Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Rabu, 18 Januari 2012

Kisah Pemburu Wanita STW (5)

Kenalan dengan Wanita Gempal di Bus

Kenikmatan duniawi tak jarang membuat orang lupa dan larut di dalamnya. Apalagi setiap yang diinginkan selalu terkabul dan mudah digapai.

Tatkala ’sukses’ merendam nafsu birahi dengan dua wanita setengah baya (STW), Pedro mengaku semakin keranjingan, seperti dituturkan kepada kru di balik cerita. Malahan ia mengaku sempat ditawari temannya, anak baru gede (ABG) yang bispak (bisa pakai). Tapi ditolaknya mentah-mentah, dengan alasan sedang lagi tidak mood.

Suatu hari ada urusan mendadak dan harus ke Pontianak. Sedangkan jarum jam sudah menunjukkan pukul 20.30, jelas tidak ada tumpangan, terkecuali menunggu angkutan umum dari Putussibau ke Pontianak yang melintas di Kota Sintang.

Karena keesokan hari ada urusan yang harus diselesaikan, Pedro memutuskan untuk menunggu bus tersebut. Memang nasib lagi mujur, tak lama berselang apa yang ditunggu pun tiba.

Kebetulan bus itu agak lengang, sehingga masih ada kursi yang tersisa. Tepat di samping wanita kira-kira berusia 39-an. Postur tubuhnya gemuk gempal dengan warna kulit gelap.

Pedro menjatuhkan pantatnya di samping wanita itu, sembari menganggukkan kepala, sebagai ucapan permisi. Wanita itu membalas anggukan pula. Tetapi di wajah tersirat kegelisahan.

Lepas Kota Sintang, bis itu berjalan terseok-seok menembus kegelapan malam. Pedro memberanikan diri menyapa perempuan itu. “Dari mana tadi Bu,” ujarnya lembut. Lantas wanita itu sedikit kaget menjawab. “Putussibau Mas, mau pulang ke Jawa,” sahutnya. Penasaran, Pedro langsung menanyakan, apakah wanita itu asli Putussibau? Dalam obrolan itu terungkap, wanita itu baru kali ini ke Kalimantan. Maksud kedatangannya untuk menyambangi saudaranya di Putussibau. Ternyata, saudaranya sudah beberapa tahun mengadu nasib di Malaysia. Melihat Pedro sopan, wanita itu menceritakan apa yang dialami dirinya. Dia baru pisah dengan suaminya dan mempunyai tiga anak di Jawa. Bahkan tak mempunyai siapa-siapa di Kalbar. Selain itu, uang ditangannya hanya cukup untuk sampai di Pontianak.

Otak kotor pria itu pun muncul. Tampil bagaikan pahlawan. “Ibu tenang saja, jangan takut. Nanti saya carikan jalan keluarnya,” ujar Pedro meyakinkan.

Meski suasana gelap, wanita itu terlihat girang dan mengatakan. “Terima kasih Mas, saya sangat membutuhkan bantuan sekarang ini. Kalau tidak bisa-bisa jadi gelandangan nanti,” jawabnya. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar