Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 18 Januari 2012

Kisah Pemburu Wanita STW (6)

Belagu Membantu, Padahal Ingin Mesum

OLEH : M Khusyairi

Tatkala raga diselimuti nafsu, maka semua terasa indah. Meski dosa selalu membayangi. Terkadang membuat orang lupa, karena selalu dilecuti kenikmatan duniawi.

Berbagai kenikmatan yang berhasil didapati Pedro, seperti di cerita kepada kru di balik cerita. Ia mengaku merasa sangat berdosa, namun hingga kini pria tersebut belum mampu melawan desakan nafsu yang selalu memenuhi benaknya.

Pertemuannya dengan wanita gempal di bus yang ditumpangi dari Sintang, membuat desahan yang bergemuruh dalam dadanya. Wanita itu sempat mabuk, ketika bus melintasi Jalan Sungai Ambawang-Tayan. Pedro bagaikan dokter mengurusi wanita itu. Memijat tengkuk dan menggosokkan minyak angin. Bahkan, sesekali tangannya nakal, berlabuh di paha gempal wanita yang mengenai celana kulot itu.

Fajar hampir menjelang, dengan terseok-seok bus yang ditumpangi hampir memasuki Kota Pontianak. Kedua insan ini terlelap dalam mimpi. Tak ubahnya seperti penumpang lainnya. Meski sesekali terjaga, karena bus menabrak lubang yang berada di tengah jalan. Tanpa disengaja, tahu-tahu kepala wanita yang berparas tak bisa dikategorikan cantik itu, berlabuh di bahu laki-laki bapak dari tiga anak tersebut.

Terbangun dan melihat kepala wanita tersebut dipundaknya. Pedro pura-pura memejamkan mata dan membiarkan kepala wanita itu. Selang beberapa lama, bus memasuki Kota Pontianak. Pedro membangunkannya. “Bu, bangun kita sudah mau sampai ini,” ujarnya menggoyangkan bahu perempuan itu.

Satu persatu penumpang pun turun ke alamat masing-masing. Wanita itu sempat berucap. “Mas turun ke mana, saya bingung mau ke mana ini,” ujarnya sembari bertanya. Dijawab Pedro. “Nanti di depan, bagaimana kalau ibu saya carikan penginapan. Nanti saya yang mengurusinya,” ungkapnya.

Wanita itu merasa sangat dibantu. “Ya boleh Mas, tapi saya tak punya apa-apa,” sahutnya. “Ibu jangan khawatir, nanti saya urus,” timpal Pedro.

Setelah sepakat, Pedro memilih menginapkan perempuan itu di salah satu hotel di kawasan Jalan Tanjungpura. Dia berhenti di depan hotel dan menyeberangi jalan di tengah dinginnya embun pagi Kota Pontianak.

Setelah check in mereka berjalan beriringan menuju kamar yang dipesan. Lantas langsung masuk ke dalamnya, ternyata tempat tidurnya hanya berupa single bed. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar