Ucapan

SELAMAT DATANG DI BLOG SUARA ENGGANG POST!

Jumat, 12 Agustus 2011

Diancam Dikarungi, Wartawan Jawa Pos Melapor

Iptu Hariyanto: "Dia (Ibnu) malah mengatakan kalau kamu laki-laki akan saya pukul lagi." 

Kepala Biro Jakarta Harian Umum Jawa Pos, Ibnu Yunianto, melaporkan ancaman dan intimidasi yang dia alami saat diperiksa di Markas Polres Jakarta Selatan. Ia diperiksa polisi atas tuduhan menganiaya seorang Polwan, Briptu Nina Mahadianti.

"Yang kami laporkan di sini adalah anggota berinisial H, menjelang proses penyidikan ada seorang yang kami duga anggota polisi udara (Polud) yang mengatakan, 'kamu tak karungi, lho'," Kata Ketua Tim Hukum Jawa Pos, Imam Safei, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 12 Juli 2011.

Imam menceritakan, pada malam pemeriksaan sekitar pukul 23.00 WIB, 9 Juli 2011, suami Briptu Nina datang ke ruang penyidik dan melontarkan kata-kata bernada ancaman. "Dia datang dan bilang, 'Saya ke sini cuma ingin lihat wajahmu, ingin hafal wajahmu'. Kalimat ini yang membuat kami khawatir, dia kan aparat, bisa melakukan apa saja," kata Imam.

Imam menganggap kalimat-kalimat itu sebagai ancaman yang mengintervensi proses penyelidikan. Awalnya, penyidik menyatakan dari hasil visum, tuduhannya cuma penganiayaan ringan berlandaskan Pasal 352 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Namun, keesokan harinya muncul hasil visum kedua, sehingga Ibnu dijerat dengan pasal 351 ayat 1 yang ancaman hukumannya lebih berat.
"Jangan-jangan ini karena kedatangan polisi udara itu," ujar Imam.

Ibnu bersama tim hukum Jawa Pos datang melapor ke Divisi Profesi Pengamanan (Propam). "Kami ingin tim Propam turun menelusuri kejanggalan dan ancaman itu," kata Imam.

Ibnu mengaku tak pernah memukul Briptu Nina. "Hanya helm, bagian badan sama sekali tidak," kata dia. Mengenai hasil visum Briptu Nina yang menerangkan ada lebam di bahu, Ibnu mengatakan tak tahu-menahu. "Saya tidak tahu itu. Yang pasti, saya tidak sentuh bagian bahu atau dorong sampai jatuh," kata dia. (Baca kronologinya di sini)

Ibnu mengatakan dia dan keluarganya sudah melakukan upaya damai dan berinisiatif meminta maaf, namun Briptu Nina menolak. "Beliau tidak mau terima, alasannya tunggu keputusan keluarga," kata Ibnu.
Ibnu kini dikenai wajib lapor satu minggu dua kali.

Ditanya soal laporan ini, suami Briptu Nina Mahadianti, Iptu Hariyanto membantah. "Tidak ada intervensi karena saksi di lokasi kejadian sudah jelas," kata Hariyanto, yang kini bertugas di Bagian Logistik Kepolisian Air (Polair) Mabes Polri, saat dihubungi melalui telepon selularnya, Selasa, 12 Juli 2011.

Hariyanto menuturkan tidak ada tekanan apapun dari pihaknya dalam penanganan kasus ini. Dia mengatakan warga maupun pengemudi kendaraan lain sempat berhenti dan melihat Ibnu memukul Nina usai terjadinya tabrakan.

Dia menambahkan Nina juga tidak didampingi saat menjalani pemeriksaan kasus ini. Hariyanto juga membantah melakukan intimidasi."Tidak ada itu. Tidak mungkin kami anarkis karena sama-sama baju cokelat."
Malahan, kata Hariyanto, di lokasi kecelakaan Ibnu yang telah memukul kepala Nina dua kali sempat membentak, "Dia (Ibnu) malah mengatakan kalau kamu laki-laki akan saya pukul lagi."

Hariyanto mengaku mendatangi Markas Polsek Ciputat semata untuk mengambil Surat Tanda Nomor Kendaraan dan Surat Izin Mengemudi milik Briptu Nina, di hari Minggu, 10 Juli 2011. Saat mendatangi Polsek Ciputat, Hariyanto mendapat informasi bahwa Ibnu sudah tidak berada di kantor polisi tersebut.

 

Nazaruddin Pulang, KPK Siap Periksa

KPK mengaku belum tahu teknis pemulangan Nazar. Apakah ditaruh di Mabes atau langsung KPK.

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin segera dipulangkan ke Indonesia dari Bogota, Kolombia. Bahkan, hari ini ia diperkirakan sampai Jakarta.

Dimintai informasi soal kepulangan Nazar, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi SP mengatakan, pihaknya belum mengetahui kepastian kedatangan buron kasus dugaan korupsi Wisma Atlet itu.  "Yang pasti belum berangkat, dalam waktu sekarang waktu Indonesia. Di sana kan masih malam," kata Johan, Jumat 12 Agustus 2011.

Dia juga mengaku belum mengetahui teknis pemulangan Nazaruddin, "Kami belum tahu sejauh mana, apakah ditaruh ke Mabes atau langsung diperiksa di KPK. Yang jelas, pemeriksaan pertama di KPK," urai Johan.

Dalam pemeriksaan pertama, apa yang akan diklarifikasi pada Nazar? "Saya sebagai juru bicara tidak tahu, kalau soal itu tanyakan pada Pak Bibit (Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan, Bibit Samad Riyanto)," tambah Johan.

Sebelumya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene mengatakan, proses serah terima antara imigrasi dan Kedubes RI di Bogota akan dilakukan langsung di Bandara. Tidak berapa lama setelah itu, Nazar langsung dikirim pulang. "Langsung diterbangkan. Tidak ada waktu bagi Nazaruddin untuk leha-leha di kedubes," kata Tene.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri mengatakan Nazaruddin sudah dalam proses pemulangan. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Pol Anton Bachrul Alam mengatakan, Nazaruddin kemungkinan tiba Jumat di Landasan Udara Halim Perdanakusumah dengan menggunakan pesawat carteran.

"Mungkin besok (Nazaruddin tiba di Jakarta). Masih dalam perjalanan," kata Anton di Mabes Polri, 11 Agustus 2011. (eh)

 

Nazar Terancam Dibunuh? Ini Persiapan Tim

Serah terima Nazaruddin dari Kejaksaan ke Imigrasi Kolombia hari ini molor dari jadwal. 

Muhammad Nazaruddin telah ditangkap di Kolombia. Eks Bendahara Umum Partai Demokrat yang kerap bernyanyi di media massa ini diharapkan pulang ke Indonesia dengan selamat untuk membuktikan tuduhan-tuduhannya terkait kasus suap Wisma Atlet SEA Games maupun kasus-kasus korupsi besar lainnya yang merugikan APBN.

Kekhawatiran atas keselamatan Nazaruddin disampaikan sejumlah pihak, salah satunya, Ketua Komite Etik dan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua. Ia khawatir, Nazaruddin bakal di-Munir-kan. "Syukur-syukur kalau dia sampai masih hidup. Kalau dia 'di-Munir-kan' di jalan bagaimana? Bisa saja di Indonesia ini. Apa yang tidak bisa?" ujar Hehamahua di Kantor KPK Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2011.

Lantas, bagaimana persiapan tim untuk memulangkan Nazaruddin? Dihubungi VIVAnews.com, Kamis pagi waktu Indonesia, Fungsi Politik KBRI Bogota, Made Subagia mengatakan, hingga saat ini proses pemulangan Nazaruddin ke Indonesia masih dilakukan. "Hari ini ada serah terima dari Kejaksaan ke Imigrasi Kolombia. Memang agak molor sedikit, tak persis jam 06.00," kata Made, Kamis 11 Agustus 2011.

Saat ini, Made menambahkan, Nazaruddin masih ditahan di tahanan Keimigrasian. " Menurut pemeriksaan kesehatan, dia baik-baik saja, hanya sedikit lemas karena puasa."

Made mengaku belum tahu kapan Nazaruddin dipulangkan. "Masih kami diskusikan, belum ada keputusan final. Kami masih bekerja," tambah dia.

Bagaimana dengan kekhawatiran Nazaruddin bakal kabur atau bahkan dibunuh sebelum sampai ke Indonesia? "Sesuai arahan Bapak Presiden, kami berkewajiban memonitor keamanan yang bersangkutan. Nanti wakil dari KBRI (Bogota) akan menyertai kepulangannya," kata Made. Apakah Nazaruddin akan diborgol selama dalam perjalanan? "Kita lihat nanti," jawab Made.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memerintahkan penegak hukum dan Duta Besar RI untuk Kolombia, Michael Menufundu untuk menjaga ketat Nazaruddin. "Banyak pihak yang berkepentingan untuk bisa mendengarkan langsung dari Nazaruddin," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Agustus 2011. (adi)

 

Umar Patek Bisa Ungkap Jaringan Teror Dunia

Umar Patek adalah sumber informasi berharga. Aparat harus memanfaatkannya. 

Di saat masyarakat Indonesia menunggu kepulangan Muhammad Nazaruddin dari Kolombia, tanpa terduga, buron teroris internasional, umar Patek lebih dulu pulang. Tersangka kasus Bom Bali I itu tiba di Jakarta, Kamis 11 Agustus 2011, setelah menjalani penahanan selama enam bulan di Pakistan.

Kepulangan Patek disambut baik Wakil Ketua Komisi I DPR Bidang Pertahanan, TB Hasanuddin. "Dengan pengembalian Umar Patek dari Pakistan sesungguhnya merupakan kesempatan emas untuk pemerintah Indonesia dalam hal ini BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) untuk mendapatkan manfaat darinya," kata dia, Jumat 12 Agustus 2011.

Menurut TB Hasanuddin, asal aparat Indonesia mampu mengoreknya, Umar Patek merupakan sumber informasi yang sangat berharga. "Dia pasti tahu jaringan-jaringan teroris di dunia, kemampuan mereka, sistem pelatihan, rekruitmen dan rencana-rencama operasinya," tambah dia. Patek juga bisa membongkar jaringan lama teror di Indonesia yang bermetamorfosa menjadi sel-sel baru.

Namun, tambah dia, di sisi lain kepulangan Patek juga berisiko. "Aparat harus lebih waspada terhadap serangan balasan teroris  karena tertangkapnya Umar Patek."

Sebelumnya, Kepala BNPT, Ansyaad Mbai mengatakan, Patek telah mengakui beberapa aksinya di mancanegara, termasuk keterlibatannya dalam pengeboman sejumlah tempat di tanah air. "Ya teroris, aksi pemboman itu. Bom Bali, Bom Bali 1, dan sebelumnya bom Natal," kata Ansyaad, Kamis kemarin.

Namun, tambah dia, Umar Patek tidak terlibat dalam aktivitas pelatihan militer teroris di Pegunungan Jalin, Jantho, Aceh.

Sementara, Kepolisian RI memperketat keamanan di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan polisi untuk mewaspadai terjadinya balas dendam oleh pendukung Umar Patek.

"Maka itu kami sudah siapkan pengamanan yang ketat karena Umar Patek tokoh teroris. Kelasnya tinggi maka itu kita selalu siap waspada," kata Juru Bicara Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam, di Mabes Polri Jakarta,  11 Agustus 2011. (eh)

 

Umar Patek Datang, Polda Sebar Ratusan Intel

Masyarakat diminta memberikan informasi kepada polisi bila ada hal yang mencurigakan.

Kepolisian Daerah Metro Jaya akan meningkatkan pengamanan pasca dipulangkannya buronan teroris internasional, Umar Patek. Mulai hari ini, ratusan polisi berseragam tidak resmi disebar untuk melakukan penjagaan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar memastikan, kondisi keamanan pasca datangnya Umar Patek akan dia jamin. Diharapkan kepada masyarakat untuk memberikan infomasi kepada polisi bila ada hal yang mencurigakan dan tidak takut beraktivitas atau keluar rumah.

"Meningkatkan intensitas fungsi anggota yang tidak berseragam resmi, seperti intelijen dan reserse, guna memantau kegiatan kelompok maupun jaringan yang dicurigai," ujar Baharudin di Jakarta, Kamis 11 Agustus 2011.

Sampai saat ini, kata Baharudin, kondisi keamanan untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya masih kondusif, dan sistem keamanan masih dilakukan secara normal pada sejumlah obyek vital.

Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengatakan, Umar Patek tiba di Bandara Halim Perdanakusumah pukul 07.00 WIB pagi tadi. Menurut  Timur, Umar Patek dipulangkan setelah aparat Pakistan mengekstradisinya. Dan kini dia segera menghadapi proses hukum karena perbuatannya selama ini.

Umar Patek diburu sejumlah negara. Lelaki kelahiran 1970 ini dituduh polisi sebagai asisten kordinator lapangan peledakan Bom Bali, 12 Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang. Tugasnya adalah memantau lapangan, membuat denah lokasi dan merakit bom.

Kemampuan merakit bom Umar Patek bahkan melebihi  Azhari yang disebut sebagai doktor bom dari Malaysia. Umar Patek juga disebut terlibat dalam berbagai aksi bom di Indonesia

Kini, Patek berada dalam pengamanan ketat Detasemen Khusus 88 Antiteror. Ia ditempatkan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua.

Dengan pulangnya gembong teroris paling dicari di beberapa negara ini, Kepolisian RI memperketat keamanan di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan polisi untuk mewaspadai terjadinya balas dendam oleh pendukung Umar Patek. (eh)

 

BPOM: Ini Daftar Makanan Berbahaya

Masih banyak beredar makanan yang mengadung borax dan tak memiliki izin edar.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menemukan puluhan makanan yang mengadung zat berbahaya dan makanan impor yang tidak memiliki izin edar, dari sejumlah pusat belanja.

Ketua Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Kustantinah, mengatakan, puluhan makanan berbahaya dan makanan yang tidak memiliki bahasa Indonesia itu, ditemukan dari Swalayan Galael, Carrefour, Jakarta Selatan dan dari Pasar Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Dari Swalayan Gelael, ditemukan makanan mengadung zat rhodamin di kemasan kerupuk asinan, dan mie basah mengandung borax, serta dua jenis makanan tidak memiliki izin edar.

Sedangkan di Carrefour MT Haryono, ditemukan enam jenis makanan yang tidak terdapat bahasa Indonesia, dan lima jenis makanan tidak memiliki izin edar.

"Bahan rodamin pada makanan sebenarnya dapat dikenali dengan mudah, bila makanan itu terkena matahari maka akan pudar warna aslinya," ujar Kustantinah di Pasar Bendungan hilir, Jakarta Pusat, Kamis 11 Agustus 2011.

Dari Pasar Benhil, ada empat makanan yang positif mengandung zat berbahaya, yakni Pacar Cina yang biasanya dicampur untuk makanan kolak, makanan ini positif mengandung rhodamin. Mie basah yang biasanya digunakan untuk bahan dasar mi goreng atau bahan tambahan Pempek yang positif mengandung formalin dan metan yellow.

Sementara itu, kerupuk mi dan kue mangkok yang berwarna merah muda mengandung zat rhodamin. Cara mengecek bahan makanan berformalin, cukup dengan cara memegangnya, bila terasa agak kenyal maka makanan itu terindikasi formalin.

"Bagi penjual yang makanannya terbukti mengandung bahan makanan berbahaya kami akan memberikan pengarahan, sedangkan untuk produsen kami akan tindak lanjuti dengan tegas, sesuai proses hukum yang berlaku," kata Kustantinah.

Selama dua minggu terakhir, BPOM telah mengambil sampel terhadap 670 makanan, dimana 35 persennya mengandung bahan berbahaya. Dirinya menduga, makanan-makan itu banyak beredar selama bulan puasa.