama samarannya, Tuti.

“Gadis itulah yang setiap hari menemani saya minum. Dia memang ramah, dan sepertinya dilatih untuk ramah oleh pemilik kafe. Saya tidak tahu tiba-tiba rasa cinta itu muncul begitu saja. Padahal, jarak umur dengan gadis itu sangat jauh. Bila berjalan berdua, mungkin orang menilai saya dengan gadis itu antara ayah dan anak,” jelas Alex tertawa.

Tapi, Alex tidak peduli. Apalagi Tuti sering mencurahkan hatinya kepada Alex. Tuti mengaku, dia anak dari keluarga miskin. Itu sebabnya dia harus bekerja menjadi pelayan kafe. Dia ingin sekolah, tapi tidak mampu.

Alex yang memiliki jiwa sosial tinggi, merasa kasihan dengan Tuti. “Saya sarankan dia untuk melanjutkan sekolah. Waktu baru kenal, dia sudah tamat SD. Dia saya suruh masuk SMP. Soal biaya, saya yang tanggung. Mendengar janji itu, Tuti mau mengikuti apa yang saya sarankan,” ungkap pria yang sudah beruban.

Tuti-pun sekolah dengan tanggung jawab penuh Alex. Istrinya tidak tahu soal Tuti itu. Alex merahasiakan dengan rapi soal keberadaan Tuti di dalam rumah tangganya. Alex semakin dekat sama Tuti. Begitu juga Tuti sudah tidak bisa melepaskan diri dari cengkeraman Alex.

“Jujur saya akui, kedekatan saya dan Tuti semakin intim. Saking dekatnya, Tuti merelakan perawannya kepada saya. Sayalah orang pertama yang menjamah kehormatan Tuti. Itu kami lakukan suka sama suka. Semenjak melakukan hubungan intim pertama, kami semakin sering melakukannya. Tentunya dilakukan secara diam-diam. Paling sering di sejumlah hotel di Pontianak,” aku Alex.

Nantikan kisah seru selanjutnya esok! (bersambung)

Selalu Ada Rapat di Pontianak

Kisah PNS Punya Istri Simpanan (3)

Oleh Syamsul Arifin

Sekali berbohong akan mudah berbohong berikutnya. Akhirnya, menjadi kebiasaan.

Hubungan Alex dengan Tuti semakin intim. Kedua insan beda jauh umur itu sudah seperti suami istri. Walau dipandang orang keduanya bak ayah dan anak, tapi mereka tidak peduli. Hubungan terlarang tersebut tetap mereka lakukan. Tentunya, itu masih rahasia di mata istri, anak, dan keluarganya.

Pegawai negeri sipil itu selalu saja punya kesibukan. Setiap hari kerja, dia memang pergi kerja. Dari rumah dia selalu pamitan dengan istri dan anaknya untuk bekerja. Semua itu dilakukan secara normal, tanpa curiga sedikitpun oleh istrinya.

Bila hari libur (Sabtu dan Minggu), Alex selalu mencari alasan untuk pergi keluar kampungnya. Kebetulan Alex memiliki sosial tinggi, banyak masuk organisasi, dan aktif segala kegiatan di desa maupun di kantornya. Istrinya mengetahui kesibukan suaminya. Alex justru banyak menikmati tambahan pendapatan dari aktivitasnya tersebut.

“Setiap kali ada keuntungan, saya pasti ngasih istri di rumah. Saya jelaskan uang tersebut. Dia suka dan percaya begitu saja apa yang saya lakukan di luar,” jelas Alex.

Di celah-celah kesibukannya itu, Alex memanfaatkan betul situasi seperti itu. Dia memanfaatkan untuk berhubungan intim dengan Tuti. “Ma, saya pergi dulu. Ada rapat di Pontianak. Jaga anak-anak ya!” pinta Alex kepada istrinya setiap kali meninggalkan rumah untuk pergi ke Pontianak.

Begitu turun dari rumah, Alex sudah janjian dengan Tuti. Alex akan menjemputnya di suatu tempat. Tuti sudah menunggu di tempat yang telah ditentukan. Demikian praktik back street yang dilakukan Alex.

“Saya memang ada rapat di Pontianak. Itu saya manfaatkan untuk menjemput Tuti. Saya biasa sewa hotel di Flamboyan. Di situlah, saya dan Tuti menghabiskan waktu bak suami istri. Tuti memang masih sangat muda, tapi itu bukan berarti saya tidak mampu meladeninya, ha..ha..ha..,” tawa Alex sambil menikmati makanan padang.

Dalam kesempatan itu, Tuti biasanya banyak permintaan. Selain biaya sekolah, Tuti memanfaatkan situasi itu untuk belanja. “Tuti memang manja. Ada saja permintaannya. Minta belikan HP-lah, pakaian, tas, sepatulah. Kalau saya ada duit, memang saya belikan. Dia telah memuaskan saya, wajar dong kalau segala permintaannya saya penuhi. Tentunya, sebatas kemampuanlah,” ujar pria yang pernah menjadi guru ini.

Ketika semua sudah menikmati apa yang diinginkan, kedua insan itu pulang. Alex mengantarkan Tuti ke rumahnya di Mempawah. Sementara Alex pulang ke rumah menjumpai istri dan anak-anak. Dia menyapa istri dan anaknya dengan penuh kasih sayang. Semua berjalan normal, seolah-olah tak ada persoalan.

“Bila ada libur lagi, saya selalu mencari alasan untuk pergi ke Pontianak. Untungnya, istri tidak curiga. Kesempatan itu terus saya manfaatkan untuk bersama dengan Tuti. Praktik ini sudah lama berjalan. Tidak ada dari pihak istri yang tahu. Itu sebabnya, saya dan Tuti merasa enjoy menikmati hidup tanpa ikatan nikah,” aku Alex seolah-olah tak ada beban.

Percintaan gaya Alex itu ternyata berlangsung cukup lama. Sampai Tuti tamat SMP, hubungan gelap itu terus berlangsung. Walaupun Tuti tak perawan lagi, dan sering melakukan hubungan seksual dengan Alex, anehnya dia tidak pernah telat datang bulan.

“Kita main yang aman dong. Pakai kondom, dong. Kalau lupa bawa kondong, kita gunakan cara biasa, apabila mau “keluar” tinggal cabut saja. Saya khawatir juga bila Tuti hamil, rahasia pasti terbongkar. Cerai pasti mengancam. Saya tidak mau itu terjadi,” jelas Alex. Nantikan kisah seru Alex berikutnya, esok! (bersambung)

Kepergok Istri Sedang â€Å“Gituan”

Kisah PNS Punya Istri Simpanan (4)

Oleh Syamsul Arifin

Bau busuk itu sulit untuk disembunyikan. Dibungkus pakai apapun, suatu saat bau itu keciuman juga.

Hampir tidak ada yang berubah dengan kehidupan keluarga Alex. Semua berjalan normal seperti biasa. Istrinya masih mengajar dan menjalankan kewajibannya sebagai kepala sekolah. Begitu juga Alex, setiap hari pergi ke kantor menjalankan tanggung jawab sebagai staf pegawai negeri. Begitu juga dengan tiga anak-anaknya tetap bisa sekolah dan bermain.

Kisah hubungan terlarang antara Alex dengan Tuti juga tidak berubah. Tanpa terasa, hubungan yang dilarang agama manapun itu telah mereka lakoni dua tahun. Alex sudah sering menikmati tubuh Tuti. Begitu juga Tuti sudah banyak mendapatkan keuntungan materi dan cinta dari Alex. Semua berjalan normal.

Seiring berjalannya waktu, cinta terlarang Alex dan Tuti itu mulai keciuman oleh istrinya. Awalnya, sang istri tidak percaya dengan isu tak sedap di luar rumahnya mengenai Alex. Untuk membuktikan kebenaran itu, sang istri bertanya langsung dengan Alex.

“Pa, saya ada dengar isu, katanya ada main dengan cewek dari Mempawah?” tanya istri Alex-sebut saja Diana (nama samaran). “Apa maksud mama menanyakan hal itu? Dari mana mama dapat cerita tak benar itu?” tanya balik Alex kepada Diana.

“Jawab saja pa, benar atau tidak?” desak Diana. “Jelas tak benarlah ma. Apakah tampang papa ini suka main serong di luar?” jelas Alex seolah-olah tak ada dosa.

Istrinya terus meminta penjelasan soal hubungan itu. Namun, Alex dengan semangat penuh berapi-api berkelit mengaku tak bersalah. Bahkan, dia bersumpah atas nama Tuhan, tidak melakukan perbuatan dilarang agama itu.

“Baiklah kalau papa memang tidak mengaku salah. Terlepas benar atau salah, papa mesti ingat. Kita ini sudah tua. Anak-anak sudah mulai besar. Kita juga ini adalah guru. Mau dikemanakan muka bila papa melakukan hubungan seperti itu,” jelas Diana. Alex hanya mengangguk kepala. Pertengkaran itu bisa berakhir damai.

Dalam hati Alex, dia telah berhasil membohongi istrinya. Semenjak itu, Alex mulai berhati-hati berhubungan dengan Tuti. Dia ingin membuktikan isu yang didengar istrinya tidak benar, walau sebenarnya itu benar.

Diana sempat percaya dengan Alex. Namun, isu yang didengarnya semakin menguat. Bahkan, ada pengakuan dari tetangganya pernah melihat dengan mata sendiri, Alex berduaan dengan Tuti di sebuah kafe di Mempawah. Diana mulai percaya dengan isu tersebut. Namun, dia tak tahu bagaimana membuktikan Alex memiliki hubungan gelap dengan Tuti.

Ada yang menyarankan agar Diana mengikuti kemana perginya Alex bila hari libur. Ketika itu hari Sabtu. Pagi-pagi Alex minta izin kepada istrinya untuk pergi ke Pontianak ada rapat di sebuah hotel. Istrinya percaya begitu saja, namun dia curiga. Mungkin inilah kesempatan untuk membuktikan Alex selingkuh atau tidak. Istrinya hanya bertanya, rapatnya di hotel mana, dan Alex memberikan alamat hotel tempat dia mau rapat itu di Pontianak.

Begitu Alex pergi menggunakan mobil, Diana juga berkemas ingin pergi ke Pontianak. Dalam hitungan Diana, semestinya Alex datang lebih dulu di Pontianak. Soalnya, Alex menggunakan mobil dan pergi duluan dari Diana yang menggunakan sepeda motor dibonceng oleh adik kandungnya.

Di hotel yang dituju, Alex juga belum datang. Dia sudah menunggu di depan hotel. Dia tidak merasa capek menunggu Alex. Sekitar pukul 18.00, Alex tiba. Diana langsung pasang mata. Dia mengamati mobil Alex itu. Pintu mobil terbuka. Alex turun. Alangkah kagetnya Diana, ternyata pintu kiri mobil juga terbuka, dan keluar seorang cewek. Alex menggandeng cewek itu dan masuk ke hotel. Dia terus mengamati suaminya itu. Hatinya mendidih. Dia membenarkan isu yang beredar selama ini. Alex benar-benar selingkuh di depan matanya sendiri.

Diana berusaha sabar. Dia ingin memastikan Alex dan Tuti masuk kamar. Sekitar pukul 20.00, Diana menuju hotel dan menanyakan kamar nomor berapa atas nama Alex. Resepsionis menginformasikan kamar Alex. Dengan hati panas dan geram, Diana melangkah cepat ke kamar Alex. Pintu diketuk. Dari dalam, Alex membuka sendiri pintu itu. Begitu dibuka, Diana langsung mendobraknya. Alangkah kagetnya Alex melihat sang istri. Ketika itu dia hanya mengenakan handuk. Sementara Tuti kaget dan cepat menyelimuti tubuhnya yang sudah telanjang bulat.

Nantikan kisah seru selanjutnya esok (bersambung)